Part 12

ZRASH!

Kepala wanita yang sedang memakai headset itu ditelan bulat-bulat dan menyemburkan cairan merah ke dalam mulut Houl Ghoul.

Monster hantu bayangan itu sangat menikmati kepala dan darah yang masuk melewati kerongkongannya, seperti rasa dingin es buah ketika melewati tenggorokan kering sehabis berpuasa.

Mulut monster itu tidak berhenti mengunyah, hingga seluruh tubuh wanita berkulit sawo matang tersebut habis tak tersisa ditelannya.

Dia tersenyum lebar dengan cairan merah masih nampak di giginya yang tampak seperti barisan bilah gergaji. Rasa haus darah dan daging manusia menyeruak dalam dirinya. Ingin merasakan lagi dan lagi darah manusia yang segar serta daging yang memiliki energi Arkha.

Dalam 24 jam, manusia, Arkham, dan hunter banyak yang hilang satu persatu disantap oleh Houl Ghoul yang terus berevolusi levelnya.

***

Keesokan paginya.

Alvaro sudah melaporkan misinya ke asosiasi hunter lewat jalur belakang karena dirinya tak mau menjadi pusat perhatian, setiap kali masuk ke dalam gedung hunter.

Pria berambut hitam dengan poni miring ke kiri tersebut, mendapatkan uang atas bayarannya menutup portal putih seorang diri, yakni 5 juta rupiah. Karena mayat monster yang diberikannya cukup banyak, tapi tidak menyerahkan mayat monster Venom Fang pada asosiasi hunter.

Vargas yang kebetulan sedang berjalan menyusuri lorong bagian dalam gedung hunter menepuk pundak Alvaro yang sedang berjalan mengendap-endap untuk menuju pintu belakang gedung hunter.

“Anak muda, apa yang sedang kau lakukan?” Vargas yang memiliki kumis melintang itu menatap tajam ke arah wajah Alvaro yang telah menoleh ke arahnya. “Alvaro?! Kamu ngapain disini? Ini bukan sembarang hunter bisa masuk.”

“Ma-maaf, ketua. Aku hanya tidak mau aku jadi pusat perhatian lagi dan membuat ruangan lobi asosiasi hunter ricuh seperti sebelumnya. Makanya aku masuk dari belakang,” jelas Alvaro dengan perasaan takut dan gugup.

Takutnya dia akan ditangkap atau dihukum gara-gara masuk dari belakang gedung tanpa izin.

“Ya, sudah. Lain kali jangan lakukan itu lagi.” Vargas menepuk pundak kanan Al dan berlalu melewati tubuh pria bermanik mata hitam itu. kemudian dia menoleh ke arah Alvaro, karena ingat sesuatu, “Oh, ya. Kamu hunter rank Warrior kan? Sebaiknya berhati-hati, ada banyak hunter yang hilang.”

Setelah mengatakan hal itu, punggung Vargas sudah tak terlihat lagi, karena masuk ke dalam ruangan ketua cabang Asosiasi Provinsi Yogyakarta.

“Terima kasih ketua.” Alvaro pun membungkuk hormat ke arah Vargas, meski pria yang bermuka boros tersebut telah hilang dari pandangannya.

Sebelum ke gedung asosiasi hunter, Alvaro berkunjung ke balai pustaka senjata untuk membeli beberapa ramuan Arkha atau disebut Arkha potion (AP) dan sarung tangan untuk menutupi kedua lengannya. Terutama lengan kirinya agar jangan sampai diketahui oleh orang lain.

Setelah keluar dari gedung Asosiasi hunter, Alvaro ingin menyelesaikan misi latihan harian yang belum diselesaikan, yakni push up 50 kali, squat jump 50 kali, pull up 50 kali dan mengayunkan pedang 100 kali.

Langkah kakinya mengarah ke sebuah taman perempatan lampu merah dan tidak jauh dari gedung asosiasi hunter, hanya berjarak 200 meter ke arah timur.

Sesampainya di taman itu, tidak ada orang, dan sangat sepi. Alvaro tersenyum lebar karena kondisi seperti ini yang sangat disukainya.

Perlahan tapi pasti, Alvaro melakukan gerakan pull, squat jump, push up dan mengayunkan pedang Ringu untuk menguatkan otot-otot tubuhnya agar lebih kuat.

Setelah selesai, dia duduk dengan menyandarkan tubuhnya pada sebuah batang pohon untuk menenggak sebotol cairan merah. Itu adalah cairan Arkha potion dan warnanya seperti minuman anggur merah cap orang tua yang selalu memabukan para pecintanya.

[Tetew-tetew …! Misi harian berhasil diselesaikan]

<>...............¤……………<>

[Misi: Latihan push up 50 kali, squat jump 50 kali, pull up 50 kali, lari selama 30 menit, ayunkan pedang 100 kali dan meditasi selama 30 menit]

[Hukuman: Disetrum benda pusakanya]

[Batas waktu: 24 jam]

[Hadiah: 1 botol heal potion dan 1 botol Arkha Potion (bonus tambahan 10 botol heal potion dan Arkha potion jika bisa konsisten latihan selama 7 hari berturut-turut]

<>...............¤……………<>

[Hadiah sudah ditransfer ke ransel inventaris sistem]

Tiba-tiba matanya berkeliling setelah mendengar suara tangis sesenggukan dari seorang wanita. Merasa staminanya sudah pulih, Alvaro bangkit berdiri dan dengan langkah kaki yang cukup pelan serta hampir tanpa suara. Pria berambut poni miring ke kiri itu berjalan ke arah sumber suara yang berada di sebelah Selatan.

Nampak punggung yang bertahtakan rambut berwarna merah lurus dan sangat berkilau. Alvaro yang melihat punggung dengan rambut merah yang begitu halus dan bau wanginya menyeruak tersebut, meneguk salivanya dalam-dalam.

“Gluk! A-aruna?!” Alvaro mempercepat langkahnya. Tapi langkahnya terhenti dengan mata melebar saat melihat sosok bayangan hitam di belakang tubuh Aruna dengan mulut terbuka lebar siap memakan Aruna bulat-bulat. “Awas Aruna!”

Alvaro pun melompat dengan memeluk pinggang Aruna dan berguling di permukaan tanah seperti film Bolywood.

“Ma-maaf, Aruna.” Alvaro bangkit sambil menegakan badan Aruna yang masih syok akibat teman satu party-nya tewas dan hilang dimakan Houl Ghoul.

Houl Ghoul menyeringai dengan menampakan didi-didinya yang putih berbaris seperti bilah gergaji dan melesat ke arah Alvaro.

Cakarnya diayunkan untuk menebas tubuh Alvaro menjadi dua, tapi dengan sikap, Alvaro menangkisnya dengan tangan kiri dan menarik pistol yang hanya tersisa satu di pinggangnya, lalu menarik pelatuk pistol yang sudah terarah ke dahi Houl Ghoul.

DOR! DOR!

Proyektil laser merah tersebut menembus dahi Houl Ghoul, tapi tidak membuatnya terluka karena sosok monster tersebut hanya seperti bayangan hantu.

Alvaro tercengan dan segera memeluk pinggang Aruna yang masih belum sadar dari rasa syoknya. Lalu melompat ke samping dan benar saja tempat duduk yang berada di belakang mereka berdua dibelah oleh cakar Houl Ghoul.

SLASH!

Garis siluet putih berbentuk vertikal tercetak jelas di kursi tersebut dan perlahan dengan potongan rapi, kursi itu terbelah menjadi dua.

“Aruna! Sadarlah!” Alvaro mengguncang bahu Aruna dengan cengkraman tangannya. “Kita sedang diserang oleh monster!”

Aruna langsung tersadar dari syoknya dan tanpa pikir panjang mengarahkan kedua telapak tangannya ke arah Houl Ghoul untuk menembakan bola-bola api, “Multiple Fireball!”

Bola-bola api itu meledak tapi setelah menembus tubuh Houl Ghoul yang transparan.

Merasa serangannya gagal, Aruna langsung lari meninggalkan Alvaro seorang diri dan harus berhadapan langsung, satu lawan satu dengan monster yang tak bisa diserang dengan serangan fisik.

“Rage Burst Mode!” seru Alvaro dan menyelimuti tubuhnya dengan aura ungu yang berkobar-kobar.

Selain itu, membuat tangan kiri yang terselubungi oleh sarung tangan itu berubah warna retakan dari biru menjadi merah.

Alvaro menggenggam gagang pistol dan dengan tangan kirinya, hingga menimbulkan sebuah getaran resonansi pada pistol tersebut. lalu ditarik pelatuknya dengan mengarah ke salah satu mata Houl Ghoul.

DOR!

Proyektil laser biru tepat mengenai mata kiri Houl Ghoul dan membuatnya meraung kesakitan. Dengan meronta-ronta, Houl Ghoul terbang ke udara untuk kabur dan Alvaro tidak bisa mengejarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!