Bab 2

"Apa yang terjadi?"tanyanya dengan suara pelan namun masih terdengar.

"Lala sudah gak ada Ly"cowok yang tadi menghampiri dan hendak membawanya pergi dari sana tadi terdengar dari arah belakang punggungnya.

"Gak mungkin lo jangan bercanda Lan,lo mungkin sepupu gue tapi gue gak suka sama candaan lo itu"ujar gadis bertopi itu berbalik menatap sicowok.

"Permisi"suara seorang perawat keluar dari dalam pintu ruang rawat.

Sepasang suami istri yang berdiri tepat didepan pintu serempak melangkah memberi jalan,seperkian detik kemudian decitan roda dari brangkar yang didorong keluar dari ruang rawat.

Mata gadis bertopi itu terbelalak melihat brangkar itu,dengan segera dirinya menghentikan para perawat yang bertugas mendorong membawa berangkar itu pergi dari sana.

"Berhenti!siapa yang kalian bawa?!"ujar gadis bertopi itu,brangkar itu dihentikan.

Gadis bertopi itu berjalan mendekat disamping brangkar dan kemudian menarik kain putih yang digunakan menutupi seseorang diatasnya secara perlahan.

Deg...deg...deg...detak jantung gadis bertopi itu langsung melaju cepat tak beraturan, tangan kirinya mencengkram baju yang tepat didepan dada rongga kirinya,dengan tatapan terpaku pada sosok yang sangat mirip dirinya berbujur kaku berbaring diatas brangkar dengan mata tertutup dan kulit sangat pucat.

Tap...tap...kakinya melangkah refleks kebelakang sebanyak dua langkah seakan tak percaya apa yang sedang dirinya lihat dengan mata kepala sendiri dihadapannya,rasa sakit menusuk menyesakkan nafasnya muncul dan semakin jelas dari rongga dada bagian kirinya.

Kedua orang tua gadis itu dan orang orang disana hanya bisa membisu melihat reaksi gadis itu,bahkan saat gadis bertopi itu jatuh lunghai terduduk dilantai rumah sakit seperti menahan kesakitan.

"Gak gak gak,ini gak mungkin"ujar gadis bertopi itu lirih masih dengan mencengkram bajunya.

"Akhh"rintihan kesakitan terdengar darinya membuat cowok yang tadi menghampirinya itu langsung sontak mendekat dan memeriksa kondisinya.

"Ly,Lily are you okay?"tanya cowok itu tampak terlihat mendadak merubah raut wajahnya menjadi cemas dicampur khawatir,ia membawa gadis itu kepelukannya.

"Hei ayo jawab,are you okay?"tanya cowok itu sekali lagi dengan kecemasan bertambah karena tak mendapatkan respon.

Pandangan gadis itu menggelap ditambah semakin menjauhnya suara suara disekitarnya dari gendang telinganya,gadis bertopi itu telah jatuh pingsan karena kesakitan.

"PERAWAT TOLONG PANGGIL DOKTER SEGERA!" pinta cowok itu dengan nada kuat,karena rasa khawatir kepada gadis yang telah terkulai tak sadarkan diri dipelukannya ini.

Salah seorang perawat langsung dengan cepat pergi memanggil dokter,sedangkan cowok itu bangkit dengan membawa tubuh gadis yang pingsan itu digendongannya dan membawanya masuk kedalam kamar rawat yang tadinya ditempati oleh kembaran sang gadis yang baru saja berpulang.

Semua orang terpaku ditempat masing masing,para remaja yang diam karena semakin bingung dengan apa yang baru saja terjadi sedangkan sepasang suami istri yang lagi lagi hanya bisa membisu saja entah kenapa alasannya hanya mereka yang tahu.

Keheningan disana terpecahkan oleh suara roda brangkar yang membawa mayat itu kembali didorong menjauh dari sana dan akan dibawa keruang mayat untuk disiapkan sebelum dibawa pulang oleh keluarga,serta suara langkah kaki dokter dan beberapa perawat yang tampak tergesa gesa memasuki ruang kamar rawat.

