"pah,apa Jacob bisa menolak ini semua.? Jacob rasanya tidak bisa jauh dari kalian,terutama pada Lauren pah,mah" berucap penuh harap ke2 orang tuanya akan membatalkan kepergiannya.
"tidak, ini sudah keputusan papah,masalah Lauren,dia juga akan papah sekolahkan disana,kau tidak usah menghawatirkannya"
ahh,bicara sama papah sampai besok pun tidak akan ada hasilnya,papah akan selalu seperti itu jika sudah memiliki keinginan.
Baiklah,tidak ada jalan lain. aku harus benar benar memastikan keadaan Lauren sebelum kepergianku.
Setelah menjemput papah dan mamah,Jacob bergegas meninggalkan rumah untuk menjemput Lauren.
Setelah 10 menit menunggu,akhirnya anak anak sekolah terlihat keluar dari gerbang dengan bergerombol.
Lauren melambaikan tangan kepada Jacob yang sudah berada disebrang sana.ia lalu melangkah dengan cepat untuk menghampirinya,karena baginya hari ini cukup melelahkan. Namun langkahnya tiba tiba terhenti ketika ia melihat Justin berada didepan gerbang dan sedang memperhatikannya dengan lekat. Cowok menyebalkan itu sedang bersandar digerbang dengan sebelah tangan masuk kedalan saku jaket jeansnya. posisi itu sekejap membuat Lauren terlena,Justin dengan posisi seperti itu memang sangat terlihat lebih keren,apalagi dengan wajahnya yang mumpuni,hingga membuat semua mata wanita yang melihatnya akan terlena.
Lauren berjalan cepat menghampiri Jacob, karena tidak punya waktu untuk menghindar dari Justin. ia harus segera pulang kerumah karena segera ingin menemui papa dan mamanya yang hampir 2 minggu ini tidak sama sekali ia jumpai. Justin mulai menegakkan tubuhnya ketika melihat Lauren yang sudah berada dekat didepannya,baru saja Justin ingin meraih tangan Lauren,namun Lauren segera menjauhkan tangannya karena sadar laki laki didepannya ini akan mengganggunya,yaa walaupun gangguannya ini tidak seperti dulu.
'"Lauren,.. bisakah gue bicara sebentar sama lo.?"
"tidak.. kak Jacob sudah menungguku,minggirlah.! aku tidak mau berurusan lagi dengan kamu.! "
apaan sih laki laki ini,kenapa jadi aneh seperti ini.. pliss jangan memandangiku seperti ini dong.. bisa meleleh nih hati..
"Baiklah, hati hati dijalan ren."
*degg
cih.. ada apa sih laki laki itu,apa karena aku yang merubah penampilanku,jadi dia gila seperti itu..bodok lahh .. peduli apa aku dengannya*.
"hmm"
Dengan langkah cepat,Lauren kembali melangkahkan kakinya untuk menghampiri Jacob.
Sedangkan diujung sana,pikiran Jacob sedang berkecamuk dengan pemandangan yang dikihatnya diujung sana. ia menerka nerka apa yang sedang dibicarakan oleh adiknya dan juga Justin.
Lauren,tolong.. jangan tolak tawaran Justin. ini akan mempermudah kakak untuk meninggalkanmu. Jacob
"kak.. udah dari tadi ya.." tegur Lauren,sedangkan laki laki yang berada didepannya ini masih mematung dan masih berada didunia halusinasinya.
"kak Jacob." ucap Lauren kembali dengan sedikit nada yang meninggi hingga membuat Jacob mengernyit.
" ehhh..hehe. gak juga kok..temen temen kamu nggak ikut sama kita dek.?"
"enggak kak,mereka lagi ada piket,mamah sama papa udah pulangkan kak.?"
"udah sayang,yaudah yokk.. langsung pulang ya.?" berlalu membukakan pintu mobil untuk adiknya
"iyalah kak,Lauren udah kangen banget sama mamah dan papah," tersenyum cantik,
"baiklah baiklah..(menutup pintu mobil) jika kakak yang pergi,kamu bakal kangen nggak dek.? (duduk disamping Lauren dan bersiap menancapkan gas)"
"haha..(menepuk keras lengan Jacob), kakak tuh mau kemana,emang bisa gitu jauh sama Lauren,bukankah kakak ini udah seperti bodyguard Lauren ya.? "
kenapa kak Jacob bilang seperti itu,tidak biasanya..? ahh mungkin hanya bercanda saja
"hehe. iya ya.. kakak juga hanya bercanda kok."
