"Sial! Dia kabur. Huff … huff ….” Alvaro memukul pelan pohon yang ada di sampingnya. “Aku harus lebih kuat.”
Alvaro menengok ke kanan dan ke kiri, serta matanya berkeliling memastikan jia Houl Ghoul memang sudah kabur dan mencari keberadaan Aruna. Ternyata monster hantu bayangan memang sudah kabur. Aruna sendiri bersembunyi di balik gapura pintu masuk taman dan mengintip pertarungan Alvaro, serta sudah melihat semua kemampuan Alvaro.
“Aruna! Aruna!“ panggil Alvaro sambil matanya berkeliling mencari keberadaan Aruna, karena khawatir dengan gadis berambut merah itu.
Aruna menampakan batang hidungnya ke depan Alvaro dengan raut wajah dingin, “Terima kasih,” ucapnya singkat.
“Tunggu!” Alvaro menarik tangan Aruna dan membuat wajah mereka saling berhadapan dan matanya saling menatap. “Ma-maaf, aku hanya khawatir padamu. Apa yang sebenarnya terjadi?”
“Apakah jika aku menceritakannya padamu bisa mengembalikan temanku kembali ke dunia?” ketus Aruna.
“Ya, aku memang tidak bisa menghidupkan orang yang sudah mati. Maaf, aku turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya pada temanmu,” jawab Alvaro dengan menangkupkan tangan memohon maaf dengan tulus. “Pak Vargas memberi informasi jika kita harus waspada. Banyak kabar juga tersebar jika para Arkham dan hunter banyak yang hilang.”
Aruna terdiam sesaat pikirannya mulai merangkai semua kejadian hari ini dengan temannya yang sudah hilang dan menarik kesimpulan, “Kemungkinan besar monster yang menyerang kita tadi adalah pelakunya. Heran saja, berita sudah menyebar cepat hanya dalam 18 jam sudah banyak orang yang hilan dan targetnya Arkham dan hunter.”
“Bisa jadi. Apa Yang kamu kemukakan itu tidak salah dan akan menjurus pada suatu pola. Menurut dugaanku, monster itu mengincar manusia yang memiliki Arkha,” timpal Alvaro mengemukakan pendapatnya.
“Kita harus melaporkannya pada pak Vargas, ayo!” Aruna menarik tangan kiri Alvaro tanpa sadar. Dia merasakan sesuatu yang aneh dengan tangan itu, tangan itu beresonansi dengan energi Arkha miliknya tiba-tiba memadat.
[Selamat, tuan telah mendapatkan skill pasif Death Eater]
[Skill Death Eater adalah kemampuan pengguna untuk mendapatkan kemampuan dari monster yang telah dimakan dagingnya oleh pengguna]
[Selamat, tuan mendapatkan skill pasif Divine Glory]
[Skill Divine Glory adalah kemampuan pengguna menolak semua efek buruk pada tubuh. akan aktif secara otomatis ketika target yang menyerang pengguna menggunakan salah satu efek buruk]
Saat berjalan cepat menuju gedung Asosiasi hunter karena ditarik tangannya oleh Aruna. Alvaro mengernyit melihat panel hologram yang menunjukan pemberitahuan telah mendapatkan skill pasif.
Arna dan Alvaro masuk ke dalam gedung dengan berjalan cepat, membuat semua hunter agak panik. Tidak biasanya mereka bersama dan sekali bersama seperti orang sedang kesetanan, berjalan cepat dan menabrak siapapun hunter yang menghalangi jalannya.
“Woy, sabar bro!”
“Pelan-pelan sis!”
“Diam!” Aruna menoleh dengan tatapan tajam, dan melanjutkan, “Apa kalian ingin mati seperti hunter yang lain di makan monster itu?”
Semua hunter terdiam, lalu menjatuhkan rahang, “Monster?!”
Vargas yang mendengar ribut-ribut di lobi gedung hunter dengan berjalan cepat dan aura wibawa yang kuat, “Ada apa ini?” tanya dengan sorot mata yang tajam.
“Pak, maaf!” Alvaro mengacungkan tangan dan melanjutkan, “Kami tadi diserang monster yang tak mempan diserang oleh serangan elemen dan serangan fisik.”
“Ya, pak. Kami berdua yang melawannya, untung ada Alvaro. Jika tidak nyawaku sudah melayang dan Alvaro yang berhasil membuatnya kabur dengan pistolnya,” timpal Aruna serius.
“Hahaha …. Jangan bercanda, mana ada monster yang bisa keluar dari portal. Bukankah portal itu sudah dilindungi dengan skill pelindung terkuat oleh para hunter rank Primordial,” sergah Karma dengan tertawa sinis.
“Ya, benar. Lagipula dia itu kan hunter rank Warrior, mana mungkin bisa mengusir monster. Paling-paling juga hanya jadi seorang miner yang suka menggaruk pantatku yang gatal ini,” timpal Doni sambil menunjuk Alvaro dengan tatapan sinis.
“Saat kita merendahkan orang lain, maka sejatinya kita juga termasuk dalam golongan orang yang kita rendahkan dan kita sama-sama rendah."
Vargas berlalu pergi menuju ruangannya setelah mengatakan kata-kata yang menohok pada Karma dan Doni.
Alvaro tersenyum puas setelah Vargas memberikan mereka pelajaran dan mengekor di belakang Vargas diikuti Aruna yang berjalan berdampingan.
Melihat Alvaro yang sudah berubah fisiknya dan telah menyelamatkan hidupnya dari monster Houl Ghoul. Aati Aruna sedikit terbuka untuk Alvaro dan perasaan menyesal di masa lalunya kembali berkobar di dalam hati dan ingin sekali meminta maaf ada Alvaro.
“Terima kasih Alvaro. Maafkan aku sudah jahat padamu di masa lalu, ternyata kamu tidak berubah dan masih peduli denganku sampai saat ini,” batin Aruna dengan air mata yang menggenang di kelopak matanya.
“Sesampainya di dalam ruangan Vargas, aruna dan Alvaro silih berganti menceritakan kronologi dan mengemukakan pendapatnya pada Vargas.
“Alvaro, maukah kau membantuku untu memecahkan masalh ini?” pinta Vargas dan membuat raut wajah Alvaro dipenuhi tanda tanya besar.
“Pak, aku hanya hunter rank Warrior dan aku hanya punya tekad berani dan sebuah keberuntungan. Makanya aku bisa lolos dari monster itu dan membuatnya mundur sesaat. Mungkin sekarang monster itu sedang mengincar arham yang lain,” jawab Alvaro merasa rendah diri, pesimis, dan tidak berguna.
“Ikut aku! Gunakan skill saat kau melawan monster itu. Kita akan melakukan uji coba di ruang bawah tanah untuk menemukan kelemahan monster itu,” ajak Vargas dengan tatapan tajam.
***
Pusat kota Yogyakarta.
Para hunter sedang menembaki Houl Ghoul yang muncul di tengah kota dan jumlahnya bertambah banyak. Salah satu Houl Ghoul yang lebih besar melayang di udara menyerap energi ketakutan dari para warga yang berada dalam radius 1 km.
“Thunderball!”
“Waterball!”
“Fireball!”
“Windball!”
Para hunter yang memiliki job Magician menembaki bola-bola elemen untuk menghabisi para Houl Ghou. Setelah mereka menyerang dengan serangan fisik tapi tidak mempan.
BOOM! BOOM!
Kepulan asap dan debu menghalangi pandangan semua jalan utama di pusat kota Yogyakarta. Bencana ini pertama kalinya terjadi, yakni monster berkeliaran di dalam kota.
“Cepat! Cepat!”teriak salah satu hunter wanita yang memiliki job Assassin sedang mengevakuasi warga untuk menjauh dari pusat kota Yogyakarta.
Banyak warga dan hunter tewas dimakan oleh kawanan Houl Ghoul yang semakin bertambah kuat.
Keadaan kota kacau balau dan mencekam. Para hunter tersudut, semua senjata dan skill dikerahkan tapi sama sekali tidak berguna. Hunter yang turun ke kota, hanyalah hunter rank Elite dan Mythic saja.
Tetap saja, Houl Ghoul tidak mudah ditangani. Padahal hunter yang turun 100 orang hunter dari berbagai job dan merupakan hunter yang berpengalaman. Tapi itu semua tidak menjamin jika melawan monster yang sudah berevolusi dan mempunyai kecerdasan yang lebih tinggi.
Monster-monster itu meminum darah dan memakan daging manusia yang sudah menjadi Arkham. Itu semua agar mereka bisa berevolusi dan mendapatkan kekuatan yang lebih hebat untuk menjadi penguasa di bumi yang telah mereka invasi dan dimulai dari 5 tahn lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
ALVARO
mc naif tolol
2024-02-14
0