Bab 15
Amira sedikit tersipu dengan pujian yang diberikan oleh Alex kepada dirinya. Dia memang sudah menyiapkan diri dengan apa yang akan dikatakan oleh atasannya tersebut, tetapi bagaimanapun juga tetap saja apa yang dikatakan oleh Alex mampu membuat dia tersipu malu karena kesejatinya seorang perempuan sangat menyukai ketika dia dipuji oleh seseorang. Saat ini jelas Amira merasa kalau dirinya benar-benar dihargai oleh seseorang dan justru hal tersebut membuat dia sedikit ketakutan dengan apa yang dirasakannya saat ini.
Bagaimanapun juga Amira sangat sadar kalau dia tidak boleh tertarik kepada Alex karena sedikit saja dia tertarik kepada lelaki yang ada di hadapannya itu maka dia tidak akan bisa menyelesaikan semua balas dendam yang sudah direncanakannya selama ini. Kalau sampai dia tidak bisa balas dendam kepada Ferry Bramastyo melalui Alex dan juga istrinya maka dia tidak akan bisa hidup dengan tenang karena bagaimanapun juga tujuannya saat ini adalah membuat lelaki paruh baya itu menyesal dengan apa yang diperbuatnya dahulu.
Alex yang menyadari jika Amira sedikit tersipu dengan apa yang dikatakannya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada dan dia langsung merancak dari tempat duduknya kemudian berjalan ke arah Amira. Kali ini dia benar-benar tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendekati gadis yang satu itu dan dia juga tidak ingin kehilangan kesempatan untuk memiliki gadis tersebut seutuhnya. Bagaimanapun juga Amira sudah berhasil menggodanya dan membuat sesuatu yang ada di dalam dirinya bergejolak dengan begitu hebatnya sampai membuat dia kehilangan akal dan juga melupakan kalau dirinya sudah memiliki istri serta anak.
"Kenapa kamu tersipu dengan apa yang aku katakan? Aku hanya berkata sesuai dengan kenyataan dan menurutku hal tersebut adalah sesuatu yang sangat wajar sehingga kamu tidak perlu malu karena apa yang aku katakan sesuai dengan kenyataannya!" kata Alex yang saat ini sudah tidak lagi berbicara secara formal kepada Amira Karena dia benar-benar sudah tertarik kepada Gadis itu dan berniat untuk membuat gadis tersebut bertekuk lutut di hadapannya.
Amira tidak menjawab apa yang dikatakan oleh Alex kepada dirinya karena saat ini dia benar-benar mati kutu dan tidak mampu berpikirnya dengan baik sehingga dia tidak bisa memberikan jawaban atas apa yang dikatakan oleh Alex kepada dirinya. Andai dia benar-benar siap dengan pujian yang diberikan oleh Alex maka dia pasti akan bisa menjawab apa yang dikatakan oleh lelaki yang satu itu, tetapi Sayangnya dia benar-benar tidak siap dengan hal tersebut sehingga membuatnya terdiam seribu bahasa.
"Kamu tidak perlu malu dengan apa yang aku katakan kepadamu karena aku benar-benar menyukai apa yang ada di dalam dirimu dan rasanya aku ingin kembali memegangnya dengan begitu erat serta memperlakukannya dengan begitu istimewa hingga kamu tidak akan pernah melupakan apa yang aku lakukan kepada dua buah benda yang sangat kenyal dan juga menarik itu!" kata Alex yang semakin memangkas jarak antara dirinya dengan Amira sehingga saat ini jaraknya dengan garis itu hanya tersisa beberapa centi saja dan Alex benar-benar menyukai hal tersebut.
Dari tempatnya saat ini Alex dapat melihat dengan jelas bagaimana Amira tersipu dan hal tersebut membuat pipinya yang tidak pernah terpoles dengan make up gini berubah menjadi warna kemerah-merahan. Menurut Alex apa yang terjadi kepada gadis itu menjadi sesuatu yang sangat menarik dan rasanya dia tidak ingin melupakan apa yang terjadi hari ini karena untuk pertama kalinya dia berhasil membuat Amira berada di dalam posisi seperti saat ini.
