PoV Louis Cullen
Aku tidak tahu kenapa aku terus melihatnya. Saat aku bertemu dengannya untuk pertama kalinya, dia seperti terus menatapku. Tapi entah kenapa aku tidak merasa kesal. Sesuatu tentang dirinya membuat hatiku merasa aneh. Ucapannya dan ekspresi di wajahnya membuatku sedikit terpesona, seolah itu tidak setiap hari kau bisa melihat wanita seperti itu.
Aku terbiasa sibuk selama 30 tahun dalam hidupku. Aku tidak pernah mendapat seseorang yang akan mencintai aku bukan karena uangku.
'Ya Tuhan aku benci para wanita yang berpikir bahwa mereka begitu cantik hanya untuk bisa mendapat sebuah bank berjalan untuk hidup mereka.'
Aku pergi melihat branch utama ke luar kota dan adikku ada di kota lain mengurus branch itu. Sementara adik perempuanku tengah melakukan fashion show terbarunya.
Tiba-tiba aku mendapat sebuah panggilan dari adikku, Lucas.
"Hai bro ada apa ini? Sudah satu tahun sejak aku bisa melihatmu terakhir kali. Apakah aku akan mendapatkan kakak ipar tahun ini?" Ucapnya terdengar tertawa.
"Aku mengenal mu Lucas, mungkin saja kau yang akan memberikanku adik ipar. Kau seharusnya fokus pada pekerjaanmu dibandingkan dengan menggoda para gadis. Aku tahu tentang petualangan mu di malam hari." Balasku.
"Apa-apaan itu? Ayolah Kak, aku hanya ingin melihat keponakan masa depanku. Tapi kau malah berbalik menuduh aku yang...."
Aku langsung memotong ucapannya karena dia membuatku sakit kepala.
Tiba-tiba aku mendengar suara ketukan di pintu.
"Masuklah." Ucapku.
Hana tampak berdiri di sana dengan senyuman canggung. Tapi jika aku melihatnya dengan jelas, dia tampak begitu cantik dengan make up simpel diwajahnya. Bahkan dia terlihat menurunkan berat badannya. Aku bisa melihat lekuk tubuh di bagian pinggangnya dan dadanya tampak begitu...
'Ayolah Louis. Ada apa denganmu? Kenapa kau tiba-tiba memiliki pikiran seperti itu. Sial, aku tidak pernah memikirkan hal seperti ini sebelumnya. Aku harus fokus.'
Aku menelan ludah dan berkata, "bagaimana kabarmu? Aku harap kau bisa nyaman bekerja di perusahaan ini."
...----------------...
PoV Hana
Dia melihat ke arahku dengan intens dan hal itu membuatku gugup dan merasa seolah tidak sadarkan diri.
"Iya Pak Louis, semuanya baik-baik saja." Ucapku.
"Senang mengetahui hal itu. Ayo kita pergi makan siang." Ucapnya secara tiba-tiba.
"Tapi itu tidak perlu, aku...."
"Apakah ada masalah Hana?" Ucap ya memotong ucapanku.
Dia tidak pernah memanggilku Hana sebelumnya. Dia selalu memanggilku dengan sebutan Nona Hana atau Nona Kurniawan.
"Aku harap kau tidak punya masalah denganku yang memanggilmu Hana." Lanjutnya.
"Tidak, tidak Pak. Tidak masalah." Balasku.
"Louis." Ucapnya.
"Apa?" Balas ku bingung.
"Kau bisa memanggilku Louis saat tidak ada orang diantara kita atau saat kita berada di luar perusahaan." Ucapnya.
"Tidak, semuanya tidak pantas seperti itu." Ucapku.
"Aku memaksamu." Balasnya.
"Aku...."
"Ayo kita pergi makan siang." Ucapnya tanpa mendengarkan ucapan dariku.
Dia memegang tanganku dan kami keluar dari dalam ruangannya menuju lift pribadinya.
"Kau bisa menggunakan lift pribadiku." Ucapnya.
"Ini tidak perlu." Ucapku.
"Aku tidak memintamu. Ini adalah perintah dariku." Ucapnya.
Selama berada di dalam mobil, aku berpikir siapa dia sebenarnya hingga dia selalu memotong ucapanku. Aku tidak bisa mentoleransi ini semuanya. Aku bukanlah gadis yang lemah dan aku tidak peduli apa yang dia pikirkan.
"Pak, aku akan selalu menganggap mu sebagai bos ku. Kau adalah mentor ku, jadi sangat penting bagiku untuk memanggilmu dengan sopan dan tidak baik bagiku memanggil namamu dan aku akan melakukan apa yang aku anggap benar dan kau tidak bisa terus bersikap seperti Bos terhadap diriku hingga memintaku melakukan semuanya." Ucapku.
Tiba-tiba aku merasa sebuah jemari ada di wajahku, dan mengusap wajahku. Aku terkejut dengan sentuhan itu dan aku sama sekali tidak memperhatikan bahwa wajah Louis berada di dekatku.
"Aku memang bos mu Hana." Ucapnya menyeringai.
'Oh ya Tuhan, dia begitu menyebalkan.'
Aku bisa merasakan nafasnya di wajahku. Dia begitu dekat denganku. Aku mencoba untuk mendorongnya, tapi dia tidak bergerak. Aku bisa merasakan otot di dadanya dari luar pakaiannya.
Bagaimana otot itu terlihat jika dia tidak mengenakan pakaian....
'Hentikan pikiran kotor mu. Ingat apa yang terjadi pada hidupmu yang sebelumnya. Dia bukan milikmu Hana. Bukan milikmu. Cintanya akan merusak dirimu dan mengacaukan hidupmu.'
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Vani_27
knp bacanya, berasa penulisnya lagi curhat??
2025-01-04
0
ana azizah
kesempatan kedua? apa gunanya ttp di lingkaran setan
2024-09-18
1
Putrie Naylaacute
cukup menggecewakan,,tpi mari kita lnjut baca alur ceritanya akan jadi seperti apa
2024-05-27
0