Chapter 5.

Keesokan paginya, Kaki Gunung Merapi. Fredrick memimpin rapat semalam. Ada sepuluh anggota yang ikut dalam penggerebekan portal putih ini, termasuk Alvaro.

Terdiri dari 5 Hunter Rank Elite yang memiliki Job Knight, 3 Rank Hunter Mythic yang memiliki Job Magician, 1 Hunter Rank Chief yang memiliki Job Fighter dan 1 Hunter Rank Warrior yang tidak memiliki job, siapa lagi kalau bukan Alvaro.

“Semuanya bersiap!” teriak Fredrick yang menjadi ketua tim party dalam penggerebekan portal putih kali ini. Ia memiliki lisensi Hunter Rank Chief juga Job Fighter.

Semua anggota menekan tombol jam tangan ruang untuk memakai cyborg armor suit masing-masing. Hanya Alvaro yang memakai cyborg armor suit berwarna hitam karena memiliki level F. Sedangkan yang lain memakai cyborg armor suit berwarna putih yang memiliki rank E.

“Ayo maju!” teriak Fredrick berapi-api.

Mereka semua pun masuk ke dalam lingkaran portal berwarna putih. Dengan petir putih bergemericik yang juga berwarna putih.

Setelah masuk ke dalam dengan tatapan penuh waspada, ternyata di dalam portal tersebut adalah sebuah hutan dengan rawa-rawa yang memiliki cairan hijau, ungu, dan merah.

“Alvaro! Kamu di belakang kami saja. Kamu baru pertama kali masuk ke dalam portal!” seru Griya.

“Tugas kamu hanya kumpulkan Kristal Arkha sampai habis jika telah menemukan tempatnya.”

“Ba-baik, Senior.” Alvaro mengangguk pelan.

Mereka menyusuri jalan setapak yang diapit rawa di kiri dan kanannya. Jalan setapak tersebut sepertinya menuju ke sebuah tempat yang sangat gelap.

Semakin masuk ke dalam hutan semakin gelap dan suasananya sangat sunyi. Dengan pencahayaan temaram serta jarak pandang hanya 5 meter.

Alvaro bersiaga dan mengeluarkan belati dari jam tangan ruang. Takut ada monster yang akan muncul tiba-tiba dan menyerang mereka.

Dia begitu merinding ketika masuk ke dalam hutan yang begitu gelap dan lebat. Sampai-sampai bulu kuduknya meremang maksimal.

...BAM!...

Fredrick memukul perut Toxic Toad yang tiba-tiba melompat ke arah kawanan hingga terpental dan tewas dengan perut berceceran isinya.

“Semuanya bersiaga!” teriak Fredrick berapi-api dan bersikap elegan.

Semua anggota yang memiliki Job Knight mengeluarkan perisai mereka. Awalnya mereka hanya mengeluarkan pedang karena menganggap monster di dalam portal tersebut hanya slime. Akan tetapi ternyata yang berada i dalam sana adalah Toxic Toad, yakni monster katak setinggi satu meter dan sangat beracun.

Para Knight membentuk barisan perisai di depan untuk mengantisipasi serangan Toxic Toad dari depan. Sedangkan ketiga hunter lain yang memiliki Job Magician bersiap dengan serangan sihir elemen mereka.

Alvaro semakin menggigil ketika kawanan masuk lebih dalam ke dalam hutan yang memiliki rawa dengan cairan yang meletup-letup seperti lahar dalam kawah gunung merapi. Akan tetapi, dia kembali tenang ketika para Knight berhasil menghalau setiap serangan dari para Toxic Toad.

“Kapten, kita akan masuk ke dalam gua. Sepertinya gua itu merupakan tempat boss monsternya,” tunjuk Griya pada sebuah lubang gelap di sebelah Barat.

“Baik. Sebelum itu kumpulkan semua mayat Toxic Toad."

"Angga lindungi Alvaro untuk mengumpulkan semua mayat Toxic Toad yang berhasil dibunuh."

Setelah selesai, Alvaro bersama Angga dan Griya masuk ke dalam gua untuk menambang Kristal Arkha!” titah Fredrick yang penuh wibawa.

“Baik, Kapten!” Alvaro, Griya dan Angga mengangguk tegas.

Lalu mereka bertiga pergi menemani Alvaro untuk mengumpulkan mayat Toxic Toad dan menyimpannya ke dalam jam tangan ruang milik Alvaro.

Dikarenakan Alvaro dianggap lemah oleh sembilan rekannya, maka dia ditugaskan untuk menambang atau memilih job sampingan Miner. Mau tidak mau Alvaro harus melakukannya, karena dalam party penggerebekan ini tidak ada yang memiliki job sampingan seorang Miner.

Tugas seorang Miner hanya mengumpulkan mayat monster dan juga kristal Arkha yang mereka temukan di dalam gua boss monster.

Alvaro merasa senang dengan tim party yang dipimpin Fredrick karena tidak ada yang menindasnya. Mereka mempunyai toleransi yang sangat tinggi pada pria berambut jabrik tersebut.

Dengan senyum sumringah, Alvaro menyimpan semua mayat Toxic Toad ke dalam jam tangan ruang miliknya. Ada 30 ekor Toxic Toad yang berhasil dikumpulkan oleh Alvaro.

Setelah selesai mengumpulkan mayat Toxic Toad dan menyimpannya ke dalam jam tangan ruang, Alvaro ditemani Griya dan Angga masuk ke dalam gua. Mereka melihat banyak kristal Arkha berwarna pelangi bermunculan seperti duri-duri di dinding gua.

“Ayo Al! Cepat kumpulkan semua kristal-kristal itu. Aku akan membantumu!” seru Angga dengan mata berbinar-binar.

Karena di dalam gua tersebut mereka bertiga menemukan kristal Arkha dengan kualitas yang sangat tinggi. Kalau dijual ke asosiasi hunter, mereka akan membeli dengan harga yang sangat tinggi.

Alvaro mengeluarkan shovel, yakni alat yang khusus memecahkan Kristal Arkha dan terbuat dari material khusus. Dia bersama Angga dan Griya mencangkul kristal-kristal Arkha menggunakan shovel.

Mereka begitu bersemangat mencabut duri-duri krista Arkha dari dinding gua. Setelah satu jam menambang kristal Arkha, Fredrick dan ketujuh rekannya masuk ke dalam gua untuk membunuh boss monster supaya portal putih ini tertutup selamanya.

“Angga! Griya! Alvaro! Kalian beristirahatlah! Boss monster ini biar kami yang urus. Lagipula ini hanya portal putih!” seru Fredrick.

Ia pun mengeluarkan senjata andalannya berbentuk kedua sarung tangan yang memiliki duri-duri kecil di punggung tangannya.

“Ayo masuk!”

Fredrick dan keenam rekannya masuk lebih dalam ke dalam gua yang memiliki dua cabang jalan.

Niko yang memiliki Job Magician melemparkan skill pendeteksi energi Arkha untuk mengetahui jalan mana yang menuju boss monster. Niko mengarahkan jalan cabang ke kanan, karena dia dapat melihat melalui indera keenamnya bahwa boss monster berada di dalam jalan yang berada di sebelah kanan.

“Kapten, boss monsternya hanya seekor goblin biasa. Kemungkinan hanya berevolusi menjadi Hobgoblin,” jelas Niko dengan penuh percaya diri.

Mereka bertujuh bergegas masuk ke gua di sebelah kanan dengan berlari cepat agar cepat keluar dari dalam portal putih. Mereka sudah tidak sabar untuk melaporkan buruannya ke asosiasi hunter dan membagi hasil buruannya lalu berpesta atas kemenangan mereka.

Hanya dalam setengah jam, mereka bertujuh berhasil membunuh Hobgoblin. Fredrick langsung memanggil Alvaro melalui panggilan jam tangan ruang untuk segera menyimpan mayat Hobgoblin.

Di gua jalur sebelah kiri, terdengar suara monster yang menggeram. Saat Alvaro sedang asyik-asyiknya menyimpan mayat dua Hobgoblin, tiba-tiba semua anggota party Fredrick yang berada di jalur kanan gua terhisap masuk ke dalam portal pusaran hitam.

Mereka bersepuluh pindah ke gua jalur sebelah kiri yang lebih gelap dari gua jalur sebelah kanan. Aura kegelapannya sangat pekat dan membuat bulu kuduk meremang maksimal.

“Kapten, sebaiknya kita pergi! Ini berbahaya!” pinta Niko yang merasakan aura kegelapan dan aura kematian yang sangat pekat.

“Flash of light!” Niko menembakan bola cahaya dari tongkatnya ke udar untuk menerangi gua tersebut.

Semua mata membelalak saat melihat seekor monster yang memakai zirah putih setinggi 15 meter. Punggungnya tertancap ribuan bilah pedang yang terhubung melalui rantai yang terhubung ke dinding gua.

Dia tidak memiliki kaki dan melayang setinggi 1 meter dari permukaan tanah. Monster itu melayang karena ada keempat sayap iblis putih di punggungnya. Akankah ke sembilan Hunter itu selamat?

Like, komen, dan rate, makasih 🙏

Terpopuler

Comments

ɴᴏᴠɪ

ɴᴏᴠɪ

seru ya berasa nonton film deh jadinya

2023-04-19

3

Andariya 💖

Andariya 💖

wah...seru ya 👍👍👍🤗

2023-04-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!