"Saya tahu mungkin pertemuan kami berlangsung singkat dan belum mengenal dengan baik satu sama lain. tetapi, saya mohon izin untuk memikul tanggung jawab atas putri anda, Pak. tolong, izinkan saya menikahinya."
mendengar permintaan Pak Anta, aku shock. menyadari bahwa tatapannya yang tegas menelusuri penglihatan di dalam mata ayah dan ucapannya yang blak-blakan dan menyiratkan kesungguhan,
"A-yah ini kopinya," sahutku tergagap, layaknya gadis ingusan yang kasmaran, bukannya gadis yang sudah tidak perawan.
ayah melirik ke arah ku yang baru saja menata kopi untuk para tamu. aku yakin di dalamnya ayah menyiratkan bahwa ia setuju dengan lamaran pak Anta.
"Tapi pak, anda tahu sendiri putri saya bukan gadis bersih lagi. dia sekarang mengandung anak orang lain, memangnya anda yakin tidak akan menyesalinya?"
Pak Anta menjawab hanya dengan senyuman. aku tahu, mungkin dia melakukan ini dengan alasan kemanusiaan. mau menikahi ku murni karena dasar kasihan.
aku memang tidak pernah mengira akan ada pria yang mampu melawan cercaan lingkungan saat dia mengambil keputusan yang tak wajar, tetapi yang pasti aku menyaksikannya hari ini, lewat Anta Reza yang kaku di balik pembawaannya yang dingin dan tegas, pak Anta adalah sosok paling peduli dan berjiwa besar, aku menyadarinya saat pertama kali bertemu dan bertatap mata dengannya. dia mampu membuatku merasakan kebutuhan yang menyesakkan dada dan sulit di jelaskan ini.
"P-pak, anda tidak perlu ambil keputusan berlebihan untuk memikul tanggung jawab. anda tidak memiliki kewajiban untuk itu."
namun, pak Anta melengos tanpa memperdulikan yang ku katakan padanya.
"Bagaimana pak, apakah anda menerima lamaran saya terhadap putri anda, Karunia?"
ayah menjabat tangan pak Anta dengan bangga dan penuh haru, mungkin baginya sekarang kedatangan pak Anta lebih segar di banding butir embun waktu fajar. ayah yang sudah tak tahu harus menuju kemana dan apa yang harus di lakukan dalam hidupnya pasca kehamilan ku ini. tanpa pikir panjang lagi, langsung menerima lamaran pak Anta. ia mengira bahwa kami dapat membangun keluarga dan selalu bersama selamanya, menyelamatkan masa depan ku yang tadinya hancur berantakan.
Akhirnya beberapa minggu setelah itu, tanpa desakan dari manapun pernikahan antara aku dan pak Anta berlangsung. sejujurnya aku merasa bersalah, karena menerima pinangan dari pria lain yang tidak ku cintai sama sekali hanya untuk menyelamatkan kembali harga diri ayah dan menutup aib ku. sebuah alasan yang begitu egois dan tidak tahu diri.
sampai malam pertama kami pun...
sambil duduk di ranjang pengantin, aku hanya membayangkan sosok pria yang sepatutnya berada di posisi pak Anta sekarang. Petra, dialah yang seharusnya bertanggung jawab, tetapi sampai sekarang pun dia tidak kembali atau menemui ayah untuk menikahi aku.
saat menikmati lamunan, Tiba-tiba pintu kamar terbuka, jantungku berdebar kencang saat ku lihat pak Anta yang masuk. dia mengenakan kaus hitam yang ketat sehingga menampakkan lekuk maskulin nya yang berotot di padu celana dasar warna abu-abu monyet. perawakannya yang sangat bagus membuatku tak henti untuk terus mengamatinya. seperti para anggota keamanan negara lainnya, dia jangkung, sedikitnya mungkin hampir 190 sentimeter.
dia mendekat ke arah ku, sampai jantungku serasa mau copot. meskipun ini bukan pertama kalinya ku hadapi, tetap saja rasanya berdebar. tetapi, aku salah. dia mengambil bantal di sampingku, dan reaksi tidak terduga dan sejujurnya tak ku inginkan, membuat hatiku terus di penuhi rasa bersalah saat pak Anta bersikap dingin dan memilih tidur di sofa dekat pintu kamar.
"Pak, kenapa tidur di situ?" kataku gugup.
"Aku tahu kamu masih belasan, tapi tetap saja agak risih di panggil pak. Panggil kak saja."
"Oh, maaf kak." kataku hampir tersedak saliva. "Kak, maaf. aku tidak tahu apa yang ada di pikiran kakak sekarang. tapi, apakah kakak mau tidur terpisah di malam pertama kita?"
"Nanti pasti tidur bersama, entah kapan. kalau sekarang, rasanya masih sangat kaku."
"Kalau begitu kenapa kakak mau menikahi ku? karena kasihan?"
"Karena aku tahu rasanya tidak punya orang tua."
dia kemudian bangkit dari sofa dan mendekat lagi ke arah ku, "Tidur lah, sudah malam." katanya lembut sambil berdiri di depanku.
...****************...
...Visual...
1. Anta Reza
2. Karunia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
lili
wow gantengnya pak pol 🥰🥰🥰
2024-01-22
0
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
pak polisi oke bangeeet
2023-12-20
0
Ayunda Fadillah
but aku kepo sama tujuan asli anta, pasti ada tujuannya kan thor? kek udang dibalik batu gitu kah?
2023-05-23
2