Lily baru pulang kembali kerumah saat haru sudah menjelang malam,
gadis itu melengggang masuk kedalam rumah dengan santai.Sampai akhitnya langkahnya terhenti saat hampir memasuki area ruang tamu dimana matanya menangkap kalau kedua orang tuanya sedang kedatangan tamu penting,tamu itu adalah beberapa orang berseragam dari pihak kepolisian.
Melihat hal itu,Lily segera membatalkan niatnya untuk melewati area ruang tamu dan memilih meraatkan diri kedinding dan menguping pembicaraan pihak kepolisian dengan kedua orang tuanya.Karena Lily yakin kalau kedatangan pihak berwajib kerumahnya,pasti berhubungan dengan hasil penyelidikan terkait penyebab kembarannya bunuh diri.Dan tentunya Lily harus tahu semua itu karena jika meminta penjelasan dari orang tuanya,Lily yakin tak akan ditanggapi sama sekali.
"Jadi begini pak buk,menurut hasil menyelidikan pihak kepolisian atas kasus bunuh diri yang dilakukan oleh putri anda.Kami pihak kepolisian sudah membuat kesimpulan"ujar seorang pak polisi disana.
"Jadi bagaimana hasilnya pak?"tanya Tuan Haris,papanya Lily.
"Setelah melakukan investigasi ditempat kejadian yaitu merupakan kamar mendiang Lala putri ibu dan bapak sendiri,kami hanya bisa mengambil kesimpulan bahwa penyebab saudari Lala memilih untuk mengakhiri hidupnya itu karena stres dan mengalami tekanan besar pada pembelajarannya.Hal ini dari banyaknya buku pelajaran dan lembaran lembaran soal yang berserakan disekitar tempat pertama kali mendiang dievakuasi setelah ditemukan mengakhiri nyawanya sendiri"jelas pak polisi itu panjang lebar.
"Tapi pak,apa bapak yakin kalau itu adalah penyebab putri tersayang saya mengakhiri hidupnya?Mendiang putri saya bahkan tak pernah menunjukkan gejala stres atau tertekan,selain itu kami sebagai orang tua juga tak pernah sekalipun menekannya dalam urusan pelajaran"tanya tuan Haris.
"Sejauh ini hanya itu yang bisa kami simpulkan pak buk,kasus ini sedikit rumit karena mendiang sama sekali tidak meninggalkan catatan bunuh diri.Selain itu melalui introgasi yang melibatkan oleh teman teman terdekat dari putri bapak dan ibuk, juga tidak ada ditemukan hal yang janggal sekalipun"jawab pak polisi.
Lily bersandar didinding dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku jaket yang dipakainya,ia mendengar- kan dengan sebaik mungkin semua penjelasan polisi yang sedang duduk diruang tamu bersama kedua orang tuanya itu.
*Stres karena belajar?ayolah!tanpa kerja keraspun,kembaran gue itu dasarnya pinter*batin Lily,setelah mendengarkan semuanya.
"Loh non Lily,sudah pulang?"
Suara pelan seorang wanita tua menyadarkan Lily dari pikirannya.
"Sst...ngomongnya jangan keras keras bik,nanti papa sama mama dengar"ujar Lily pelan hampir berbisik kepada wanita tua yang merupakan pembantu yang bekerja disana.
"Baik non,non lagi nguping pembicaraan tuan dan nyonya sama polisi polisi itu ya?"tanya bibik pembantu itu sambil berbisik.
Lily mengangguk pelan kemudian berkata pelan
"Jangan bilang ke papa dan mama ya bik,kalau Lily nguling"pintanya.
"Siap non,bibik gak akan ember kok"ujar sang bibik.
"Baiklah pak buk,kami datang kesini hanya untuk menyampaikan hal itu.
Jika ada hal hal berupa informasi yang bapak ibuk atau keluarga lain dapatkan berkaitan dengan kasus bunuh diri yang menimpa putri bapak dan ibuk,harap segera laporkan kepada kami"ujar pak polisi.
"Baik pak,akan kami lakukan"ujar tuan Haris.
"Karena kami sudah tidak memiliki urusan lagi disini,kalau begitu kami izin pamit pak buk.Permisi"ujar pak polisi dan rekan rekannya beranjak dari ruang tamu.
Mendengar para polisi yang sudah berpamitan kepada orang tuanya,Lily segera ngacir secepat mungkin keluar rumah.Biar nanti orang tuanya kira kalau dirinya baru pulang,jadi mereka tidak akan curiga kalau dirinya menguping sejak tadi.
Tuan Haris dan nyonya Linda mengantar pihak kepolisian yang hendak pulang sampai keteras rumah kediaman mereka,mereka tetap berdiri disana sampai mobil pihak kepolisian keluar dari gerbang.
Lily yang berdiri disamping mobilnya langsung menunduk sebentar memberi hormat saat pihak kepolisian melewatinya,kemudian setelah mobil kepolisian pergi dari sana barulah dirinya berjalan mendekat ketempat kedua orang tuanya berdiri.
Tiga langkah lagi jaraknya dirinya dari kedua orang tuanya,suara bariton sang ayah langsung menghentikan langkahnya.
"Baru pulang?"tanya sang papa.
"Iya pa,ini papa gak lihat emang?" jawab Lily.
"Baru satu hari kamu disini,tapi kamu sudah memperlihatkan perilaku bebas kamu saat diluar negri kepada saya dan istri saya"ujar tuan Haris menatap putrinya tajam.
"Perilaku bebas kayak gimana maksud papa?"tanya Lily.
"Tentu saja apa yang kamu lakukan sekarang ini,kamu tidak lihat sekarang hari sudah malam?keluyuran kemana saja kamu,sampai bisa pulang malam malam begini?!"tanya tuan Haris.
"Gak kemana mana,cuma keliling kota aja.Lagian ini baru memasuki malam kali pa,gak usah lebay deh"ujar Lily menjawab perkataan papanya.
"Lihatlah kamu ini,dari mana kamu mendapat keberanian selalu menjawab perkataan saya hah?!Tidak ada takut takutnya kamu sama orang tua!"ujar tuan Haris mulai menunjukkan emosinya,namun nampaknya Lily tak peduli akan hal itu.
"Tentu saja dari diriku sendiri,lagi pula buat apa takut sama papa.Orang Lily dan papa itu sama sama manusia,
trus sama sama makan nasi.Eh enggak deh,Lily lebih ke makan gandum sekarang"jawab Lily dengan santainya.
"Kamu ini?!"Papanya Lily mengangkat tunjuk dan langsung mengarahkannya kepada Lily.
"Sudah sudah pa,tidak ada sudahnya kalau papa meladeni anak itu.Ayo masuk kedalam"ajak nyonya Linda kepada suaminya,kemudian wanita dewasa itu menatap kearah putrinya.
"Dan kamu!berhenti membuat masalah.Jadilah seperti Lala yang sangat patuh dan sayang kepada kami,ayo pa"ujar nyonya Linda menarik lengan sang suami masuk kedalam rumah,meninggalkan Lily yang berdiri didepan teras rumah.
"Anak itu?hah...padahal aku putrinya"gumam Lily pelan.
*Dan apa mama baru saja menyuruhku menjadi seperti Lala,kenapa harus menjadi Lala saat mereka bisa saja memahamiku sebagai Lily*lanjut Lily dalam batinnya.
Huh...Lily kembali menghela nafasnya kasar,kemudian ia mekangkah kembali masuk kedalam rumah.Dengan pikiran yang sedikit kesal dengan sikap kedua orang tuanya barusan kepada dirinya,sepertinya ia harus berendam didalam air dingin malam ini guna menenangkan dan mendinginkan pikirannya.
*Baru sehati Ly tapi otak lo udah panas,gimana hari hari seterunya* Lily kembali membatin lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
adara
bukan lyly yg tidak sayang pada kalian, tpi kalianlah yg tidak ingin menerima keberadaan nya dan hanya menganggap Lala sebagai satu-satunya putri kalian😤😤
2023-05-30
0