"Hah itu bukannya Lala?"
"Mana mungkin anjir,Lala-kan udah meninggal kemarin"
"Tapi mukanya kok mirip banget sih sama putri sempurna sekolah ini?"
"Itu Kembarannya weh"
"Tau dari mana lu?"
"Kemarin gue-kan hadir dipemakaman- nya Lala,nah itu cewek juga ada disana"
Yah seberapa acuhnyapun Lily,tetap saja dirinya bisa mendengar bisik bisik para tetangga.Ya mau gimana lagi,tuhan kasih dia pendengaran yang sensitif akan suara sih.
Entah perasaan Lily saja atau tidak tapi gadis itu merasa semakin dirinya berjalan memasuki area sekolah,maka semakin bising bisik bisik murid murid disekelilingnya.
Disisi lain,Alan berjalan dikoridor ditemani Agnes kekasihnya serta beberapa sahabat keduanya,Alan tengah mencari keberadaan sepupu perempuannya yang saat ini tengah menjadi bahan bisik bisik para murid disekolah mereka.Dan ia akhirnya sedikit bernafas lega kala melihat Lily yang berdiri tak jauh dari mereka,sepupunya itu tengah celingak celinguk kebingungan.
"Lily!"
panggil Alan,mempercepat langkahnya menuju posisi sang sepupu dan tentunya yang lain juga mengikuti cowok itu.
"Alan,akhirnya gue bisa nemuin tampang lo yang gak seberapa itu"ujar Lily sesaat setelah Alan berdiri dihadapannya.
"Masih pagi loh Ly,jangan ngajak gue berantem dulu ngapa"ujar Alan malas,
ia sudah lumayan paham karakteristik Lily yang agak suka mengajaknya ribut dirinya.
"Iya iya,btw Lan.Anterin gue keruang Kepsek dong"pinta Lily pada sang sepupu.
"Yuk gue anterin sama yang lain, kasian gue liat lo pagi pagi udah jadi bahan gosip murid murid lain" ujar Alan,ia segera merangkul sepupunya itu kemudian berjalan balik dari arah dirinya datang bersama yang lain.
Alan berjalan didepan sambil merangkul pundak Lily dengan tangan kirinya,sedangkan tangan kanannya digunakan untuk menggandeng tangan Agnes kekasihnya.Sedangkan para teman teman mereka yang lain berjalan menyusul dibelakang tanpa membuka suara sedikitpun,dan ya gerombolan mereka itu tentu menarik perhatian murid murid lain.
"Nah ini ruangan Kepseknya Ly,sana masuk kedalam.Atau perlu sepupu lo yang cakep ini temenin kedalam?"ujar Alan,setelah mereka tiba didepan sebuah ruangan dengan plakat tertulis Ruangan Kepala Sekolah diatas pintu masuk.
"Gak usah,gue bisa sendiri.Sana lo pergi kekelas lo aja,jasa lo gak dibutuhin lagi"jawab Lily.
"Makasihnya mana sayangku,udah dianterin juga"ujar Alan kepada Lily.
"Sayang sayang,pacar lo nanti cemburu baru tau rasa lo!"saut Lily.
"Mana mungkin pacar gue cemburu, orang pacar gue tahu kalau lo sepupu gue"ujar Alan santai sebelum akhirnya cowok itu menyadari sesuatu.
"Eh tunggu,kok lo tahu gue udah punya pacar sih?tau dari mana lo, perasaan gue gak pernah cerita?"tanya Alan penuh keheranan dan sedikit kaget.
"Lo gak perlu tau,gue tau dari mana.
Nih kunci mobil lo yang kemarin, jemput sendiri mobil lo dirumah gue.
Gue masuk dulu"ujar Lily menyerahkan kunci mobil milik Alan,kemudian dengan cepat masuk kedalam ruangan kepala sekolah.
"Eh Alan"panggil salah seorang kawannya Alan yang bernama Jaka.
"Ya kenapa Jak?"saut Alan.
"Lily sepupu lo itu emang biasa pake Lo-Gue kalau ngobrol sama orang ya?"
tanya Jaka nampak penasaran,cowok itu sejak tadi memang memperhatikan cara bicara Lily.
"Oh iya emang gitu"jawab Lily
"Beda banget sama Lala"celetuk cewek bernama Desy.
"Beda apanya Des?"tanya gadis bernama Rora.
"Beda,Lala kalau ngomong pasti seringnya pakai Aku-kamu dan pas ngomong pasti selalu lemah lembut gak asal ceplos.Beda banget sama kembarannya yang kayaknya asal ceplos banget,contohnya kemarin pas ngomong sama om Haris sama tante Linda"cecar Desy.
"Des,jangan gitu napa"tegur Jaka.
"Apa?!yang gue bilang bener kok"ujar Desy,sebelum akhirnya melangkah terlebih dahulu meninggalkan tempat itu.
"Si Desy kenapa sih?"tanya Jaka pada Agnes dan Rora selaku sahabat baik gadis itu.
"Maklumin aja,Desy-kan emang rada sentimen.Apalagi Lala baru pergi ninggalin kita,pasti ngaruh juga"ujar Agnes.
"Mending kita balik kekelas aja"lanjut gadis itu,yang dijawab anggukan oleh yang lain.
Didalam Ruang Kepsek___
Tampaknya Lily dan kepala sekolah disekolah barunya tengah sedang bercakap cakap agak serius.
"Kamu serius meminta ditempatkan dikelas paling akhir?"tanya kepala sekolah nampak memastikan permintaan murid barunya ini.
Beberapa detik yang lalu dirinya selaku kepala sekolah dikagetkan dengan permintaan murid barunya untuk ditempatkan dikelas akhir, kelas yang selalu dihindari oleh setiap murid yang masuk kesekolah ini karena kelas akhir memiliki image yang cukup buruk atau bisa disebut kelas paling rusuh sekaligus kelas buangan.
"Iya pak,tampatkan saya dikelas paling akhir saja"jawab Lily tanpak mantap pada keputusannya.
"Bapak sudah menyiapkan dua kelas lain yang akan menjadi calon kelas kamu.
Kelas pertama adalah ruang IPA 1 yang menjadi kelas terbaik disekolah ini dan kebetulan mendiang Lala kembaran kamu juga menempatinya sebelum ini,kelas kedua adalah IPS 1 jika kamu tak mau ditematkan diIPA.IPS 1 adalah kelas sama baiknya dengan IPA 1,tapi nak Lily malah memilih kelas paling buruk.
Apa alasannya?"tanya kepala sekolah setelah menjelaskan.
"Alasannya,pertama:saya gak mau ditempatkan dikelas yang sama dengan kelas mendiang kembaran saya dulu karena untuk menghindari adanya sifat membandingkan oleh murid lain dikelas tersebut.Kedua:saya merasa saya gak cocok dan bukan tipe murid cerdas jika untuk ditempatkan dikedua kelas tersebut.Ketiga:Kelas akhir belum tentu yang terburuk bagi saya,lagi pula saya bukan tipe anak penurut dan taat aturan seperti mendiang kembaran saya pak"ujar Lily menjelaskan alasan dari pilihannya.
"Tapi bapak perhatikan nilai kamu cukup mumpuni sebagai murid pindahan
dari luar negri,bukankah itu sangat disayangkan?"tanya bapak kepala sekokah.
Lily menggeleng pelan kemudian berkata
"Gak disayangkan kok pak,lagi pula bukankah bapak sendiri sudah membaca keterangan lengkap tentang saya pada surat data diri saya.Selain yang saya katakan tadi pada alasan ketiga yaitu kalau saya bukan anak yang penurut dan taat aturan,kondisi saya saat ini memiliki resiko besar untuk saya kesulitan mengejar rata rata nilai kelas jika ditempatkan dikelas lain"ujar Lily.
Kepala sekolah akhirnya terlihat mengangguk angguk kecil mendengar penjelasannya
"Baiklah kalau begitu sudah ditetapkan,kamu akan ditempatkan dikelas akhir"ujar pak kepala sekolah akhirnya menyetujui permintaan Lily soal dikelas mana dirinya akan ditempatkan.
"Terima kasih pak"ucap Lily.
"Hm,Dan selanjutnya soal permintaan wali kamu soal beberapa hal salah satunya kamu akan dikecualikan dalam kegiatan fisik dikelas olahraga. Pihak sekolah juga telah menyetujuinya,dan hal ini juga sudah disampaikan kepada beberapa guru yang kemungkinan besar membutuhkan informasi penting ini.Jadi kamu tidak usah khawatir lagi soal nilai atau absensi nanti dalam pelajaran terkait"jelas bapak kepala sekolah,
beliau terlihat menyerahkan selembar surat berstempel resmi sekolah.
"Terima kasih atas pengertiannya pak"ucap Lily setelah menerima surat itu dari kepala sekolah.
"Sama sama,sekarang kamu boleh menuju kekelas baru-mu.Denah sekolah sudah bapak kirim melalui akun informasi resmi yang sudah kamu dapatkan dari pihak sekolah,gunakan letak ruang kepala sekolah sebagai acuan awalnya"ujar kepala sekolah.
"Baik pak saya mengerti,kalau begitu saya permisi dulu"ujar Lily pamit undur diri dari ruang kepala sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments