Kembali mengingat malam itu, Sofyan bukannya menyesal malah terbakar gair'ah untuk kembali melakukan itu bersama Sherly.
Seperti kembali hilang akal Sofyan memacu mobilnya menuju rumah untuk segera menyelesaikan hasratnya bersama anak angkatnya itu.
Namun sesampainya di rumah, Sofyan tidak menemukan Sherly di kamarnya.
"Kemana Sherly pergi, Seharusnya jam segini dia sudah pulang sekolah," ucap Sofyan sembari mencoba menghubungi Sherly.
Sofyan menjadi sangat kesal ketika nomor ponsel Sherly tidak dapat di hubungi. Hasrat yang memuncak yang tidak bisa tersalurkan membuat Sofyan naik pitam dan melempar ponselnya ke cermin hingga pecah berkeping-keping.
"Barengs*ek kau Serly!" umpatnya frustrasi.
Sementara di rumah kost kecil, Sherly tengah Asyik memadu kasih dengan kakak kelas yang menjadi idaman para siswi di sekolahnya. Ini bukan kali pertama Sherly melakukan itu dengan pria lain selain Ayah angkatnya, Sebelumnya Sherly juga sering melakukan dengan beberapa pria hanya untuk memuaskan hasratnya yang berlebih. Bahkan pada malam dimana Sherly bercinta dengan Sofyan, Sherly telah terlebih dahulu tidur dengan kakak kelas dengan syarat tidak di ikut sertakan dalam masa orientasi siswa.
"Arghhh..." Rangga terbaring lemas sebelum Sherly mencapai puncak kenikmatannya. Membuat Sherly merasa kesal karena tak seperti ekpektasi nya.
"Tampang doang ganteng tapi lemah!" batin Sherly yang sebelumnya hanya merasa penasaran karena selama ini Rangga begitu populer dan digilai banyak wanita.
Dengan perasaan kesal, Sherly memakai pakaiannya dan meninggalkan kamar kost itu. Ia segera pulang dan berniat meminta jatah Sofyan seperti biasa yang ia lakukan, Akan tetapi begitu ia sampai di rumah secara bersamaan Mobil Amira juga tiba di depan rumah.
Sherly pun harus meredam hasratnya dan menyusul Amira yang lebih dulu masuk ke dalam. Dengan langkah perlahan ia mengikuti Amira yang langsung masuk ke kamarnya. Sherly pun menghelai nafas kasar dan masuk ke kamarnya.
Melihat cermin di meja riasnya hancur berkeping-keping, Sherly pun langsung menduga jika itu perbuatan Sofyan. Sherly langsung mengeluarkan ponselnya dari tas sekolahnya dan memeriksanya.
"Ayah pasti marah besar." batin Sherly yang melihat begitu banyak panggilan tak terjawab dari Sofyan.
Sementara Sofyan yang melihat kedatangan Amira kembali merasa canggung setelah apa yang sudah terjadi tadi siang di butik, Sofyan menggaruk-garuk kepalanya dan mencoba mendekati Amira. Namun sebelum Sofyan mengajukan pertanyaan, Amira lebih dulu memberikan pertanyaan menohok padanya.
"Mas gak tidur di kamar Sherly lagi?"
Pertanyaan dan sikap Amira yang terus saja bersikap seolah hatinya tak terluka, Benar-benar membuat Sofyan kembali kesal, Entah kenapa melihat Amira yang tidak menunjukkan kecemburuan apalagi sakit hatinya membuat sudut hatinya begitu terluka.
"Berhenti bersikap seperti ini Amira! Kita bersama sejak masih duduk di bangku SMP dan Aku tau kamu memiliki rasa cemburu yang besar setiap kali Aku membicarakan wanita lain, Bahkan kamu pernah menangis saat Aku bercerita jika Aku bermimpi ada seorang wanita yang menyatakan cinta kepada ku."
"Itu dulu Mas, Sebelum Aku melihat penghianatan mu dan Sherly. Setelah Aku melihat penghianatan itu, Sejak itu juga rasa ku padamu telah mati."
Mendengar itu, Sofyan semakin marah, Egonya sebagai seorang pria benar-benar merasa terhina. Ia tidak terima jika istrinya terlebih dulu menyatakan jika telah mati rasa padanya.
"Benarkah?" Sofyan mencengkeram kuat lengan Amira dan menjatuhkannya di atas ranjang.
"Aowhhh..." Amira meringis lirih saat tubuhnya tertindih tubuh Sofyan yang mulai gemuk tak terurus.
"Benarkah kamu telah mati rasa padaku?" tanya Sofyan sembari memaksa menci'um Amira yang mengalihkan wajahnya kesana-kemari menghindari ciu'man Sofyan.
"Kenapa kamu menghindar? Mari kita buktikan apakah kamu telah mati rasa padaku atau tidak!"
"Lep-paass... Kamu tidak bisa memaksa ku Mas!"
"Aku bisa memaksa mu, Kamu masih istri ku, Bahkan kamu masih wajib melayani ku!"
"M-masss... Lepassss..." Amira terus mencoba melepaskan kungkungan Sofyan yang semakin beringas seakan ingin memperkosanya dan membuktikan apakah Amira benar-benar mati rasa atau hanya berpura-pura.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Yuliana Purnomo
beri pelajaran SM penjahat kelamin macam Sofyan,, Amira kamu bisa
2025-01-13
0
ria
yes..semangat amira
2023-05-18
0
ria
bener2 murahan banget kamu sherly...
lbh murah dari seorang kupu2malam
2023-05-18
0