Apa Kamu Jatuh Cinta?

Apa yang dikatakan oleh semua orang memang benar. Melakukan semuanya berdua akan lebih cepat daripada seorang diri. Begitupun dengan Dayana. Atas bantuan Zelia yang membantunya membuat saus untuk salad, semuanya selesai dengan cepat.

Akhirnya kini tinggal sentuhan akhir. Buah yang sudah dipotong diletakkan di dalam tempat prasmanan besar. Buah itu tentu diletakkan di depan Dayana.

Sebelum gadis itu menuang sausnya. Sebuah sentuhan di tangannya membuatnya menoleh.

"Jangan lupa tersenyum sebelum menuangnya. Ingat! Masakan akan nikmat jika yang membuat dalam keadaan hati yang bahagia," Kata Zelia yang membuat Dayana tersenyum tanpa bisa dicegah.

Gadis itu mengangguk. Tentu dirinya akan selalu tersenyum. Apalagi memasak adalah kesukaan dirinya. Bermain di dapur, berkreasi dengan membuat banyak makanan adalah suatu kebahagiaan tersendiri untuknya.

Akhirnya saus itu kini sudah menyatu dengan buah-buahan. Zelia tentu membantu mencampur nya menggunakan sendok. Dia juga tersenyum saat melihat warna saus yang cantik dan aroma khas susi, mayonaise dan buah tercium begitu enak di hidungnya.

"Alhamdulillah, selesai," Lirih Dayana dengan bangga.

Dia menoleh ke samping. Menatap sosok wanita yang baru kali ini dia temui. Sosok wanita yang cantik dan baik hati menurutnya.

"Terima kasih banyak, Tante. Karena bantuan Tante, akhirnya salad ini selesai," Ucap Dayana sambil menunjuk ke arah salad yang mulai dibawa keluar oleh staf miliknya.

Dayana tak tahu harus berterima kasih model apalagi. Entah kenapa bertemu dengan Zelia ternyata membuatnya bisa menyelesaikan dengan baik dan cepat.

"Sama-sama, Nak. Jangan berterima kasih terus," Ucap Zelia sambil bercanda. "Terima kasih saja, gak bikin Tante kenyang."

Dayana terkekeh pelan. Dia menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Sebagai bentuk terima kasih dari Day. Bagaimana jika Tante, Day undang ke restoran Dayana? Dayana akan memasakkan makanan untuk Tante," Ucap Dayana dengan serius.

Zelia menggeleng. Dia mengangkat tangannya lalu mengusap tangan Dayana.

"Gak perlu, Nak. Tante hanya bercanda."

"Tapi Dayana serius, Tante. Dayana ingin Tante mencicipi masakan Dayana. Ya ya?" Dayana merengek.

Ya gadis itu memasang wajah imut agar sosok wanita yang mungkin seusia adik papanya itu mau menerima ajakan dirinya.

"Baiklah. Tante akan datang bersama suami dan anak-anak Tante," Kata Zelia yang membuat Dayana membelalakkan matanya.

Gadis itu mendekat. Entah kenapa dia penasaran. Bahkan keduanya kini duduk berhadapan di kursi yang ada di ruangan itu.

"Tante punya anak berapa?" Tanya Dayana penasaran.

Zelia tersenyum. Entah kenapa berbicara dengan Dayana, membuatnya seperti memiliki anak perempuan.

"Tante punya anak dua," Jeda Zelia menjawab. "Semuanya laki-laki."

"Wahh. Jadi Tante cantik sendiri di rumah?"

Zelia tertawa. Dia selalu mendapatkan panggilan ini jika tahu bahwa dirinya memiliki dua orang anak.

"Iya. Tante cantik sendiri. Bahkan Tante sering dibuat rebutan!" Bisik Zelia yang membuat tawa keduanya pecah.

Lihatlah hubungan kedua wanita ini. Meski usianya berbeda jauh. Bahkan keduanya baru pertama kali bertemu disini. Entah kenapa seakan tak ada batasan di antara mereka.

Baik Zelia maupun Dayana saling nyaman antara satu dengan yang lain.

"Enak banget ya, Tante. Kalau lagi kumpul bareng jadi ramai," Lirih Dayana dengan mengalihkan tatapannya ke samping.

Tanpa Dayana tahu, ekspresi wajah Zelia berubah saat mendengar kata kumpul. Berkumpul dalam artian apa? Bahkan dirinya tak pernah berkumpul bersama dalam satu ruangan.

Pasti akan ada seseorang yang pergi jika yang lain datang.

"Iya bahagia. Tante bahkan selalu berharap agar bisa berkumpul dengan anak dan suami Tante."

***

"Ada yang melihat Nyonya Zelia?" Tanya Kairo dengan bertanya pada seorang karyawan yang dia temui.

