Bab 8

Lily baru pulang kembali kerumah saat haru sudah menjelang malam,

gadis itu melengggang masuk kedalam rumah dengan santai.Sampai akhitnya langkahnya terhenti saat hampir memasuki area ruang tamu dimana matanya menangkap kalau kedua orang tuanya sedang kedatangan tamu penting,tamu itu adalah beberapa orang berseragam dari pihak kepolisian.

Melihat hal itu,Lily segera membatalkan niatnya untuk melewati area ruang tamu dan memilih meraatkan diri kedinding dan menguping pembicaraan pihak kepolisian dengan kedua orang tuanya.Karena Lily yakin kalau kedatangan pihak berwajib kerumahnya,pasti berhubungan dengan hasil penyelidikan terkait penyebab kembarannya bunuh diri.Dan tentunya Lily harus tahu semua itu karena jika meminta penjelasan dari orang tuanya,Lily yakin tak akan ditanggapi sama sekali.

"Jadi begini pak buk,menurut hasil menyelidikan pihak kepolisian atas kasus bunuh diri yang dilakukan oleh putri anda.Kami pihak kepolisian sudah membuat kesimpulan"ujar seorang pak polisi disana.

"Jadi bagaimana hasilnya pak?"tanya Tuan Haris,papanya Lily.

"Setelah melakukan investigasi ditempat kejadian yaitu merupakan kamar mendiang Lala putri ibu dan bapak sendiri,kami hanya bisa mengambil kesimpulan bahwa penyebab saudari Lala memilih untuk mengakhiri hidupnya itu karena stres dan mengalami tekanan besar pada pembelajarannya.Hal ini dari banyaknya buku pelajaran dan lembaran lembaran soal yang berserakan disekitar tempat pertama kali mendiang dievakuasi setelah ditemukan mengakhiri nyawanya sendiri"jelas pak polisi itu panjang lebar.

"Tapi pak,apa bapak yakin kalau itu adalah penyebab putri tersayang saya mengakhiri hidupnya?Mendiang putri saya bahkan tak pernah menunjukkan gejala stres atau tertekan,selain itu kami sebagai orang tua juga tak pernah sekalipun menekannya dalam urusan pelajaran"tanya tuan Haris.

"Sejauh ini hanya itu yang bisa kami simpulkan pak buk,kasus ini sedikit rumit karena mendiang sama sekali tidak meninggalkan catatan bunuh diri.Selain itu melalui introgasi yang melibatkan oleh teman teman terdekat dari putri bapak dan ibuk, juga tidak ada ditemukan hal yang janggal sekalipun"jawab pak polisi.

Lily bersandar didinding dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku jaket yang dipakainya,ia mendengar- kan dengan sebaik mungkin semua penjelasan polisi yang sedang duduk diruang tamu bersama kedua orang tuanya itu.

*Stres karena belajar?ayolah!tanpa kerja keraspun,kembaran gue itu dasarnya pinter*batin Lily,setelah mendengarkan semuanya.

"Loh non Lily,sudah pulang?"

Suara pelan seorang wanita tua menyadarkan Lily dari pikirannya.

"Sst...ngomongnya jangan keras keras bik,nanti papa sama mama dengar"ujar Lily pelan hampir berbisik kepada wanita tua yang merupakan pembantu yang bekerja disana.

"Baik non,non lagi nguping pembicaraan tuan dan nyonya sama polisi polisi itu ya?"tanya bibik pembantu itu sambil berbisik.

Lily mengangguk pelan kemudian berkata pelan

"Jangan bilang ke papa dan mama ya bik,kalau Lily nguling"pintanya.

"Siap non,bibik gak akan ember kok"ujar sang bibik.

"Baiklah pak buk,kami datang kesini hanya untuk menyampaikan hal itu.

Jika ada hal hal berupa informasi yang bapak ibuk atau keluarga lain dapatkan berkaitan dengan kasus bunuh diri yang menimpa putri bapak dan ibuk,harap segera laporkan kepada kami"ujar pak polisi.

"Baik pak,akan kami lakukan"ujar tuan Haris.

"Karena kami sudah tidak memiliki urusan lagi disini,kalau begitu kami izin pamit pak buk.Permisi"ujar pak polisi dan rekan rekannya beranjak dari ruang tamu.

Mendengar para polisi yang sudah berpamitan kepada orang tuanya,Lily segera ngacir secepat mungkin keluar rumah.Biar nanti orang tuanya kira kalau dirinya baru pulang,jadi mereka tidak akan curiga kalau dirinya menguping sejak tadi.

Tuan Haris dan nyonya Linda mengantar pihak kepolisian yang hendak pulang sampai keteras rumah kediaman mereka,mereka tetap berdiri disana sampai mobil pihak kepolisian keluar dari gerbang.

Lily yang berdiri disamping mobilnya langsung menunduk sebentar memberi hormat saat pihak kepolisian melewatinya,kemudian setelah mobil kepolisian pergi dari sana barulah dirinya berjalan mendekat ketempat kedua orang tuanya berdiri.

Tiga langkah lagi jaraknya dirinya dari kedua orang tuanya,suara bariton sang ayah langsung menghentikan langkahnya.

"Baru pulang?"tanya sang papa.

"Iya pa,ini papa gak lihat emang?" jawab Lily.

"Baru satu hari kamu disini,tapi kamu sudah memperlihatkan perilaku bebas kamu saat diluar negri kepada saya dan istri saya"ujar tuan Haris menatap putrinya tajam.

"Perilaku bebas kayak gimana maksud papa?"tanya Lily.

"Tentu saja apa yang kamu lakukan sekarang ini,kamu tidak lihat sekarang hari sudah malam?keluyuran kemana saja kamu,sampai bisa pulang malam malam begini?!"tanya tuan Haris.

"Gak kemana mana,cuma keliling kota aja.Lagian ini baru memasuki malam kali pa,gak usah lebay deh"ujar Lily menjawab perkataan papanya.

"Lihatlah kamu ini,dari mana kamu mendapat keberanian selalu menjawab perkataan saya hah?!Tidak ada takut takutnya kamu sama orang tua!"ujar tuan Haris mulai menunjukkan emosinya,namun nampaknya Lily tak peduli akan hal itu.

"Tentu saja dari diriku sendiri,lagi pula buat apa takut sama papa.Orang Lily dan papa itu sama sama manusia,

trus sama sama makan nasi.Eh enggak deh,Lily lebih ke makan gandum sekarang"jawab Lily dengan santainya.

"Kamu ini?!"Papanya Lily mengangkat tunjuk dan langsung mengarahkannya kepada Lily.

"Sudah sudah pa,tidak ada sudahnya kalau papa meladeni anak itu.Ayo masuk kedalam"ajak nyonya Linda kepada suaminya,kemudian wanita dewasa itu menatap kearah putrinya.

"Dan kamu!berhenti membuat masalah.Jadilah seperti Lala yang sangat patuh dan sayang kepada kami,ayo pa"ujar nyonya Linda menarik lengan sang suami masuk kedalam rumah,meninggalkan Lily yang berdiri didepan teras rumah.

"Anak itu?hah...padahal aku putrinya"gumam Lily pelan.

*Dan apa mama baru saja menyuruhku menjadi seperti Lala,kenapa harus menjadi Lala saat mereka bisa saja memahamiku sebagai Lily*lanjut Lily dalam batinnya.

Huh...Lily kembali menghela nafasnya kasar,kemudian ia mekangkah kembali masuk kedalam rumah.Dengan pikiran yang sedikit kesal dengan sikap kedua orang tuanya barusan kepada dirinya,sepertinya ia harus berendam didalam air dingin malam ini guna menenangkan dan mendinginkan pikirannya.

*Baru sehati Ly tapi otak lo udah panas,gimana hari hari seterunya* Lily kembali membatin lagi.

Terpopuler

Comments

adara

adara

bukan lyly yg tidak sayang pada kalian, tpi kalianlah yg tidak ingin menerima keberadaan nya dan hanya menganggap Lala sebagai satu-satunya putri kalian😤😤

2023-05-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!