Yudha sampai di rumahnya saat sore hari. Karena belum waktunya makan malam, Yudha memutuskan untuk memainkan RYLO sembari menunggu waktu makan malam tiba. Selain itu, Yudha juga berjanji untuk bermain bersama dengan Diana di RYLO saat sampai di rumah.
"RISE On! RYLO Start!!"
Secara perlahan, kesadaran Yudha menghilang dan saat membuka matanya dia telah berada di tubuh Yuno. Yaitu karakter game di RYLO.
"Diana bilang dia akan mengirimi aku pesan saat sudah login? Mungkin aku akan mengecek apakah makanan yang aku jual telah laku lagi di Market?" ungkap Yuno.
Kemarin sebelum Logout, Shiina memberitahu kalau mungkin saja Masakan buatan Yuno bisa laris terjual di Market. Ketika Yuno bingung dengan banyak masakan yang berada di Inventory miliknya.
Makanan itu tidak akan basi selama disimpan di Inventory, membuat Yuno tidak perlu khawatir akan hal itu. Tapi karena hal tersebut juga yang membuat Inventory miliknya selalu penuh dengan cepat.
Benar saja, sesaat setelah diletakkan di Market. Masakan tersebut langsung laris terjual habis dan mendapatkan review yang juga bagus. Inilah yang membuat Yuno memutuskan memasak banyak masakan saat berpisah dengan Shiina agar bisa di jual di Market. Bahkan Skill Cooking miliknya telah berubah menjadi Advance Cooking yang membutuhkan 10 EXP untuk Evolusi Skill.
Advance Cooking LV 18 (124/180)
Passive:
- Recipe (Medium)
Resep yang dipelajari: 46/80
- Buff Food
Masakan yang dibuat akan mendapatkan peningkatan Buff sebesar 10% setiap 10 Masakan.
Arts:
- Instant Cooking
Memasak instan dengan mengurangi kualitasnya sebanyak 1 tingkat, mengonsumsi MP.
★★★★★
Luar biasa! Apa ini benar-benar masakan yang dibuat player?!
-Ink-
★★★★★
Hey, Chef! Siapapun dirimu, aku benar-benar berterimakasih atas masakan buatan dirimu!
-Dio-
★★★★★
Apa aku bisa request? Jika iya, aku ingin Chicken Katsu!
-Tiara-
Yuno membaca review masakan yang dia jual di Market menjadi senang. Dia pun membalas beberapa dengan ungkapan terimakasih sebelum menarik semua R-Coin yang telah terkumpul cukup banyak.
Anda bisa menarik 24 Emas dari Market dengan pajak 10%! Ingin melakukannya?
Tanpa ragu, Yuno menekan tombol "YA" dan mendapatkan 21 Emas 6 Perak. Yuno melihat jumlah uangnya yang telah mencapai 100 Emas lebih jika dibulatkan. Hal ini membuatnya berpikir, mungkin sudah waktunya untuk membeli rumah agar bisa menghemat pengeluaran.
"Kalau tidak salah, rumah yang murah itu sekitar 60-80 Emas yah?" gumam Yuno menutup panel di hadapannya.
Tidak lama setelah itu, notifikasi permintaan pertemanan muncul dari akun bernama Dahlia. Yuno menerimanya tanpa pikir panjang dan menanyakan tempat pertemuan pada Dahlia. Setelah mendapatkan informasi tempat pertemuan, Yuno bangkit dari duduknya dan bersiap untuk menemui Dahlia yang tidak lain adalah Karakter Diana di RYLO.
***
"Oh, akhirnya datang," gumam Yuno.
"Maaf, apakah kamu menunggu lama?" tanya Dahlia.
"Tidak, kok! Aku juga baru sampai disini," jelas Yuno.
"Jadi, apa yang ingin kita lakukan sekarang?" tanya Dahlia.
"Mengambil Request di Papan Buletin aku rasa tidak akan berguna karena telah habis kuotanya sekarang," lanjutnya.
"Ada satu hal yang ingin aku diskusikan terlebih dahulu," balas Yuno yang mulai menjelaskan keinginannya untuk memiliki sebuah rumah.
Dahlia yang mendengar itu menjadi tertarik. Dia juga ingin membeli sebuah rumah untuk ditinggali. Tapi karena keterbatasan uang miliknya, jadi dia mengurungkan niat itu terlebih dahulu dan fokus berburu dan menyelesaikan Request di Papan Buletin.
"Itu ide yang cukup bagus. Tapi bukankah akan sulit jika kita tinggal bersama di game?" tanya Dahlia.
"Sebenarnya, itu tidak akan ada masalah sama sekali. Bahkan beberapa Party ada yang membeli rumah dan tinggal bersama-sama disana," jawab Yuno.
"Begitu. Baiklah, ayo kita buat Partner!" ajak Dahlia.
Dahlia meminta Anda sebagai Partner!
"Ya, tentu!" jawab Yuno yang tanpa sadar menekan tombol terima.
Player Yuno dan Dahlia Telah Membentuk Partner! Mulai Sekarang, Silahkan Nikmati Waktu Kalian Bersama!
Panel tersebut terpampang jelas di hadapan Yuno. Membuatnya menyadari kalau dia telah melakukan kesalahan besar karena telah menerimanya. Dahlia yang mengetahui itu tertawa ringan, tapi puas saat membaca panel yang sama di hadapannya.
"Fufu, mulai sekarang mohon kerjasamanya yah, Dar~ling!" ujar Diana.
"Eh?"
***
"Kalau begitu, Manajer. Aku permisi!" pamit seorang gadis berambut twintail.
"Oh! Hati-hati di perjalanan pulang yah, Rini!" sahut Manajer.
Rini membalasnya dengan senyuman dan anggukan kepalanya. Dia lalu pergi dari restoran untuk menyudahi Full Shift miliknya. Rini pergi ke parkiran dan menaiki motor matik miliknya menuju ke rumahnya.
"Kira-kira Yuno saat ini sedang apa yah? Apa dia sedang berburu sembari menungguku Login?" gumam Rini.
"Aku jadi semakin tidak sabar untuk bermain dengannya lagi!" lanjutnya mempercepat laju motornya.
Sesampainya di rumah, Rini disambut hangat oleh ibunya. Rini ditawarkan untuk makan malam terlebih dahulu. Tapi karena dia sudah makan sebelum pulang, jadi dia menolaknya dengan halus. Sebelum akhirnya pergi ke kamar dan melakukan Login dalam RYLO.
"Baiklah, saatnya menemui Yuno!" ucap Shiina dengan semangat dan membuka Friendlist miliknya.
Dia menghubungi Yuno untuk menanyakan tempatnya berada saat ini. Setelah mendapatkan jawaban, Shiina segera pergi menuju tempat yang diberikan oleh Yuno. Lalu setibanya disana, Shiina menemukan Yuno yang tengah menyapu didepan rumah.
"Yuno! Apa ka.. bar?" panggil Shiina.
Shiina yang sempat berlari dengan penuh semangat tadinya. Langsung kehilangan semangatnya, ketika menyadari seorang wanita berambut hitam panjang yang keluar dari rumah dan berbicara dengan Yuno.
"Oh? Shiina! Akhirnya kau datang," sahut Yuno ketika menyadari Shiina yang berjalan mendekatinya.
"Apa dia yang ingin kamu kenalkan padaku, Darling?" tanya wanita tersebut.
"Darling?!" batin Shiina terkejut.
"Yah, begitulah. Dia adalah Shiina, teman game ku dulu. Shiina, wanita di sebelahku ini adalah Dahlia, dia seorang kenalanku di dunia nyata dan bisa dibilang, kami menjadi Partner di RYLO akibat kecerobohan ku, haha," jelas Yuno tertawa hambar.
"Partner?!" batin Shiina sekali lagi, tapi kali ini dengan air mata yang jatuh.
"Jahat sekali kamu mengatakan itu dengan sebuah kecerobohan," balas Dahlia.
"Tapi memang begitu kenyataannya bukan?" sahut Yuno.
"Ah, benar. Aku ada janji berburu bersama denganmu bukan, Shiina? Jadi ayo kita per--"
Yuno belum menyelesaikan kalimatnya, Shiina telah pergi meninggalkan Yuno dan Dahlia. Sebuah pesan diterima oleh Yuno dari Shiina, mengatakan kalau Shiina memiliki hal yang harus dilakukan mendadak di dunia nyata.
"Apa ini, kenapa aku malah lari meninggalkan mereka? Kenapa air mata ini keluar?!" pikir Shiina.
"Perasaan sakit di dada ini, kenapa game ini dibuat begitu realistis sih! Aku tidak suka ini! Tidak suka! Tidak suka! Tidak--"
Bruk!
Shiina terjatuh akibat tersandung sebuah batu saat berlari. HP miliknya berkurang, tapi Shiina tidak memperdulikannya dan kembali berlari ke penginapan untuk melakukan logout.
***
Rini terbangun dari posisi tidurnya, dia lalu duduk dan melepaskan perangkat RISE miliknya. Namun dia tidak mematikannya dan meletakkan perangkat RISE berupa kacamata tersebut di pangkuannya.
"Kau memang aneh. Meskipun sudah sering bermain bersamanya dalam waktu lama di Game tersebut. Tapi kau masih belum mengenal Yuno di dunia nyata," ucap Rini.
"Aku tahu," pikirnya.
"Kau mengenalnya dalam game, berawal dari teman, merasa nyaman saat bersamanya, lalu kau jatuh cinta padanya," lanjut Rini.
"Aku tahu itu," pikirnya lagi.
"Lalu mengapa? Saat mengetahui dia memiliki Partner dalam game dan wanita itu merupakan kenalannya di dunia nyata. Kenapa kau malah menangis?" ujar Rini.
"Meskipun aku tahu dengan konsekuensi seperti ini.. hiks.. tetapi kenapa.. hiks.. ini sangat menyakitkan?" lanjutnya yang mulai menjatuhkan air matanya.
"Kak Rin! Aku baru saja dibelikan Kak Rey Perangkat RISE! Ayo kita main bersama setelah pemasangannya!" panggil seorang gadis yang merupakan adiknya Rini.
"Oh, Icha? Maaf, tapi bisakah kamu tinggalkan kakak sendiri sekarang?" pinta Rini yang mengusap air matanya.
Buk!
Icha berlari menjatuhkan Perangkat RISE yang sangat mahal tersebut dan memeluk kakaknya dengan lembut. Suara langkah kaki yang berlari terdengar begitu kencang. Dengan paniknya seorang pria memanggil kedua adiknya untuk menanyakan apa yang terjadi.
"Rin! Icha! Kalian baik-baik saja?!" panggil pria yang bernama Rey tersebut.
"Maaf, Kak Rey! Tapi bisakah Kak Rey tinggalkan kami disini?" mohon Icha tanpa menatap sang kakak.
"Oh, aku mengerti. Maaf telah mengganggu," sahut Rey mengambil perangkat RISE yang tergeletak di lantai.
"Aku akan melakukan pemasangan, setelah itu ayo main bersama, Rin!" lanjutnya menutup pintu kamar Rini.
"Tidak apa, Kak Rin. Sekarang Kak Rin bisa menangis sepuasnya," ucap Icha yang berhasil membuat Rini menangis sejadi-jadinya.
Rey yang berada di balik pintu, merasakan perasaan sakit di hatinya. Entah bagaimana, itu menjadikan Rey mendengar tangisan Rini yang telah lama dia tidak dengar. Karena selama ini, Rini belum pernah menangis setelah memasuki usia 8 tahun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments