"Siapa kalian?" sentak Rama mencoba tenang dalam keadaan terdesak. Jika ia gegabah maka senjata berupa pisau akan menggores lehernya. Ia juga harus waspada demi keselamatan Naina. Tidak mungkin juga Rama begitu saja melumpuhkan pria yang menyergapnya di kala senjata tajam berada tepat di kulit tenggorokan.
"Kau tidak usah tahi siapa kita, serahkan semua harta kalian!" ucap pria yang sedang menawan Rama.
Barulah Rama paham jika orang-orang itu merupakan begal yang berniat merampok dia.
"Pergi kalian semuanya! Jangan coba-coba mengganggu kita. Gue tidak punya apa-apa, Bang." Ia mencoba membela diri.
"Halah, jangan banyak bacot Lo! Serahkan harta milikmu!" sentaknya seraya memukul perut Rama.
Naina menjerit kaget melihat Rama di pukuli, hal itu membuat orang-orang yang sedang mengerumuni Rama menoleh.
"Ada cewe, bos." Salah satu dari mereka bersuara.
"Bawa cewek itu keluar dan kita habisi mereka!"
"Jangan kalian sakiti dia!" ujar Rama tidak ingin kakak dari kekasihnya terluka.
Lalu salah satunya mendekati, dan Rama bersiap untuk melawannya sebab takut jika mereka menyakiti Naina. Mungkin kalau dirinya tidaklah mengapa, tapi Naina, Rama tidak mungkin membiarkan Naina sendirian dalam bahaya. Rama menyikut perut pria yang menyergapnya, tangan kanan pria itu ia pelintirkan sampai pisaunya terlepas. kemudian berbalik buat menerjang tubuh yang ada di belakangnya.
Bug.
"Akkhh."
"Jangan kau ganggu dia!" pekik Rama mencari cara buat melepaskan pisau yang sedang mengarah tepat ke lehernya.
"Serahkan seluruh harta kalian atau nyawa kalian kami habisi!"
Lalu Rama diam memperhatikan satu orang yang sedang mencoba membuka paksa pintu mobil pickup. Rama di serang tiga orang, yang satunya mendekati Naina di dalam mobil.
"Keluarlah nona! Kami tidak akan menyakitimu. Kalau kau tidak keluar kami akan menghabisi kalian!
Naina ketakutan dan ia memperhatikan Rama sedang berusaha melawan.
"Cepat keluar!" sentaknya ingin memecahkan kaca mobil. Naina pun keluar karena tidak ingin orang itu merusak barang Rama, ia juga melihat Rama di pukuli orang jadi tidak tega berdiam tanpa melakukan apapun di dalam mobil.
"Minggir kau!" salah satu dari mereka mendorong Naina menjauhkannya dari mobil.
Di saat tubuh itu hendak tersungkur, seseorang merangkul perutnya hingga tak jadi jatuh. Naina mendongak, "Rama."
Rama memperhatikan pergerakan Naina dan ia segera menolong sambil mencoba melawannya.
"Kalian hajar dia biar saya yang mengamankan barang-barang berharganya!" titah salah satu pria dari keempat orang.
"Baik, Bos." Dan ketiga orang itu menghadang Rama. Sekarang Rama mengerti kalau mereka ternyata para begal yang pura-pura tergeletak di jalan lalu para rekannya keluar. Rama segera mundur mengambil ancang-ancang untuk menjauh dan mencari tempat luas buat berkelahi.
Dengan gesit, Rama bisa menghindar, kemudian dia menendang perut sang penjahat hingga tersungkur.
Rama memasang kuda-kuda, dan memperhatikan pergerakan ketiganya. Satu lawan tiga, sungguh pertarungan yang tidak seimbang. Tapi Rama tidak menyerah.
Bug! Bug! Bug!
Pukulan demi pukulan Rama layangkan. Menepis, mengelak, menendang dan meninju ia lakukan demi melindungi diri.
Sedangkan Naina mencari sesuatu untuk memukul pria yang hendak mencuri mobil dan barang berharga mereka. Dia melihat kayu dan segera mengambilnya.
Lalu Naina memukulkan kayu itu ke pundak pria yang akan masuk ke mobil.
Bug!
Pria itu menoleh dengan sorot mata tajam penuh amarah. Sayangnya pukulan yang Naina berikan tidak mempan dan malah membuat pria itu murka.
"Kurang ajar, beraninya kau memukul ku!" sentak pria itu hendak menangkap Naina. Naina memukulkan lagi kayunya, tapi pria itu menangkap dan membuang kayunya.
Bug!
"Akkhhh!"
Satu tamparan keras membuat pipi Naina merah. Dan tamparan itu membuat dirinya terjatuh ke tanah. Rama yang mendengar jeritan Nain terkejut dan ia memutar tubuhnya kemudian menendang orang yang menghadangnya.
"Kalian semuanya baji*ngan! Beraninya sama perempuan!" bentak Rama sambil berlari ke arah Naina menerjang orang yang sedang mengganggu Naina. Lalu Rama memperhatikan pipi Naina yang ternyata terlihat merah.
"Lo tidak apa-apa, Kak?" tanya Rama langsung berjongkok membangunkan Naina dan tangannya refleks mengusap pipi Naina yang terlihat merah. "Pipi lo merah, Kak. Dia memukul mu."
"Gue tidak apa-apa Rama, tapi mereka semuanya mau nyelakain kita. Kita pergi saja dari sini, ayo!" Naina nampak ketakutan, ia juga menatap orang-orang yang ada di sana. Dia takut mereka menyakiti dan berbuat nekat pada dia dan juga Rama.
"Lo tenang saja, Kak. Gue ada di sini jagain lo dan gue tidak akan biarkan mereka menyakiti Lo." Rama berusaha menenangkan meski hatinya juga tidak tenang.
"Kenapa kalian malah menontonnya, hah?" sentak Bos perampok. "Buruan bergerak sebelum ada yang lihat. Ambil seluruh barang berharganya!" sambung Bos perampok.
"Baik, Bos."
"Cepat habisi mereka dan kita rampok harta mereka! Tapi sebelumnya kita bisa cicipi gadis manis itu, hahaha."
"Apa?" pekik Rama dan Naina penuh keterkejutan.
"Tidak akan ku biarkan kalian menyentuh Kak Naina!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kenapa gak di kunci sih pintu mobilnya ckk ogeb 🤦🤦
2024-01-16
0