5. Rencana Hana

"Pa, papa tahu? Anak buah CEO buncit itu mengejarku sampai ke Bali. Sial, mereka bahkan memukul habis Wildan," keluh Hana di sambungan telpon.

"Ck! kau akan menyesal Hana, kan sudah papa bilang King Alfindra bukanlah pria berbadan buncit. Papa akan kirim foto pernikahan Almira, agar mata minusmu itu bisa melihat dengan jelas."

"Papa, kenapa jadi memarahiku. Masih bagus Almira mau menikah karena paksaanmu. Cih, adikku yang malang," seru Hana setengah mencibir.

Anton memutus panggilan sepihak, lalu mengirimkan foto pernikahan Almira meski sederhana tentu pesona King Alfindra tak bisa diragukan.

Dibanding dengan sang kekasih yang pas-pasan. Kini, Hana mati kutu dibuat menyesal.

"O m g... Secakep ini, gila hoki banget Almira! Tahu gitu aku aja yang nikah. Ngapain repot-repot kabur demi Wildan yang malah nyusahin gini!"

"Apa kamu bilang?" Wildan rupanya sudah berada di belakang Hana membuat gadis itu memekik kaget.

"Kamu kenapa tiba-tiba nongol, ngagetin aja. Ini Yang, aku lagi lihatin foto Almira sama suaminya. Cocok banget ya mereka?" tanya Hana.

Wildan yang memang tidak tahu apa yang terjadi hanya mengangguk, "iya kok si Almira nikah duluan? eh tapi cocok."

Pujian Wildan tentu semakin membuat Hana mati kutu, cih jika dia tahu laki-laki seperti Alfindra merebutnya dari Wildan. Apa bisa ia masih memuji suami Almira seperti itu?

"Tadi itu siapa? Orang-orang papamu?" tanya Wildan meringis menahan sakit. Tentu ia menebak orang-orang tadi adalah suruhan Anton mengingat papa Hana kurang suka dengannya.

"Kayaknya bukan!" Hana sibuk memainkan ponselnya. Sebenarnya, Hana sedang mengatur siasat merebut Alfindra. Haruskah ia menyerah pada orang-orangan tadi dan minta diculik?

"Kalau bukan berarti udah boleh dong aku bawa mama papa buat melamar kamu ke rumah."

Hana mencebik, "kenapa jadi ngebet. Sabar dong, Almira baru nikah. Kalau kita nikah kok kesannya adikku nikah duluan karena accident. Kasih jeda lah, satu tahun lagi."

"What!" Wildan terkenjut.

"Kita udah tidur bareng lho, gimana kalau jadi bayik?" Wildan memang sebreng sek itu, tapi dia setia dengan Hana dan hanya mencintai gadis itu.

"Ck, bayik?" batin Hana frustasi. Ia lupa kalau sudah menyerahkan mahkotanya pada Wildan liburan ini, tanpa pikir panjang. Tanpa melihat seperti apa kehidupan Almira.

"Oke gak papa, fine! Tenang Hana, belum tentu juga dia mempermasalahkannya. Yang penting kamu cukup datang, gunakan sedikit trik untuk memohon dan selesai. kamu akan menggantikan Almira menjadi wanita kesayangan Alfindra. Toh sedari awal, yang laki-laki itu inginkan adalah Kamu, Hana Araya." Hana berusaha tersenyum, meyakinkan dirinya sendiri.

"Kita pulang aja, kayaknya mau kemanapun aku pergi gak akan aman buat kamu. Aku cuma jadi beban deh, lihat aja sepulang nanti. Aku akan bikin perhitungan sama orang-orang itu, sudah bikin sayang bonyok gini." Hana menatap sejenak wajah Wildan yang lebam, lalu mengusapnya pelan membuat laki-laki itu tersenyum senang.

Tak tahukah Wildan, saat ini Hana sedang memikirkan cara licik untuk pergi darinya?

Pesawat singa air Bali - Jakarta sebentar lagi akan take off. Hana mengganti ponselnya ke mode terbang, lengkap dengan Wildan yang terus memegangi tangannya seolah takut gadis itu akan hilang.

"Padahal libur aku masih tiga hari lagi, sayang baru dua hari kamu ngajak pulang!" keluh Wildan.

"Ya gimana, demi keselamatan kamu." Hana menatap keluar jendela, tak sabar untuk sampai di Jakarta. Bahkan Hana tak menikmati pemandangan bawah sana, hanya fokus memikirkan rencana dan rencana.

***

Almira mematut diri di cermin, gaun hitam selutut dan tas kecilnya. Mengikat cepol rambut agar tak terlihat bekas potongan yang berantakan. Lantas keluar mansion bermaksud memesan taksi online.

Namun, baru selangkah keluar mansion mewah itu. Sebuah mobil hitam terparkir di halaman depan. Dua pengawal menghampirinya.

"Mari Nona, Tuan Alfindra mengutus kami untuk mengantar anda kemanapun anda pergi." Pengawal satu membungkuk, sementara satunya memundurkan mobil agar Almira tak terlalu jauh melangkah.

"Hah? Tapi aku sudah pesan taksi online, kenapa gak bilang dari tadi?"

Jika biasanya wanita lain akan menolak mentah-mentah untuk pergi dikawal, tidak dengan Almira. Dia type manusia yang penurut apalagi itu atas perintah Alfin. Itung-itung kalau kemana bawa pengawal, ia akan hemat ongkos dan berasa dilindungi.

"Ke atm dulu deh, Mas!" Pinta Almira saat mobil hitam itu mulai merangkak meninggalkan mansion.

"Aduh, Nona! Panggil kami nama saja, Bambang dan Budi! Saya Bambang dan yang nyopir ini Budi. Nanti Tuan Alfin bisa marah kalau Anda memanggil kami semanis itu." Bambang yang duduk di samping Budi mengutarakan maksudnya.

"Hah? Tapi..."

"Please Nona demi keselamatan dompet dan hidup kami," mohon Bambang.

"Ya, baiklah." Almira akhirnya mengalah, sebenarnya toh mau dipanggil Mas atau Pak, tak masalah karena Bambang umurnya jauh diatasnya. Namun, mengingat kekejaman Alfin membuat Almira memilih tak menyeret orang lain karena ulahnya.

"Sampai Nona." Bambang turun membukakan pintu, ia sudah mengikuti langkah Almira yang masuk ke ruang penarikan uang.

"Ngapain ngikutin, mau ngintip pin ya?" selidiknya membuat Bambang meringis.

"Saya harus memastikan anda aman, Nona!"

"Tapi ya gak ikut masuk juga, tunggu aja di luar Bam!"

"Oke Nona!"

Keluar dari Atm, Almira minta diantar ke salon. Mungkin, dua pengawal suruhan Alfindra patut diberi penghargaan. Mengawalnya berjam-jam, bahkan menungguinya di salon. Almira sengaja melakukan perawatan. Ia bukan gadis yang tak tahu tentang mani pedicure, creambath, dan segala perintilan salon. Almira sangat tahu, hanya saja selama ini terkendala biaya.

Melihat isi atm-nya membuat gadis itu tersenyum penuh arti. Bahkan Alfindra menyiapkan uang sebanyak itu hanya untuk kebutuhannya. Tapi begitu selesai, mendadak Almira berfikir, jangan-jangan ada udang di balik batu?

"Tuan, Nona melakukan penarikan sejumlah uang!" lapor Madel. Saat ini mereka tengah berada di sudut bandara Soetta.

"Biarin saja!"

"Apa masih mau menunggu Nona Hana disini, Tuan?" tanya Madel mengingat sejak setengah jam yang lalu Alfindra memgajaknya ke bandara saat tahu anak buah di Bali melapor kalau hari ini Hana akan pulang ke Jakarta.

Baru saja mengatupkan bibirnya, Madel melihat sosok Hana berjalan diikuti seorang pria yang menyeret koper berusaha mensejajarinya sejak keluar dari pesawat.

"Itu dia, Tuan! Mau kita jemput paksa sekarang?" tanya Madel.

"Tidak, aku berubah fikiran! Kita pulang, dia akan datang dengan sendirinya ke mansion milikku!" Alfin menyeringai yakin.

Sementara Madel hanya mengangguk pasrah, ia sungguh kasian dengan istri sah tuannya yang diperlakukan kurang baik. Berharap, Tuannya sadar kalau dia telah menyia-nyiakan berlian tersembunyi.

Terpopuler

Comments

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

iya tuan mu emang bodoh itu Madel

2023-08-07

4

❤⃟ˢ ͪ◦•●◉✿ REMBULAN ✿◉●•◦

❤⃟ˢ ͪ◦•●◉✿ REMBULAN ✿◉●•◦

nah loh ci Hana menyesal kan 🤣🤣
Almira kamu harus bisa menarik perhatian alfindra biar bucin sama kamu 🤭

2023-08-07

1

🍌 ᷢ ͩ𓆉︎ᵐᵈˡ🍭ͪ ͩ👙🍒⃞⃟🦅

🍌 ᷢ ͩ𓆉︎ᵐᵈˡ🍭ͪ ͩ👙🍒⃞⃟🦅

hadeuh si Alfin mata nya g dah tertutup sama cinta.ga bisa bedain mata batu kali sama berlian

2023-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pernikahan awal petaka
2 2. Layani, aku!
3 3. Hukuman
4 4. Sepiring berdua
5 5. Rencana Hana
6 6. With pengawal
7 7. Ternyata, ini?
8 8. Dimana, Almira?
9 9. Gengsi segunung
10 10. Intimidasi Rayyan
11 11. satu ranjang
12 12. Drama King
13 13. Istri Ceo kingdom
14 14. Diam-diam...
15 15. Cenayang
16 16. Kisah yang belum usai
17 17. Membawamu pergi
18 18. Mengelak
19 19. Iman setipis kulit kentang
20 20. Rumit
21 21. Pulang ke rumah
22 22. Bertemu mama mertua
23 23. Intimidasi Silvia
24 24. Kabur
25 25. Hana hamil?
26 26. Mala praktek
27 27. Salah paham
28 28. Dia, istriku
29 29. Tempat tinggal baru
30 30. Dugaan kade erte
31 31. Wanita tanpa marga
32 32. Perasaan tak berbalas
33 33. Menghindar
34 34. Zion berulah
35 35. Bapak Bapak Belanja
36 36. Semua mata memandang
37 37. Almira hilang
38 38. Amarah
39 39. Perang dingin
40 40. Bertemu
41 41. Banyak tingkah
42 42. Di luar ekspetasi
43 43. Positif
44 44. Mertua melunak
45 45. Istri nakal
46 46. Cemburu
47 47. Bocah gede
48 48. Semesta menyaksikan
49 49. Makan malam
50 50. Membalas Rayyan
51 5 1. Akal licik
52 52. Cemburunya Bumil
53 53. Labil
54 54. Siasat terbaca
55 55. Ulah Salma
56 56. Sesuka hati
57 57. INI BUKAN JANJI
58 58. Salma pergi
59 59. Keluarga besar berkunjung
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab - 74
75 Bab - 75
76 Bab - 76
77 Bab - 77
78 Bab - 78
79 Bab - 79
80 Bab - 80
81 Bab - 81
82 Bab - 82
83 Bab - 83
84 Bab - 84
85 Bab - 85
86 Bab - 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Pernikahan awal petaka
2
2. Layani, aku!
3
3. Hukuman
4
4. Sepiring berdua
5
5. Rencana Hana
6
6. With pengawal
7
7. Ternyata, ini?
8
8. Dimana, Almira?
9
9. Gengsi segunung
10
10. Intimidasi Rayyan
11
11. satu ranjang
12
12. Drama King
13
13. Istri Ceo kingdom
14
14. Diam-diam...
15
15. Cenayang
16
16. Kisah yang belum usai
17
17. Membawamu pergi
18
18. Mengelak
19
19. Iman setipis kulit kentang
20
20. Rumit
21
21. Pulang ke rumah
22
22. Bertemu mama mertua
23
23. Intimidasi Silvia
24
24. Kabur
25
25. Hana hamil?
26
26. Mala praktek
27
27. Salah paham
28
28. Dia, istriku
29
29. Tempat tinggal baru
30
30. Dugaan kade erte
31
31. Wanita tanpa marga
32
32. Perasaan tak berbalas
33
33. Menghindar
34
34. Zion berulah
35
35. Bapak Bapak Belanja
36
36. Semua mata memandang
37
37. Almira hilang
38
38. Amarah
39
39. Perang dingin
40
40. Bertemu
41
41. Banyak tingkah
42
42. Di luar ekspetasi
43
43. Positif
44
44. Mertua melunak
45
45. Istri nakal
46
46. Cemburu
47
47. Bocah gede
48
48. Semesta menyaksikan
49
49. Makan malam
50
50. Membalas Rayyan
51
5 1. Akal licik
52
52. Cemburunya Bumil
53
53. Labil
54
54. Siasat terbaca
55
55. Ulah Salma
56
56. Sesuka hati
57
57. INI BUKAN JANJI
58
58. Salma pergi
59
59. Keluarga besar berkunjung
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab - 74
75
Bab - 75
76
Bab - 76
77
Bab - 77
78
Bab - 78
79
Bab - 79
80
Bab - 80
81
Bab - 81
82
Bab - 82
83
Bab - 83
84
Bab - 84
85
Bab - 85
86
Bab - 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!