Bab 2

"Siapa kalian?" sentak Rama mencoba tenang dalam keadaan terdesak. Jika ia gegabah maka senjata berupa pisau akan menggores lehernya. Ia juga harus waspada demi keselamatan Naina. Tidak mungkin juga Rama begitu saja melumpuhkan pria yang menyergapnya di kala senjata tajam berada tepat di kulit tenggorokan.

"Kau tidak usah tahi siapa kita, serahkan semua harta kalian!" ucap pria yang sedang menawan Rama.

Barulah Rama paham jika orang-orang itu merupakan begal yang berniat merampok dia.

"Pergi kalian semuanya! Jangan coba-coba mengganggu kita. Gue tidak punya apa-apa, Bang." Ia mencoba membela diri.

"Halah, jangan banyak bacot Lo! Serahkan harta milikmu!" sentaknya seraya memukul perut Rama.

Naina menjerit kaget melihat Rama di pukuli, hal itu membuat orang-orang yang sedang mengerumuni Rama menoleh.

"Ada cewe, bos." Salah satu dari mereka bersuara.

"Bawa cewek itu keluar dan kita habisi mereka!"

"Jangan kalian sakiti dia!" ujar Rama tidak ingin kakak dari kekasihnya terluka.

Lalu salah satunya mendekati, dan Rama bersiap untuk melawannya sebab takut jika mereka menyakiti Naina. Mungkin kalau dirinya tidaklah mengapa, tapi Naina, Rama tidak mungkin membiarkan Naina sendirian dalam bahaya. Rama menyikut perut pria yang menyergapnya, tangan kanan pria itu ia pelintirkan sampai pisaunya terlepas. kemudian berbalik buat menerjang tubuh yang ada di belakangnya.

Bug.

"Akkhh."

"Jangan kau ganggu dia!" pekik Rama mencari cara buat melepaskan pisau yang sedang mengarah tepat ke lehernya.

"Serahkan seluruh harta kalian atau nyawa kalian kami habisi!"

Lalu Rama diam memperhatikan satu orang yang sedang mencoba membuka paksa pintu mobil pickup. Rama di serang tiga orang, yang satunya mendekati Naina di dalam mobil.

"Keluarlah nona! Kami tidak akan menyakitimu. Kalau kau tidak keluar kami akan menghabisi kalian!

Naina ketakutan dan ia memperhatikan Rama sedang berusaha melawan.

"Cepat keluar!" sentaknya ingin memecahkan kaca mobil. Naina pun keluar karena tidak ingin orang itu merusak barang Rama, ia juga melihat Rama di pukuli orang jadi tidak tega berdiam tanpa melakukan apapun di dalam mobil.

"Minggir kau!" salah satu dari mereka mendorong Naina menjauhkannya dari mobil.

Di saat tubuh itu hendak tersungkur, seseorang merangkul perutnya hingga tak jadi jatuh. Naina mendongak, "Rama."

Rama memperhatikan pergerakan Naina dan ia segera menolong sambil mencoba melawannya.

"Kalian hajar dia biar saya yang mengamankan barang-barang berharganya!" titah salah satu pria dari keempat orang.

"Baik, Bos." Dan ketiga orang itu menghadang Rama. Sekarang Rama mengerti kalau mereka ternyata para begal yang pura-pura tergeletak di jalan lalu para rekannya keluar. Rama segera mundur mengambil ancang-ancang untuk menjauh dan mencari tempat luas buat berkelahi.

Dengan gesit, Rama bisa menghindar, kemudian dia menendang perut sang penjahat hingga tersungkur.

Rama memasang kuda-kuda, dan memperhatikan pergerakan ketiganya. Satu lawan tiga, sungguh pertarungan yang tidak seimbang. Tapi Rama tidak menyerah.

Bug! Bug! Bug!

Pukulan demi pukulan Rama layangkan. Menepis, mengelak, menendang dan meninju ia lakukan demi melindungi diri.

Sedangkan Naina mencari sesuatu untuk memukul pria yang hendak mencuri mobil dan barang berharga mereka. Dia melihat kayu dan segera mengambilnya.

