Pagi ini begitu melelahkan bagi Lauren,baru saja datang,ia sudah harus berhadapan dengan Justin, Justin membuat Lauren berlarian kesana kemari karena mengejar tasnya dilemparkan seperti bola oleh Justin dan teman temannya,
Lauren bersandar dipintu loker sambil menatap dinding dinding langit,matanya berkaca kaca meratapi nasibnya yang semenjak ada Justin menjadi lebih buruk,
"kenapa kamu sangat menyebalkan seperti ini''
Lauren seakan berputus asa,ia ingin menunjukkan jati dirinya tetapi ia takut untuk melakukannya,ia takut jika harus kehilangan 3 orang sahabat yang selama hampir 3tahun ini selalu menemaninya..
💕
" Emang sinting lo Jus.! kasian tau tadi sepertinya Lauren hampir menangis lohh."
Justin hanya tersenyum sadis menanggapi ucapan yang dilontarkan oleh Reno lalu kembali meminum minuman yang dipeganginya,jam sudah menunjukkan waktu istirahat hingga Justin dan teman temannya kini berkumpul dikantin,
"ngomong ngomong ya,Lauren tuh sebenarnya cantik loh,iya kan.?" tanya Reno kepada Justin sambil menikmati semangkuk mie.
"uhukk..(tersedak) cantik pala lo peyang..! mata lo kayaknya butuh kacamata juga."
Reno berdecak,"dari pada lo terus saja ngerjain dia,mending lo jadiin pacar aja,ya kan. terus lo poles tuh sedikit penampilannya,pasti semua akan iri pada lo."
Justin menatap Reno sinis,"mata lo kayaknya benar benar harus dibawa kedokter deh,kayak gitu mana bisa dipoles,hemm"
"hati hati lo jangan terlalu ngebenci,nanti takutnya berubah jadi cinta." tegur Fian dari belakang.
Justin memilih diam tidak menanggapi, matanya malah menatap tajam kearah pintu masuk kantin. Tampak 4 orang siswi yang sedang berjalan masuk. cowok itu lalu menyeringai membuat lesung pipinya nampak.
"target sudah muncul kembali,baiklah aku akan main main sebentar dengannya"
Reno tertawa." emang gila nih anak,gue yakin sebentar lagi ni anak akan jatuh cinta kepada Lauren."
"hati hati Jus, hati hati jika hatimu jatuh haha." celetuk Reno hingga membuat Fian tertawa.
Justin tidak menghiraukan ucapan Reno,ia beranjak dari duduknya dengan membawa minumannya, Justin berjalan mendekati Lauren hingga kini mereka berpapasan,
" ups, maaf sengaja" tersenyum tengil kepada Lauren.
Lauren mengamati baju seragamnya yang sudah basah kuyup karena terkena minuman Justin,tangan Lauren mengepal seakan akan ingin menonjok muka laki laki yang sedang ada dihadapannya saat itu,kalimat kekesalan dan makian pun hampir saja terlontar dari bibir tipis Lauren.
"andai saja Carrol tidak menahanku,akanku tonjok mukanya yang ngeselin itu,akan ku buat kamu malu seumur hidupmu,"celoteh Lauren dalam hati.
"apa.? mau marah.? apa mau nampar gue lagi.! boleh aja,silahkan,tapi lo akan tau konsekuensi yang akan lo terima,!
"Ren udah yuk,gak usah ngladenin dia,nanti tambah panjang urusannya,kamu juga nanti yang repot." tegur Carrol dari belakang.
Lauren pun diajak Silfi dan Carrool menuju kamar mandi,sedangkan Stevani berlari kecil menuju kelas untuk mengambil seragamnya,karena kebetulan ia membawa seragam ganti,
(Lauren)
sepertinya Justin siang itu belum juga puas membuat hatiku sakit,saat aku ingin pergi bersama Carrool dan Silfi tiba tiba suara laki laki menyebalkan itu terdengar nyaring ditelingaku,
"heh,orang tua lo gak ngajarin sopan santun ya,kalau orang ngomong tu didengerin bukan malah ditinggal pergi,dasar gadis miskin."
ya seperti itulah kira kira yang diucapkan laki laki brengsek itu,aku masih bisa menerima jika dia menghinaku,tetapi jika sudah menyangkut tentang kedua orangtuaku,aku tidak akan mengampuninya.
