"Hm gue orangnya,dan kayaknya julukan siputri sempurna udah melekat banget kayaknya sama dia disekolah ini"saut Lily tanpa menatap lawan bicaranya.
"Julukan yang dikasih penghuni sekolah ini agak berlebihan,mana ada manusia yang lahir sempurna"ujar cowok itu,membuat Lily menoleh.
"Jujur meskipun Lala itu kembaran gue,tapi gue punya pemikiran yang sama ke julukan itu pas pertama kali
dengernya"ujar Lily yang menyetujui perkataan murid cowok yang gak dia kenal itu.
Perkataan Lily itupun membuat cowok itu langsung menaikkan satu alisnya sedikit aneh
*Lah nih cewek sependapat sama gue? Padahal dulu pas gue bilang kalimat yang sama ketemen temennya si sempurna,perasaan gue langsung disemprot deh*batin cowok itu.
Merasa tidak ada suara lagi dari cowok disebelahnya,Lily menoleh kesamping.Dan untuk pertama kali sejak tadi akhirnya Lily benar benar memperhatikan penampilan cowok yang tak dikenalnya ini,baju kusut tanpa mengenakan dasi dan diabiarkan keluar begitu saja serta almamater yang hanya disamoirkan dipundak begitu saja.Bukan hanya itu saja tapi rambut cowok itu juga terlihat berantakan dan entah indra penciuman Lily yang salah atau gimana,tapi hidungnya mencium cukup jelas kalau cowok disebelahnya ini bau rokok.
"Ngapain lo liatin gue kayak gitu,naksir?"ujar cowok itu kepedean.
Lily langsung memutar kedua bola matanya malas mendengar kepercayaan diri cowok disebelahnya ini
"Dih ngarep lo,gue cuma menilai penampakan lo doang.Dari penampakan lo sekarang,gue yakin sebenernya lo gak punya niat buat sekolahkan?ngaku lo"ujar Lily.
"Penampakan penampakan,lo pikir gue hantu lo sebut penampakan.Soal pertanyaan lo itu,gue emang gak niat sekolah.Ngapa mau nasehatin gue?gak bakal mempan"ujar cowok itu.
"Dih pede banget lo,masalah hidup gue aja masih belum beres.Ngapain gue nambahin kerjaan buat nasehatin orang"saut Lily.
"Eh btw mau temenan gak?"tanya Lily sambil tersenyum.
"Lo mau temenan sama gue?waras lo?"tanya cowok itu sambil menunjuk Lily dan dirinya sendiri.
"Gue masih waras kok,jadi gimana mau jadi temen gue gak?"ujar Lily.
"Lo yakin ngajak gue temenan,lo gak liat penampilan gue yang amburadul?
dan harus lo tahu karena lo masih anak baru,gue itu punya banyak catatan merah dibuku bk tau gak?
Belum lagi gue juga dari Ruang 11"ujar cowok itu.
"Lah sama dong,gue juga dari Ruang 11"ujar Lily yang membuat cowok itu membulatkan mata tanda kaget dan tak percaya.
"Hah?bohong lo!mustahil kepsek nempatin lo diruang 11,jangan berani berani lo bohongin gue"ujar cowok itu,namun jawaban dari Lily tak terduga menurut cowok itu.
"Kuker gue bohong,gue beneran anak Ruang 11 tau gak.Kalau gak percaya tanya Iren sibu ketua,gue baru masuk kemarin dikelas itu"ujar Lily.
"Waduh lo kenal siIren,wah wah kok gue gak tau lo jadi anggota baru dikelas gue?"tanya cowok itu masih syok.
"Entahlah,tapi gue juga baru tahu ada murid macam lo diruang 11.Padahal meskipun gue gak hafal semua namanya,tapi gue hafal wajah wajah Ruang 11.Tapi gue gak liat lo tuh kemarin,sama tadi?"tanya Lily.
"Ah iya juga,gue baru masuk hari ini.Sebelumnya gue libur karena dispen 4 hari"ujar cowok itu akhirnya mengingat kalau dirinya baru masuk hari ini.
"Oh pantes"gumam Lily pelan.
"Jadi gimana tawaran pertemanan gue tadi,diterima gak?gue gak masalah kok lo anak bermasalah,gue juga masuk hitungan anak bermasalah soalnya"ujar Lily pada cowok itu.
"Oke terima tawaran pertemanan lo,tapi jangan nyesel lo punya temen bermasalah kayak gue"ujar cowok itu.
"Btw nama gue Alex,gak asikkan udah temenan tapi belum kenalan"lanjut cowok yang ternyata bernama Alex itu menjulurkan tangannya mengajak bertemanan.
"Lily,itu nama gue.Jangan pernah panggil gue Lala kayak yang lain, karena lo bisa otomatis gue kick dari daftar orang orang yang pengen gue kenal"balas Lily menyebutkan namanya sambil membalas ulugan tangan Alex itu.
"Dah urusan perkenalannya"ujar Alex mengakhiri salaman itu.
Cowok itu kini beralih merogoh kantong celananya dan dengan santai mengeluarkan rokok serta pemantik dari dalam sana,hal itu tentu tak luput dari penglihatan Lily.
"Lo mau ngerokok disini,sekarang?"
tanya Lily.
"Iya"jawab Alex.
"Jangan ngerokok disini"ujar Lily,
yang membuat Alex langsung mendengus tak suka.
"Kenapa lo gak suka punya temen perokok?yaudah gak usah temenan sama gue!"ujar Alex ketus.
Lily menggelengkan kepalanya menandakan pemikiran cowok itu salah.
"Gue gak larang lo ngerokok karena gue gak suka orang perokok,terserah lo mau ngeroko sebanyak apapun juga gue gak peduli"ujar Lily.
"Trus barusan kenapa lo larang gue ngerokok disini?!"tanya Alex masih dengan nada ketus.
"Gue gak bawa masker sekarang,gue gak dianjurkan buat ngirup asap rokok karena gak sehat.Asap rokok bisa buat nafas gue keganggu,saat nafas gue keganggu itu bisa berpengaruh pada berkurangnya pasokan oksigen didalam darah dan tentunya jika itu terjadi maka bisa berpengaruh juga sama jantung gue"jelas Lily panjang,membuat Alex sedikit kebingungan mendengarnya.
"Pusing gue dengernya,jadi intinya apa?"tanya cowok itu.
"Intinya asap rokok lo itu bisa ganggu nafas gue yang nanti berpengaruh sama ritme detak jantung gue,emang lo mau nanti kalau dia bener bener kumat trus lo jadi kerepotan?"ujar Lily.
"Oke intinya lo gak dianjurin hirup asap rokok secara langsung"ujar Alex memutuskan menyimpan rokok dan pemantiknya kembali.
"Btw emang jantung lo ada masalah apa?"tanya cowok itu penasaran kepada Lily.
"Kardiomiopati"jawab Lily singkat.
"Hah apa maksudnya Kardiomiopati?" tanya Alex tak tahu.
"Lo cari tahu aja sendiri kalau emang beneran penasaran,btw temenin gue kekantin yuk"ajak Lily.
"Ogah,gue gak punya duit.Dompet gue ketinggalan"tolak Alex.
"Gue yang bayarin gimana?"tawar Lily.
"Oke gas,awas nanti lo gak mau bayar makanan gue"ujar Alex langsung setuju dan berjalan duluan,sedangkan Lily segera menyusulnya.
Kantin___
Suasana kantin langsung sedikit berubah setelah beberapa penghuninya melihat kedatangan Lily dan Alex yang tampak akrab sekali,bahkan Alex dengan santainya terlihat merangkul pundak Lily.
Bagi murid murid disana sungguh aneh sekaligus mengejutkan melihat seorang berandalan sekolah seperti Alex terlihat akrab dengan Lily, sianak baru yang notabenya adalah kembaran dari mendiang Lala yaitu salah satu murid paling disiplin dan punya image baik disekolah,belum lagi status Lily yang juga sepupu dari Alan yang merupakan anggota osis sama halnya dengan teman teman Alan yang lainnya.Dan sebagai tambahan informasi nih ya,Alex termasuk murid yang tidak akur dengan hampir seluruh anggota osis termasuk Alan dkk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
adara
waw seru nih.. di satu sisi punya sepupu dengan sikap disiplin, tpi di sisi lain punya teman dengan sikap yg bisa di bilang tukang pelanggar aturan 🤭😂😂
2023-06-11
0