Bab 17
"Kenapa bibirmu bengkak seperti itu?" tanya Gabriella ketika jaraknya dengan Amira hanya tinggal beberapa centi saja.
Amira sedikit kaget dengan apa yang ditanyakan oleh Gabriella kepada dirinya dan dia benar-benar khawatir jika perempuan yang ada di hadapannya itu akan curiga dengan apa yang telah dilakukan olehnya bersama dengan Alex beberapa saat yang lalu. Tujuannya memang ingin membuat Gabriella merasakan rasa sakit yang dirasakan oleh ibunya dan juga dirinya ketika ayahnya direbut oleh ibunya. Namun Amira jelas tidak menginginkan hal tersebut terjadi saat ini karena bagaimanapun juga dia ingin sedikit mengulur waktu dan bermain-main dengan segala sesuatunya sampai dia benar-benar yakin jika Alex sudah berada di dalam genggamannya dan tidak mungkin berpaling meski Gabriella memohon kepada lelaki yang satu itu.
Alex yang mendengar apa yang ditanyakan oleh Gabriella kepada Amira mulai salah tingkah karena dikhawatir jika istrinya mencurigai apa yang sudah dilakukan oleh dirinya dengan karyawan magang itu. Bagaimanapun juga dia tidak ingin menyakiti hati dari istrinya tersebut dan dia selalu berusaha untuk menjaga kepercayaan yang diberikan oleh istrinya itu meski ini bukanlah pertama kalinya dia bermain api dengan salah seorang karyawannya. Namun tetap saja Alex tidak ingin istrinya merasakan rasa sakit yang begitu hebat hanya karena apa yang dilakukannya
"Sepertinya Ibu lupa kalau anak muda zaman sekarang bukanlah anak muda zaman dahulu yang tidak mengetahui mengenai beberapa hal dan menganggap tabu mengenai hal-hal tersebut padahal hal itu bukanlah sesuatu yang tabu untuk dilakukan!" kata Amira yang tidak berusaha untuk berbohong atas apa yang terjadi kepada dirinya saat ini karena bagaimanapun juga dia menyadari bahwa berbohong adalah sesuatu yang hanya akan membuat dia berada di dalam masalah yang sangat besar nantinya.
"Sudahlah, Sayang, kita tidak perlu mengetahui urusan pribadi yang terjadi kepada karyawan kita karena yang terpenting bagi kita adalah mereka bisa bekerja dengan baik dan untuk urusan pribadi mereka itu adalah urusan mereka sendiri serta kita tidak perlu ikut campur dalam hal tersebut!" kata Alex yang menimpali apa yang dikatakan oleh Amira dan perlahan mulai berjalan ke arah Gabriella kemudian memeluk istrinya tersebut dengan begitu eratnya.
"Ah ya, itu memang bukan urusanku Jadi aku benar-benar minta maaf kepadamu Amira karena aku sudah berpikir yang tidak-tidak kepadamu!" kata Gabriella yang berusaha untuk percaya dengan apa yang dikatakan oleh Amira dan juga suaminya.
"Kalau begitu, saya permisi dahulu karena saya masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan!" kata Amira yang kemudian berlalu begitu saja dari hadapan Gabriella dan juga Alex.
Amira benar-benar senang dengan apa yang terjadi hari ini karena dia bisa selangkah lebih maju dan sepertinya dia tidak memerlukan waktu yang terlalu lama untuk membalaskan dendamnya. Setidaknya saat ini dia mulai bisa masuk ke dalam kehidupan Alex dan dia mulai siap untuk menghancurkan rumah tangga bosnya tersebut dan bahkan dia juga bersiap untuk membuat putri tiri dari ayah kandungnya menangis karena merasakan sakit apa yang dirasakan oleh ibunya dan juga dirinya dahulu.
"Ini barulah permulaan dari permainan yang sebentar lagi akan aku mainkan dan aku berharap kalau kalian akan siap dengan semua rasa sakit yang akan aku berikan kepada kalian sebagai hukuman atas apa yang sudah kalian lakukan padaku dan juga kepada ibu!" kata Amira setelah menutup pintu ruangan Alex dan kemudian dia berjalan ke arah tempat duduknya untuk mempelajari beberapa file yang sudah ada di atas mejanya itu.
"Kamu tolong kerjakan pekerjaan yang satu ini dan saya nanti akan memeriksa sejauh mana kamu bisa bekerja dengan baik karena apa yang saya berikan kali ini benar-benar akan bermanfaat bagi pemahamanmu nantinya meski saya sendiri tidak terlalu berharap kalau kamu bisa menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik!" kata sekretaris Alex yang langsung menghampiri Amira ketika gadis itu baru saja duduk di meja kerjanya.
"Apakah ada deadline-nya, Mbak? Karena aku khawatir jika aku tidak bisa menyelesaikannya hari ini dan Mbak sendiri mengetahui jika aku hanya masuk ke kantor selepas pulang sekolah!" kata Amira yang berusaha untuk bersikap baik kepada seniornya tersebut karena bagaimanapun dia sangat tergantung terhadap seniornya itu.
"Deadline-nya dua hari lagi dan saya harap besok kamu bisa menyelesaikannya karena bagaimanapun juga saya harus memeriksa pekerjaanmu tersebut apakah sesuai dengan apa yang saya harapkan ataukah tidak! Kalau pekerjaanmu tersebut tidak sesuai dengan harapan saya maka saya masih memiliki sedikit waktu untuk merevisinya dan menyerahkan revisian tersebut kepada Pak Alex sehingga kita tidak perlu ketinggalan di lain dari pekerjaan tersebut!" kata sekretaris Alex yang menjelaskan mengenai deadline pekerjaan tersebut.
***
Bruk ...
Amira bersejarah akan melangkahkan kakinya keluar dari kantor ketika tanpa sengaja dia menabrak seseorang dengan begitu kerasnya. Dia nggak sedikit mengeram kesakitan karena lututnya dan juga sikutnya yang terluka akibat tabrakan yang terjadi antara dirinya dengan seseorang yang ada di hadapannya saat ini. Tidak berdarah memang, tetapi benturan antara lututnya dengan lantai cukup membuatnya merasakan nyeri yang begitu hebat.
"Maaf, sungguh saya tidak sengaja melakukan hal tersebut karena tadi saya terlalu fokus dengan apa yang ada di dalam ponsel saya!" kata orang yang terpasang aja ditabrak oleh Amira dan dia berusaha untuk membantu Amira agar bisa kembali berdiri. "Kamu bukannya siswa yang menabrak saya ketika saya datang ke sekolah?"
Amira tidak langsung menjawab apa yang ditanyakan oleh anak yang ada di hadapannya itu, tetapi dia memilih untuk melihat ke arah laki-laki tersebut dan betapa kagetnya dia ketika menyadari jika lelaki yang ada di hadapannya itu adalah ayah kandungnya, Ferry Bramastyo. Amira benar-benar tidak menyangka kalau dirinya akan kembali bertemu dengan lelaki yang satu itu secepat ini. Namun ketika dia menyadari kalau tempatnya bekerja saat ini adalah salah satu perusahaan yang dimiliki oleh Ferry Bramastyo sehingga sangat wajar kalau dia kembali bertemu dengan anak yang satu itu.
"Ah ya saya adalah siswa yang saat itu tanpa sengaja telah menabrak anda dan saya benar-benar meminta maaf untuk apa yang terjadi saat itu dan juga untuk apa yang terjadi saat ini!" kata Amira yang masih saja berusaha untuk menyembunyikan semua rasa sakit yang dia rasakan dan juga dia berusaha untuk menyembunyikan semua kebencian yang dirasakannya kepada lelaki yang ada di hadapannya itu.
"Kalau saya tidak salah tebak, kamu adalah siswa yang dipilih oleh menantu saya untuk magang di kantor ini karena kamu memiliki prestasi yang sangat mengagumkan?" tanya pak Ferry yang dirinya memang mengetahui rencana tersebut hanya saja dia tidak pernah mengira jika rencana itu benar-benar direalisasikan oleh menantunya.
"Ya, saya adalah siswa yang beruntung itu dan saya benar-benar berterima kasih kepada anda dan juga kepada Pak Alex karena sudah memberikan kesempatan yang sangat berharga ini kepada saya!" kata Amira sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
ketemu bapake
2023-06-27
0