"Tadi sepertinya Nyonya berada disana, Tuan," Jawab salah satu karyawan menunjuk sebuah ruangan yang tak jauh dari ruangan besar ini.

Kairo mengangguk. Dia lekas melangkahkan kakinya menuju ruangan yang mungkin akan menemukan mamanya berada.

Jujur Kairo sejak yadi mencari Zelia. Namun, ternyata mamanya itu bisa menghilang tanpa jejak. Bahkan hanya ditinggal sebentar mengobrol dengan rekan kerjanya. Mamanya sudah tak ada di tempat semula.

"Tuan Kairo," Sapa seorang staf yang baru saja keluar dan menundukkan kepalanya.

"Apa ada Nyonya Zelia didalam?" Tanya Kairo dengan segera.

Dia tentu tak suka berbasa basi. Apalagi saat ini dia khawatir dengan sosok mamanya.

"Nyonya Zelia ini, apa wanita yang memakai gaun berwarna putih?"

Kairo spontan mengangguk. "Ya benar. Apa kau melihatnya?"

"Iya, Tuan. Nyonya ada di dalam," Jawab staf itu yang kemudian memberikan Kairo jalan untuk masuk.

Pria itu merasa sedikit lega saat tahu dimana mamanya. Dia segera membuka pintu itu dan masuk. Namun, saat bibirnya hampir saja terbuka memanggil mamanya. Dirinya mematung tak percaya melihat pemandangan di depannya.

Sebuah pemandangan indah dengan suara tawa kedua wanita yang terdengar di telinganya. Kairo benar-benar terkejut. Dirinya yang hampir masuk akhirnya menepi dan menempel di dinding. Bersembunyi dari dua manusia yang masih asyik berbicara antara satu dengan yang lain.

"Tante nanti ajak saja semua keluarga Tante. Dayana akan memasakkan makan besar untuk menyambutnya di restoran," Ujar Dayana dengan suara yang benar-benar sangat antusias.

"Kenapa Tuan Kairo disini? Nyonya Zelia ada disana," Kata staf yang tadi bertemu dengan Kairo dan membuat pria itu memejamkan matanya.

Suara staf Dayana yang kencang juga membuat pembicaraan dua wanita itu terhenti. Baik Zelia maupun Dayana kini beranjak bersiri dan menatap ke arah Kairo yang muncul dari balik dinding.

"Kairo," Panggil Zelia dengan pelan. "Sedang apa kamu disana, Nak?"

Jantung Dayana berdegup kencang. Dirinya mengedipkan mata berulang kali saat terkejut dengan panggilan dari wanita yang ada di dekatnya ini.

"Jangan bilang kalau Tuan Kairo ini… "

"Anak Tante?" Sela Zelia menebak yang membuat Dayana tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Betul, Nak. Ini Kairo, anak pertama Tante," Ujar Zelia mengenalkan yang membuat Dayana menunduk.

Akhh kenapa takdir sebercanda itu. Ketika sosok anaknya yang cuek, sombong dan muka datar ternyata memiliki sosok ibu yang baik, ramah dan suka senyum.

"Apa kalian sudah kenal?" Tanya Zelia saat melihat ekspresi wajah Dayana dan Kairo bergantian.

Kairo berdehem sejenak. Dia berjalan mendekat ke arah ibunya dan merangkul wanita cantik itu.

"Ma, dia… "

"Iya, Tante. Kita sudah kenal karena partner kerja ini saja," Jawab Dayana dengan cepat dan tanggap.

Terlihat sekali wajah Dayana tak nyaman. Apalagi dirinya tahu jika Kairo sejak tadi menatapnya.

"Ahh baiklah. Kalau begini enak kan?" Kata Zelia dengan pelan. "Nanti Tante akan ajak Kairo saja ke restoran kamu."

Dayana hanya mengangguk. Jujur dia tak tahu harus mengatakan apa karena hal yang ingin dia lakukan hanyalah menghindari Kairo.

"Ayo Ma kita keluar. Ada rekan kerja Kairo yang ingin bertemu Mama!" Ajak Kairo yang langsung menggandeng mamanya keluar.

Zelia tentu melihat tingkah dan gelagat anaknya ini. Dia segera menghentikan langkahnya dan memegang tangan putra pertamanya.

"Ada apa, Ma?" Tanya Kairo yang penasaran.

"Kenapa kamu gugup bertemu dengan Dayana? Apa putra mama ini mulai jatuh cinta dengan koki cantik dan pemilik restoran tadi?"

~Bersambung

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

tau aja mama Ze kalo anaknya jatuh cinta

2025-03-19

0

🟢🍁NuNa🌹

🟢🍁NuNa🌹

wakkkk mama, tahu aja klu anaknya lagi jatuh cinta.

2023-06-09

0

Kiki Sulandari

Kiki Sulandari

Kairo salah tingkah di depan Daysna.....Mama Zelia mengerti itu...

2023-06-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!