Lalu Naina memukulkan kayu itu ke pundak pria yang akan masuk ke mobil.

Bug!

Pria itu menoleh dengan sorot mata tajam penuh amarah. Sayangnya pukulan yang Naina berikan tidak mempan dan malah membuat pria itu murka.

"Kurang ajar, beraninya kau memukul ku!" sentak pria itu hendak menangkap Naina. Naina memukulkan lagi kayunya, tapi pria itu menangkap dan membuang kayunya.

Bug!

"Akkhhh!"

Satu tamparan keras membuat pipi Naina merah. Dan tamparan itu membuat dirinya terjatuh ke tanah. Rama yang mendengar jeritan Nain terkejut dan ia memutar tubuhnya kemudian menendang orang yang menghadangnya.

"Kalian semuanya baji*ngan! Beraninya sama perempuan!" bentak Rama sambil berlari ke arah Naina menerjang orang yang sedang mengganggu Naina. Lalu Rama memperhatikan pipi Naina yang ternyata terlihat merah.

"Lo tidak apa-apa, Kak?" tanya Rama langsung berjongkok membangunkan Naina dan tangannya refleks mengusap pipi Naina yang terlihat merah. "Pipi lo merah, Kak. Dia memukul mu."

"Gue tidak apa-apa Rama, tapi mereka semuanya mau nyelakain kita. Kita pergi saja dari sini, ayo!" Naina nampak ketakutan, ia juga menatap orang-orang yang ada di sana. Dia takut mereka menyakiti dan berbuat nekat pada dia dan juga Rama.

"Lo tenang saja, Kak. Gue ada di sini jagain lo dan gue tidak akan biarkan mereka menyakiti Lo." Rama berusaha menenangkan meski hatinya juga tidak tenang.

"Kenapa kalian malah menontonnya, hah?" sentak Bos perampok. "Buruan bergerak sebelum ada yang lihat. Ambil seluruh barang berharganya!" sambung Bos perampok.

"Baik, Bos."

"Cepat habisi mereka dan kita rampok harta mereka! Tapi sebelumnya kita bisa cicipi gadis manis itu, hahaha."

"Apa?" pekik Rama dan Naina penuh keterkejutan.

"Tidak akan ku biarkan kalian menyentuh Kak Naina!"

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kenapa gak di kunci sih pintu mobilnya ckk ogeb 🤦🤦

