Bab 6

"Baiklah, kalau begitu jabat tangan saya." Pak kyai meminta Rama mengulurkan tangannya dan Rama pun mengikutinya.

"Bu, boleh saya minta tolong untuk memvideokan pernikahan ini sebagai bukti?" Rama meminta istri pak RT sambil tangan kirinya memberikan ponselnya. "Maaf menggunakan tangan kiri." karena tangan kanannya sudah di jabat pak kyai.

Lalu, Bu RT mengangguk dan mulai merekam kejadian itu.

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Ramadhan Restu Al-kahfi dengan saudari Naina Al-Ghifari dengan maskawin kalung berlian seberat tujuh gram di bayar tunai!" suara lantang pak Kyai mengawali ijab qobul.

"Saya terima nikah dan kawinnya Naina Al-Ghifari binti dengan Devano Al-Ghifari dengan maskawin kalung berlian seberat tujuh gram dibayar tunai!" balas Rama begitu lantang dalam satu tarikan nafas.

"Bagaimana saksi?"

"Sah."

"Sah."

"Saaah."

Kata sah menggema seiring dengan air mata berjatuhan membasahi pipinya Naina. Kini ia resmi menikah dengan orang yang tidak ia cinta secara paksa dan secara siri. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, mereka tidak tahu. Entah ini sah atau tidak, ia tetap di nikahkan secara siri oleh warga akibat kesalahan yang tidak mereka lakukan.

"Ya Tuhan, sebenarnya apa yang kau rencanakan untukku dan Rama? Kenapa kau takdirkan ini untukku? Bagaimana dengan Mario? Bagaimana dengan Alina? Rama pacarnya Alina dan kau juga berniat bertunangan dengan Mario, aku harus apa?" Bingung itulah yang Naina rasakan saat ini. Bagaimana ia menghadapi kekasihnya? Bagaimana ia menghadapi keluarganya dan bagaimana ia menghadapi Alina nanti?

Namun, Rama menatap wajah Naina dan mengecup lembut kening wanita yang kini menjadi istrinya. Ia memejamkan matanya seakan meresapi momen ini.

"Aku tidak tahu apa yang Allah rencanakan untukku, tapi aku akan berusaha untuk menjagamu dan menerima mu sebagai istriku. Kini, kamu adalah tanggungjawab ku dan aku akan berusaha untuk mencintaimu karena Allah." Bisik Rama begitu pelan dan juga lembut setelah melepaskan kecupannya. Dan perkataan Rama membuat Naina tertegun. Ia mendongak menatap Rama

"Rama..." lirih Naina.

"Maaf, kak." Mata Rama juga terlihat sayu. Entah apa yang sedang di pikirkan oleh pria itu, Naina tidak tahu.

"Sekarang kalian sudah resmi menjadi suami istri meski hanya pernikahan siri. Bagi saya ini adalah pernikahan yang nyata dan saya sendiri yang menikahkan kalian berdua. Maka dari itu jangan pernah kalian permainkan Pernikahan ini," kata pak kyai.

Rama maupun Naina diam membisu dengan segala pikiran tak menentu kacau balau. Mungkin bagi Rama sah sah saja karena ia seorang pria yang mungkin saja bisa menikah tanpa adanya wali. Namun, bagi Naina sendiri seorang perempuan yang seharusnya nikah ada walinya. Meski pernikahan ini sah secara agama, tapi bagi Rama rasanya tidak sah. Namun, mau bagaimana lagi? Ini adalah cara Tuhan menyatukan mereka, tapi ada hal yang harus mereka hadapi kedepannya yaitu keluarga dan para kekasih dari keduanya.

"Dan sekarang kalian bisa beristirahat dulu lalu pulang. Kalian bisa istirahat di rumah saya," kata pak kiyai ramah tidak seperti para warga.

"Tidak usah pak kiyai, kami undur pamit. Orangtua kami pasti khawatir terhadap kami. Lagian kampung kami cukup jauh. Hanya saja kami butuh kendaraan untuk pulang karena kami habis kena begal, tapi kami ingin melihat dulu mobil pickup di jalan Cikadu," kata Rama menatap sinis orang-orang yang tadi menyeret paksa mereka.

"Jalan Cikadu?" ucap Pak kiyai.

"Iya, jalan penghubung antara kecamatan Bojongsari dan kecamatan Kemang. Jalan yang melewati makam serta hutan."

"Astaghfirullah, di situ memang sering terjadi begal Nak. Karena jauh dari pemukiman sering terjadi tindakan kejahatan, bahkan sangat meresahkan masyarakat sekitar," ucap pak kiyai terkejut baru tahu.

Deg.

Rama dan Naina kembali tertegun, pun dengan para warga yang sempat menyeret paksa kedua anak muda itu.

Naina diam menunduk bingung harus berbuat apa dan harus bersikap seperti apa. Sekarang ia adalah seorang istri dari pacar adiknya. Ditambah ucapan pak kiyai tadi membuat Naina ingin pingsan, kenapa baru sekarang ada orang yang nyambung dengan mereka? Tapi nasi sudah menjadi bubur, tidak bisa kembali berubah lagi.

"Kalian mau pulang?"

"Iya, Pak kiyai."

"Kalau kalian memang tidak bisa istirahat di sini, kalian boleh menggunakan motor saya." Pak ustadz sendiri sebenarnya kurang yakin pada Rama dan Naina yang sedang berbuat asusila. Namun para warga terus mendesaknya dan ia juga mengkhawatirkan sesuatu terhadap kedua anak muda itu. Pada akhirnya pak ustadz tidak bisa membiarkan jika ada sesuatu terjadi.

"Baiklah pak kiyai, saya pinjam motor bapak dan besok saya janji akan mengembalikan motor Anda."

Tidak ada lagi yang perlu di bicarakan. Rama dan Naina pun berpamitan pulang ke kecamatan sebelah. Namun sebenarnya Rama melihat dulu mobil pickupnya, ternyata sudah tidak ada dan itu artinya para perampok itu berhasil mengambil mobilnya.

*****

Rama memberhentikan laju motornya di pinggir jalan. Ia menghela nafas berat dan memejamkan mata.

"Maafkan gue, Kak. Seharusnya gue tidak ngajak lo nganterin bahan bangunan ke kecamatan sebelah. Harusnya gue anterin lo pulang dulu, kalau saja gue tidak bawa lo, mungkin kita tidak akan mengalami pernikahan ini." Rama merasa bersalah atas apa yang menimpa Naina. Ia merasa ini salahnya.

"Iya, ini semua salah lo, gue benci lo, karena lo kita menikah." Naina menutup wajahnya dan menangis tersedu-sedu. Ia bingung harus bilang apa pada keluarganya, ia bingung masa depannya dengan Mario bagaimana?

"Mau bagaimana lagi selain menerima pernikahan ini. Mau di pungkiri pun tidak bisa Karena sekarang kita sudah beneran menikah," kata Rama lesu.

"Gue harus apa sekarang? Apa yang harus gue katakan kepada orang tua? Mending sekarang ceraikan gue saja!"

"Naina ..!" Rama seketika menoleh ke belakang menatap tak percaya atas perkataan Naina. "Ini bukanlah main-main, pernikahan bukan mainan yang seenaknya main cerai saja. Kita memang menikah secara terpaksa, di grebek pula, tapi bukan berarti gue akan mempermainkan pernikahan ini. Terima atau tidak, suka ataupun tidak, gue akan berusaha menerima. Karena apa? Karena gue sudah berjanji kepada mendiang almarhum ibuku dan berjanji kepada diriku sendiri serta berkomitmen untuk menikah sekali seumur hidup. Gue tidak akan mudah begitu saja menceraikan lo." Rama begitu tegas dalam bicara, ia tidak mungkin menceraikan Naina meskipun belum ada rasa cinta. Namun, demi sebuah komitmen dalam hidupnya, Rama berusaha ikhlas menerima semua takdir yang Allah tetapkan untuknya.

"Tapi bagaimana dengan calon tunangan gue Rama? Bagaimana dengan Alina adik gue yang cinta sama lo? Gue harus apa? Gue harus berkata apa pada mereka berdua? Pasti mereka akan sedih dan kecewa kalau mereka tahu kita meniakh. Gue cintanya sama Mario sekalipun sekarang lo jadi suami gue, Rama." Naina menangis tersedu-sedu.

Rama terdiam, ia juga bingung harus apa, tapi yang pasti dirinya tidak bisa menjalin hubungan di saat ada hubungan terjalin atas kehendak Tuhan.

"Sekarang gue antar lo pulang, nanti kita pikirkan masalah ini disaat pikiran mu lebih tenang." Rama menyalakan motornya dan melajukannya. Naina hanya diam dengan pandangan terlihat kosong. Ia tidak bisa berucap lagi setelah Rama berkata tidak akan menceraikannya.

*****

Hingga keduanya sampai di depan rumah Naina. Rama menarik nafas dalam-dalam dan memikirkan ucapan yang harus ia bicarakan pada orangtuanya Alina.

Tangan Rama terulur mengetuk pintu.

Tok.. tok.. tok..

Sedangkan di dalam rumah masih belum tenang karena masih khawatir pada anaknya.

"Itu ada yang mengetuk pintu, mungkin itu Naina," kata Erna. Dan mereka semua yang ada di sana segera beranjak ke pintu.

Devano membuka pintunya.

"Alina!"

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Naina kali..

2024-01-16

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Good job Rama,Aku suka dgn sikap ketegasan mu.. 👏👏👍👍

2024-01-16

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Bukan kah hp nya mati ya habis daya beterai..🤔🤔🤔

2024-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25 - Kita Putus
26 Bab 26 - Kesedihan Alina
27 Bab 27 - Rumah Aki
28 Bab 28 - Kegiatan Naina
29 Bab 29 - Kamu!
30 Bab 30
31 Bab 31 - Mario!!
32 Bab 32 - Lo Lagi!
33 Bab 33 - Mengganti
34 Bab 34 - Membuntuti
35 Bab 35 - Rama dan Pekerjaannya part 1
36 Bab 36 - Rama dan Pekerjaannya Part 2
37 Bab 37 - Keterkejutan Devano
38 Bab 38 - Bantuan Rama
39 Bab 39 - Salah Sangka
40 Bab 40 - Minta Hak
41 Bab 41 - Tidur Bareng
42 Bab 42 - Nafkah Dari Rama
43 Bab 43 - Kepergok
44 Bab 44 - Jauhi Putriku!
45 Bab 45 - Si Jalu
46 Bab 46 - Mencari
47 Bab 47 - Cekcok
48 Bab 48 - Pertanyaan Rama
49 Bab 49 - Makan Bersama
50 Bab 50 - Ketahuan
51 Bab 51 - Restu Erna
52 Bab 52 - Kembali ke Kota
53 Bab 53 - Semakin dibuat Terkejut
54 Bab 54 - Ajakan menginap
55 Bab 55 - Masuk sekolah
56 Bab 56 - Godaan Rama
57 Bab 57 - Sikap Rama
58 Bab 58 - Kecurigaan Alina
59 Bab 59 - Kamu tanggungjawabku.
60 Bab 60 - Permintaan Alina
61 Bab 61 - Sebuah Pertanyaan
62 Bab 62 - Ungkapan Naina
63 Bab 63 - Menginap
64 Bab 64 - Rasa yang tidak biasa
65 Bab 65 - Kemana Naina?
66 Bab 66 - Tolong, lepaskan aku!
67 Bab 67 - Melarikan Diri
68 Bab 68 - Aku akan menikahinya!
69 Bab 69 - Meminta persetujuan
70 Bab 70 - Persiapan Nikah
71 Bab 71 - Pernikahan
72 Bab 72 - Suasana yang Berbeda
73 Bab 73 - Mari kita Buktikan!
74 Bab 74 - Pembuktian yang menyenangkan
75 Bab 75 - Malu-malu
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78 - Masih Bersikap seperti Biasanya
79 Bab 79 - Sisi Lain Rama
80 Bab 80 - Pujian dari Rama
81 Bab 81 - Sebuah tuduhan
82 Bab 82 - Di Pecat
83 Bab 83 - Sebuah Saran
84 Bab 84 - Salah paham
85 Bab 85 - Meminta Bantuan
86 Bab 86 - Sebuah Rencana
87 Bab 87 - Kemarahan Rama
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94 - End
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25 - Kita Putus
26
Bab 26 - Kesedihan Alina
27
Bab 27 - Rumah Aki
28
Bab 28 - Kegiatan Naina
29
Bab 29 - Kamu!
30
Bab 30
31
Bab 31 - Mario!!
32
Bab 32 - Lo Lagi!
33
Bab 33 - Mengganti
34
Bab 34 - Membuntuti
35
Bab 35 - Rama dan Pekerjaannya part 1
36
Bab 36 - Rama dan Pekerjaannya Part 2
37
Bab 37 - Keterkejutan Devano
38
Bab 38 - Bantuan Rama
39
Bab 39 - Salah Sangka
40
Bab 40 - Minta Hak
41
Bab 41 - Tidur Bareng
42
Bab 42 - Nafkah Dari Rama
43
Bab 43 - Kepergok
44
Bab 44 - Jauhi Putriku!
45
Bab 45 - Si Jalu
46
Bab 46 - Mencari
47
Bab 47 - Cekcok
48
Bab 48 - Pertanyaan Rama
49
Bab 49 - Makan Bersama
50
Bab 50 - Ketahuan
51
Bab 51 - Restu Erna
52
Bab 52 - Kembali ke Kota
53
Bab 53 - Semakin dibuat Terkejut
54
Bab 54 - Ajakan menginap
55
Bab 55 - Masuk sekolah
56
Bab 56 - Godaan Rama
57
Bab 57 - Sikap Rama
58
Bab 58 - Kecurigaan Alina
59
Bab 59 - Kamu tanggungjawabku.
60
Bab 60 - Permintaan Alina
61
Bab 61 - Sebuah Pertanyaan
62
Bab 62 - Ungkapan Naina
63
Bab 63 - Menginap
64
Bab 64 - Rasa yang tidak biasa
65
Bab 65 - Kemana Naina?
66
Bab 66 - Tolong, lepaskan aku!
67
Bab 67 - Melarikan Diri
68
Bab 68 - Aku akan menikahinya!
69
Bab 69 - Meminta persetujuan
70
Bab 70 - Persiapan Nikah
71
Bab 71 - Pernikahan
72
Bab 72 - Suasana yang Berbeda
73
Bab 73 - Mari kita Buktikan!
74
Bab 74 - Pembuktian yang menyenangkan
75
Bab 75 - Malu-malu
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78 - Masih Bersikap seperti Biasanya
79
Bab 79 - Sisi Lain Rama
80
Bab 80 - Pujian dari Rama
81
Bab 81 - Sebuah tuduhan
82
Bab 82 - Di Pecat
83
Bab 83 - Sebuah Saran
84
Bab 84 - Salah paham
85
Bab 85 - Meminta Bantuan
86
Bab 86 - Sebuah Rencana
87
Bab 87 - Kemarahan Rama
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94 - End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!