Di dalam ruangan Hana...
Hana mencoba dengan begitu sulit untuk bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya. Tapi dia sama sekali tidak bisa melakukannya karena dia terus memikirkan Louis.
'Kenapa kau merasa terganggu Hana? Bagaimanapun kau tidak bisa melakukan apapun dengan pria itu.' ucap Hana dalam hati.
Tapi seberapa besar pun dia mencoba untuk fokus bekerja, pikiran dan hatinya tidak bisa bersatu. Jadi dia pun memutuskan untuk meninggalkan ruangannya.
...----------------...
Di sebuah perumahan elit...
Perumahan itu adalah di mana Louis tinggal. Rumah itu berlokasi di tempat yang pengamanannya sangat ketat. Tempat mewah itu dihuni hanya beberapa orang. Ada 12 villa dan setiap villa memiliki satu kolam renang, area parkir dan area taman.
Setiap villa dibangun cukup berjarak satu sama lain, jadi tidak bisa mengganggu privasi orang lain nya. Hunian itu cukup besar. Bahkan sebuah kota kecil bisa berukuran seperti hunian itu.
Hana berdiri di depan villa milik Louis, berpikir apakah dia akan memencet bel atau tidak. Dia tidak tahu apa yang harus dia katakan nanti jika bertemu Louis.
Setelah berpikir lama, Hana pun memencet bel villa itu.
Tak lama, Louis membuka pintu. Dia terlihat begitu pucat, ada kantung berwarna hitam di bawah matanya. Dia begitu terkejut melihat Hana berdiri di depannya.
"Hana...." Ucap Louis.
Hana berdiri dengan canggung di depan Louis. Kerongkongannya terasa kering tidak tahu apa yang harus dia katakan.
"Hai..." Ucap Hana seraya melambaikan tangannya dengan canggung.
Louis berdiri di sana, benar-benar terkejut karena kedatangan Hana yang tiba-tiba.
"Maaf Pak, aku hanya...."
Hana tidak bisa menemukan apa yang harus dia katakan. Tiba-tiba Louis menyadari bahwa Hana memang berdiri di luar rumahnya dan dia pun langsung mengajak Hana untuk masuk.
Entah kenapa Hana merasa begitu penasaran untuk mengetahui bagaimana rumah Louis atau bagaimana cara Louis tinggal di tempat pribadinya. Hana pun melihat rumah Louis. Dan ternyata semuanya benar-benar bersih.
'Tidak heran jika Louis disebut memiliki gangguan OCD.' pikir Hana.
Tatapan Hana beralih ke arah beberapa mangkok mie instan yang ada diatas meja.
'Kelihatannya ada sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh Tuan sempurna itu.' pikir Hana.
"Pak Louis, apa kau tidak menyewa seorang koki?" Tanya Hana.
"Aku sebenarnya sudah punya pelayan, tapi dia tengah cuti. Dia pergi ke kampung halamannya untuk mengunjungi keluarganya." Balas Louis.
"Kau seharusnya menelpon seseorang. Mie instan tidak sehat untuk mu." Ucap Hana.
Louis merasa bahagia mengetahui bahwa Hana mulai peduli kepadanya. Sebuah rasa kehangatan menyebar dalam hatinya. Dia merasa seolah hidupnya yang membosankan dan kesepian sudah menemukan kebahagiaan. Dia terbiasa hidup seperti robot terus saja bekerja setiap hari. Tapi hari ini semuanya terasa berubah setelah dia melihat wajah Hana yang muncul di depan villa nya.
Louis sendiri tidak tahu kapan Hana menjadi penting bagi dirinya.
Pertama kali dia melihat Hana, dia merasakan sesuatu dalam dirinya. Dimana perasaan itu adalah perasaan yang tidak bisa dia jelaskan. Dan setelah melihat Hana selama satu bulan ini, Louis tidak bisa melepaskan Hana dari dalam kepalanya. Dia terus melihat Hana setiap kali Hana ada di perusahaan.
Senyuman Hana membuatnya bahagia. Bagaimana Hana mengalihkan tatapan mata nya saat Hana merasa malu, ucapan Hana yang keluar dari dalam mulutnya tanpa berpikir lebih dulu, semua itu benar-benar membuat Louis tergila-gila.
"Makanan ini tidak sehat. Biarkan aku memasak sesuatu untukmu. Kau harus beristirahat, ini tidak akan lama." Ucap Hana.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments