BAB 02 - Isi Hati Laki-laki

"Aku cari toilet dulu, oke? kamu tunggu di sini, aku akan kembali secepatnya!"

Petra meninggalkan aku di alun-alun kota sendiri sambil membawa belanjaan dan tas pribadi miliknya. aku duduk sendiri sambil menikmati nasi goreng. suasana kota yang sepi dan dingin, tenang namun terasa asing sekali.

ku angkat tinggi-tinggi benda kecil yang dari tadi ku simpan di saku. berlatar langit legam berbintang, "garis dua," benar, aku hamil dan lepas mengetahui itu, keributan besar antara aku dan ayah terjadi sampai akhirnya aku memilih pergi diam-diam dari rumah ke kota.

tidak jauh di sana, ada area di dekat air mancur dengan berbentang padang rumput sintetis dan bunga-bunga yang baru bersemi, sekarang ku rasa di sana adalah tempat yang tepat untuk beristirahat sebentar sambil menunggu kekasih ku kembali.

tetapi aku terkejut mendapati banyak sekali motor polisi berhenti menghalangi jalanku. meski begitu aku berpura-pura tidak tahu dan tidak peduli, sebab menurutku, aku tidak berbuat kriminal apa pun atau terlibat masalah dengan siapa pun.

aku terus jalan dan berlalu, namun salah satu polisi besar dan tinggi menarik tanganku. aku memekik karena kebetulan dia menekan bagian memar bekas pukulan ayah.

"Akh.. " aku merintih. pada saat itulah perhatianku teralihkan ke sosok pria dengan kulit coklat kekar yang sepertinya berumur hampir tiga puluhan. pria itu menatapku tajam, seperti mengintrogasi. cocok dengan seragam Kepolisian yang ia kenakan.

rambutnya agak kecoklatan gelap, sebagian helai-helai di puncak kepalanya terlihat kemerahan alami karena terkena cahaya bulan, mengingatkan aku pada para pria yang menghabiskan musim panas dengan berselancar di pantai Bali.

"Sedang apa? malam-malam begini mau kemana?" katanya.

dia bertanya, dan aku pun bertanya-tanya tentang warna mata di bawah naungan alis yang berbentuk cekung tegas yang indah itu, polisi ini melepaskan tangannya dariku. matanya memancarkan warna kecoklatan yang meluluhkan, dan tubuhku gemetar akibat dalamnya sorot mata itu.

"Luka? badanmu penuh memar, apa yang terjadi?"

"Tidak ada, bukan apa-apa, Pak."

"Tidak bisa, kamu mengalami kekerasan atau bagaimana? jangan menyembunyikan apa pun, kami hanya ingin membantu jika terjadi sesuatu." tanpa di duga polisi lainnya juga ikut bicara.

aku masih bersikeras untuk tidak bongkar masalah, agar tidak semakin panjang dan runyam. tetapi rupanya mereka pun tak kalah argumen, untuk mengulik apa yang terjadi padaku? apa yang ku simpan?

"Jangan takut," tambah polisi yang pertama dengan nada dalam yang maskulin.

aku terdesak, Petra yang tidak juga kembali. di tambah lagi tatapan polisi yang berada di depanku ini, matanya berbicara seakan meyakinkan ku bahwa aku akan aman di sisi mereka.

dengan kaki melemas, akhirnya ku ceritakan semua yang terjadi, semua masalah yang ku alami lengkap dengan sensasi kepedihan yang sama sekali tidak masuk akal. dalam sekejap polisi yang pertama, ku dapati namanya dari name tag; Anta R - itu menghilang dari pandangan.

aku terisak seusai bercerita, mereka menyuruhku untuk membuat laporan terhadap ayah. namun ku tolak, "Mau bagaimana pun juga, dia ayah saya." kataku menegaskan. hingga kemudian kami bersepakat, mereka akan mengantarku pulang, dan mengupayakan agar ada jalan damai.

Sambil menunggu Petra kembali, Polisi pertama datang lagi sambil membawa kantung plastik berisi obat merah, es batu dan kapas. dengan lembut dia meraih tanganku lagi, sambil mengusap luka dan memarnya pelan-pelan dengan es yang sudah dibalutnya dengan sapu tangan.

"Kalau kamu dipukul lagi, lapor. biar saya yang pukul dia."

seketika gelombang rasa hangat menguasai diriku, saat ku tangkap tatapan matanya yang tegas dan lembut. nafasku seakan tersumbat di paru-paru, sampai nyaris tak mampu berpaling saat kedua pasang mata kami bertemu.

ku amati profil pria itu yang tampak kuat, sejenak memusatkan pandangan pada bibir lebar polisi ini. lekuk maskulin yang sensual itu seakan menyelinap ke dalam diriku, membuat tubuhku meremang.

ketika mengalami reaksi fisik yang kuat seperti ini merupakan kejutan untukku. terakhir kali aku hanya terhanyut oleh kata-kata Petra yang memabukkan dan sejak saat itu rasanya tidak ada lagi kata-kata dari pria lain yang bisa sebaik Petra saat menguatkan ku.

tetapi barusan, ucapan yang keluar dari mulutnya tak pelak jauh lebih bermakna dan aura yang tidak di miliki semua orang.

