"Apa yang terjadi?"tanyanya dengan suara pelan namun masih terdengar.
"Lala sudah gak ada Ly"cowok yang tadi menghampiri dan hendak membawanya pergi dari sana tadi terdengar dari arah belakang punggungnya.
"Gak mungkin lo jangan bercanda Lan,lo mungkin sepupu gue tapi gue gak suka sama candaan lo itu"ujar gadis bertopi itu berbalik menatap sicowok.
"Permisi"suara seorang perawat keluar dari dalam pintu ruang rawat.
Sepasang suami istri yang berdiri tepat didepan pintu serempak melangkah memberi jalan,seperkian detik kemudian decitan roda dari brangkar yang didorong keluar dari ruang rawat.
Mata gadis bertopi itu terbelalak melihat brangkar itu,dengan segera dirinya menghentikan para perawat yang bertugas mendorong membawa berangkar itu pergi dari sana.
"Berhenti!siapa yang kalian bawa?!"ujar gadis bertopi itu,brangkar itu dihentikan.
Gadis bertopi itu berjalan mendekat disamping brangkar dan kemudian menarik kain putih yang digunakan menutupi seseorang diatasnya secara perlahan.
Deg...deg...deg...detak jantung gadis bertopi itu langsung melaju cepat tak beraturan, tangan kirinya mencengkram baju yang tepat didepan dada rongga kirinya,dengan tatapan terpaku pada sosok yang sangat mirip dirinya berbujur kaku berbaring diatas brangkar dengan mata tertutup dan kulit sangat pucat.
Tap...tap...kakinya melangkah refleks kebelakang sebanyak dua langkah seakan tak percaya apa yang sedang dirinya lihat dengan mata kepala sendiri dihadapannya,rasa sakit menusuk menyesakkan nafasnya muncul dan semakin jelas dari rongga dada bagian kirinya.
Kedua orang tua gadis itu dan orang orang disana hanya bisa membisu melihat reaksi gadis itu,bahkan saat gadis bertopi itu jatuh lunghai terduduk dilantai rumah sakit seperti menahan kesakitan.
"Gak gak gak,ini gak mungkin"ujar gadis bertopi itu lirih masih dengan mencengkram bajunya.
"Akhh"rintihan kesakitan terdengar darinya membuat cowok yang tadi menghampirinya itu langsung sontak mendekat dan memeriksa kondisinya.
"Ly,Lily are you okay?"tanya cowok itu tampak terlihat mendadak merubah raut wajahnya menjadi cemas dicampur khawatir,ia membawa gadis itu kepelukannya.
"Hei ayo jawab,are you okay?"tanya cowok itu sekali lagi dengan kecemasan bertambah karena tak mendapatkan respon.
Pandangan gadis itu menggelap ditambah semakin menjauhnya suara suara disekitarnya dari gendang telinganya,gadis bertopi itu telah jatuh pingsan karena kesakitan.
"PERAWAT TOLONG PANGGIL DOKTER SEGERA!" pinta cowok itu dengan nada kuat,karena rasa khawatir kepada gadis yang telah terkulai tak sadarkan diri dipelukannya ini.
Salah seorang perawat langsung dengan cepat pergi memanggil dokter,sedangkan cowok itu bangkit dengan membawa tubuh gadis yang pingsan itu digendongannya dan membawanya masuk kedalam kamar rawat yang tadinya ditempati oleh kembaran sang gadis yang baru saja berpulang.
Semua orang terpaku ditempat masing masing,para remaja yang diam karena semakin bingung dengan apa yang baru saja terjadi sedangkan sepasang suami istri yang lagi lagi hanya bisa membisu saja entah kenapa alasannya hanya mereka yang tahu.
Keheningan disana terpecahkan oleh suara roda brangkar yang membawa mayat itu kembali didorong menjauh dari sana dan akan dibawa keruang mayat untuk disiapkan sebelum dibawa pulang oleh keluarga,serta suara langkah kaki dokter dan beberapa perawat yang tampak tergesa gesa memasuki ruang kamar rawat.
Cowok yang menggendong gadis bertopi tadi terlihat berjalan keluar dari dalam kamar rawat,remaja laki laki itu menatap orang orang disana satu persatu kemudian berkata
"Lo semua lebih baik pulang,ini sudah malam dan bukannya besok pagi pemakamannya Lala.Jadi kalian harus beristirahat dengan cukup"ujar cowok itu kepada teman teman sebayanya yang ada disana.
Kemudian beralih menatap sepasang suami istri yang tampak berdiri dan menatap kosong kedepan.
"Om sama tante juga harus pulang,kalian juga harus mengurus keperluan pemakaman terakhir Lala.Biar sepupu-ku aku yang menjaga disini"ujarnya.
"Baiklah,jaga dia.Om dan tante kamu pamit pulang dulu"ujar laki laki paruh baya itu pada sicowok dan langsung merangkul membawa istrinya pergi dari sana.Disusul oleh sekumpulan remaja mengitu langkah keduanya dari belakang,dengan langkah gontai masing masing.
Cowok itu menatap punggung orang orang itu kemudian ia mengalihkan pandangannya pada jendela kaca yang ada dipintu ruang rawat dimana seorang gadis yang menjadi sepupunya tengah diperiksa oleh dokter, ruangan yang juga bekas tempat dirawatnya sepupunya yang lain namun sudah berpulang untuk selamanya beberapa saat yang lalu.
"Inilah alasannya kamu seharusnya tidak disini Ly,kamu pasti akan sakit seperti itu dan sudah pasti tak ada dari kedua orang tuamu yang akan peduli"cowok itu bergumam pelan nyaris tak terdengar oleh siapa-pun namun sudah jelas kalau gumaman itu ditujukan pada gadis didalam ruang rawat.
~Paginya~
Sebuah area pemakaman tampak ramai disalah satu bagian areanya,itu karena banyak pelayat yang hadir untuk menghadiri pemakaman seorang gadis yang dinyatakan sore manjelang malam kemarin.
Rata rata pelayat merupakan dari kalangan remaja sebaya dengan sang mendiang, sisanya adalah para orang dewasa.
Ditepi kuburan yang tanahnya masih baru dan bunga bunga yang masih terlihat sangat segar karena baru ditabur itu,terlihat tiga orang yang terlihat paling sedih diantara yang lain.Ketiga orang itu adalah kedua orang tua sang gadis serta satunya adalah seorang pemuda yang merupakan pacar dari sang mendiang.
Tepat dibelakang kedua orang tua mendiang berdirilah seorang gadis muda yang cukup mencuri perhatian para pelayat yang lain karen kemiripannya dengan sang mendiang, dia adalah Lily kembaran dari Lala si gadis yang baru saja selesai dimakamkan.
Berbanding terbalik dari kedua orang tua dan pacar dari sang kembaran,Lily terlihat tak meneteskan satu tetespun air mata.
Entah itu karena kaca mata hitam yang bertengger diwajahnya,membuat air mata tak terlihat namun itu tak mungkin karena jika gadis itu menangis bukankah seharusnya setidaknya tangannya bergerak untuk menghapus air mata yang akan mengalir dipipinya.Hal itulah menjadi salah satu fokus perhatian ketiga orang gadis yang merupakan sahabat dari sang mendiang,mereka heran dengan gadis yang katanya merupakan kembaran dari mendiang sahabat mereka itu tak terlihat menangis sedih.Bahkan jika mereka perhatikan,raut wajah gadis itu hanya datar tanpa ekpresi yang jelas lalu hanya diam menatap lurus kearah kuburan.
Tak seperti ada niatan sedikitpun untuk bersuara atau menekuk lutut seperti kedua orang tuanya dan pacar dari mendiang kembarannya yang nampak mengucapkan kalimat perpisahaan pada mendiang,bahkan mereka juga baru saja melakukannya.
Hal ini membuat ketiga gadis itu dan beberapa remaja lain didekat mereka terdengar berbisik bisik nyamuk membicarakan sikap yang ditunjukkan gadis yang diketahui bernama Lily itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
adara
lanjut ka ceritanya bagus 🥰🥰
2023-05-20
0