Dengan sangat perlahan Alex memegang dagu Amira sehingga membuat gadis itu semakin tersipu. Alex memajukan wajahnya sehingga saat ini dia benar-benar tidak memiliki jarak sama sekali dengan gadis yang ada di hadapannya itu. Hanya dalam hitungan detik saja Alex sudah mencecap rasa dari bibir yang sangat ranum dan selalu membuatnya tergoda setiap kali dia melihat gadisnya tersebut tertawa atau berbicara baik di sekolah mau pun di kantor.
Amira sedikit kaget dengan serangan yang tiba-tiba diberikan oleh Alex kepada dirinya sehingga membuat dia tidak sempat untuk memejamkan mata dan dia hanya melihat lelaki yang ada di hadapannya itu melancarkan aksinya. Amira ingin berontak dengan apa yang dilakukan oleh Alex kepada dirinya, tetapi di satu sisi dia juga tidak bisa memungkiri kalau apa yang dilakukan oleh Alex adalah sesuatu yang sangat menyenangkan dan dia sedikit terbuahi dengan hal tersebut. Sesuatu yang selama ini tidak pernah dia rasakan sama sekali dan kali ini dia merasakannya dengan seseorang yang seharusnya menjadi alatnya dalam membalas dendam, tetapi entah kenapa dengan bodohnya dia justru menikmati Apa yang dilakukan oleh Alex kepada dirinya.
Merasa jika dirinya tidak mendapatkan perlawanan sama sekali dari Amira membuat Alex semakin memperdalam apa yang dilakukannya saat ini. Dia benar-benar ingin merasakan manis dari daun muda yang saat ini berada di dalam pelukannya meski dia menyadari jika apa yang mereka lakukan saat ini tidaklah cukup untuk membuat sesuatu yang ada di dalam dirinya kembali tertidur dengan begitu tenangnya. Namun setidaknya apa yang dilakukannya saat ini tak mampu untuk membuat hubungan antara dirinya dengan Amira jauh lebih dekat daripada sebelumnya dan dia benar-benar yakin setelah hari ini Amira pasti tidak akan bisa lepas dari dirinya.
"Manis!" kata Alex saat menghentikan apa yang dilakukannya karena dia merasa jika gadis yang ada di hadapannya itu membutuhkan asupan oksigen yang sangat banyak.
Amira tidak mengatakan apa-apa atas apa yang dikatakan oleh Alex karena saat ini dia hanya membutuhkan oksigen sebanyak mungkin untuk menggantikan asupan oksigen ke paru-parunya yang menghilang selama beberapa saat yang lalu. Selain itu, dia juga masih belum bisa berpikir dengan baik setelah apa yang dilakukan oleh atasannya tersebut. Bahkan saat ini dia benar-benar merasa sudah kehilangan kesadaran dan juga kewarasannya atas apa yang dilakukan oleh Alex kepada dirinya.
"Kamu tahu, rasamu adalah rasa terbaik yang pernah aku rasakan selama ini dan aku tidak akan pernah melupakan rasanmu itu serta aku berharap kalau kita akan kembali mengalami apa yang dilakukan barusan!" kata Alex sambil mengelus bagian yang sudah membengkak dari gadis itu karena ulahnya dan dia benar-benar menyukai hal tersebut.
"Pak ... Pak ... An ... Anda!" kata Amira dengan sedikit terbatas karena dia benar-benar tidak mengira jika Alex akan melakukan hal tersebut kepada dirinya dan saat ini dia sudah bisa mengumpulkan semua kewarasannya sehingga bisa bereaksi atas apa yang dilakukan oleh Alex meski dia sedikit bersusah payah untuk melakukan hal tersebut.
Alex tersenyum dengan apa yang dikatakan oleh Amira meski gadis itu belum menyelesaikan kata-katanya, tetapi tetap saja membuat Alex merasa sangat senang dengan apa yang dikatakan oleh gadis tersebut.
"Kamu tahu, aku menyukainya dan aku berjanji kalau kita akan mengulangi hal tersebut bahkan mungkin kalau kamu mau maka kita akan melakukannya lagi saat ini!" kata Alex tepat di samping telinga Amira sehingga membuat gadis itu sedikit terkesiap kaget dengan apa yang dilakukan oleh Alex kepada dirinya.
"Pak ...," kata Amira baru saja akan mengatakan sesuatu kepada Alex, tetapi kata-katanya terhenti ketika dengan tiba-tiba pintu ruangan tersebut terbuka dengan begitu kerasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
siapa yg masuk. istri alex???
2023-06-27
0