"Nama-Mu siapa?"

"Karunia, tapi bisa dipanggil Kania."

"Kamu sudah baca name tag saya, kan? saya Anta. Anta Reza. panggil yang mana saja kamu suka, Anta atau Reza, bebas." katanya sambil berlalu.

tidak lama kemudian semua rombongan polisi ini bergegas dan menghidupkan kembali mesin motornya masing-masing, aku akan di antar malam ini juga kembali ke rumah ku di desa. beriring-iringan, aku di bonceng polisi Anta.

terpaksa ku tinggalkan Petra yang batang hidungnya menghilang entah kemana, sebab aku tak berani melawan pada niat baik aparat keamanan ini. lagi pula kami sudah menunggu Petra hampir setengah jam.

tidak lama kemudian Sampailah kami di belokan area parkir kampungku. aku menuntun mereka berjalan menembus gang yang agak sesak, sampai di depan rumahku yang berada paling ujung, dekat danau.

ayah muncul di balik pintu, setelah aku mengetuk dengan gemetar. ayah menatapku tajam dengan mata merah berair, lantas dia menarik kursi plastik di depan rumah dan hendak melemparkannya kepadaku, beruntung, para polisi yang menemaniku ini begitu tangkas dan cekatan menghalangi ayah.

aku menangis, namun yang lebih menyakitkan adalah ketika ayah menangis di pundak salah satu polisi yang memegangi tubuhnya.

"Aku telah gagal sebagai orang tua, aku tidak bisa menjaga putriku pak!" ayah menangis dengan rintihan paling menyakitkan. kelemahan yang belum pernah ku saksikan selama 17 tahun hidup di dunia bersamanya.

aku gemetar, sampai tubuhku merambang. segera aku bersujud ke lantai, bersimpuh di kaki ayah mohon pengampunan dan maaf darinya. aku bukan hanya shock akibat tangisan dan reaksi ayah, tetapi juga pada perasaannya, seperti ia telah menerima pengkhianatan paling mengerikan terhadap cinta tulus akan aku, anaknya.

"Aku melakukan ini bukan tanpa alasan, pak. dia putriku satu-satunya. hartaku yang paling berharga. satu jengkal saja dia terluka, hatiku sakit, tetapi untuk menjaganya aku pun harus tegas. memang berjuang menjaganya seorang diri itu sangat sulit pak, apalagi saat ku ketahui ada seorang pria yang berani menyentuh tubuhnya secara utuh, duniaku runtuh."

begitulah ayah menjelaskan isi hati dan kekecewaannya. dan apalah arti penyesalanku, semua sudah terjadi dan terlanjur, seperti nasi yang sudah menjadi bubur. aku terbuai akan pergaulan, kisah cinta bebas yang penuh hasrat dan sensual. aku merasa diriku begitu bodoh, anak yang paling durhaka, neraka paling panas yang di takdirkan untuk ayah.

namun, berkat Pak Anta, dan yang lainnya. permasalahan ini dapat meredam. meskipun masih ada jarak sedikit dan ayah tetap mendiami dan bersikap dingin padaku. sejak malam panjang dan kelabu itu, Pak Anta dan anggota aparat yang membantuku ini selalu datang entah siang atau malam, sekedar mampir minum kopi di warung ayah dan memastikan bahwa hubungan kami tetap baik-baik saja.

hingga yang paling mengejutkan, tepatnya di malam sabtu; saat itu hanya ada Pak Anta di temani beberapa rekannya, tidak sebanyak biasanya. tiba-tiba dia melamar ku di hadapan ayah.

