9. Gengsi segunung

Alfindra hampir meledakkan amarahnya disana kalau tak suara Bambang menyadarkan.

"Kamu geledah mansion ini, semuanya!" perintah Alfindra. Anton menggeleng tak setuju.

"Meskipun mansion ini darimu, bukan berarti kamu bisa seenaknya saja. Jangan lupa, kalau aku sudah memberi Almira!"

"Tapi kamu menyembunyikannya bukan? Kamu yang membuat Almira pulang dan Hana datang ke mansionku, kalau tidak lupa!" sinis Alfindra.

"Apa tidak sebaiknya Tuan menghubungi Nona Almira dan menanyakan keberadaannya?" sela Bambang membuat Alfindra langsung terdiam.

Masalahnya, ia mana punya nomor ponsel Almira. Dan kalau sampai Bambang tahu, Pengawal itu pasti akan tergelak mentertawakannya. Bagaimana bisa suami istri tak saling memiliki nomor ponsel? Sialnya itu memang benar adanya.

"Ck!" Alfin berdecak. Meninggalkan mansion Anton dengan kekesalan yang menggunung.

"Kalian tetap cari istriku sampai dapat, jangan pulang kalau belum menemukan keberadaan Almira!"

Bambang siap mengangguk, meski di belakang Alfin ia mendumel tak jelas.

Alfin memilih pulang, menghubungi Madel agar datang ke mansion. Dibanding menanyakan nomor ponsel Almira pada Bambang, pria itu lebih memilih meminta Madel mencari tahu semuanya.

Bisa saja Alfin minta sama Hana, masalahnya ia sedang malas dengan perempuan tak tahu diri itu.

"Ck! Del, kamu datang ke mansion sekarang! Oh ****, sampai sana kamu harus sudah mencari tahu nomor ponsel Almira!" tegasnya di sambungan telepon.

"Ya, Tuan. Saya akan segera sampai!"

Alfin melempar ponselnya ke samping, melajukan mobilnya berkeliling barangkali gadis itu memang berada di jalan. Jadi gadis tanpa tujuan karena ucapannya tadi pagi. Kalau diingat-ingat Alfindra memang sudah keterlaluan.

"Awas saja kamu, Almira! Kalau sampai ketemu," gumamnya kesal dengan spontan memukul stir kemudi. Alfin bahkan belum makan malam dan terlihat semrawut.

Lain halnya dengan Bambang, dibanding mencari Nona-nya. Pemuda itu memilih jalur efektif menghubungi Almira.

"Kan kan aktif, Tuan Alfin be go atau apa ya?" gumam Bambang. Sialnya didengar oleh sosok di seberang sana yang tak lain adalah Almira.

"Ya, Bam? Ada apa? Kenapa ngatain Mas Alfin be go?"

Bambang terkesiap, tak menyangka Almira mendengar umpatannya barusan soal Alfindra.

"Itu Nona, saat ini Nona ada dimana?" tanya Bambang mengalihkan pembicaraan.

"Aku di rumah Papa," bohong Almira. Ia tak mungkin mengatakan kejadian yang menimpa hari ini.

"Anda jangan bohong Nona!" tegas Bambang.

"Aku memang di rumah Papa, Bam!" kekeh Almira.

"Apa anda punya papa lain Nona? Sebab tadi saya, Budi dan Tuan Alfindra datang ke rumah papa anda, tapi Nona tidak ada disana."

Glekkk...

Almira menelan ludahnya susah payah, bersama dengan itu suara Rayyan membuyarkan lamunannya.

"Al, mau makan sekarang?" tawar Rayyan.

Bambang cukup terkejut mendengar suara laki-laki, ia menajamkan pendengarannya untuk kembali memastikan.

"Anda dengan siapa Nona, jangan main api di belakang Tuan Alfin. Suami Anda seram, kalau ngamuk. Barusan saja Tuan Anton sampai terjatuh di lantai," lapor Bambang membuat Almira mengernyit.

"Main api? Astaga, kamu datang saja ke rumah sakit Hermina!"

"Apa? Nona kenapa? Dimana tadi?" Bambang panik. Ia langsung menghampiri Budi dan masuk ke dalam mobil karena tadi mereka masih berada di luar pagar mansion Anton.

Sementara Alfindra mengobrak abrik isi mansion, ia bahkan melempar vas bunga ke tembok. Kekacauan itu tentu disaksikan Hana, karena kakak Almira itu masih ada disana. Hana memilih menjadi penonton di lantai atas, melihat Alfindra mengamuk hanya karena gagal mencari Almira, daebak!

"Tuan!" Madel datang terlambat, napasnya ngos-ngosan.

"Gimana?"

"Saya punya nomor Nona Almira, anda bisa menghubunginya sekarang!" Madel mendekat dan menyerahkan ponselnya. Sudah ia cari nama Almira, Alfin bahkan tinggal meng-copy atau mengirim langsung kontak Almira ke ponselnya.

Sayang sekali, Alfindra adalah manusia dengan tingkat gengsi yang tinggi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***