"dasar culun,dekil,miskin...(kata kata terputus)
kalimat Justin terputus begitu segelas air dingin ku disiramkan tepat mengenai wajahnya ,semua siswa yang berada dikantin sontak terkaget melihat apa yang ku lakukan kepada Justin,
aku menggenggam erat gelas yang sudah kosong,kali ini aku sudah benar benar tidak bisa menerima apa yang Justin katakan,
"cukup.! cukup sudah.! ya aku memang miskin,aku memang dekil,culun,terserahlah apa kata kalian kepadaku,terus kenapa jika aku miskin hah.! terutama kamu..(menunjuk Justin) kamu bangga dengan kemewahan milik kedua orangtuamu ini,hello ini kemewahan milik orangtuamu bukan milikmu,apa bedanya aku sama kamu kalau seperti itu, kamu boleh mencaciku,menghinaku dan apalah,tetapi inget ya jika sudah menyangkut kedua orangtuaku, aku tidak akan menerimanya begitu saja. camkan baik baik Justin..
ya kata kata itu yang ku ucapkan kepada Justin saat itu dengan nada yang sedikit meninggi dan kalap,setelah ku selesai mengoceh panjang lebar dan membuat Justin terdiam,ku hentakkan gelas yang ku pegang erat tadi dimeja persis dihadapan Justin,hingga ia terkaget,
haha sungguh sangat puas aku rasanya membuat laki laki menyebalkan itu diam seribu bahasa"
Justin mengerjapkan mata,menatap Lauren dan ke2 temannya yang perlahan meninggalkannya, Justin merasakan dinginnya air yang terus mengalir melewati wajah,leher dan masuk kedalam tubuhnya,
"gue gak habia pikir dengan tuh bocah." celoteh Justin dalam hati.
Justin tidak mengira jika kata katanya yang ia ucapkan tadi bakal jadi bumerang baginya,ia tidak menyangka jika Lauren yang terkenal pendiam bisa sekalap itu,dan mempermalukannya didepan teman temannya,tetapi Justin merasa puas saat itu,karena Justin memang sangat menginginkan itu,sesuatu yang tidak akan dilupakan oleh lauren seumur hidupnya,
"matikan lo,jangan pernah ngeremehin orang pendiam." tegur Reno dari belakang dengan menepuk sebelah pundaknya,
"brisik lo" saut tengil Justin meninggalkan kantin.
💕
" Ren,kan aku dah bilang jangan ngelawan Justin,nanti bakal panjang dan ribet urusanny,"
"ya mau gimana lagi rool,aku sudah sangat sebal dengannya,aku maaih bisa menerima jika dia menghinaku,tetapi jika menghina kedua orangtuaku,aku tidak akan bisa menerimanya."
tidak lama kemudian Stevani datang dan memberikan seragam cadangannya kepada Lauren,Lauren pun segera mengganti pakaiannya,
"makasih ya Stev,kamu udah mau minjemin seragam kamu,kalau kamu gak bawa entah gimana nasibku..
"sudah tenang aja,kita kan selalu ada buat satu sama lain.."
💕
aku,Carrool,Silfi dan Stevani berpelukan,mereka memang sangat dekat denganku,bisa dikatakan mereka adalah keluargaku jika berada dilingkup sekolah,
Hari ini aku ingin mengungkapkan yang sebenarnya kepada ke3 sahabatku itu,rasanya aku tidak enak hati jika terus membohongi mereka,semoga saja ke3 sahabatku itu masih menerimaku dalam apapun keadaan dan kondisiku.,
"guys,aku mau ngomong penting nih sama kalian."
"ngomong apaan,ngomong aja kali Ren." saut Carrool.
" tetapi kalian janji tidak akan meninggalkan aku apalagi memusuhiku bukan,."
" yaelah Ren,kamu tuh kayak kenal kita baru berapa hari aja..
Sepulang sekolah aku menelfon kak Jasob untuk menjemputku,tetapi aku menyuruhnya menjemput dengan mobil,dan saat itu juga aku ingin mengajak ke3 sahabatku untuk kerumahku dan menceritakan semua tentangku,aku sudah tidak bisa menerima lagi jika semua orang mencaciku.
aku bukannya ingin sombong dengan teman temanku disekolah,tetapi aku ingin membuktikan jika orang kaya tidak selamanya angkuh dan bergaya layaknya orang kaya pada umumnya,
.
.
.
.
.
.
.......******hallo para readers sayang😘,jangan lupa like disetiap episodenya ya,dan jangan lupa tinggalkan komentar,ataupun kritik dan saran kalian setiap selesai membaca ya..dan jangan lupa memberiku bintang 5 ya dan vote serta jangan lupa jadiin novelku cerita favorit kalian..💕*..
"*thankyou😘*************"
*salam hangat"paijopaijem💋*************"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
aLit_im0et27
jangan kasih kendor laureen...hajar trus si justin😃😃
2020-07-03
0
Ky2 SSC💕
good job Lauren👍👍
2020-06-23
0
HIATUS
betulll tak hrus.memarkan harta dan jabatan..
2020-06-19
1