Bab 14
Satu bulan sudah Amira magang di kantor yang dipimpin oleh Alex dan selama itu dia selalu berusaha untuk menggoda Alex dengan berbagai macam secara terutama dengan mengenakan pakaian yang sedikit terbuka. Saat ini Amira benar-benar berniat untuk menggoda Alex dan membuat lelaki yang satu itu terjerumus ke dalam cinta yang salah serta sesuatu yang tidak seharusnya mereka lakukan. Amira sadar kalau apa yang dilakukannya itu adalah sesuatu yang salah dan tidak seharusnya dia melakukan hal tersebut, tetapi dia tidak memiliki pilihan lain selain melakukan hal tersebut hanya agar semua balas dendamnya bisa terbalaskan dengan sempurna.
"Kamu bisa tolong mempelajari file yang satu ini?" tanya Alex ketika dia memanggil Amira untuk masuk ke dalam ruangannya dan kali ini mata Alex berpindah tidak terlepas dari bagian tubuh gadis yang ada di hadapannya itu karena hari ini gadis itu mengenakan pakaian yang jauh lebih berani daripada sebelumnya.
Amira melihat file yang baru saja diserahkan oleh Alex kepada dirinya dan sesaat dia membaca isi dari file tersebut. Dia memang hanya sebagai karyawan magang di sana, tetapi apa yang didapatkannya selama ini benar-benar telah bermanfaat bagi dirinya dan bahkan dia mendapatkan begitu banyak pengalaman dari makamnya kali ini. Namun tentu saja ada hal lain yang mungkin lebih menyenangkan dari sekedar pengalaman yang dia dapat ketika magang di sana.
"Maaf, Pak, saya kurang paham bagian yang ini, apakah Bapak bisa menjelaskannya kepada saya?" tanya Amira sambil menunjukkan salah satu bagian yang tidak dia pahami dari file yang diserahkan oleh Alex kepada dirinya.
"Bisakah kamu berdiri di sampingku karena aku tidak bisa melihat bagaimana yang kamu tidak pahami dengan jelas!" kata Alex yang sesungguhnya apa yang dikatakannya itu adalah sesuatu yang jauh dari kebenaran.
Alex tidak memungkirinya kalau apa yang dilakukannya hanyalah sebuah alasan belaka karena dari tempatnya saat ini dia bisa melihat bagian yang tidak dimengerti oleh Amira dan bahkan dia bisa menjelaskannya dengan baik meski Amira tidak berada di sampingnya saat ini. Namun jelas Alex menginginkan sesuatu yang lain sehingga meminta Amira untuk beranjak dari tempat duduknya saat ini dan memilih untuk berdiri tepat di sampingnya.
"Aku tidak boleh melepaskan kesempatan yang ada saat ini dan bagaimanapun caranya dia harus bisa menjadi milikku dan aku akan memastikan kalau dia tidak akan menolak apa yang menjadi permintaanku kali ini!" kata Alex di dalam hati dengan keyakinan penuh dan dia memang benar-benar akan melakukan apa yang direncanakan ya karena bagaimanapun juga dia tidak bisa lagi menahan diri untuk menyembunyikan apa yang dirasakannya kepada Amira.
"Saya tidak paham bagian ini, Pak, mohon kiranya Bapak mau menjelaskan segala sesuatunya kepada saya agar saya bisa paham dengan maksud dari bagian yang satu ini!" kata Amira sambil mencondongkan tubuhnya sehingga lengan Alex dapat merasakan dua buah bukit yang terasa begitu kenyal dan juga menggoda itu.
Alex pura-pura menjelaskan bagian yang tidak dimengerti oleh Amira padahal sesungguhnya dia sedang menikmati kedekatan antara dirinya dengan Amira. Bukan hanya itu, bahkan dia benar-benar menikmati ketika tangannya bergesekan dengan benda kenyal yang selamat sebulan terakhir ini selalu mengganggu pemikirannya dan dia selalu inginmu ungkap dengan begitu eratnya sehingga membuat gadis yang ada di sampingnya mendessah dengan suara yang sangat merdu.
