episode 14

" makasih ya Lauren." tersenyum tampan, karena akhirnya kini ia memiliki kesempatan untuk berdua bersama Lauren.

idih... dia nggak lagi gila kan.! Lauren

"hmm.. kalau nggak terpaksa mana mau aku.!" membuang mukanya..

Karena Lauren sadar akan kebiasaannya jika mencium bau ikan,akhirnya Lauren dengan sangat terpaksa mengiyakan permintaan Jacob untuk pulang bersama Justin.

Justin yang mendapatkan kesempatan emas ini,senangnya bukan main.

"kenapa berhenti disini si.? rumahku masih jauh tau.! mendengus sebal karena Justin tiba tiba memberhentikan motornya disebuah taman bunga yang sangat cantij,taman ini dulunya adalah tempat favorit Lauren dan Justin kecil saat bermain.

aku akan mendapatkanmu lagi Cubi. Jacob

Tanpa menjawab perkataan Lauren,Jacob membantu melepaskan helm yamg dikenakan Lauren,hingga tanpa sadar jarak mereka kini hanya tinggal beberapa inci saja.

**deg..

hei hati,diem dong.! kenapa kamu menggila seperti ini sii saat dengan laki laki menyebalkan ini**.!

" Lepaskan,! aku bisa sendiri kok,jangan mencari cari kesempatan.!" mundur,sedikit menjauhkan tubuhnya dari Justin,tetapi sialnya helm yang dikenakannya malah susah dilepaskan,hingga membuatnya mendengus kasar saat Justin kembali mendekatinya dan mencoba membantunya kembali.

dasar helm sialan.! nggak yang punya nggak kamu,sama sama ngeselin.! Lauren

Justin hanya terkekeh melihat mimik muka Lauren yang seketika berubah. Justin menggandeng tangan Lauren masuk menuju sudut taman,sesampainya disudut,Justin menyuruh Lauren duduk dibangku taman.

"kenapa kesini sih,aku nggak suka,ayo pulang.!"

bukannya gak suka sii,hanya saja ini semua mengingatkanku sama sitololku.. huaaaa Justin,aku kangen banget sama kamu,.

ehh tunggu.! ini aku kangennya sama Justinku ya,bukan sama Justin gila disampingku ini.hehe

"kamu inget tempat ini nggak.? tanya Justin dengan memandangi Lauren dengan penuh harap.

"enggak.!, udah deh ayo pulang,kalau enggak,aku pulang sendiri saja.! " beranjak dari duduknya,namun dengan secepat kilat,Justin menariknya hingga kini ia kembali mendudukan tubuhnya disamping Justin.

aduhhh..kenapa sii ini hati..stop deh jangan gila,aku pecat lo nanti jadi hatiku, ehh sebentar kalau aku mecat ni hati,mati dong aku haha..

"ren.. lu bener bener nggak ingat gue,? ini gue ren, (membuka sedikit lengannya hingga menunjukkan lengannya yang mulus dan bekas luka disana). lu nggak inget ini..? " memandang Lauren dengan penuh harap ia mengenalinya.

hah..kenapa luka itu sama seperti bekas luka milik Justin..Lauren

"inget nggak sama ini.? " mengulangi kembali kata katanya.

"awww.. sakit cubi,kenapa kamu menggigit lenganku sii.!" ucap Justin kecil memegangi lengannya yang baru saja digigit dengan keras oleh Lauren.

"ehhh ..maaf maaf, sakit nggak, lagian kamu sihh ngeselin.itu kan ice cream aku." panik,tetapi tidak mau disalahkan karena ia melakukannya juga karena Justin yang merebut ice creamnya.

"Justin maaf,aku ambil kotak obat dulu,tunggu ya." beranjak dari duduknya dan berlari cepat mengambil kotak obat..

Dengan sangat teliti,Lauren kecil membersihkan luka akibat gigitannya,setelah selesai membersihkan,Lauren lekas menempelkan plester dilengan Justin.."maaf." ucap Lauren lirih sambil menundukkan wajahnya

"udah,Justin gak papa kok,lagian udah Cubi obatin kan,(menunjuk lengannya yang tertempel rapi dengan plester),lagian Cubi pasti tidak sengaja.."

"maafkan Lauren,Justin. Lauren janji nggak bakal ngulangin lagi." mengacungkan jari kelingkingnya didepan Justin

"baiklah,berjanjilah." meraih dan mengaitkan jari kelingking Lauren dengan jari kelingkingnya

"ren.. are you oke.?" tanya Justin kepada Lauren yang hanyut dalam masa kecilnya lagi

"ehh ..e-enggak papa kok,udah ayo pulang.! "

kamu pasti mengingatnya Lauren.!

" ren.. gue kangen banget sama lo,lo nggak kangen sama ***** lo ini.?!"

" bukankah ini tanda kepemilikan lo ke gue.? menunjukkan kembali lengannya yang jelas terlihat bekas luka disana.."