2024-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25 - Kita Putus
26 Bab 26 - Kesedihan Alina
27 Bab 27 - Rumah Aki
28 Bab 28 - Kegiatan Naina
29 Bab 29 - Kamu!
30 Bab 30
31 Bab 31 - Mario!!
32 Bab 32 - Lo Lagi!
33 Bab 33 - Mengganti
34 Bab 34 - Membuntuti
35 Bab 35 - Rama dan Pekerjaannya part 1
36 Bab 36 - Rama dan Pekerjaannya Part 2
37 Bab 37 - Keterkejutan Devano
38 Bab 38 - Bantuan Rama
39 Bab 39 - Salah Sangka
40 Bab 40 - Minta Hak
41 Bab 41 - Tidur Bareng
42 Bab 42 - Nafkah Dari Rama
43 Bab 43 - Kepergok
44 Bab 44 - Jauhi Putriku!
45 Bab 45 - Si Jalu
46 Bab 46 - Mencari
47 Bab 47 - Cekcok
48 Bab 48 - Pertanyaan Rama
49 Bab 49 - Makan Bersama
50 Bab 50 - Ketahuan
51 Bab 51 - Restu Erna
52 Bab 52 - Kembali ke Kota
53 Bab 53 - Semakin dibuat Terkejut
54 Bab 54 - Ajakan menginap
55 Bab 55 - Masuk sekolah
56 Bab 56 - Godaan Rama
57 Bab 57 - Sikap Rama
58 Bab 58 - Kecurigaan Alina
59 Bab 59 - Kamu tanggungjawabku.
60 Bab 60 - Permintaan Alina
61 Bab 61 - Sebuah Pertanyaan
62 Bab 62 - Ungkapan Naina
63 Bab 63 - Menginap
64 Bab 64 - Rasa yang tidak biasa
65 Bab 65 - Kemana Naina?
66 Bab 66 - Tolong, lepaskan aku!
67 Bab 67 - Melarikan Diri
68 Bab 68 - Aku akan menikahinya!
69 Bab 69 - Meminta persetujuan
70 Bab 70 - Persiapan Nikah
71 Bab 71 - Pernikahan
72 Bab 72 - Suasana yang Berbeda
73 Bab 73 - Mari kita Buktikan!
74 Bab 74 - Pembuktian yang menyenangkan
75 Bab 75 - Malu-malu
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78 - Masih Bersikap seperti Biasanya
79 Bab 79 - Sisi Lain Rama
80 Bab 80 - Pujian dari Rama
81 Bab 81 - Sebuah tuduhan
82 Bab 82 - Di Pecat
83 Bab 83 - Sebuah Saran
84 Bab 84 - Salah paham
85 Bab 85 - Meminta Bantuan
86 Bab 86 - Sebuah Rencana
87 Bab 87 - Kemarahan Rama
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94 - End
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25 - Kita Putus
26
Bab 26 - Kesedihan Alina
27
Bab 27 - Rumah Aki
28
Bab 28 - Kegiatan Naina
29
Bab 29 - Kamu!
30
Bab 30
31
Bab 31 - Mario!!
32
Bab 32 - Lo Lagi!
33
Bab 33 - Mengganti
34
Bab 34 - Membuntuti
35
Bab 35 - Rama dan Pekerjaannya part 1
36
Bab 36 - Rama dan Pekerjaannya Part 2
37
Bab 37 - Keterkejutan Devano
38
Bab 38 - Bantuan Rama
39
Bab 39 - Salah Sangka
40
Bab 40 - Minta Hak
41
Bab 41 - Tidur Bareng
42
Bab 42 - Nafkah Dari Rama
43
Bab 43 - Kepergok
44
Bab 44 - Jauhi Putriku!
45
Bab 45 - Si Jalu
46
Bab 46 - Mencari
47
Bab 47 - Cekcok
48
Bab 48 - Pertanyaan Rama
49
Bab 49 - Makan Bersama
50
Bab 50 - Ketahuan
51
Bab 51 - Restu Erna
52
Bab 52 - Kembali ke Kota
53
Bab 53 - Semakin dibuat Terkejut
54
Bab 54 - Ajakan menginap
55
Bab 55 - Masuk sekolah
56
Bab 56 - Godaan Rama
57
Bab 57 - Sikap Rama
58
Bab 58 - Kecurigaan Alina
59
Bab 59 - Kamu tanggungjawabku.
60
Bab 60 - Permintaan Alina
61
Bab 61 - Sebuah Pertanyaan
62
Bab 62 - Ungkapan Naina
63
Bab 63 - Menginap
64
Bab 64 - Rasa yang tidak biasa
65
Bab 65 - Kemana Naina?
66
Bab 66 - Tolong, lepaskan aku!
67
Bab 67 - Melarikan Diri
68
Bab 68 - Aku akan menikahinya!
69
Bab 69 - Meminta persetujuan
70
Bab 70 - Persiapan Nikah
71
Bab 71 - Pernikahan
72
Bab 72 - Suasana yang Berbeda
73
Bab 73 - Mari kita Buktikan!
74
Bab 74 - Pembuktian yang menyenangkan
75
Bab 75 - Malu-malu
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78 - Masih Bersikap seperti Biasanya
79
Bab 79 - Sisi Lain Rama
80
Bab 80 - Pujian dari Rama
81
Bab 81 - Sebuah tuduhan
82
Bab 82 - Di Pecat
83
Bab 83 - Sebuah Saran
84
Bab 84 - Salah paham
85
Bab 85 - Meminta Bantuan
86
Bab 86 - Sebuah Rencana
87
Bab 87 - Kemarahan Rama
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94 - End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!