Saat Sang Malam Dituntut Menjadi Siang
Malam itu,suara tangisan penuh kesedihan terdengar didepan sebuah ruangan rawat inap pasien.Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah karena seorang gadis cantik yang terbujur kaku diatas tempat tidur rumah sakit,gadis cantik itu baru saja dinyatakan meninggal oleh dokter yang menangani beberapa saat yang lalu setelah sempat dirawat satu hari disana.
Dilantai terlihat sepasang suami istri terduduk dilantai meratapi putri mereka yang baru saja berpulang untuk selama lamanya, ibu gadis itu menangis tersedu- sedu tak mampu menahan kesedihan sedangkan ayah dari gadis itu tampak lebih tabah.Laki laki paruh baya itu terlihat memeluk dan mengusap usap punggung istrinya mencoba menenangkannya,laki laki itu sangat sedih kehilangan putrinya namun dirinya harus tetap kuat demi sang istri.
Beberapa waktu sebelum itu terjadi,ditempat lain alias lebih tepatnya didepan lobi masuk rumah sakit nampak berhenti sebuah mobil alphard hitam.Dari dalam sana keluarlah seorang gadis cantik bertopi yang langsung lari memasuki pintu masuk gedung rumah sakit.
"Nona muda,pelan pelan jangan berlari!" teriak seorang laki laki bersetelan jas lengkap yang berstatus sebagai asisten pribadinya-pun tak gadis itu hiraukan,gadis itu berlari melewati meja resepsionis dan dengan cepat memasuki lift.
Raut wajah gadis bertopi itu tampak sangat gelisah,peluh yang nampak bercucuran diwajah dan lehernyapun tak dihiraukan.
Matanya menatap cemas dan tak sabaran pada arah petunjuk lantai yang dilewati lift,
tempat tujuannya dirumah sakit itu ada dilantai nomor 4.
Ting!
Lift sudah sampai dilantai tujuan dan tepat setelah pintu lift terbuka,gadis itu langsung memacu larinya secepat yang dia bisa untuk menuju kesalah satu kamar rawat yang menjadi tempat tujuannya datang kerumah sakit itu jauh jauh dari negara seberang atau lebih tepatnya negara para kanguru yaitu Australia.
Kembali kamar rawat dimana pasiennya baru saja berpulang tadi,tepat didepan ruangan kamar rawat itu cukup ramai para remaja yang merupakan teman terdekat gadis yang baru berpulang tadi.Mata mereka hampir semua bengkak karena menangis karena baru saja ditinggalkan oleh seseorang untuk selamanya,dan salah satu yang terlihat paling sedih dan terpukul diantara para anak muda itu adalah seorang cowok yang berstatus sebagai pacar sang gadis yang baru meninggal itu.
"Udah bro,kita tau lo terpukul banget karena kita juga begitu tapi lo gak boleh kayak gini.Lo harus iklasin dia,biar dia bisa tenang disana"
Teman dari cowok itu terus berusaha menenangkan sang kawan.
"Gimana gue bisa iklas,gue gak bisa bro.
Apalagi pacar gue harus pergi dengan cara kayak gitu"jawab cowok itu dengan suara serak karena menangis.
Hiks....hiks....hiks...suara tangis juga terdengar disebelah kedua cowok yang bercakap singkat itu,berasal dari para gadis remaja yang berstatus sebagai sahabat baik dari yang baru berpulang itu.
Tap....tap....tap....ditengah tengah tangisan kehilangan itu,terdengar derap langkah seseorang yang berlari mendekat ketempat itu.Membuat para remaja yang berkumpul disana mendongakkan kepala melihat kedatangan pemilik langkah itu,namun seperkian detik kemudian terlihat wajah keterkejutan pada air muka mereka.
Bagaimana tidak terkejut,seseorang yang baru saja datang dan sekarang berdiri disana itu adalah sesosok gadis yang memiliki wajah yang sangat mirip dan bahkan bisa dibilang nyaris serupa dengan seseorang yang baru saja dinyatakan pergi untuk selamanya meninggalkan mereka oleh dokter.