"emmm.. e-enggak." menunduk,matanya tiba tiba memanas,diujung mata indah Lauren tampak jelas ada butiran butiran kristal yang hampir berjatuhan..

jadi..j-jadi ini beneran,laki laki didepanku ini,.-dia adalah Justin. Justin ***** kesayangnku.! Lauren

"berjanjilah,ini adalah tanda kepemilikan kamu kepadaku,tidak ada yang boleh memiliki kamu,selain aku. dan tidak ada yang boleh milikin aku,selain kamu.berjanjilah Lauren." ucap Justin kecil yang masih mengaitkan jari kelingkingnya dijari kelingking Lauren.

"ia, Lauren janji,Justin." kedua bocah yang masih dibilang ingusan itu kini tertawa bersama,menikmati kembali ice cream yang membuat lengannya kini terluka hasil ulah dari gigi rapi Lauren.

Bekas gigitan Lauren dilengan Justin masih terpampang jelas disana,bagaimana tidak. saat itu Lauren reflek dengan sekuat tenaga menggigit lengan Justin hingga banyak mengeluarkan darah dan dengan rapi membuat jejak disana,Justin sama sekali tidak mempermasalahkan lukanya itu,ia malah menjadikan bekas gigitan itu tanda kepemilikan Lauren atas dirinya.

"ren...woii. lu ngapain sih dari tadi malah bengong,! " ucap Justin sambil melambaikan tangan didepan wajah cantik milik Lauren.

"ehh... e-enggak papa kok,udah deh ayok pulang.! " mencoba kembali beranjak dari duduknya.namun lagi lagi kini Justin menyambar tangannya kembali dan berhasil mendudukannya kembali.

Saat Lauren kembali duduk,dengan tiba tiba Justin memeluk erat tubuh jenjang Lauren."gue kangen banget sama lo Cubi,lo nggak kangen apa sama gue,tanda kepemilikan lo aja masih jelas berada dilengan gue ren,gue nggak pernah sekalipun berpindah dari hati lo,maaf in gue yang nggak ngenalin lo dulu,maafin gue cubi." ucap Justin dengan masih memeluk erat tubuh Lauren. saat itu Lauren sama sekali tidak memberontak ataupun marah,kristal bening yang sejak tadi ia tahan kini mengalir deras hingga membasahi jaket jeans yang dikenakan oleh Justin.

ini beneran kamu Justin,Justin ***** kesayanganku.hiks hiks..kamu jahat Justin,bahkan setelah kepergianmu yang begitu lama,kau datang malah menyakitiku.

"Cubi,. lo maafin gue kan,gue kangen banget sama lo ren,lo cantik banget sekarang." melepaskan pelukannya dan mengusap air mata Lauren yang membasahi wajah cantiknya dengan ibu jarinya.

"jangan nangis lagi Cubi,hati gue sakit setiap lo nangis kayak gini,maafin gue yang pernah ninggalin lo dan setelah gue balik malah nyakitin lo," menangkup wajah Lauren dengan kedua tangannya..

"gue bener bener gak mengenali lo ren,lo berubah,yang satu satunya masih gue ingat hanya sorot mata lo ini,sorot mata yang bikin selalu gue kangen setiap waktu, 6 tahun ren, 6 tahun gue hanya tau kabar lo dari kak Jacob,itu pun gue nggak pernah bisa liat mata lo yang cantik ini,(menatap Lauren dalam dalam),karena mata lo ini,gue jadi khilaf bully lo terus,dan bodohnya gue,orang yang gue bully adalah orang yang milikin hak atas diri gue ini. sekali lagi maafin gue ren." melepaskan tangannya dari wajah Lauren dan menundukkan wajahnya,tidak disangka, ada kristal bening yang mengalir dari mata bulat milik Justin.

Lauren bergantian menatap Justin dalam,ia meyakinkan dirinya sendiri jika yang ada dihadapannya ini adalah Justinnya, Justin yang selalu ia rindukan,Justin yang selalu ia harapkan datang kedalam mimpi maupun dunia nyatanya.

jadi ini..i-ni beneran Justin ku,beneran si ***** kesayangnku..hiks hiks. Justin,

.

.

.***jangan lupa like,komen dan vote ya gengs..jangan lupa juga kasehh bintang 5 😂

salam hangat.. paijo paijem💋💕***..

Terpopuler

Comments

🍫 Hiat^٥MayΤυΙρa🍥╏ 🍨

🍫 Hiat^٥MayΤυΙρa🍥╏ 🍨

Persahabatan jadi cinta,

2020-09-27

0

aLit_im0et27

aLit_im0et27

oooo...sebenar laureen tau....oke..oke
next💪💪💪

2020-07-06

0

Ky2 SSC💕

Ky2 SSC💕

sedih🥺 tpi ada lucunya juga masa hati dipecat wkwkw🤣🤣

2020-06-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!