Bab 8
Amira tidak langsung menjawab apa yang ditanyakan oleh Sonia kepada dirinya karena bagaimanapun juga dia harus bisa memberikan jawaban yang tepat atas apa yang ditanyakan oleh sahabatnya tersebut. Selain itu, dia juga harus bisa memikirkan apakah dirinya bisa memberikan jawaban kepada Sonia tanpa memberitahukan mengenai apa yang terjadi kepada dirinya. Namun jelas di satu sisi Amira tidak mungkin mengatakan hal tersebut kepada suaminya karena bagaimanapun juga selama ini orang-orang hanya mengenal ibunya adalah seorang janda dan bukan seorang perempuan yang ditinggal oleh suami tercinta hanya untuk bersama dengan perempuan lain.
"Kamu untuk apa bertanya mengenai hal tersebut? Apa yang ada di dalam pikiranmu saat ini sehingga membuatmu tiba-tiba bertanya mengenai hal itu?" tanya Sonia yang semakin mendesak Amira untuk menjawab apa yang ditanyakannya kepada sahabatnya tersebut.
Sungguh Amira tidak habis pikir dengan apa yang ditanyakan oleh Amira kepada dirinya karena selama ini dia mengenal Amira sebagai sosok seorang gadis yang tidak pernah mengenal cinta dan bahkan selalu berusaha untuk menutup diri dari yang namanya cinta. Sonia sendiri tidak mengerti kenapa sahabatnya tersebut menutup dari begitu banyaknya laki-laki yang menaruh hati kepadanya padahal dalam sekali jentikkan cari saja Amira akan bisa mendapatkan seorang lelaki yang benar-benar tampan dan juga menjadi idaman banyak siswa yang ada di sekolah ini. Namun sahabatnya itu selalu berkata bahwa saat ini dia hanya fokus pada pendidikannya saja dan tidak berniat untuk berpacaran meski hanya sekali saja.
Namun saat ini seperti ini sesuatu telah terjadi kepada Amira sehingga gadis itu bertanya mengenai sesuatu yang tidak biasa. Jelas saja pertanyaan pertanyaan yang tidak biasa itu membuat Sonia mencurigai sahabatnya tersebut dan dia merasa jika sesuatu yang buruk telah terjadi kepada sahabatnya itu, tetapi Amira enggan untuk mengatakan kepada dirinya mengenai apa yang sedang terjadi kepadanya saat ini.
"Tidak untuk apa-apa, aku hanya sedang ingin saja bertanya mengenai hal tersebut dan sepertinya hal itu adalah sesuatu yang sangat menyenangkan sehingga membuatku ingin bertanya mengenai itu kepadamu!" kata Amira yang berusaha untuk mengelak dari apa yang ditanyakan oleh suaminya kepada dirinya.
Sonia tidak langsung menanggapi apa yang dikatakan oleh Amira karena bagaimanapun juga dia harus memikirkan cara paling tepat agar sahabatnya tersebut mau mengatakan sesuatu yang sedang disembunyikannya saat ini. Menurut Sonia, mustahil rasanya kalau Amira tidak memiliki masalah sama sekali saat ini sedangkan dia tiba-tiba bertanya mengenai sesuatu yang membuat dirinya benar-benar khawatir dengan apa yang ada di dalam pikiran sahabatnya itu. Bagaimanapun juga mengetahui jika kata-kata sugar baby bukanlah sebuah kata-kata yang bisa diungkapkan begitu saja terlebih oleh sahabatnya tersebut yang selama ini dikenal sebagai seorang perempuan yang benar-benar menjaga dirinya dan juga terkenal dengan kepolosannya.
"Aku mengenalmu sejak lama dan aku sudah benar-benar tahu bagaimana sifat serta karaktermu itu tidak ada yang namanya kamu bertanya hanya karena penasaran dan kamu pasti sudah memiliki masalah saat ini sehingga membuatmu bertanya mengenai hal tersebut!" kata Sonia sambil menata tajam ke arah Amira dan sudah tidak mempedulikan lagi apa yang disampaikan oleh ketua Yayasan saat ini karena menurutnya apa yang dikatakan oleh Amira jauh lebih penting daripada apa yang dikatakan oleh ketua Yayasan sekolah. "Kamu sebenarnya ada apa? Kamu sedang kekurangan uang sehingga membuatmu berpikir untuk melakukan sesuatu yang aneh-aneh agar bisa mendapatkan uang dengan cepat?"
"Uang? Tidak aku sedang tidak kekurangan uang sama sekali karena apa yang diberikan oleh ibu jauh lebih dari cukup untukku dan ibu selalu berusaha untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan bersama ini!" kata Amira yang memang dia tidak pernah kekurangan uang meski keadaan keluarganya tidak terlalu berlebihan, tetapi tetap saja dia selalu merasa berpicukupan dan bahkan dia merasa jika kehidupannya baik-baik saja serta tidak berbeda dengan kawan-kawannya yang lain.
"Kalau kamu sedang tidak kekurangan uang sama sekali, lalu kenapa kamu bertanya mengenai sugar baby kepadaku? Aku benar-benar mengetahui siapa kamu dan bagaimana keseharian kamu sehingga rasanya tidak mungkin kalau kamu tiba-tiba bertanya mengenai hal tersebut tanpa ada masalah sama sekali!"
"Aku memang sudah tidak ada masalah sama sekali dan aku hanya ingin bertanya saja mengenai hal tersebut dan yang mendasari pertanyaan itu karena aku benar-benar penasaran mengenai sugar baby dan apa yang dilakukan oleh mereka karena sepertinya di sekolah ini saja ada begitu banyak siswa yang sangat senang menjadi sugar baby!"
"Kamu ...."
"Aku bukanlah seseorang yang bisa menutup mata dengan apa yang terjadi di sekitarku dan aku cukup mengetahui jika beberapa anak yang ada di sekolah ini adalah sugar baby daripada pejabat dan juga pengusaha terkenal dan bahkan sepertinya biasalah mereka juga berasal dari para pengusaha dan juga para pejabat yang menjadikan mereka sebagai wanita simpanan mereka, bukan?"
Sonia menarik nafas dalam dan kemudian menghembuskannya secara perlahan hanya untuk membuat pikiran serta degup jantungnya kembali normal seperti sebelumnya. Bagaimanapun juga dia memang tahu kalau apa yang dikatakan oleh Amira tidak sepenuhnya salah karena memang pada kenyataannya ada begitu banyak siswa yang menjadi sugar baby meski hal tersebut hanya diketahui oleh para siswa yang lainnya saja dan tidak ada seorangpun yang berani melaporkan hal itu kepada pihak sekolah apalagi kepada pihak yayasan. Para siswa seolah-olah menutup mata dengan sesuatu yang bukan urusan mereka dan mereka hanya fokus pada pendidikan mereka serta prestasi yang bisa mereka persembahkan untuk sekolah dan juga keluarga mereka.
"Kamu tahu dari mana mengenai hal tersebut? Aku pikir selama ini kamu tidak pernah mempedulikan mengenai hal itu sama sekali, tetapi bagaimana mungkin sekarang kamu tiba-tiba mengatakan hal tersebut?" tanya Sonia yang semakin penasaran dengan apa yang diketahui oleh Amira karena selama ini sahabatnya tersebut memang selalu masa bodoh dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya dan dia juga masa bodoh dengan apa yang dilakukan oleh kawan-kawannya selama ini.
"Aku bersikap masa bodoh bukan berarti aku tidak mengetahui apa yang terjadi di sekitarku, hanya saja aku memilih untuk tidak ikut campur dengan urusan mereka dan aku berusaha untuk tidak peduli sama sekali dengan apa pun yang mereka lakukan karena menurutku hal tersebut memang tidak ada gunanya sama sekali untukku!" kata Amina yang memberitahukan mengenai bagaimana caranya dia bisa mengetahui mengenai apa yang terjadi di sekitarnya dan apa saja yang dibicarakan oleh kawan-kawan yang selama ini. "Bukan hanya mengenai mereka saja yang aku ketahui, tetapi aku juga mengetahui mengenai sesuatu yang kamu rahasiakan dariku selama ini dan mungkin kamu tidak pernah menyadari jika aku mengetahui hal tersebut sejak lama karena selama ini aku yang selalu bersikap masa bodoh dengan apa yang kamu lakukan dan juga menganggap jika apa yang kamu lakukan itu tidak penting sama sekali bagiku!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
apa Sonia sugar baby???
2023-06-27
0
Crystal
Banyak typo thor, sahabatnya bukan suaminya. 🙏
2023-05-19
1