Cowok yang menggendong gadis bertopi tadi terlihat berjalan keluar dari dalam kamar rawat,remaja laki laki itu menatap orang orang disana satu persatu kemudian berkata

"Lo semua lebih baik pulang,ini sudah malam dan bukannya besok pagi pemakamannya Lala.Jadi kalian harus beristirahat dengan cukup"ujar cowok itu kepada teman teman sebayanya yang ada disana.

Kemudian beralih menatap sepasang suami istri yang tampak berdiri dan menatap kosong kedepan.

"Om sama tante juga harus pulang,kalian juga harus mengurus keperluan pemakaman terakhir Lala.Biar sepupu-ku aku yang menjaga disini"ujarnya.

"Baiklah,jaga dia.Om dan tante kamu pamit pulang dulu"ujar laki laki paruh baya itu pada sicowok dan langsung merangkul membawa istrinya pergi dari sana.Disusul oleh sekumpulan remaja mengitu langkah keduanya dari belakang,dengan langkah gontai masing masing.

Cowok itu menatap punggung orang orang itu kemudian ia mengalihkan pandangannya pada jendela kaca yang ada dipintu ruang rawat dimana seorang gadis yang menjadi sepupunya tengah diperiksa oleh dokter, ruangan yang juga bekas tempat dirawatnya sepupunya yang lain namun sudah berpulang untuk selamanya beberapa saat yang lalu.

"Inilah alasannya kamu seharusnya tidak disini Ly,kamu pasti akan sakit seperti itu dan sudah pasti tak ada dari kedua orang tuamu yang akan peduli"cowok itu bergumam pelan nyaris tak terdengar oleh siapa-pun namun sudah jelas kalau gumaman itu ditujukan pada gadis didalam ruang rawat.

~Paginya~

Sebuah area pemakaman tampak ramai disalah satu bagian areanya,itu karena banyak pelayat yang hadir untuk menghadiri pemakaman seorang gadis yang dinyatakan sore manjelang malam kemarin.

Rata rata pelayat merupakan dari kalangan remaja sebaya dengan sang mendiang, sisanya adalah para orang dewasa.

Ditepi kuburan yang tanahnya masih baru dan bunga bunga yang masih terlihat sangat segar karena baru ditabur itu,terlihat tiga orang yang terlihat paling sedih diantara yang lain.Ketiga orang itu adalah kedua orang tua sang gadis serta satunya adalah seorang pemuda yang merupakan pacar dari sang mendiang.

Tepat dibelakang kedua orang tua mendiang berdirilah seorang gadis muda yang cukup mencuri perhatian para pelayat yang lain karen kemiripannya dengan sang mendiang, dia adalah Lily kembaran dari Lala si gadis yang baru saja selesai dimakamkan.

Berbanding terbalik dari kedua orang tua dan pacar dari sang kembaran,Lily terlihat tak meneteskan satu tetespun air mata.

Entah itu karena kaca mata hitam yang bertengger diwajahnya,membuat air mata tak terlihat namun itu tak mungkin karena jika gadis itu menangis bukankah seharusnya setidaknya tangannya bergerak untuk menghapus air mata yang akan mengalir dipipinya.Hal itulah menjadi salah satu fokus perhatian ketiga orang gadis yang merupakan sahabat dari sang mendiang,mereka heran dengan gadis yang katanya merupakan kembaran dari mendiang sahabat mereka itu tak terlihat menangis sedih.Bahkan jika mereka perhatikan,raut wajah gadis itu hanya datar tanpa ekpresi yang jelas lalu hanya diam menatap lurus kearah kuburan.

Tak seperti ada niatan sedikitpun untuk bersuara atau menekuk lutut seperti kedua orang tuanya dan pacar dari mendiang kembarannya yang nampak mengucapkan kalimat perpisahaan pada mendiang,bahkan mereka juga baru saja melakukannya.

Hal ini membuat ketiga gadis itu dan beberapa remaja lain didekat mereka terdengar berbisik bisik nyamuk membicarakan sikap yang ditunjukkan gadis yang diketahui bernama Lily itu.

Terpopuler

Comments

adara

adara

lanjut ka ceritanya bagus 🥰🥰

2023-05-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!