Jacob melesatkan mobilnya dengan cepat menuju rumah,saat ia memarkirkan mobilnya didepan rumah,ternyata ia mendapati Lauren yang sudah tengah tertidur pulas. Karena tidak mau membangunkan adiknya,akhirnya Jacob menggendong Lauren masuk kerumah dengan sangat hati hati. ia tau jika adiknya saat ini sedang kelelahan,bukan karena bully an lagi,tapi karena memang Lauren harus belajar keras untuk mendapatkan nilai kelulusan yang memuaskan,karena hari kelulusan itu sudah semakin mendekat,hingga harus membuat Lauren bekerja keras untuk mendapatkan hasil terbaiknya esok.
" Justin, Justin besok besar mau jadi apa.?"
"jadi serigala berbulu domba.!"
"Anjai lo.!" sebuah bantal melayang tepat mengenai wajah Reno yang menjawab asal pertanyaan Fian. Kedua orang itu lalu tertawa.
Di kamar bernuansa biru muda dan putih itu, Justin dan teman temannya berkumpul.
Justin berguling guling ditempat tidur. Mencari cara untuk dekat dengan Lauren. Tidak mungkin ia beralasan akan menemui Jacob,Lauren tidak akam percaya begitu saja. Justin sudah memohon kepada Jacob untuk membantunya,namun ia tidak ingin ikut campur,ia ingin semua terjadi karena keinginan Lauren dan bukan karena dirinya. Yang ia mau hanya kelak Justin akan bisa menjaga Lauren.
shit.!! bahkan gue sudah seperti bucin seperti ini. kenapa sih dulu gue harus ngebully dia.!?
hei tunggu, ya mana gue tau kalau dia itu adik kak Jacob dan parahnya lagi tugas dari kak Jacob gue tau setelah habis habisan gue ngebully Lauren.
"kak..?" apa Lauren ada.? "
"hmmm.. ada, tapi dia tidur..! "
"kak.. bantuin Justin dong,bingung nih harus gimana,secara Lauren selalu nolak ajakan Justin."
"kakak tidak bisa membantumu,berusahalah. dan terpenting,buatlah hubungan kalian itu benar benar adanya,bukan semata mata karena aku. pahamkan apa yang kakak ucapkan.kemarilah nanti saat makan malam, hanya ini yang kakak bisa bantu."
"tapi kak.." belum juga Justin menuntaskan kata katanya,makluk hidup disebrang sana sudah seenaknya memutuskan panggilannya.
sial.! jika bukan calon kakak ipar..sudah pasti gue hajar habis habisan dia.!
ehh tunggu..? kakak ipar .! wkkw sejak kapan gue tergila gila sama Lauren.? memang sudah konslet ini otak.!
"woyy.." suara Reno menggelegar menusuk gendang telinga Justin yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"anjing lo, mau buat gue mati kaget.! " mencebik dan menajamkan tatapannya kepada Reno.
Fian yang sibuk memainkan ponselnya pun langsung terpingkal pingkal ,melihat Justin yang gelagapan kaget karena ulah Reno.
"lo ngapain sih di kamar mandi lama banget.! dan kayak telfonan gitu.? cie cie kayaknya lagi ada yang kasmaran nih.?" ucap nyeleneh Fian sambil diiukuti layangan bantal dari Reno
"wkwkwk cari ****** tuh anak Jus,sikat Jus sikat.!"
Sontak membuat ke3 cowok keren itu tergelak nyaring, bukan mereka lagi jika setiap perkumpulan mereka tidak menimbulkan kekacauan.
Justin memang sangat berubah ketika tau jika cewek yang sering dibullynya habis habisan adalah adiknya Jacob,sahabat kakaknya yang sangat menyayanginya sewaktu kecil,sewaktu keluarga Justin belum seperti ini. Justin memang sejak dulu sudah memiliki perasaan kepada Lauren,namun karena tugas ayahnya yang membuatnya harus berpisah dengan Lauren. dan sayangnya ketika kembali Justin maupun Lauren tidak mengenalinya satu sama lain.
*gue benar benar akan ngejar lo ren,sampai kapanpun,walaupun itu tidak mudah.setelah apa yang gue perbuat selama ini.
.
.
.
hallo gaess.. apa kabar kalian hari ini,semoga baik ya.. jangan lupa vote,komen dan like novel aku yah.. kasihanilah paijem yang hanya butiran debu ini🤣🤣*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
aLit_im0et27
justin bucin...rasain😛😛😛😛
2020-07-05
0
aLit_im0et27
justin bucin...rasain😛😛😛
2020-07-05
0
Ky2 SSC💕
nah kan jadi cinta makanya jus jangan terlalu benci akhirnya nyesel sendiri kan wkwk
2020-06-26
0