"Sial! Monster macam apa ini? Kenapa kulitnya keras sekali?" Dino menyeringai kesal, karena serangan para hunter termasuk dirinya sendiri tak mampu menembus kulit Vergos Krakos. "Taunt!"
Dino memukul-mukul perisai cukup besar yang dipegang oleh tangan kirinya dengan pedang yang dipegang tangannya. Untuk memprovokasi Vergos Krakos agar tidak menyerang para hunter yang lain, tapi hanya menyerang Dino.
Vergos Krakos terprovokasi dan menyabetkan tentakelnya hanya pada Dino. Pria kekar berkulit coklat tersebut terus berguling ke kanan dan ke kiri, serta melompat untuk menghindari setiap sabetan tentakel Vergos Krakos.
“Super Charge!”
Din menyelimuti dirinya dengan aura merah pekat dan berfungsi meningkatkan kompresi partikel energi Arkha menjadi 25 kali lipat. Lalu menebas salah satu ujung tentakel Vergos Krakos yang sedang menjulur ke arahnya, dan berhasil menggores kulit tentakel tersebut, walaupun tidak dalam.
SLASH!
Garis siluet lengkung tampak jelas di tentakel sala satu tentakel Vergos Krakos dan membuatnya meraung kesakitan. Lalu masuk dalam mode mengamuk menembakkan duri-duri sepanjang satu meter di seluruh tubuhnya, “Roaaaar …!””
JLEB! JLEB!
Satu persatu hunter dari berbagai rank dan berbagai job berjatuhan ke permukaan pasir pantai maupun permukaan air laut
“Aaaaakh …!” Para hunter itu mengerang, menjerit dan memekik kesakitan. Seketika itu juga mereka semua tewas dan langsung ditarik oleh tentakel-tentakel Vergos Krakos ke arah mulutnya untuk dikunyah bulat-bulat satu persatu dengan cepat.
“Groaaar …!” Vergos Krakos meraung keras dan raungan monster Gurita raksasa yang semakin membesar tersebut, menimbulkan gelombang tinggi di permukaan laut menghempaskan para hunter yang tersisa sedikit.
***
Portal putih perbatasan antara Kulon Progo dan Bantul
Alvaro dan Aruna sudah masuk ke dalam sebuah portal putih. Portal tersebut berbentuk daratan magma yang sangat panas.
Skill pasif Divine Glory aktif otomatis untuk melindungi tubuhnya dari hawa panas 300 derajat. Aruna yang memiliki job Magician dan dikhususkan sihir elemen api, tentu saja tidak menjadi masalah dengan suhu panas yang sangat ekstrim tersebut, sebab memiliki skill pasif fire resistance.
[Selamat, tuan mendapatkan skill Burning Burst Mode]
[Skill Burning Burst Mode adalah kemampuan pengguna menyelimuti dirinya dengan aura api yang berkobar-kobar dan meningkatkan kompresi partikel Arkha sampai 50 kali lipat. Penggunaan Arkha poin 1 detik 1 Arkha poin]
[Tetew-tetew! Terdeteksi monster dalam radius 500 meter]
<>.................¤…………..<>
[Nama monster: Magma Knight]
[Level: Putih]
[Elemen: Api]
[Poin pengalaman: 10 poin]
<>.................¤…………..<>
<>.................¤…………..<>
[Nama monster: Magma Lance]
[Level: Putih]
[Elemen: Api]
[Poin pengalaman: 10 poin]
<>.................¤…………..<>
<>.................¤…………..<>
[Nama monster: Magma Guard]
[Level: Putih]
[Elemen: Api]
[Poin pengalaman: 10 poin]
<>.................¤…………..<>
<>.................¤…………..<>
[Nama monster: Magma Acolyte]
[Level: Putih]
[Elemen: Api]
[Poin pengalaman: 10 poin]
<>.................¤…………..<>
Alvaro mengernyit melihat layar panel hologram merah yang menunjukan pemberitahuan banyak monster yang berelemen api di sekitar mereka.
Monster yang menunggangi kuda berzirah merah kejinggan dan memakai zirah dengan warna yang sama seperti zirah yang dipakai kudanya, serta memegang tombak javelin menyeruduk ke arah Alvaro.
“Firewall!”
Aruna menciptakan kubah api untuk melindungi mereka berdua dari Magma Spear yang akan menyeruduknya dengan tombak Javelin.
Namun ketika menyentuh lapisan kubah api, Magma Spear langsung terbakar dan meraung kesakitan, “Groaaar …!”
