BAB 16 - Suami Seperti Anta

Aku pun segera berjalan kembali menuju rumah setelah selesai berbelanja, tentu dengan kebiasaan andalanku, bicara sendiri seperti orang gila. Sepanjang jalan hatiku dipenuhi perasaan kesal tetapi juga bangga, kesal karena tingkah Mbak Isma dan tetangga, bangga karena berhasil membuat mereka diam. Keduanya saling beradu menggebu-gebu memenuhi dadaku.

Dan karena ekspresi dan ucapan mereka yang masih terbayang-bayang itu, ku pukul dinding pagar rumah tetangga lain. Ada kaleng di depan jalan, bergerak pelan setelah puas bergelinding dari bak sampah. Karatan dan kumal seperti manusia yang menderita putus asa. Kasihan sekali. Ku banting sekalian benda jelek itu, ku injak hingga remuk, lalu ku masukkan lagi ke dalam bak sampah milik tetangga yang sudah penuh berserakan dan seorang pemulung kemudian mengutipnya.

Ku pikir sampah itu seperti halnya perasaan, saat seseorang membuang mu karena sudah tak berguna, akan ada orang lain yang mengutip mu layaknya permata ...

Setelah puas meluapkan emosi sesaat, sampailah aku di rumah. Rumah yang cukup besar, bahkan dua kali lebih besar dari rumahku di desa. Meskipun halamannya tidak lebar seperti garasi, Kak Anta memanfaatkannya dengan cukup baik, halaman mungil itu ditanami dan dihiasi oleh bunga-bunga, salah satu nya mawar Bourbon dan Kamboja warna merah dan kuning. Arsitektur rumah ini pun lumayan bagus dan menenangkan. agaknya rumah ini dulunya bangunan kuno bila melihat tiang-tiangnya yang bulat dan dihiasi dengan dekorasi fashion gotik, menimbulkan kesan mewah dan modern.

Dalam pikiranku, Kak Anta ini mesti lahir dari keluarga yang terpandang. Meskipun yang aku tahu bahwa Kak Anta adalah anak tunggal yatim piatu. Tetapi, bagaimana dengan keluarganya yang lain? bahkan di pernikahan kami, aku tak melihat satu pun sanak keluarga Kak Anta baik paman, bibi, keponakan, atau sepupunya yang datang. Ingin bertanya, tapi takut salah ....

Aku membuka pintu dengan hati-hati, begitu masuk, aku segera menuju ke dapur untuk membereskan sayuran yang tadi ku beli. Dan siang ini aku hendak memasak ikan bakar dengan sambal mangga yang asin, tidak terlalu pedas dan masam. Sungguh membuat jiwaku tergugah, ku harap sesuai juga dengan lidah Kak Anta.

Begitu matahari tepat berada di tengah-tengah ufuk, rupanya awan mendung sudah menyerbu menutupi langit yang tadinya biru. Matahari pun tenggelam bersama cahayanya. Segera ku kecilkan api kompor dan ku tinggalkan sementara masakan yang sebentar lagi selesai itu; menuju ke halaman samping rumah untuk mengangkat jemuran.

Sekelebat kilat menerangi angkasa sebelum aku sampai di tempat menjemur pakaian, diikuti bunyi samar guruh di kejauhan. Badai sepertinya akan melanda kota, sebentar lagi, sebelum di bagian rumah ini.

Begitu sampai di beranda halaman samping, mataku melebar mendapati seseorang lebih dulu mengutip pakaianku dan kak Anta. Seseorang yang aku tahu perawakannya, aku akan segera mengenalinya, karena tampangnya yang Maskulin dengan raut tajam mirip todongan pistol rakitan terekam jelas di benakku. Badannya yang tinggi beradu dengan tumpukkan pakaian yang ada di rengkuhan dadanya.

"Kak?" tanyaku, setengah memekik mendekati dia.

"Jangan ke sini! sebentar lagi hujan, tunggu di rumah saja!"

"Aku bantu sedikit! ... "

Aku mengambil sisa pakaian yang masih tergantung, dan Kak Anta meyambutnya untuk di rengkuh sekalian. Kemudian kami kembali bersama-sama masuk ke dalam rumah.

"Kakak sudah di sini?! sejak kapan?" tanyaku, setelah Kak Anta menaruh pakaian di sofa ruang tengah.

"Tadi aku baru masuk, tapi hari sudah gelap begini," Kata Kak Anta sambil melepas kaus kakinya. "Ku lihat kamu masih sibuk memasak, jadi ku bantu angkat jemuran ..."

"Oh, aku tidak sadar kalau ada kakak, soalnya kak Anta pulang lebih cepat tidak seperti biasanya."

"Iya. Malam ini keliling kota lagi dengan tim, tapi komandan beri keringanan untuk kami kalau mau pulang sekarang. Nanti sore baru ke kantor lagi."

Aku tersenyum. Apa pun alasan ku sekarang, aku merasa senang karena kehadiran Kak Anta.

"Kamu masak apa?---"

Aku memutar tubuh dengan cepat dan mendapati Kak Anta menatapku kebingungan begitu aku terbelalak dan berlari menuju dapur, jantungku berdegup kencang karena perasaan cemas yang membuncah selesai aku mematikan kompor. Beruntung tidak terjadi hal yang menakutkan, hanya saja tahu yang ku goreng gosong hampir tak layak lagi dimakan.

Dengan sangat bersukacita Kak Anta menyahut dari samping secara tiba-tiba, "Aku maklumi kok," katanya sambil tersenyum tipis.

Aku menatapnya malu-malu sambil menyembunyikan bibir bawah ku, "Sebenarnya ini enak, kak. Aku jamin. Cuma tadi ..."

Dasar Kak Anta si tukang jual tampang, dan tak bisa ditebak isi hati dan pikirannya. Dia terkikik. "Kamu tahu, Kamu tampak luar biasa sebagai Istri."

"Terima kasih pujiannya, Pak Polisi." jawabku dengan senyum terpaksa.

Kak Anta menggosok-gosok kedua tangannya. "Bagaimana kalau kita makan siang sekarang? Aku lapar." Lagaknya yang nampak manja malah terlihat kaku karena pembawaan wajahnya yang datar dan agak garang. Sangat tidak cocok, jadi terlihat lucu.

Dengan hati-hati aku membawa mangkuk besar berisi kuah sop menuju meja yang ada di sudut ruang, tak jauh dari dapur tempatku memasak. begitu melihatku datang menghampiri, kak Anta bangkit dari kursinya. Cahaya dari kilat yang sesekali lewat semakin menonjolkan tubuh maskulin menawannya yang terpampang dengan jelas.

"Biar ku bantu," Ucapnya.

"Tidak perlu, sudah sampai kak."

Betapa sinting rasanya aku mendapati diriku yang sudah lama berada dalam kerumunan teman-teman pria saat sekolah dulu, tapi model celana panjang seragam polisi itu membalut paha kokoh Kak Anta, Model kaus polos ketat itu menyiratkan dada atletis di baliknya, terkesan seperti pengalaman yang benar-benar baru ku dapati. Pengalaman yang membuat seluruh indra ku berkecamuk hebat. Meski begitu aku tidak ingin Kak Anta mengetahui kekaguman ini.

Seraya melahap makanannya Kak Anta menatapku lekat-lekat, lalu berkata; "Soal semalam, aku minta maaf. Sampai bicara dengan nada meninggi padamu."

Aku mengamati, menelusurkan pandangan ke seluruh tubuh dan wajah Kak Anta. Bukan untuk pertama kalinya, tetapi aku bersyukur karena wajahku tidak mudah merona layaknya gadis seumuran ku.

"Sama sekali tak ada yang perlu dimaafkan Kak," Jawabku dengan nada rendah dan dalam. "Akulah yang sepatutnya meminta maaf, maaf karena melakukan yang membuat Kak Anta tak nyaman."

"Aku pun ingin berterima kasih, karena itu berarti Kak Anta mau perlahan melupakan masa lalu untukku. Aku sangat tersanjung dan bersyukur ..."

Aku mengucapkan terima kasih kepadanya dengan nada cukup tenang, meskipun di dalam hati ku bergetar luar biasa. Karena aura tubuh dan rasa salah tingkahku yang begitu besar terhadap semua kata yang keluar dari mulut Kak Anta dan segala sesuatu yang melekat pada dirinya yang tidak bisa disangkal, walaupun di dalam hati aku sangat tersanjung dengan semua perlakuan Kak Anta. Terima kasih pada karunia Tuhan yang memberikan suami sepertinya untukku ...

"Sambalnya segar," Pujinya. "Tapi kalau takaran garamnya dikurangi sedikit, bakal lebih mantap!"

Oh, Malunya aku ...

...****************...

Halo ini author 🙋

Terima kasih zeyeng sudah mampir dan baca kisah Karunia dan Kak Anta sampai BAB ini. dukung kami selalu ya ❀(*´▽`*)❀ Terima Kasih lupp. Jaga kesehatan selalu yaa!! Kami selalu menunggu notifikasi cinta dari kalian. muacc

Jangan lupa mampir ke sini juga zeyeng (ʘᴗʘ✿)

Terpopuler

Comments

Elen Situmorang

Elen Situmorang

pak pol langka

2024-02-17

0

lili

lili

anta suami idaman

2024-01-22

0

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

anta sosok suami yang mengagumkan

2023-12-24

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Pintu Cerita
2 BAB 02 - Isi Hati Laki-laki
3 BAB 03 - Ditinggal Pacar, dinikahi Polisi
4 BAB 04 - Kekasih Anta
5 BAB 05 - Misteri Hati
6 BAB 06 - Pria Malang dan Gadis Menyedihkan
7 BAB 07 - Genggaman Hangat di Bawah Hujan
8 BAB 08 - Mulut-Mulut Jahat
9 BAB 09 - Mantan (&) Masa Depan
10 BAB 10 - Lelaki Busuk
11 BAB 11 - Penipu
12 BAB 12 - Penyelamat Hidup
13 BAB 13 - Bayang-Bayang Isma
14 BAB 14 - Lelaki Idaman
15 BAB 15 - Selera Keberuntungan
16 BAB 16 - Suami Seperti Anta
17 BAB 17 - Masa Lalu yang Bersedih
18 BAB 18 - Oh Hamidun
19 BAB 19 - Cek Kandungan
20 BAB 20 - Aib Terbongkar
21 BAB 21 - Hanya Orang Tua yang Tahu
22 BAB 22 - TEARS
23 BAB 23 - Aku Benci Anta Reza!
24 BAB 24 - Orangtua yang Sesungguhnya
25 BAB 25 - Antara Anta dan Masa Lalu
26 BAB 26 - Serangan Tiba-tiba
27 BAB 27 - Anta Reza
28 BAB 28 - Anggur yang Memabukkan
29 BAB 29 - Antara Percaya dan Resah
30 BAB 30 - Waktu Keluarga
31 BAB 31 - Bohong Lagi dan Lagi
32 BAB 32 - Pengawal Setia Rasa Sakit
33 BAB 33 - Doa Istri Pajangan
34 BAB 34 - Pilih Dia atau Dia
35 BAB 35 - Mari Berpisah
36 BAB 36 - Kita Harus Berpisah!
37 BAB 37 - Di Malam yang Dingin
38 BAB 38 - Rahasia Besar Anta
39 BAB 39 - Takdir Kesakitan
40 BAB 40 - Hidup tanpa Kamu
41 BAB 41 - Aku Hanya Butuh Kamu Jujur
42 BAB 42 - Cinnamon
43 BAB 43 - Pertemuan yang Dijanjikan
44 BAB 44 - di Ujung Hidup dan Mati
45 BAB 45 - Obat Untuk Semua Luka
46 BAB 46 - Perlahan dan Pasti Anta Reza
47 BAB 48 - PULIH
48 BAB 48 - Seperti Matahari Pagi
49 BAB 49 - Terbang Melambung dengan Kebahagiaan
50 BAB 50 - Suamiku, Anta Reza
51 BAB 51 - Hati Anta yang Sebenarnya
52 BAB 52 - Sejarah Baru
53 BAB 53 - Aku Sudah Mencintai Kamu
54 BAB 54 - Ayah Kandung
55 BAB 55 - TIIDDDAAAAKKKKK
56 BAB 56 - Perjuangan Seorang Ibu
57 BAB 57 - Bunga Rania Ananta
58 BAB 58 - 24 Jam jadi Orang Tua
59 BAB 59 - Sahabat dan Sahabat
60 BAB 60 - Dari Hati ke Hati
61 BAB 61 - Hati-hati loh!
62 BAB 62 - Anak H4ram
63 Pengumuman penting sekaleh!!!
64 BAB 64 - Pasangan Kocak
65 BAB 65 - Kali Kedua
66 BAB 66 - Tumbuh Satu, Mati Satu
67 BAB 67 - Akhir Cerita Cinta Marwah
68 BAB 68 - Maafkan Aku
69 BAB 69 - Kesempatan Kedua
70 BAB 70 - Perusak
71 BAB 71 - Pergilah Masa Lalu
72 BAB 72 - Anta Reza Mode Suami
73 BAB 73 - Isi Hati Wanita
74 BAB 74 - Patah Hati yang Sesungguhnya
75 BAB 75 - Aku Pamit
76 BAB 76 - Cinta Yang Tertunda
77 BAB 77 - Cinta Yang Tertunda 2
78 BAB 78 - Dalam 2 Tahun
79 BAB 79 - Pagi Istimewa
80 BAB 80 - Trouble Maker
81 BAB 81 - Bulan Ke-Empat
82 BAB 82 - Bulan Ke-Tujuh
83 BAB 83 - Momentum Paling Berharga
84 BAB 84 - 3 Tahun Lamanya (Ending)
85 Bonus Visual
86 Edisi Rambo & Marwah - Belenggu Hati Pak Polisi
87 BAB 88 - EKSTRA PART 1
88 BAB 89 - EXTRA PART 2
89 I LOVE U SUAMI DADAKAN SEASON 2 - ANGKASA
90 Lelaki Idaman - Bintang Samudera
Episodes

Updated 90 Episodes

1
BAB 01 - Pintu Cerita
2
BAB 02 - Isi Hati Laki-laki
3
BAB 03 - Ditinggal Pacar, dinikahi Polisi
4
BAB 04 - Kekasih Anta
5
BAB 05 - Misteri Hati
6
BAB 06 - Pria Malang dan Gadis Menyedihkan
7
BAB 07 - Genggaman Hangat di Bawah Hujan
8
BAB 08 - Mulut-Mulut Jahat
9
BAB 09 - Mantan (&) Masa Depan
10
BAB 10 - Lelaki Busuk
11
BAB 11 - Penipu
12
BAB 12 - Penyelamat Hidup
13
BAB 13 - Bayang-Bayang Isma
14
BAB 14 - Lelaki Idaman
15
BAB 15 - Selera Keberuntungan
16
BAB 16 - Suami Seperti Anta
17
BAB 17 - Masa Lalu yang Bersedih
18
BAB 18 - Oh Hamidun
19
BAB 19 - Cek Kandungan
20
BAB 20 - Aib Terbongkar
21
BAB 21 - Hanya Orang Tua yang Tahu
22
BAB 22 - TEARS
23
BAB 23 - Aku Benci Anta Reza!
24
BAB 24 - Orangtua yang Sesungguhnya
25
BAB 25 - Antara Anta dan Masa Lalu
26
BAB 26 - Serangan Tiba-tiba
27
BAB 27 - Anta Reza
28
BAB 28 - Anggur yang Memabukkan
29
BAB 29 - Antara Percaya dan Resah
30
BAB 30 - Waktu Keluarga
31
BAB 31 - Bohong Lagi dan Lagi
32
BAB 32 - Pengawal Setia Rasa Sakit
33
BAB 33 - Doa Istri Pajangan
34
BAB 34 - Pilih Dia atau Dia
35
BAB 35 - Mari Berpisah
36
BAB 36 - Kita Harus Berpisah!
37
BAB 37 - Di Malam yang Dingin
38
BAB 38 - Rahasia Besar Anta
39
BAB 39 - Takdir Kesakitan
40
BAB 40 - Hidup tanpa Kamu
41
BAB 41 - Aku Hanya Butuh Kamu Jujur
42
BAB 42 - Cinnamon
43
BAB 43 - Pertemuan yang Dijanjikan
44
BAB 44 - di Ujung Hidup dan Mati
45
BAB 45 - Obat Untuk Semua Luka
46
BAB 46 - Perlahan dan Pasti Anta Reza
47
BAB 48 - PULIH
48
BAB 48 - Seperti Matahari Pagi
49
BAB 49 - Terbang Melambung dengan Kebahagiaan
50
BAB 50 - Suamiku, Anta Reza
51
BAB 51 - Hati Anta yang Sebenarnya
52
BAB 52 - Sejarah Baru
53
BAB 53 - Aku Sudah Mencintai Kamu
54
BAB 54 - Ayah Kandung
55
BAB 55 - TIIDDDAAAAKKKKK
56
BAB 56 - Perjuangan Seorang Ibu
57
BAB 57 - Bunga Rania Ananta
58
BAB 58 - 24 Jam jadi Orang Tua
59
BAB 59 - Sahabat dan Sahabat
60
BAB 60 - Dari Hati ke Hati
61
BAB 61 - Hati-hati loh!
62
BAB 62 - Anak H4ram
63
Pengumuman penting sekaleh!!!
64
BAB 64 - Pasangan Kocak
65
BAB 65 - Kali Kedua
66
BAB 66 - Tumbuh Satu, Mati Satu
67
BAB 67 - Akhir Cerita Cinta Marwah
68
BAB 68 - Maafkan Aku
69
BAB 69 - Kesempatan Kedua
70
BAB 70 - Perusak
71
BAB 71 - Pergilah Masa Lalu
72
BAB 72 - Anta Reza Mode Suami
73
BAB 73 - Isi Hati Wanita
74
BAB 74 - Patah Hati yang Sesungguhnya
75
BAB 75 - Aku Pamit
76
BAB 76 - Cinta Yang Tertunda
77
BAB 77 - Cinta Yang Tertunda 2
78
BAB 78 - Dalam 2 Tahun
79
BAB 79 - Pagi Istimewa
80
BAB 80 - Trouble Maker
81
BAB 81 - Bulan Ke-Empat
82
BAB 82 - Bulan Ke-Tujuh
83
BAB 83 - Momentum Paling Berharga
84
BAB 84 - 3 Tahun Lamanya (Ending)
85
Bonus Visual
86
Edisi Rambo & Marwah - Belenggu Hati Pak Polisi
87
BAB 88 - EKSTRA PART 1
88
BAB 89 - EXTRA PART 2
89
I LOVE U SUAMI DADAKAN SEASON 2 - ANGKASA
90
Lelaki Idaman - Bintang Samudera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!