Amira jelas merasakan apa yang sedang dilakukan oleh Alex saat ini, tetapi jelas dia tidak berusaha untuk menghentikan apa yang dilakukan oleh Alex kepada dirinya karena bagaimanapun juga apa yang dilakukan oleh lelaki yang satu itu adalah bagian dari rencananya. Setidaknya kali ini dia bisa jauh lebih dekat dengan Alex dan dia bisa semakin gencar melancarkan rencana yang sudah disusunnya selama sebulan ini. Amira sangat yakin kalau apa yang dilakukannya saat ini pasti akan berhasil dan Alex tidak akan bisa menolak dirinya serta akan terjebak ke dalam masalah yang sangat besar dan membuat laki-laki itu tidak bisa keluar dari masalah tersebut.
"Kalau bagian yang ini bagaimana, Pak?" tanya Amira yang menunjukkan bagian lain dari file yang ada di hadapan dirinya dan semakin mencondongkan tubuhnya ke depan sehingga membuat Alex dapat merasakan kekenyangan dari benda yang saat ini sedang menempel pada lengannya dan hal tersebut membuat inti Alex berdiri dengan begitu tegaknya.
"Bagaimana?" tanya Alex yang pura-pura tidak paham dengan apa yang dilakukan oleh Amira kepada dirinya saat ini karena bagaimanapun juga dia harus menjalankan rencana yang sudah disusunnya agar gadis yang ada di sampingnya itu tidak menyadari semua rencana yang sudah disusunnya dengan begitu rapi.
Alex sadar kalau apa yang dilakukannya itu hanya membuat dirinya semakin tersiksa saja, tetapi dia tidak memiliki pilihan lain selain sedikit bersabar untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Bagaimanapun juga Alex menyadari statusnya sebagai kepala sekolah dari tempat gadis yang ada di sampingnya itu bersekolah dan juga sebagai CEO dari perusahaan yang dipimpinnya saat ini.
"Ah ...." Satu dessahan lolos dari bibir Amira ketika dengan sengaja Alex memindahkan sebelah tangannya dan meremas benda kenyal yang ada di sampingnya itu.
Amira yang merasakan remasan tersebut hanya bisa sedikit menjaga jarak seolah-olah dia tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh atasannya tersebut. Bagaimanapun juga dia harus bisa menjaga nama baik dirinya di hadapan Alex dan dia harus sedikit jual mahal agar Alex tidak sadar dengan semua rencana yang sudah dia susun sebelumnya. Kalau sampai Alex menyadari mengenai hal tersebut maka dia akan berada di dalam masalah yang sangat besar dan jelas dia tidak menginginkan hal tersebut karena bagaimanapun juga rencananya harus berjalan dengan sempurna sehingga membuahkan hasil sesuai dengan apa yang direncanakannya selama ini.
"Maaf, Ra, saya tidak sengaja melakukan hal tersebut!" kata Alex yang pura-pura jika apa yang dilakukannya itu adalah sebuah ketidaksengajaan agar membuat gadis yang ada di sampingnya itu tidak terlalu marah kepada dirinya dan juga dia menunggu waktu yang tepat agar gadis tersebut benar-benar bisa menyerahkan dirinya kepada Alex.
"Ti ... tidak, apa-apa, Pak! Saya hanya kaget saja dengan apa yang Bapak lakukan!" kata Amira yang masih mempertahankan posisinya saat ini dan dia berusaha untuk menjaga sedikit jarak dengan lelaki yang menjadi alat balas dendam itu.
"Saya benar-benar tidak mengira jika tangan saya akan dengan tidak sengajanya meremas sesuatu yang tidak seharusnya saya remas!" kata Alex masih sakit berusaha untuk menunjukkan kalau apa yang terjadi barusan adalah sesuatu yang tidak sengaja dan dia benar-benar menyesali apa yang sudah terjadi barusan.
"Tidak apa-apa, Pak," kata Amira yang ngasih saja berusaha untuk menetralkan keadaan saat ini dan dia juga berusaha untuk tidak tersenyum penuh dengan kebahagiaan karena apa yang direncanakannya sudah mulai menunjukkan hasil.
"Tapi, sebagai lelaki kayak aku kalau benda milikmu itu sangat panas di tangan dan juga benar-benar menggoda" kata Alex sambil tersenyum dan kali ini dia aku tidak berniat untuk menyembunyikan apa yang dirasakannya tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
alex tergoda
2023-06-27
0