Hawa panas yang dikeluarkan dinding api dibuat oleh Aruna lebih panas daripada resistansi zirah yang dipakai oleh Hell Spear, yakni 350 derajat celcius untuk kubah api Aruna dan 300 derajat untuk resistansi zirah Hell Spear terhadap hawa panas.
Alvaro menarik senapan magnum rifle di pinggang belakangnya dan menyeru, "Rage Burst Mode!"
Kemudian menarik pelatuk dan membidik setiap monster magma yang sedang berlari cepat ke arah mereka.
CUG! CUG!
Alvaro membuat Aruna berdecak kagum. Hanya dengan tangan kirinya, pria berponi miring ke kiri tersebut menembaki setiap monster dengan sangat cepat dan setiap tembakannya tepat mengenai dahi para monster magma, mulai dari Magma Spear sampai dengan Magma Guard.
“Fire Bullet!”
Aruna menembakkan proyektil-proyektil api untuk membombardir kawanan monster magma yang semakin banyak keluar dari dalam danau magma.
Gadis berambut merah tersebut begitu beringas membantai setiap monster magma yang sedang berlari ke arahnya. Dia begitu bersemangat setelah mendapatkan sarung tangan Dragon Claw yang dibuat oleh Alvaro.
JLEB! JLEB!
Satu persatu tubuh monster magma berjatuhan dengan tubuh terbakar api yang berkobar-kobar dan menjatuhkan kristal inti magma.
Monster di dalam portal putih daratan magma tersebut monster yang sangat mudah karena hanya memiliki kompresi partikel lima kali lipat.
"Aruna! Kumpulkan semua bola kristal merah itu. Aku akan mencari keberadaan boss monsternya. Kondisi di luar sedang gawat, cepat!" teriak Alvaro ke arah Aruna yang sudah habis membantai semua monster magma.
Gadis berambut merah itu segera melesat dan mengumpulkan satu persatu kristal inti magma dengan menyimpannya ke dalam jam tangan ruang.
Sedangkan Alvaro berlari ke sebuah lubang di permukaan tanah dan ada tangga yang menuju ke bagian bawah permukaan tanah.
Tanpa pikir panjang, Alvaro turun menuruni anak tangga satu persatu dengan sangat hati-hati dan waspada.
Baru saja kaki Alvaro menginjak anak tangga pertama, lingkaran sihir hitam menutup lubang permukaan tersebut dan Alvaro tidak bisa keluar dari lubang tersebut. Dia merasa ada firasat buruk yang menantinya di bagian dasar lubang.
“Aruna! Aruna!” panggil Alvaro dengan memukul-mukul lingkaran sihir yang menutup lubang sebesar 3 meter tersebut.
Akan tetapi, hal yang dilakukan Alvaro itu sungguh sia-sia. Aruna tidak dapat mendengar panggilan keras Alvaro.
Dengan langkah kaki yang berat dan perasaan pasrah, Alvaro satu persatu menuruni anak tangga. Dia merasa saat ini adalah saat terakhir hidupnya, karena lubang tersebut memiliki hawa dingin dan aura membunuh yang sangat kuat, disertai aura kegelapan yang sangat kuat.
Tubuh Alvaro menggigil ketakutan dan kakinya seperti membeku, tidak dapat melanjutkan menuruni anak tangga selanjutnya.
“Xixixixi ….”
Dari bagian dasar lubang terdengar suara tawa cekikikan dan membuat bulu kuduk Alvaro meremang kuat. Belum pernah dia merasa sangat ketakutan seperti ini. Rasa ketakutannya melebihi rasa takutnya saat bertemu Thanatos.
Namun tekadnya kembali menyala-nyala saat mengingat semua penghinaan teman-temannya dan para hunter yang mati di depan matanya.
Kakinya yang merasa tertanam di anak tangga segera dilangkahkan dengan langkah tegap dan kuat menuruni satu persatu anak tangga.
[Tetew-tetew! Terdeteksi Boss monster]
<>.................¤…………..<>
[Nama monster: Vanessa Frostmourne]
[Level: ???]
[Elemen: Es]
[Poin pengalaman: 500 poin]
<>.................¤…………..<>
Akhirnya Alvaro sampai di bagian paling bawah lubang di permukaan tanah retakan lava. Suasananya sangat gelap, hawa dingin minus 100 derajat menyeruak di dalam ruangan yang tidak ada pencahayaan tersebut.
“Xixixixi ….”
Suara tawa cekikikan itu semakin terdengar sangat kuat di kedua telinga Alvaro.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments