BAB 09 - Mantan (&) Masa Depan

Seketika aku mendapat kesan bahwa tetangga tadi berniat untuk mempermalukan ku. mengapa? ibu itu berbicara dengan nada manis dan manja, seolah dia memang sedang bercanda, dan yang lain mulai terkekeh, padahal senyatanya tidak sedikit pun tersirat gurauan dan aku tidak nyaman.

Rahangku menegang, seraya mengedarkan pandangan ke sekeliling. Aku berusaha keras menenangkan diri di dapur setelah pulang dari warung, kekehan dan kata-kata ibu-ibu itu terdengar nyaring di telingaku, ekspresinya saat memuji kelebihan Mbak Isma seakan menyindirku berputar-putar terus menggerayangi kepala ku.

Mbak Isma, aku menggumam. Kak Anta, aku menggumam. apa sebenarnya yang terjadi pada hubungan kalian selama ini? apakah ada masalah sampai Kak Anta memilih untuk putus? apakah benar kalau Kak Anta tak cukup sabar menunggu Mbak Isma yang masih menempuh pendidikan? tetapi, bukannya terakhir ku dengar barusan bahwa Mbak Isma sudah lulus? atau justru Kak Anta memang terlalu baik, sehingga memilih untuk menikahi gadis yang bergerak terlalu liar dan tak terkendali seperti ku? sebab, ku pikir, Kak Anta tipikal orang pendiam, kaku dan rendah hati. sehingga, dia bukan orang yang mudah untuk berpaling hati bila sudah mencintai. dan bila sudah cinta, dia akan setia selamanya.

Ku teguk air mineral di meja, kali ini sampai penghabisan karena aku harus segera mempersiapkan segala sesuatu untuk masak. ku pikir perlu untuk kembali pada kenyataan yang real, bukan terus memikirkan perkataan orang hingga terus terjerumus dalam bayangan fantasi yang abstrak, yang membuatku makin terpuruk dalam prasangka-prasangka yang tak berujung.

Baru hendak bangkit dari kursi, seseorang mengetuk pintu depan. aku tak mau ambil pusing jadi langsung menuju ruang tamu untuk membukakan pintu.

"Maaf, aku ke sini tiba-tiba. kamu tadi buru-buru sekali sampai meninggalkan keranjang sayur sendiri." Mbak Isma bicara dengan nada dalam dan berwibawa. seolah dia tak menaruh dendam akan kehadiran ku.

Dia datang dengan mata berbinar-binar dan wajah malu-malu, membawakan keranjang sayur ku yang ketinggalan di warung. dia tersenyum, astaga ... malunya aku karena terlihat sekali lalai dan ceroboh. dia menatapku dengan cara setengah menyelidik, mungkin agar aku menangkap isyarat dalam hatinya. isyarat yang paling murni dari seluruh ekspresi jiwa manusia.

"Terima kasih Mbak Isma, aku lupa kalau masak air, ku pikir akan belanja cepat tapi, sampai di situ malah kebingungan. maaf ya, jadi merepotkan begini." kataku sambil menyunggingkan senyum sopan.

Jawaban itu menimbulkan gelombang tawa dari Mbak Isma, "Belanja pertama kali memang suka buat bingung, apalagi kalau sudah lihat sayuran yang berderet. jadi lupa mau beli apa."

Saat Mbak Isma tertawa, aku menyadari bahwa dia memang secantik itu. suaranya yang lembut, halus sekali masuk di telingaku. dia, memang mirip dengan Kak Anta, kebaikan hati dan kebesaran jiwa yang mereka miliki... menyatu begitu harmonis dalam diri mereka masing-masing.

aku merasa senang karena rupanya Mbak Isma begitu terbuka untuk menerimaku selayaknya sahabat, tetapi di balik itu semua... terbesit juga rasa cemburu, cemburu karena aku tak bisa menjaga kesucian diri seperti Mbak Isma, yang membuat dirinya sangat bersahaja dengan karakternya yang baik dan terjaga.

"Tapi hebat loh, kamu masih muda tapi pandai masak, ya?! tidak banyak gadis seumuran kamu bisa berperan baik dalam rumah tangga."

"Tidak sehebat itu kok, Mbak." sahutku menyela. "Aku baru belajar masak. karena itu, tadi jadi melamun di warung sayur, aku tidak tahu harus masak apa." aku tersenyum simpul dengan ekspresi malu-malu.

"Oh, ya? ha ha! tenang saja, aku juga seperti itu dulu waktu seumuran kamu! tidak pandai masak, tapi sejak menempuh pendidikan dan harus tinggal berpisah dari keluarga, aku belajar masak. jadilah seperti sekarang!!" ucap Mbak Isma ramah sambil menaikkan sedikit bahunya. "Kalau mau, aku bisa mengajari kamu masak sekarang."

Rupanya dia melihat sikapku yang gugup. tapi, yang lebih mengejutkan, dia malah menawarkan bantuan agar aku tidak berasa lemah karena banyak kekurangan.

"Serius? kalau tidak merepotkan Mbak Isma, aku mau sekali... "

"Tentu saja tidak, mau mulai sekarang? atau bagaimana?"

"Kalau sekarang bisa?"

"Tentu saja!"

Begitu mempersilahkannya masuk, aku segera mengajak Mbak Isma ke pojok ruangan, tepatnya di dapur. aku tahu, Mbak Isma mungkin sudah mengenal dengan baik setiap penjuru ruangan di rumah ini, dan segera mengenalinya saat masuk. tapi, dia sangat menghormati ku dengan terus mengikuti langkahku dari belakang.

"Kamu sudah tahu kira-kira mau masak apa?"

"Ikan cabai merah, Mbak."

"Jangan," Larangnya, "Mas Reza tidak suka makanan pedas!"

"O-oh, maaf aku tidak tahu." jawabku gugup.

"Dia itu suka sayuran yang dimasak bening, terus ayam goreng biasa. kalau ada kecap manis, dia lebih suka. Oh, aku hampir saja lupa! kalau habis makan, Mas Reza itu suka makan buah. jadi kamu harus siapkan buah di meja makan."

Begitulah Mbak Isma menjelaskan masakan selera Kak Anta dengan detail yang begitu baik. tetapi anehnya, dia malah mengeluarkan sayuran yang ada di keranjang belanja miliknya sendiri. dan semua itu sama dengan segala bahan yang disebutkan olehnya barusan.

"Mbak Isma, benar-benar kenal Kak Anta dengan baik ya." jawabku sambil tersenyum.

"A-ah maaf Karunia. aku..."

"Tidak masalah Mbak, aku malah berterima kasih karena Mbak Isma begitu baik membantuku menyiapkan makanan untuk Kak Anta. jadi, sekarang aku mulai tahu bagaimana selera suamiku sendiri."

Aku mengagumi kebaikan Mbak Isma yang mau membantuku sekaligus caranya menjelaskan apa yang disuka dan tidak disukai Kak Anta. dia menampakkan kedekatannya yang sudah terjalin sangat baik dan dekat dengan kurun waktu yang sangat lama. akan tetapi, sekalipun begitu... aku tetap Istri Kak Anta, tetap ada perasaan yang mengganjal meskipun belum ada perasaan cinta.

"Nanti biar ku ganti uang belanjanya ya Mbak."

"Tidak, jangan pikirkan soal itu. kita langsung masak saja, ya?!" jawab Mbak Isma agak gugup, aku menyadari dia merasa canggung dengan tindakannya sendiri. namun, aku juga mengerti tidak mudah untuknya melupakan pria yang sudah menemani berpuluh tahun lamanya. tidak akan semudah itu...

"Karunia, minyak gorengnya habis. apa masih ada simpanannya?"

Aku mendongakkan kepala ke depan, menerawang sesuatu di lemari penyimpanan atas. "Sepertinya ada Mbak, di lemari atas sana."

"Oh, biar aku saja yang ambil."

Aku mengangguk untuk mengiyakan.

Tak lama setelah itu, Aku tak mendengar suara Mbak Isma lagi. dia terdiam agak lama, hanya berdiri mematung sambil memegang sesuatu. aku menyipitkan mata untuk memastikan.

"I-ini susu ibu hamil, ya? untuk siapa?" ucapnya dengan nada lambat tanpa sedikit pun seringai seperti tadi.

Aku tersenyum ke arahnya, "Untukku Mbak, Kak Anta yang belikan waktu itu."

"Kamu hamil?" tanyanya lagi dengan Ekspresi yang masygul.

Mbak Isma yang tadinya bersikap sangat ramah, Tiba-tiba langsung menutup diri dan mengabaikan ku. sesudah aku menjawab pertanyaan darinya. "Ya," tangannya gemetar seraya menaruh kembali kotak susu itu di meja masak.

"Karunia maaf, aku lupa kalau menghidupkan keran bak mandi. aku harus pulang sekarang." katanya sambil berlalu dengan cepat.

Terpopuler

Comments

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

pasti isma berfikir anta yg menghamili karunia.

2023-12-21

1

Ayunda Fadillah

Ayunda Fadillah

ohh aku baru sadar, aku kemakan sama kata² manis ibu tadi😭

2023-06-02

2

Teh Yen

Teh Yen

ada banyak kemungkinan d balik peristiwa anta Reza mau menikahi karunia ,,,tp aku jg engg setuju kalau karunia terlalu dekat dengan Isma bagaimana pun Isma adalah orang masa lalu suaminya tidak dapat d pungkiri cemburu itu ada walaupun blom ada cinta d antara kalian tp mendengar orang lain memuji d mengatakan apa saja kesukaan suami rasanya sakit aj gt ada orang yg begitu tau betul selera suami mu Kania

kenapa.isma kabur kaget yah skrng baru tau kenapa anta Reza bisa menikahi Kania secepat itu 🤭🤭biarlah kesalah pahaman itu biar isma menjauh dan bisa move on dari.anta reza

2023-05-12

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Pintu Cerita
2 BAB 02 - Isi Hati Laki-laki
3 BAB 03 - Ditinggal Pacar, dinikahi Polisi
4 BAB 04 - Kekasih Anta
5 BAB 05 - Misteri Hati
6 BAB 06 - Pria Malang dan Gadis Menyedihkan
7 BAB 07 - Genggaman Hangat di Bawah Hujan
8 BAB 08 - Mulut-Mulut Jahat
9 BAB 09 - Mantan (&) Masa Depan
10 BAB 10 - Lelaki Busuk
11 BAB 11 - Penipu
12 BAB 12 - Penyelamat Hidup
13 BAB 13 - Bayang-Bayang Isma
14 BAB 14 - Lelaki Idaman
15 BAB 15 - Selera Keberuntungan
16 BAB 16 - Suami Seperti Anta
17 BAB 17 - Masa Lalu yang Bersedih
18 BAB 18 - Oh Hamidun
19 BAB 19 - Cek Kandungan
20 BAB 20 - Aib Terbongkar
21 BAB 21 - Hanya Orang Tua yang Tahu
22 BAB 22 - TEARS
23 BAB 23 - Aku Benci Anta Reza!
24 BAB 24 - Orangtua yang Sesungguhnya
25 BAB 25 - Antara Anta dan Masa Lalu
26 BAB 26 - Serangan Tiba-tiba
27 BAB 27 - Anta Reza
28 BAB 28 - Anggur yang Memabukkan
29 BAB 29 - Antara Percaya dan Resah
30 BAB 30 - Waktu Keluarga
31 BAB 31 - Bohong Lagi dan Lagi
32 BAB 32 - Pengawal Setia Rasa Sakit
33 BAB 33 - Doa Istri Pajangan
34 BAB 34 - Pilih Dia atau Dia
35 BAB 35 - Mari Berpisah
36 BAB 36 - Kita Harus Berpisah!
37 BAB 37 - Di Malam yang Dingin
38 BAB 38 - Rahasia Besar Anta
39 BAB 39 - Takdir Kesakitan
40 BAB 40 - Hidup tanpa Kamu
41 BAB 41 - Aku Hanya Butuh Kamu Jujur
42 BAB 42 - Cinnamon
43 BAB 43 - Pertemuan yang Dijanjikan
44 BAB 44 - di Ujung Hidup dan Mati
45 BAB 45 - Obat Untuk Semua Luka
46 BAB 46 - Perlahan dan Pasti Anta Reza
47 BAB 48 - PULIH
48 BAB 48 - Seperti Matahari Pagi
49 BAB 49 - Terbang Melambung dengan Kebahagiaan
50 BAB 50 - Suamiku, Anta Reza
51 BAB 51 - Hati Anta yang Sebenarnya
52 BAB 52 - Sejarah Baru
53 BAB 53 - Aku Sudah Mencintai Kamu
54 BAB 54 - Ayah Kandung
55 BAB 55 - TIIDDDAAAAKKKKK
56 BAB 56 - Perjuangan Seorang Ibu
57 BAB 57 - Bunga Rania Ananta
58 BAB 58 - 24 Jam jadi Orang Tua
59 BAB 59 - Sahabat dan Sahabat
60 BAB 60 - Dari Hati ke Hati
61 BAB 61 - Hati-hati loh!
62 BAB 62 - Anak H4ram
63 Pengumuman penting sekaleh!!!
64 BAB 64 - Pasangan Kocak
65 BAB 65 - Kali Kedua
66 BAB 66 - Tumbuh Satu, Mati Satu
67 BAB 67 - Akhir Cerita Cinta Marwah
68 BAB 68 - Maafkan Aku
69 BAB 69 - Kesempatan Kedua
70 BAB 70 - Perusak
71 BAB 71 - Pergilah Masa Lalu
72 BAB 72 - Anta Reza Mode Suami
73 BAB 73 - Isi Hati Wanita
74 BAB 74 - Patah Hati yang Sesungguhnya
75 BAB 75 - Aku Pamit
76 BAB 76 - Cinta Yang Tertunda
77 BAB 77 - Cinta Yang Tertunda 2
78 BAB 78 - Dalam 2 Tahun
79 BAB 79 - Pagi Istimewa
80 BAB 80 - Trouble Maker
81 BAB 81 - Bulan Ke-Empat
82 BAB 82 - Bulan Ke-Tujuh
83 BAB 83 - Momentum Paling Berharga
84 BAB 84 - 3 Tahun Lamanya (Ending)
85 Bonus Visual
86 Edisi Rambo & Marwah - Belenggu Hati Pak Polisi
87 BAB 88 - EKSTRA PART 1
88 BAB 89 - EXTRA PART 2
89 I LOVE U SUAMI DADAKAN SEASON 2 - ANGKASA
90 Lelaki Idaman - Bintang Samudera
Episodes

Updated 90 Episodes

1
BAB 01 - Pintu Cerita
2
BAB 02 - Isi Hati Laki-laki
3
BAB 03 - Ditinggal Pacar, dinikahi Polisi
4
BAB 04 - Kekasih Anta
5
BAB 05 - Misteri Hati
6
BAB 06 - Pria Malang dan Gadis Menyedihkan
7
BAB 07 - Genggaman Hangat di Bawah Hujan
8
BAB 08 - Mulut-Mulut Jahat
9
BAB 09 - Mantan (&) Masa Depan
10
BAB 10 - Lelaki Busuk
11
BAB 11 - Penipu
12
BAB 12 - Penyelamat Hidup
13
BAB 13 - Bayang-Bayang Isma
14
BAB 14 - Lelaki Idaman
15
BAB 15 - Selera Keberuntungan
16
BAB 16 - Suami Seperti Anta
17
BAB 17 - Masa Lalu yang Bersedih
18
BAB 18 - Oh Hamidun
19
BAB 19 - Cek Kandungan
20
BAB 20 - Aib Terbongkar
21
BAB 21 - Hanya Orang Tua yang Tahu
22
BAB 22 - TEARS
23
BAB 23 - Aku Benci Anta Reza!
24
BAB 24 - Orangtua yang Sesungguhnya
25
BAB 25 - Antara Anta dan Masa Lalu
26
BAB 26 - Serangan Tiba-tiba
27
BAB 27 - Anta Reza
28
BAB 28 - Anggur yang Memabukkan
29
BAB 29 - Antara Percaya dan Resah
30
BAB 30 - Waktu Keluarga
31
BAB 31 - Bohong Lagi dan Lagi
32
BAB 32 - Pengawal Setia Rasa Sakit
33
BAB 33 - Doa Istri Pajangan
34
BAB 34 - Pilih Dia atau Dia
35
BAB 35 - Mari Berpisah
36
BAB 36 - Kita Harus Berpisah!
37
BAB 37 - Di Malam yang Dingin
38
BAB 38 - Rahasia Besar Anta
39
BAB 39 - Takdir Kesakitan
40
BAB 40 - Hidup tanpa Kamu
41
BAB 41 - Aku Hanya Butuh Kamu Jujur
42
BAB 42 - Cinnamon
43
BAB 43 - Pertemuan yang Dijanjikan
44
BAB 44 - di Ujung Hidup dan Mati
45
BAB 45 - Obat Untuk Semua Luka
46
BAB 46 - Perlahan dan Pasti Anta Reza
47
BAB 48 - PULIH
48
BAB 48 - Seperti Matahari Pagi
49
BAB 49 - Terbang Melambung dengan Kebahagiaan
50
BAB 50 - Suamiku, Anta Reza
51
BAB 51 - Hati Anta yang Sebenarnya
52
BAB 52 - Sejarah Baru
53
BAB 53 - Aku Sudah Mencintai Kamu
54
BAB 54 - Ayah Kandung
55
BAB 55 - TIIDDDAAAAKKKKK
56
BAB 56 - Perjuangan Seorang Ibu
57
BAB 57 - Bunga Rania Ananta
58
BAB 58 - 24 Jam jadi Orang Tua
59
BAB 59 - Sahabat dan Sahabat
60
BAB 60 - Dari Hati ke Hati
61
BAB 61 - Hati-hati loh!
62
BAB 62 - Anak H4ram
63
Pengumuman penting sekaleh!!!
64
BAB 64 - Pasangan Kocak
65
BAB 65 - Kali Kedua
66
BAB 66 - Tumbuh Satu, Mati Satu
67
BAB 67 - Akhir Cerita Cinta Marwah
68
BAB 68 - Maafkan Aku
69
BAB 69 - Kesempatan Kedua
70
BAB 70 - Perusak
71
BAB 71 - Pergilah Masa Lalu
72
BAB 72 - Anta Reza Mode Suami
73
BAB 73 - Isi Hati Wanita
74
BAB 74 - Patah Hati yang Sesungguhnya
75
BAB 75 - Aku Pamit
76
BAB 76 - Cinta Yang Tertunda
77
BAB 77 - Cinta Yang Tertunda 2
78
BAB 78 - Dalam 2 Tahun
79
BAB 79 - Pagi Istimewa
80
BAB 80 - Trouble Maker
81
BAB 81 - Bulan Ke-Empat
82
BAB 82 - Bulan Ke-Tujuh
83
BAB 83 - Momentum Paling Berharga
84
BAB 84 - 3 Tahun Lamanya (Ending)
85
Bonus Visual
86
Edisi Rambo & Marwah - Belenggu Hati Pak Polisi
87
BAB 88 - EKSTRA PART 1
88
BAB 89 - EXTRA PART 2
89
I LOVE U SUAMI DADAKAN SEASON 2 - ANGKASA
90
Lelaki Idaman - Bintang Samudera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!