Alvaro segera meminum cairan merah dan menyimpan magnum rifle ke bagian belakang pinggangnya. lalu menuruni lift gedung untuk memburu Houl Ghoul dengan menggunakan Ringu. Dia akan menggunakan magnum rifle tersebut jika terdesak saja.
Berkat kerjasama para hunter dari hunter rank Elite, rank Mythic dan rank Chief, semua Houl Ghoul berhasil dibersihkan dari pusat kota. Tentu saja yang berjasa besar adalah Aruna dan Alvaro yang menggunakan cara jitu untuk membunuh mereka.
Masalah belum selesai dan pusat kota yogyakarta masih mendapat ancaman besar dari Entopia Ghoul. Alvaro sedang memikirkan cara untuk menangani monster bayangan raksasa tersebut agar menjauh dari pusat kota.
Sambil berlari cepat, otaknya terus berpikir dan merangkai semua informasi yang telah disimpan dalam memori otaknya.
“Apa yang sedang dia incar? Apa yang sedang dia pikirkan? Jika kau jadi dia, apa yang dia inginkan?” pikir Alvaro coba memahami keinginan Entopia samil menyusuri jalan utama pusat kota Yogyakarta yang cukup kacau dengan kaca gedung berserakan.
Di wilayah udara pusat kota Yogyakarta, seluruh hunter rank Chief dan Aruna terbang menggunakan skill fly dan ada juga yang menggunakan zirah armor yang bisa membuatnya terbang.
“Kapten! Serangan fisik dan sihir tidak akan mempan padanya, kecuali menggunakan senjata rank D atau senjata yang memiliki kompresi partikel minimal tiga kali lipat maka bisa melukainya!” teriak Aruna memberikan informasi pada semua hunter rank Chief yang sedang terbang berdampingan dengannya.
“Charge Area!” seru Kevin seorang hunter yang memiliki job Magician, dan menyelimuti kesembilan rekannya dengan aura biru.
Aura biru itu meningkatkan kompres partikel energi Arkha sampai lima kali lipat dana memuat mereka bersemangat.
“Fire Annihilation!”
Aruna melesat secepat kilat ke arah Entopia Ghoul dan menyemburkan api yang sangat besar untuk membakar tangan kanannya.
SWUSH! BOOM!
Tangan kanan Entopia Ghoul putus dan berubah menjadi kepulan asap. Monster bayangan itu terbang ke arah gunung merapi untuk menyerap hawa panas dari kawah gunung tersebut.
Dia sudah dikendalikan oleh Thanatos yang berada di dalam tubuh Fredrick dan merencanakan untuk meledakan kota Yogyakarta sebagai ancaman dan teror pada manusia di seluruh dunia agar jangan melawan para monster.
Aruna, Kevin, dan kesembilan rekannya mengejar Entoia Ghoul yang sedang terbang cepat menuju kawah gunung Merapi.
Alvaro juga ikut mengejarnya mengendarai motor trail yang terparkir di depan sebuah minimarket yang ditinggal para penjaganya karena sudah dievakuasi.
Entropi Ghoul berhasil menggapai bibir kawah gunung Merapi dan sedang menyerap hawa panasnya. Tapi rekan Kevin yang bernama Nina terbang melesat ke arah Entopia Ghoul dan mengetahui rencana yang akan dieksekusi monster bayangan tersebut.
“Tsunami Wave!”
Nina mengerahkan semua energi Arkhanya untuk menciptakan gelombanag sunami yang disemburkan dari mulutnya.
SWUSH!
Sebelum terkena gelombang tsunami tersebut, dengan hawa pana yang diserapnya, Entopia Ghoul berhasil menumbuhkan tangan kanannya lagi yang sudah putus. Lalu kedua tangannya disilangkan untuk menahan laju air bah yang sangat cepat tersebut.
Air bah itu tumpah ke berbagai arah di lereng gunung Merapi dan saat itu pula, Entopia Ghoul membalas dengan menembakan sinar laser merah yang sangat panas ke arah kawanan hunter pengejarnya.
SWUSH! BOOM!
Suara ledakan disertai pekikan hunter rank Mythic menggema di atas wilayah udara kawah gunung merapi.
“Jet Flare!” Aruna berhasil menghindar sebelum sinar laser merah itu mengenainya dan menyerang balik dengan tembakan bola api yang sangat besar dari kedua telapak tangannya yang disatukan dan menghadap ke arah Entopia Ghoul, “Big Bang Fireball!"
Bola api raksasa itu melesat cepat ke arah Entopia Ghoul dan menghantamnya hingga meledak, serta monster bayangan hantu lava itu terlempar jauh ke arah Alvaro yang sedang menaiki motor dengan kecepatan tinggi.
Aruna turun secepat mungkin karena semua energi Arkha miliknya telah habis. Begitu pula semua botol AP miliknya juga sudah habis tak tersisa sama sekali di dalam jam tangan ruangnya.
Alvaro segera melompat dari atas motor, agar tidak tertimpa Entopia Ghoul yang bentuknya sudah menyusut setinggi 30 meter, akibat hantaman keras bola api raksasa milik Aruna.
BOOM!
Tepat sekali, tubuh Entopia Ghoul langsung menimpa motor yang dikendarai Alvaro dan telapak tangannya berhasil menyabet tubuh Alvaro hingga terpental menabrak bebatuan.
BOOM!
Permukaan tanah dalam radius 300 meter dikelilingi kepulan asap dan debu yang diakibatkan tubuh Entopia Ghoul yang jatuh ke permukaan tanah.
Kini tubuh Entopia Ghoul bukan lagi bayangan karena sudah berbentuk seperti Golem lava. Akibat monster bayangan itu menyerap hawa panas dan lahar kawah Merapi terlalu banyak dan membuat tubuh bayangannya mengeras seperti batu lava.
Alvaro bangkit dengan tertatih dan langsung menenggak 2 botol heal potion untuk memulihkan lukanya yang cukup parah.
“Monster bedebah! Kali ini aku akan mengulitimu! Rage Burst Mode!” sungut Alvaro berapi-api.
Tubuhnya diselimuti aura ungu berkobar-kobar dan tangan mekanik itu berubah warna menjadi warna ungu terang dengan bagian lengan dalam sampa telapak tangan berwarna biru. Alvaro menamakan tangan mekanik itu Twin Drive Gear.
[Tetew-tetew! Tuan telah memicu kompresi tinggi pada pedang Ringu dan bisa bertransformasi menjadi Vengeful Blade]
Saat melihat layar panel hologram berwarna mera, Entopia sudah berada di depan alvaro dan menghantamnya dengan pukulan yang sangat kuat.
BAM!
Tubuh Alvaro menabrak batu setinggi 10 meter di belakangnya hingga hancur berkeping-keping. Entopia Ghoul belum puas dan menghantamkan lagi pukulannya bertubi-tubi ke arah Alvaro yang masih berdiri menempel pada sisa batu setinggi 3 meter tersebut.
BAM! BAM!
Bajunya sudah compang-camping dihajar habis-habisan oleh Entopia Ghoul dan kulitnya lecet di seluruh bagian tubuh.
Alvaro masih menggenggam gagang Ringu dengan sangat kuat memanfaatkan partikel energi yang dibenturkan oleh Entopia Ghoul melalui pukulannya untuk diserap oleh Ringu.
“Sekarang! Vengeful Blade!” seru Alvaro dan memukul tangan Entopia dengan tangan kanannya.
Lalu merubah Ringu yang berada di genggaman tangan kirinya menjadi sebuah pedang berwujud bilah besar dan memiliki 3 duri gerigi di sisi kiri serta kanan bilahnya. Pedang itu berwarna ungu gelap dengan garis biru di tengah bilahnya yang menghubungkan sisi kiri dan sisi kanan duri gerigi.
Alvaro berhasil menahan pukulan Entopia Ghoul, walau tulang lengan kanannya harus retak. Sedetik kemudian dia menyabetkan Vengeful Blade untuk memotong tangan kiri Entopia Ghoul yang sedang ditahan oleh kepalan tangan Alvaro.
SLASH!
Pergelangan tangan besar itu putus, Alvaro tidakmengehntikan tebasannya dan mncincang-mencincang kedua tangan Entopia Gold menjadi bongkahan-bongkahan besar.
Amarah Alvaro sudah memuncak, karena Entopia Gold benar-benar kejam telah memakan rekan-rekannya sesama hunter.
Dia melompati bongkahan batu yang terbuat dari tangan entopia Ghoul yang telah dipotongnya untuk menuju ke arah kepala monster bayangan lava tersebut.
Alvaro mengerahkan semua energi Arkha ke bilah Vengeful Blade dan menyelimutinya dengan aura ungu terang yang berkobar-kobar.
Kemudian menebas kepala Entopia Ghoul hingga terputus dan kepala itu melayang ke udara sambil meraung keras, “Groaaar …!”
Tubuh entopia Ghoul luruh jadi debu setelah kepalanya lepas dari badannya dana menjatuhkan sebuah inti kristal berwarna jingga terang.
Alvaro langsung terkapar pingsan dengan tubuh mengeluarkan asap dan hanya memakai underwear saja. Baju yang dipakainya telah hangus oleh hawa panas yang dikeluarkan oleh Entopia Ghoul dan beruntungnya, berkat skill Rage Burst Mode, tubuh Alaro jadi tahan panas sampai 500 derajat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments