Bab 11

Alex Hadi Wijaya, menantu pertama dari seorang pengusaha terkenal, Ferry Bramastyo. Lelaki yang saat ini berusia 35 tahun yang sudah memiliki seorang istri yang sangat cantik serta seorang anak perempuan yang usianya baru menginjak 5 tahun. Dia digadang-gadang akan melanjutkan kerajaan bisnis milik Ferry Bramastyo dan kemungkinan besar lelaki yang satu itu juga akan mewarisi harta yang begitu banyak yang diberikan dari ibunya yang merupakan seorang pengusaha butik terkenal yang ada di negei ini.

Amira terus membaca informasi detail mengenai lelaki yang menjadi kakak tirinya tersebut. Bagaimanapun juga dia tidak ingin sampai salah langkah dalam melaksanakan semua balas dendam atas apa yang dilakukan oleh ayah kandungnya kepada dirinya. Dia tahu kalau Alex dan juga keluarga kecilnya tidak memiliki salah sama sekali kepada dirinya dan juga ibunya, tetapi dia ingin membuat ibu dirinya merasakan apa yang dirasakan oleh ibunya dahulu ketika dia merebut ayahnya dari mereka. Amira sangat yakin apabila apa yang akan dilakukannya kepada Alex pasti akan membuat istri dari lelaki yang satu itu dan juga ibunya benar-benar merasakan sakit dan dia juga sangat yakin jika rasa sakit itu akan jauh lebih menyakitkan daripada rasa sakit yang pernah dirasakan oleh dirinya dan juga ibunya.

"Kamu menemukan sesuatu mengenai kepala sekolah kita yang baru itu?" tanya Sonia yang sudah mengetahui alasan kenapa Amira ingin menjelaskan dendamnya kepada Ferry Bramastyo sehingga membuat sahabatnya itu memilih untuk menjadi seorang sugar baby dan menantu kesayangan pemilik yayasan sekolah mereka itu.

"Ya, aku menemukan sesuatu dan aku benar-benar sangat senang dengan apa yang aku temukan saat ini! Aku sangat yakin jika permainan yang akan aku jalankan saat ini akan jauh lebih menyenangkan daripada apa yang aku perkirakan sebelumnya!"

"Kamu menemukan apa sampai kamu berpikir seperti itu?

"Aku menemukan sebuah kenyataan kalau kepala sekolah kita itu bukanlah anak dari ayah kandungku, melainkan hanya menantunya dan sepertinya kata-kata menyenangkan jika aku menggoda menantu kesayangannya itu karena dengan demikian aku akan membuat anak kesayangan dari ayahku itu dan juga istri tercintanya merasakan apa yang aku dan juga Ibu rasakan beberapa tahun yang lalu!"

"Maksudmu, Pak Alex sudah memiliki keluarga? Kalau dia sudah memiliki keluarga maka aku harus menyarankan kepadamu jangan pernah bermain api karena pada akhirnya kamulah yang akan terbakar hanya karena kamu bermain-main dengan api saat ini!"

Sonia memang tidak setuju dengan apa yang akan dilakukan oleh sahabatnya tersebut karena dia mengetahui risiko terbesar yang akan dihadapi oleh sahabatnya itu apabila sahabatnya tersebut terus memaksa untuk memberatkan dendamnya selama ini. Mungkin kalau kepala sekolah mereka belum memiliki seorang istri maka dirinya akan mendukung apa yang menjadi keputusan dari Amira, tetapi kalau kepala sekolahnya tersebut sudah memiliki istri maka dia tidak akan mendukungnya sama sekali karena bagaimanapun juga dia tidak ingin menyakiti perasaan perempuan lain dan terlebih yang melakukan hal tersebut adalah sahabatnya sendiri.

"Aku saja melakukannya dengan seorang lelaki yang masih single dan tidak memiliki hubungan serius dengan perempuan mana pun juga karena yang dia butuhkan saat ini hanyalah kehangatan di atas ranjang saja, bukan sesuatu yang lain!" kata Sonia yang berusaha untuk memberitahukan keberatannya kepada Amira dan diagram dan berharap jika sahabatnya tersebut akan menurunkan niatnya itu.

Amira tertawa dengan begitu kerasnya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Sonia. Dia jelas sudah mengetahui mengenai Resiko yang akan didapatkannya apabila dia berani bermain-main dengan sebuah kisah cinta dan terlebih dia bermain-main dengan menggoda kepala sekolahnya sendiri. Namun dia tidak memiliki pilihan lain selain melakukan hal tersebut karena bagaimanapun juga dia berniat untuk membuat Kakak tirinya dan juga ibu tirinya itu merasakan apa yang dirasakannya dahulu.

Amira menatap jauh pada pemandangan yang ada di hadapannya dan kemudian dia menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan hanya untuk membuat emosinya sedikit terkendali agar dia bisa menghadapi semua yang dikatakan oleh Sonia dengan baik. Bagaimanapun juga dia paham jika sahabatnya tersebut hanya menginginkan yang terbaik untuk dirinya dan dia terlalu khawatir apabila sesuai dengan huruf terjadi kepada dirinya.

"Aku justru sangat senang dengan hal tersebut karena dengan demikian dua orang akan merasakan apa yang aku dan juga Ibu rasakan dahulu dan setidaknya mereka akan benar-benar menyesali apa yang sudah mereka lakukan kepada kami dahulu!" kata Amira dengan tatapan tajamnya dan juga senyuman smirk yang saat ini menghiasi bibirnya.

Amira benar-benar menyadari jika apa yang akan dilakukannya pasti akan mampu untuk membuat dua orang wanita yang sudah membuat dirinya dan juga ibunya terluka begitu dalam akan merasakan apa yang dirasakan oleh mereka dahulu. Amira benar-benar akan memastikan jika dua perempuan itu akan menangis darah ketika merasakan semua rasa sakit yang menghujam jantung mereka tanpa ampun. Mungkin dirinya terlihat sangat kejam kepada keduanya, tetapi apa yang dilakukan oleh keduanya jauh lebih kejam daripada apa yang dilakukannya saat ini.

"Kamu tahu bagaimana rasanya ketika selama bertahun-tahun kita hidup tanpa mengenal sosok seorang ayah dan selamat bertahun-tahun aku hanya mengetahui kalau dia sudah meninggal dunia ketika aku berada di dalam kandungan. Lalu secara tiba-tiba aku mengetahui sebuah kenyataan yang sangat pahit jika ayahku sesungguhnya tidak meninggal, melainkan memilih untuk bersama dengan perempuan lain dan membuang seseorang yang selalu mendampinginya baik di dalam suka maupun duka dan bahkan dia membuang anaknya sendiri yang belum lahir ke dunia!" kata Amira sambil menahan rasa sakit ya saat ini dia rasakan.

"Aku paham dengan semua perasaan dan aku juga paham kalau apa yang kamu alami selama ini bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi kamu harus sadar kalau apa yang kamu lakukan hanya akan membuatmu terluka semakin dalam dan kamu hanya akan membuat dirimu terbakar tanpa ampun!"

"Aku tidak peduli jika pada akhirnya aku akan hancur dan juga akan terbakar dengan api yang aku nyalakan sendiri! Karena yang terpenting bagiku adalah aku hancur dan terbakar Bukan hanya diriku sendiri saja, tetapi aku hancur dan terbakar bersama dengan orang yang sudah membuat hidupku dan juga hidup Ibuku benar-benar hancur tak berbentuk!"

"Kamu benar-benar tidak dapat niat untuk mengurungkan niatmu itu? Apakah kamu tidak bisa memikirkan efek dari apa yang kamu lakukan tersebut akan berimbas kepada ibumu?"

"Ibu akan selalu mengerti dengan apa yang aku lakukan dan aku sangat yakin kalau ibu pasti akan mendukung apa yang aku lakukan karena dia mengetahui jika apa yang aku lakukan saat ini adalah sesuatu yang sangat baik dan semestinya kami berdua melakukan hal ini dari dahulu sehingga ibu dan juga aku tidak perlu terbuang dari samping ayah yang tidak tahu diri itu!"

"Aku ingin memohon kepadamu untuk tidak melakukan balas dendam tersebut, tetapi aku sadar kalau hal tersebut hanya akan berujung pada sebuah kesia-siaan saja karena bagaimanapun juga kamu adalah orang yang sangat keras kepala!"

"Bagus kalau kamu mengetahui hal tersebut dan setidaknya aku bisa memulai sesuatu yang sangat menyenangkan dan kamu hanya perlu menjadi seorang penonton dari apa yang akan aku lakukan!"

Terpopuler

Comments

hidagede1

hidagede1

kalo alex jd menantu pak ferry jadi yg anak nya yg perempuan nya ya?

2024-05-18

0

pipi gemoy

pipi gemoy

lebih baik sama sama hancur ya ra 🌹👍

2023-10-07

0

Crystal

Crystal

Menarik ceritanya 💖💖

2023-05-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!