Terpopuler

Comments

Fitri 2708

Fitri 2708

kania nya aja emng hadehhh 😌😏😒

2024-08-21

0

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

penyesalan terbesar seorang ayah adalah gagal menjaga putrinya. 🥺😔

2023-12-19

1

Asypah Asypah

Asypah Asypah

aku kok nangis pas ayahnya nangis dipundak polisi

2023-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Pintu Cerita
2 BAB 02 - Isi Hati Laki-laki
3 BAB 03 - Ditinggal Pacar, dinikahi Polisi
4 BAB 04 - Kekasih Anta
5 BAB 05 - Misteri Hati
6 BAB 06 - Pria Malang dan Gadis Menyedihkan
7 BAB 07 - Genggaman Hangat di Bawah Hujan
8 BAB 08 - Mulut-Mulut Jahat
9 BAB 09 - Mantan (&) Masa Depan
10 BAB 10 - Lelaki Busuk
11 BAB 11 - Penipu
12 BAB 12 - Penyelamat Hidup
13 BAB 13 - Bayang-Bayang Isma
14 BAB 14 - Lelaki Idaman
15 BAB 15 - Selera Keberuntungan
16 BAB 16 - Suami Seperti Anta
17 BAB 17 - Masa Lalu yang Bersedih
18 BAB 18 - Oh Hamidun
19 BAB 19 - Cek Kandungan
20 BAB 20 - Aib Terbongkar
21 BAB 21 - Hanya Orang Tua yang Tahu
22 BAB 22 - TEARS
23 BAB 23 - Aku Benci Anta Reza!
24 BAB 24 - Orangtua yang Sesungguhnya
25 BAB 25 - Antara Anta dan Masa Lalu
26 BAB 26 - Serangan Tiba-tiba
27 BAB 27 - Anta Reza
28 BAB 28 - Anggur yang Memabukkan
29 BAB 29 - Antara Percaya dan Resah
30 BAB 30 - Waktu Keluarga
31 BAB 31 - Bohong Lagi dan Lagi
32 BAB 32 - Pengawal Setia Rasa Sakit
33 BAB 33 - Doa Istri Pajangan
34 BAB 34 - Pilih Dia atau Dia
35 BAB 35 - Mari Berpisah
36 BAB 36 - Kita Harus Berpisah!
37 BAB 37 - Di Malam yang Dingin
38 BAB 38 - Rahasia Besar Anta
39 BAB 39 - Takdir Kesakitan
40 BAB 40 - Hidup tanpa Kamu
41 BAB 41 - Aku Hanya Butuh Kamu Jujur
42 BAB 42 - Cinnamon
43 BAB 43 - Pertemuan yang Dijanjikan
44 BAB 44 - di Ujung Hidup dan Mati
45 BAB 45 - Obat Untuk Semua Luka
46 BAB 46 - Perlahan dan Pasti Anta Reza
47 BAB 48 - PULIH
48 BAB 48 - Seperti Matahari Pagi
49 BAB 49 - Terbang Melambung dengan Kebahagiaan
50 BAB 50 - Suamiku, Anta Reza
51 BAB 51 - Hati Anta yang Sebenarnya
52 BAB 52 - Sejarah Baru
53 BAB 53 - Aku Sudah Mencintai Kamu
54 BAB 54 - Ayah Kandung
55 BAB 55 - TIIDDDAAAAKKKKK
56 BAB 56 - Perjuangan Seorang Ibu
57 BAB 57 - Bunga Rania Ananta
58 BAB 58 - 24 Jam jadi Orang Tua
59 BAB 59 - Sahabat dan Sahabat
60 BAB 60 - Dari Hati ke Hati
61 BAB 61 - Hati-hati loh!
62 BAB 62 - Anak H4ram
63 Pengumuman penting sekaleh!!!
64 BAB 64 - Pasangan Kocak
65 BAB 65 - Kali Kedua
66 BAB 66 - Tumbuh Satu, Mati Satu
67 BAB 67 - Akhir Cerita Cinta Marwah
68 BAB 68 - Maafkan Aku
69 BAB 69 - Kesempatan Kedua
70 BAB 70 - Perusak
71 BAB 71 - Pergilah Masa Lalu
72 BAB 72 - Anta Reza Mode Suami
73 BAB 73 - Isi Hati Wanita
74 BAB 74 - Patah Hati yang Sesungguhnya
75 BAB 75 - Aku Pamit
76 BAB 76 - Cinta Yang Tertunda
77 BAB 77 - Cinta Yang Tertunda 2
78 BAB 78 - Dalam 2 Tahun
79 BAB 79 - Pagi Istimewa
80 BAB 80 - Trouble Maker
81 BAB 81 - Bulan Ke-Empat
82 BAB 82 - Bulan Ke-Tujuh
83 BAB 83 - Momentum Paling Berharga
84 BAB 84 - 3 Tahun Lamanya (Ending)
85 Bonus Visual
86 Edisi Rambo & Marwah - Belenggu Hati Pak Polisi
87 BAB 88 - EKSTRA PART 1
88 BAB 89 - EXTRA PART 2
89 I LOVE U SUAMI DADAKAN SEASON 2 - ANGKASA
90 Lelaki Idaman - Bintang Samudera
Episodes

Updated 90 Episodes

1
BAB 01 - Pintu Cerita
2
BAB 02 - Isi Hati Laki-laki
3
BAB 03 - Ditinggal Pacar, dinikahi Polisi
4
BAB 04 - Kekasih Anta
5
BAB 05 - Misteri Hati
6
BAB 06 - Pria Malang dan Gadis Menyedihkan
7
BAB 07 - Genggaman Hangat di Bawah Hujan
8
BAB 08 - Mulut-Mulut Jahat
9
BAB 09 - Mantan (&) Masa Depan
10
BAB 10 - Lelaki Busuk
11
BAB 11 - Penipu
12
BAB 12 - Penyelamat Hidup
13
BAB 13 - Bayang-Bayang Isma
14
BAB 14 - Lelaki Idaman
15
BAB 15 - Selera Keberuntungan
16
BAB 16 - Suami Seperti Anta
17
BAB 17 - Masa Lalu yang Bersedih
18
BAB 18 - Oh Hamidun
19
BAB 19 - Cek Kandungan
20
BAB 20 - Aib Terbongkar
21
BAB 21 - Hanya Orang Tua yang Tahu
22
BAB 22 - TEARS
23
BAB 23 - Aku Benci Anta Reza!
24
BAB 24 - Orangtua yang Sesungguhnya
25
BAB 25 - Antara Anta dan Masa Lalu
26
BAB 26 - Serangan Tiba-tiba
27
BAB 27 - Anta Reza
28
BAB 28 - Anggur yang Memabukkan
29
BAB 29 - Antara Percaya dan Resah
30
BAB 30 - Waktu Keluarga
31
BAB 31 - Bohong Lagi dan Lagi
32
BAB 32 - Pengawal Setia Rasa Sakit
33
BAB 33 - Doa Istri Pajangan
34
BAB 34 - Pilih Dia atau Dia
35
BAB 35 - Mari Berpisah
36
BAB 36 - Kita Harus Berpisah!
37
BAB 37 - Di Malam yang Dingin
38
BAB 38 - Rahasia Besar Anta
39
BAB 39 - Takdir Kesakitan
40
BAB 40 - Hidup tanpa Kamu
41
BAB 41 - Aku Hanya Butuh Kamu Jujur
42
BAB 42 - Cinnamon
43
BAB 43 - Pertemuan yang Dijanjikan
44
BAB 44 - di Ujung Hidup dan Mati
45
BAB 45 - Obat Untuk Semua Luka
46
BAB 46 - Perlahan dan Pasti Anta Reza
47
BAB 48 - PULIH
48
BAB 48 - Seperti Matahari Pagi
49
BAB 49 - Terbang Melambung dengan Kebahagiaan
50
BAB 50 - Suamiku, Anta Reza
51
BAB 51 - Hati Anta yang Sebenarnya
52
BAB 52 - Sejarah Baru
53
BAB 53 - Aku Sudah Mencintai Kamu
54
BAB 54 - Ayah Kandung
55
BAB 55 - TIIDDDAAAAKKKKK
56
BAB 56 - Perjuangan Seorang Ibu
57
BAB 57 - Bunga Rania Ananta
58
BAB 58 - 24 Jam jadi Orang Tua
59
BAB 59 - Sahabat dan Sahabat
60
BAB 60 - Dari Hati ke Hati
61
BAB 61 - Hati-hati loh!
62
BAB 62 - Anak H4ram
63
Pengumuman penting sekaleh!!!
64
BAB 64 - Pasangan Kocak
65
BAB 65 - Kali Kedua
66
BAB 66 - Tumbuh Satu, Mati Satu
67
BAB 67 - Akhir Cerita Cinta Marwah
68
BAB 68 - Maafkan Aku
69
BAB 69 - Kesempatan Kedua
70
BAB 70 - Perusak
71
BAB 71 - Pergilah Masa Lalu
72
BAB 72 - Anta Reza Mode Suami
73
BAB 73 - Isi Hati Wanita
74
BAB 74 - Patah Hati yang Sesungguhnya
75
BAB 75 - Aku Pamit
76
BAB 76 - Cinta Yang Tertunda
77
BAB 77 - Cinta Yang Tertunda 2
78
BAB 78 - Dalam 2 Tahun
79
BAB 79 - Pagi Istimewa
80
BAB 80 - Trouble Maker
81
BAB 81 - Bulan Ke-Empat
82
BAB 82 - Bulan Ke-Tujuh
83
BAB 83 - Momentum Paling Berharga
84
BAB 84 - 3 Tahun Lamanya (Ending)
85
Bonus Visual
86
Edisi Rambo & Marwah - Belenggu Hati Pak Polisi
87
BAB 88 - EKSTRA PART 1
88
BAB 89 - EXTRA PART 2
89
I LOVE U SUAMI DADAKAN SEASON 2 - ANGKASA
90
Lelaki Idaman - Bintang Samudera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!