Perlahan Amira membuka mata dan melihat seluruh ruangan telah gelap, Hanya sedikit cahaya yang masuk melalui jendela yang belum tertutup tirai. Rupanya ia tertidur ketika menangis atas penghianatan besar yang suami dan anak angkatnya lakukan.
Amira pun menarik nafas dalam-dalam, Memijit pelipisnya yang terasa begitu sakit ia rasakan. Setelah merasa lebih baik Amira bangkit dari duduknya. Ia melangkah dan sedikit terhuyung-huyung untuk mencapai saklar lampu.
Begitu lampu menyala, Amira termangu menatap kamarnya yang sunyi sepi tak seperti biasanya. Amira mengingat malam kemarin dimana ia dan suaminya masih bersenda gurau dan bermesraan sebelum mereka tidur. "Tapi hari ini...?" Amira membatin dan kembali teringat saat ia mengusir Sofyan dari kamarnya. Mengingat itu, Amira bergegas keluar kamar dan mencari Sofyan yang tidak juga kembali meskipun siang telah berganti malam.
Dari teralis pembatas lantai dua, Amira melihat kebawah mencari-cari Sofyan, Entah kenapa meskipun hatinya begitu sakit tapi di sudut hatinya masih mengkhawatirkan Sofyan.
"Kemana Mas Sofyan." batin Amira yang kemudian melangkah menuruni tangga. Namun beru beberapa anak tangga yang ia lewati, Amira teringat perselingkuhan Sofyan dan Sherly. Membuat hatinya seketika berdebar kencang membayangkan kejadian yang sama sedang terjadi.
Dengan hati yang kembali terasa sesak Amira berbalik arah menuju kamar Sherly yang terletak tak jauh dari ruang kerja Sofyan.
Ia berdiri gemetar di depan pintu kamar Sherly. Setelah terdiam beberapa menit Amira mengangkat tangannya ke daun pintu yang dengan satu kali sentuhan pintu itu terbuka dan memperlihatkan Sofyan dan Sherly yang tengah terlelap dalam satu selimut yang sama. Bukan hanya itu saja, Terlihat juga mereka tidak mengenakan pakaian dan saling berpelukan satu sama lain.
Melihat itu semua, Hampir saja Amira kehilangan keseimbangannya.
Ia harus berpegangan pada dinding yang ada di depannya. Tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan pada dua orang yang tak berperasaan itu.
"Apa ini yang dinamakan khilaf?" batin Amira mengingat kata-kata Sofyan yang mengaku khilaf saat meminta maaf padanya. Setelah merasa tak memiliki tenag lagi untuk melabrak keduanya, Amira meninggalkan kamar Sherly dan kembali ke kamarnya.
•••
Pagi harinya bak seperti pengantin baru, Sherly yang terbangun lebih dulu mempererat pelukannya dan menci'umi pipi Sofyan dengan begitu manjanya, Membuat pria matang itu terusik dan membuka matanya.
"Selamat pagi Ayahku Sayang," ucap Sherly yang kembali memberikan kecupannya.
"Pagi?!" seperti orang yang baru sadar dari mabuknya, Sofyan terlonjak dan menyadari jika ia semalaman tidur dengan putri angkatnya dan meninggalkan sang istri di kamarnya dalam keadaan hancur.
"Iya pagi, Ayah kenapa kok kaya orang baru sadar gitu? Ayah tidak lupa kan sepanjang malam kita..."
"Sherly...!!!" Sofyan turun dari ranjang memunguti pakaiannya yang berserakan.
"Apa yang kita lakukan Sherly, Ibu mu tengah menangis di kamarnya sementara semaleman kita memadu kasih disini?" ucap Sofyan sembari memakai pakaiannya.
"Lalu kenapa bukankah ini bukan yang pertama kalinya kita melakukan ini?"
Mendengar itu, Sofyan kembali duduk di depan Sherly. Ia menatap lekat Sherly sembari menggenggam kuat lengan anak angkatnya itu.
"Dengar Sherly, Sebelumnya Amira tidak mengetahui hubungan terlarang kita, Tapi sekarang dia telah mengetahuinya jadi..."
"Jadi bagus dong kita tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi?" sambung Sherly memotong pembicaraan.
"Sherly! Aku tidak sekejam itu, Biar bagaimanapun Aku masih mencintai Amira, Dan perlu kamu camkan juga, Amira adalah ibu yang merawat mu dari kamu masih bayi hingga saat ini!" setelah mengatakan itu, Sofyan langsung meninggalkan kamar Sherly, Membuat Sherly merasa kesal dengan apa yang baru saja Sofyan katakan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Yuliana Purnomo
halaaaahh sm bejatnya kalian berdua cocok
2025-01-13
0
Ita rahmawati
y ampun nih ank bner² gila y 😠😠
2023-06-27
2
Tining Revi
bibit2 manusia yg GK tau diri dan terimakasih.
2023-05-31
0