Bab 17

Akhirnya Nila meredam nada deringnya itu dan hanya menyisakan getarannya saja. Sementara nomor itu terus saja memanggilnya sampai berkali-kali.

Hingga sampai saat Nila sedang dalam perjalanan menuju tempat meeting bersama Fatan, nomor itu memanggil lagi.

"Nila kamu denger gak dari tadi kayak ada suara getar gitu. Ponsel kamunya?" tanya Fatan merasa terganggu.

"I-iya Pak, maaf." Nila tidak enak hati.

"Ada yang telepon? Kenapa gak kamu jawab? Kali aja penting," usul Fatan. Laki-laki itu duduk di kursi belakang.

"Maaf Pak, ini mau saya jawab kok." Dengan hati gelisah, Nila pun menjawab.

"Halo?" sapanya.

"Nila, ini aku Dany. Apa kamu masih ingat?"

Perempuan itu seketika menutup matanya. Detak jantungnya pun semakin menderu. Benar saja atas feeling-nya sejak tadi saat pertama kali nomor itu memanggil.

"Dany ... Kenapa dia gak pernah nyerah?" Nila bertanya- tanya dalam hati.

"Nila? Kamu masih dengar aku?"

"Iya, Kak Dany. Aku masih dengar kok."

"Lantas kenapa kamu udah gak pernah respon aku?"

Pertanyaan lelaki itu sungguh membuat Nila merasa geram. Sebab apa yang ditanyakannya itu selalu saja tentang kesiapan Nila menerimanya sebagai seorang kekasih.

"Gak apa-apa kok, Kak. Um, Kak maaf ya teleponnya udahan dulu. Lagii dijalan soalnya," jawab Nila ingin segera mengakhiri panggilan itu dan memblokir nomornya.

"Oke, hati-hati di jalan ya!"

Nila tidak menjawabnya, ia justru langsung meng-klik ikon berwarna merah yang tertera pada layar, lalu iapun menghela napas panjang.

"Siapa? Kakakmu?" tanya Fatan. Ternyata sejak tadi laki-laki itu menyimak Nila saat sedang menerima panggilan.

"Bukan, Pak. Saya anak sulung, ayah dan ibu juga anak pertama, automatis saya cucu pertama jadi mana mungkin punya kakak," jawab Nila seraya memasukkan ponselnya ke dalam tas.

"Oh. Terus kalau bukan kakak ... Gebetan kah? Atau pacar? Tunangan? Soalnya yang saya tahu kamu itu belum menikah." Fatan mulai penasaran tentang kehidupan Nila.

"Maaf Pak, saya rasa itu privasi," kata Nila ingin menghentikan Fatan bertanya yang lainnya lagi.

"Baiklah, yang jelas selama gak ganggu konsentrasi kamu saat bekerja. Sebenarnya saya sih gak masalah," balas Fatan sambil melihat ke luar jendela.

Disamping itu sopir yang ada bersama mereka hanya menjadi pendengar yang baik. Masuk telinga kanan setelah itu keluar dari telinga kiri.

Setibanya di tempat meeting pertama di pagi ini, Nila mengkonfirmasi pesanan meja atas nama perusahaan di sana. Saat telah terkonfirmasi, seorang pelayan mengantarkan mereka menuju mejanya.

"Silahkan ... " ucap pelayan itu lalu Nila dan Fatan pun duduk di kursi yang saling bersebelahan. "Mau pesan sekarang atau nanti, Kak?" tawarnya

"Nanti aja ya," jawab Nila sembari tersenyum simpul.

"Baik, nanti Anda bisa langsung ke kasir aja ya untuk minta buku menunya," kata pelayan itu kemudian menunduk hormat dan pergi dari hadapan mereka.

Namun belum ada sepuluh menit pelayan itu pergi, tiba-tiba perut Fatan berbunyi dan suaranya sampai didengar oleh Nila.

"Anda udah lapar ya Pak?" tanya Nila mendekatkan wajahnya tepat di samping telinga Fatan.

"Iya," jawab laki-laki itu singkat. Raut wajahnya mulai bosan total, suasana hatinya pun ikut memburuk.

"Saya bilang juga apa, tadi pagi harusnya Pak Farhan pesan makanan berat jangan cuma makan camilan sama teh aja," ujar Nila berbisik.

"Udah jangan banyak omong. Mending kamu ambil buku menu di kasir!" pinta Fatan merasa kesal.

"Siap Bos!" sahut Nila sambil memberi tanda hormat melalui telapak tangan yang dilebarkan lalu ditaruh di ujung alis. Ia pun berdiri. Sayangnya saat ia hendak pergi dari kursinya, klien mereka pun datang. Mereka berjumlah tiga orang. Dengan ditambah Nila dan Fatan, jadi total lima orang dalam meja berbentuk lingkaran itu.

Fatan pun mengalahkan rasa laparnya. Ia ikut berdiri menyambut klien dengan senyum sumringah.

Satu jam berlalu, meeting pun akhirnya selesai dan di tutup dengan makan kudapan ringan yang ada di tempat makan itu. Nila memang sengaja hanya menjamu tamu dengan kudapan ringan. Sebab setelah dari sana, keduanya akan pergi ke hotel untuk meeting kedua dengan klien yang berbeda.

"Nila, sekelah ini kita kemana?" tanya Fatan saat keduanya sudah berada di dalam mobil.

"Ke Excelton Hotel, Pak. Di sana nanti kita akan bertemu Pak Herku dan Bu Nunu. Lima menit yang lalu saya dapat info kalau mereka udah dijalan menuju lokasi," jelas Nila bersamaan dengan sopir yang mulai melajukan mobilnya keluar dari halaman tempat makan itu.

"Kalau dari sini jauh gak? Jauhan mana dari perusahaan mereka sama tempat kita sekarang?" tanya Fatan lagi. Selain menjadi orang yang menyebalkan, lelaki itu juga menjadi orang yang ingin tahu banyak tentang hal apapun.

Nila langsung membuka peta online lalu mulai membandingkan. "Kalau dilihat dari peta sih lebih jauh kita. Tadinya mau saya pesankan tempat yang gak jauh dari tempat meeting kita tadi, tapi mendengar sudah dipesan oleh pihak mereka ... Mau gak mau saya pun menyetujuinya."

Fatan mengangkat kedua tangannya ke atas seraya menguap sangat kencang. "Nila ... " panggilnya kemudian.

"Iya Pak?" Perempuan itu menengok ke kanan.

"Nanti hasil meeting seharian ini, jangan lupa kamu buat jadi satu dalam satu map ya. Kalau udah selesai, tolong segera kirim ke saya!" perintah Fatan dam Nila pun mengangguk patuh.

...----------------...

Seusai meeting mereka saling berjabat tangan lalu kliennya itu pamit lebih dulu. Sedangkan Nila dan Fatan memilih makan siang di hotel itu.

"Pak saya izin ke toilet dulu ya."

"Iya."

Nila pun pergi dari sana tampa membawa tas maupun ponsel. Sebab ia hanya ingin buang air kecil saja.

Saat keluar dari toilet, Nila tidak sengaja ditabrak oleh seseorang yang bergegas masuk ke dalam.

"Maaf, maaf ... " kata orang itu.

Deg. Nila merasa kenal dengan suara orang itu. Wajahnya pun sengaja mendekat untuk melihat lebih jelas perempuan yang ada di depannya.

"Winda ..." ucap Nila terkejut.

"Kamu ngapain di sini? Mau check in ya sama laki-laki gara-gara Bayu udah bodo amat sama kamu?" Winda berdecil. "Kasihan." Tatapannya sangat meremehkan Nila.

Namun Nila pun tidak tinggal diam. "Apa kamu gak lihat saya pakai baju model resmi kayak gini? Sorry ya, saya itu sibuk. Gak punya waktu buat check in sama lelaki yang bukan suami saya!" tegas perempuan itu. Tentunya membuat Winda semakin panas dan terpancing emosi.

Nila merapikan pakaiannya dan mengibas-ngibaskan tangannya ke seluruh pakaian yang tadi sempat bertubrukan dengan Winda. "Maaf saya gak ada waktu buat meladeni Anda, permisi!" pamit Nila lalu segera pergi dari hadapan dia.

Sedangkan Winda mengepalkan kedua tangan serta menghentakkan kedua kakinya karena terlalu merasa kesal saat bertemu dengan Nila. Tanpa disadari olehnya, ia sebenarnya menaruh iri dengan mantan pacar suaminya itu.

.

.

.

.

Tak terasa sebentar lagi jam kantor akan berakhir. Seharian ini benar-benar menjadi hari yang berat untuk Nila.

Ia yang biasanya duduk manis di depan komputer dan hanya beranjak dari kursi pada jam makan siang, sekarang waktunya begitu tersita mengurus segala yang berkaitan dengan perusahaan. Beruntung semangatnya dalam bekerja semakin membuatnya belajar. Terutama dalam mengolah waktu.

Ada saatnya Nila memang mengatur segala hal-hal penting, tapi disamping itu ia juga harus memikirkan dirinya sendiri terutama makan di jam istirahat.

Jika memang di hari pertama ini masih banyak yang harus dibenahi, setidaknya Nila berani mengambil langkah awal dalam jenjang karirnya supaya bisa lebih sukses lagi.

Tak selang berapa lama, bel pulang pun berbunyi. Nila bergegas merapikan meja. Tak lupa juga beberapa note yang telah ia tulis sebelnya, ditempel di sisi luar laptopnya.

"Nila, kamu mau pulang sama saya?" tanya Fatan saat keluar dari ruang kerja.

"Iya Pak. Tapi, mampir beli makan dulu ya. Soalnya saya lapar," jawab Nila jujur.

"Oke! Saya pun sama. Kamu punya rekomendasi mau makan dimana?" Fatan berkacak pinggang.

"Kayaknya gak jauh dari kantor ini ada--"

"Permisi ... "

...****************...

Terpopuler

Comments

Nursugi Imawan

Nursugi Imawan

perasaan bersambung nya seneng banget buat orang mangap, dikira gak capek apa nungguin ngomong belum kelar dah be TBC aja😁😜

2023-05-12

1

Nur Nuy

Nur Nuy

ketemu siapa nila hadeh baru enakan hindari si perempuan laknat ada lagi datang

2023-05-12

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Baba 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
Episodes

Updated 182 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Baba 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!