"Tidak mungkin"terdengaran gumaman salah seorang diantara mereka.
Masih ditengah keterkejutan itu,salah seorang diantara mereka yaitu seorang cowok yang sejak tadi berdiri diam didekat pintu masuk ruang rawat seketika langsung mengambil langkah maju mendekat kearah sosok gadis yang baru datang itu.Raut wajah cowok itu juga nampak kaget namun seperkian detik kemudian berubah ke ekspresi tak dapat diartikan.
Hah...hah...hah....nafas gadis itu nampak sesak,mungkin efek karena berlari sejak tadi.
Ia menunduk dengan meletakkan kedua tangannya pada lutut sebagai penopang tubuhnya.
"Hei,apa yang kamu lakukan disini dek?!"
Gadis itu mendongak kemudian kembali berdiri tegak sambil memasang ekspresi yang sulit untuk dibaca menatap remaja laki laki yang datang menghampirinya.
"Bagaimana kondisi saudariku?"bukannya menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya tapi gadis itu malah menanyakan hal lain.
"Apa yang kamu lakukan disini dek?kamu seharusnya tak ada disini"cowok itu kembali mengulangi pertanyaan yang sama dan juga sedikit menambahkan.
"Pertanyaan bodoh macam apa itu!tentu aja buat ngeliat dan mastiin kondisi saudari gue!"
jawab gadis itu cukup keras.
"Dan kenapa lo bilang gue gak seharusnya ada disini?!"lanjut gadis bertopi itu.
"Paman sama bibi gak boleh tau lo ada disini,ayo gue antar lo pergi dari sini"ajak cowok itu berusaha membawa gadis itu menjauh dari tempat itu.
"Jangan tarik tarik gue,kasih tau dulu gimana kondisi saudari gue"ujar gadis bertopi, menolak dibawa paksa pergi dari sana.
Sedangkan yang lain yang ada disana hanya bisa diam tak tau apa yang tengah terjadi ditambah masih kaget dengan kehadiran sosok gadis itu.
"Ada Ribut Ribut Apa Ini?!"suara bariton seorang laki laki yang baru saja keluar dari dalam kamar rawat bersama sang istri.
"Papa!"
suara gadis bertopi itu terdengar memanggil laki laki paruh baya itu dengan panggilan papa.
Laki laki paruh baya itu dan sang istri langsung menoleh kearah sumber suara dan raut wajah mereka nampak berubah terkejut sama persis saat kumpulan remaja melihat kehadiran gadis itu tadi.
"Lily"gumam laki laki paruh baya itu.
Gadis bertopi itu langsung melepaskan genggaman yang menahan pergelangan tangannya saat cowok yang tadi hendak membawa paksa dirinya pergi dari sana,dan dengan cepat mendekati sepasang suami istri yang masih terpaku melihat kehadirannya disana.
"Pa Ma gimana kondisi Lala,dia baik baik ajakan?"tanya gadis itu terlihat tak sabaran dari sorot matanya,namun kedua orang tua didepannya itu hanya diam membisu tak menjawab.
"Kok kalian diam aja sih,gimana kondisi Lala kembarannya Lily?"tanya gadis itu kembali, masih tak ada respon yang ada hanya wanita didepannya yang terlihat mulai menangis.
Gadis yang memanggil dirinya Lily itu mengerutkan keningnya karena sejak tadi saat ia bertanya tentang kondisi saudariny namun tidak ada yang menjawab,matanya bergelirya memperhatikan orang orang disekitarnya mencoba menjawab pertanyaan dirinya sendiri.
Tunggu!kenapa mata orang orang disana semuanya sembab dan bahkan ada yang mengalirkan air mata,bahkan wanita yang berstatus sebagai mamanya tersebut juga nampak menangis begitu juga mata sang papa yang ikut terlihat sembab.Pikiran negatif mulai membayangi gadis itu seketika, namun dirinya masih berusaha sekuat tenaga berfikir fositif.
"Apa yang terjadi?"tanyanya dengan suara pelan namun masih terdengar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments