Saat Sang Malam Dituntut Menjadi Siang

Saat Sang Malam Dituntut Menjadi Siang

Bab 1

Malam itu,suara tangisan penuh kesedihan terdengar didepan sebuah ruangan rawat inap pasien.Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah karena seorang gadis cantik yang terbujur kaku diatas tempat tidur rumah sakit,gadis cantik itu baru saja dinyatakan meninggal oleh dokter yang menangani  beberapa saat yang lalu setelah sempat dirawat satu hari disana.

Dilantai terlihat sepasang suami istri terduduk dilantai meratapi putri mereka yang baru saja berpulang untuk selama lamanya, ibu gadis itu menangis tersedu- sedu tak mampu menahan kesedihan sedangkan ayah dari gadis itu tampak lebih tabah.Laki laki paruh baya itu terlihat memeluk dan mengusap usap punggung istrinya mencoba menenangkannya,laki laki itu sangat sedih kehilangan putrinya namun dirinya harus tetap kuat demi sang istri.

Beberapa waktu sebelum itu terjadi,ditempat lain alias lebih tepatnya didepan lobi masuk rumah sakit nampak berhenti sebuah mobil alphard hitam.Dari dalam sana keluarlah seorang gadis cantik bertopi yang langsung lari memasuki pintu masuk gedung rumah sakit.

"Nona muda,pelan pelan jangan berlari!" teriak seorang laki laki bersetelan jas lengkap yang berstatus sebagai asisten pribadinya-pun tak gadis itu hiraukan,gadis itu berlari melewati meja resepsionis dan dengan cepat memasuki lift.

Raut wajah gadis bertopi itu tampak sangat gelisah,peluh yang nampak bercucuran diwajah dan lehernyapun tak dihiraukan.

Matanya menatap cemas dan tak sabaran pada arah petunjuk lantai yang dilewati lift,

tempat tujuannya dirumah sakit itu ada dilantai nomor 4.

Ting!

Lift sudah sampai dilantai tujuan dan tepat setelah pintu lift terbuka,gadis itu langsung memacu larinya secepat yang dia bisa untuk menuju kesalah satu kamar rawat yang menjadi tempat tujuannya datang kerumah sakit itu jauh jauh dari negara seberang atau lebih tepatnya negara para kanguru yaitu Australia.

Kembali kamar rawat dimana pasiennya baru saja berpulang tadi,tepat didepan ruangan kamar rawat itu cukup ramai para remaja yang merupakan teman terdekat gadis yang baru berpulang tadi.Mata mereka hampir semua bengkak karena menangis karena baru saja ditinggalkan oleh seseorang untuk selamanya,dan salah satu yang terlihat paling sedih dan terpukul diantara para anak muda itu adalah seorang cowok yang berstatus sebagai pacar sang gadis yang baru meninggal itu.

"Udah bro,kita tau lo terpukul banget karena kita juga begitu tapi lo gak boleh kayak gini.Lo harus iklasin dia,biar dia bisa tenang disana"

Teman dari cowok itu terus berusaha menenangkan sang kawan.

"Gimana gue bisa iklas,gue gak bisa bro.

Apalagi pacar gue harus pergi dengan cara kayak gitu"jawab cowok itu dengan suara serak karena menangis.

Hiks....hiks....hiks...suara tangis juga terdengar disebelah kedua cowok yang bercakap singkat itu,berasal dari para gadis remaja yang berstatus sebagai sahabat baik dari yang baru berpulang itu.

Tap....tap....tap....ditengah tengah tangisan kehilangan itu,terdengar derap langkah seseorang yang berlari mendekat ketempat itu.Membuat para remaja yang berkumpul disana mendongakkan kepala melihat kedatangan pemilik langkah itu,namun seperkian detik kemudian terlihat wajah keterkejutan pada air muka mereka.

Bagaimana tidak terkejut,seseorang yang baru saja datang dan sekarang berdiri disana itu adalah sesosok gadis yang memiliki wajah yang sangat mirip dan bahkan bisa dibilang nyaris serupa dengan seseorang yang baru saja dinyatakan pergi untuk selamanya meninggalkan mereka oleh dokter.

"Tidak mungkin"terdengaran gumaman salah seorang diantara mereka.

Masih ditengah keterkejutan itu,salah seorang diantara mereka yaitu seorang cowok yang sejak tadi berdiri diam didekat pintu masuk ruang rawat seketika langsung mengambil langkah maju mendekat kearah sosok gadis yang baru datang itu.Raut wajah cowok itu juga nampak kaget namun seperkian detik kemudian berubah ke ekspresi tak dapat diartikan.

Hah...hah...hah....nafas gadis itu nampak sesak,mungkin efek karena berlari sejak tadi.

Ia menunduk dengan meletakkan kedua tangannya pada lutut sebagai penopang tubuhnya.

"Hei,apa yang kamu lakukan disini dek?!"

Gadis itu mendongak kemudian kembali berdiri tegak sambil memasang ekspresi yang sulit untuk dibaca menatap remaja laki laki yang datang menghampirinya.

"Bagaimana kondisi saudariku?"bukannya menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya tapi gadis itu malah menanyakan hal lain.

"Apa yang kamu lakukan disini dek?kamu seharusnya tak ada disini"cowok itu kembali mengulangi pertanyaan yang sama dan juga sedikit menambahkan.

"Pertanyaan bodoh macam apa itu!tentu aja buat ngeliat dan mastiin kondisi saudari gue!"

jawab gadis itu cukup keras.

"Dan kenapa lo bilang gue gak seharusnya ada disini?!"lanjut gadis bertopi itu.

"Paman sama bibi gak boleh tau lo ada disini,ayo gue antar lo pergi dari sini"ajak cowok itu berusaha membawa gadis itu menjauh dari tempat itu.

"Jangan tarik tarik gue,kasih tau dulu gimana kondisi saudari gue"ujar gadis bertopi, menolak dibawa paksa pergi dari sana.

Sedangkan yang lain yang ada disana hanya bisa diam tak tau apa yang tengah terjadi ditambah masih kaget dengan kehadiran sosok gadis itu.

"Ada Ribut Ribut Apa Ini?!"suara bariton seorang laki laki yang baru saja keluar dari dalam kamar rawat bersama sang istri.

"Papa!"

suara gadis bertopi itu terdengar memanggil laki laki paruh baya itu dengan panggilan papa.

Laki laki paruh baya itu dan sang istri langsung menoleh kearah sumber suara dan raut wajah mereka nampak berubah terkejut sama persis saat kumpulan remaja melihat kehadiran gadis itu tadi.

"Lily"gumam laki laki paruh baya itu.

Gadis bertopi itu langsung melepaskan genggaman yang menahan pergelangan tangannya saat cowok yang tadi hendak membawa paksa dirinya pergi dari sana,dan dengan cepat mendekati sepasang suami istri yang masih terpaku melihat kehadirannya disana.

"Pa Ma gimana kondisi Lala,dia baik baik ajakan?"tanya gadis itu terlihat tak sabaran dari sorot matanya,namun kedua orang tua didepannya itu hanya diam membisu tak menjawab.

"Kok kalian diam aja sih,gimana kondisi Lala kembarannya Lily?"tanya gadis itu kembali, masih tak ada respon yang ada hanya wanita didepannya yang terlihat mulai menangis.

Gadis yang memanggil dirinya Lily itu mengerutkan keningnya karena sejak tadi saat ia bertanya tentang kondisi saudariny namun tidak ada yang menjawab,matanya bergelirya memperhatikan orang orang disekitarnya mencoba menjawab pertanyaan dirinya sendiri.

Tunggu!kenapa mata orang orang disana semuanya sembab dan bahkan ada yang mengalirkan air mata,bahkan wanita yang berstatus sebagai mamanya tersebut juga nampak menangis begitu juga mata sang papa yang ikut terlihat sembab.Pikiran negatif mulai membayangi gadis itu seketika, namun dirinya masih berusaha sekuat tenaga berfikir fositif.

"Apa yang terjadi?"tanyanya dengan suara pelan namun masih terdengar.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!