Tagihan Rumah Tangga

Akhirnya setelah menenangkan pikirannya. Setelah mendapatkan kekuatan dengan bercerita dan melihat sosok Papa kesayangannya. Disinilah Dayana berada. Di sebuah restoran besar dengan berjejer mobil pembeli di depannya yang terlihat sangat ramai.

Dirinya lekas berjalan memasuki restoran tersebut. Kedatangannya tentu menjadi pusat perhatian para pegawainya yang mulai mendekat dan menunduk hormat terhadapnya. Dirinya tentu membalas dengan senyuman tulusnya. Setelah itu dirinya lekas masuk ke sebuah ruangan yang ada disana dan menutup pintunya.

Tak ada siapapun yang tahu jika pemilik restoran terkenal di Jakarta adalah milik Dayana. Baik itu suami dan mertua atau keluarga suaminya. Siapapun tak ada yang mengetahuinya kecuali Papa Jim.

Entah kenapa Dayana sengaja menyembunyikan semua ini. Dia berpikir jika hidup terus berjalan. Selamanya dia tak mungkin terus berpegang teguh dengan suaminya, Rio.

Hal itu yang selalu dia pikirkan dan ternyata saat itu benar-benar terjadi. Pekerjaan suaminya yang benar-benar kacau. Kantor yang ada masalah dan juga kebiasaan buruk Rio yang sering bermain judi dan datang ke club membuat keuangan mereka benar-benar menipis.

Tangan Dayana lekas meraih pembukuan keuangan restoran. Dirinya membaca pembukuan itu dengan mata yang benar-benar dipenuhi rasa pasrah.

"Uang segini sudah cukup menghidupiku sendirian. Aku tak akan takut berpisah denganmu Mas Rio," Lirih Dayana membaca pembukuan keuangan yang benar-benar selalu membuatnya bahagia.

Bukan nominal kecil. Apalagi cabang dari restoran miliknya sudah ada 4 cabang yang tersebar di Kota Jakarta. Belum lagi, dirinya yang memiliki banyak pelanggan membuat kantong dompet Dayana semakin tebal.

Meski keuangan dari Rio sering minus. Banyak yang tak tahu jika Dayana sering menutupi kekurangan kebutuhan rumah tangganya memakai keuangan sendiri.

Dan hal itu ternyata masih kurang?

Dirinya yang tak pernah mengeluh tentang uang, ternyata belum membuat suaminya bersyukur memilikinya.

"Ternyata hadirnya anak sangat penting untuk sebuah rumah tangga. Dan aku, adalah wanita yang belum diberikan kepercayaan untuk itu," ucapnya sambil meletakkan kepalanya di atas meja dan Dayana mencoba untuk mengistirahatkan pikirannya yang benar-benar kacau.

...****************...

Tepat pukul lima sore. Akhirnya Dayana memilih pulang. Dirinya terlihat menghela nafas berat saat melihat bangunan di depannya. Rumah yang seharusnya menjadi tempat dia pulang ternyata bukan lagi zona nyamannya.

Rumah yang dia pikir akan menjadi tempat dia kembali. Rumah yang akan menjadi tempat dimana dirinya hidup. Ternyata hanyalah sebuah bangunan yang tak berarti.

Dirinya lekas berjalan masuk. Suasana di ruang tamu sangat sepi. Dayana semakin berjalan sampai akhirnya tatapan matanya melihat ke arah dapur.

Sebuah pemandangan yang tak pantas dan tentu membuat dirinya sakit hati. Disana, suaminya, Mas Rio. Tengah bermesraan dengan wanita lain yang jelas-jelas bukan istrinya.

Hal itu tentu membuat Dayana lekas mendekati keduanya.

"Wah wah, kalian memang sudah tak sanggup untuk segera menikah yah?" Kata Dayana yang tentu membuat keduanya terkejut.

Tessa dan Rio lekas berbalik dan melihat Dayana berdiri di dekat pantry dengan tangan dilipat di depan dada.

"Apa kalian tak tahu malu, bermesraan di rumah yang jelas masih aku ratunya?"

"Day!"

"Diam, Mas!" Seru Dayana dengan lantang. "Aku tak bicara padamu!"

Dayana benar-benar menakutkan. Ahh jangan menyepelekan orang yang selama ini lembut, sabar dan diam. Kesabaran orang itu ada batasnya. Ada mas dimana dia akan menjadi singa jantan jika kenyamanan dirinya diusik.

"Apa kau tak malu, memakai dapur milik orang dan juga tinggal di rumah orang lain?" Tanya Dayana dengan sarkas. "Atau kehadiranmu tak diterima oleh keluargamu?"

"Dayana! Ini rumahku. Siapapun boleh tinggal disini," Seru Rio yang membuat Dayana menoleh.

"Aku tahu, Mas. Aku tahu ini rumahmu dan aku juga numpang."

"Day, bukan itu maksud Mas. Mas… "

"Aku tau tak punya hak, Mas. Tentang rumah ini karena ini rumahmu. Tapi, asal kamu ingat, siapa yang mengisi rumah ini, jika bukan aku?" Seru Dayana dengan benar-benar mengatakan semuanya. "Kamu lupa, dulu rumah ini kosong karena kamu bangkrut. Dulu kamu gak punya apapun dan kita mencari berdua. Lalu sekarang?"

"Setelah kita mulai menabung semuanya, mencicil membeli perabot rumah tangga dan juga yang lain. Kamu melupakannya?"

Rio terlihat bersalah. Dia lekas berjalan keluar dari dapur dan mendekati Dayana. Namun, belum sampai tangan Rio meraih Dayana. Wanita itu mundur.

"Jangan sentuh aku, Mas!" Seru Dayana menggeleng. "Nikmati waktumu bersamanya karena kamu terlihat lebih bahagia dengan Tessa."

Tanpa sepatah katapun lagi, Dayana lekas berlari menuju lantai dua. Dia masuk ke dalam kamar dan mengunci pintunya. Dirinya benar-benar tak mau bertemu siapapun. Dayana sudah lelah. Dia ingin menyelesaikan semuanya saat ini juga karena dia yakin jika malam ini, akan terjadi perdebatan antara dirinya lagi dan mertuanya.

"Aku harus menyiapkan semuanya sebelum pergi," Ucap Dayana sambil berjalan ke arah lemari pakaiannya.

Di dalam sana terdapat kotak brankas miliknya dan Rio. Dayana lekas membukanya dan terlihat banyak kertas disana.

"Setelah ini tanggung jawab semua ini bukan milikku. Aku akan memberikan pada istri barumu, Mas," Lirih Dayana sambil mengeluarkan semua surat penting itu.

Dayana membukanya. Mulai menata semua tagihan yang dimiliki suaminya.

Cicilan mobil, motor, rumah ini, belum catatan bulanan Dayana. Seperti listrik, air, kebutuhan rumah tangga dan juga jangan lupakan. Uang bulanan untuk mertua dan adik suaminya.

"Selama ini ibu mertuaku selalu bilang aku hanya numpang. Gaji Mas Rio selalu lebih. Ibu belum tahu, jika bukan karena aku, sudah sejak lama semua yang dia punya akan dicabut," Ucap Dayana dengan mulai menata kertas itu.

Ternyata menyiapkan semuanya membuat Dayana lupa waktu. Ketukan di kamarnya membuat wanita itu yakin jika saat ini waktunya makan malam.

"Ya?"

"Maaf, Nyonya. Tuan Rio meminta Nyonya turun untuk makan malam," Kata seorang pelayan yang hampir Dayana lupakan.

Gaji pelayan, tukang kebun disini juga masuk ke dalam list dirinya.

Dayana mengangguk. Dirinya lekas turun dan melihat pemandangan bahagia. Suami, mama mertuanya tengah bercanda dengan calon menantu terbaik.

Dayana tak acuh. Dia berusaha untuk tetap tenang agar dirinya tak semakin diinjak-injak.

"Jadi wanita manja banget sih. Bukannya bantuin Tessa masak. Malah diem di dalam kamar," Cibir Saskia yang membuat Dayana memutar matanya malas.

"Untuk apa aku membantu jika sudah ada pelayan baru yang memasak makan malam?" Kata Dayana dengan berani yang membuat Rio mulai kehabisan kesabaran.

"Day, cukup! Kamu sudah keterlaluan," Kata Rio dengan membentak.

"Kenapa, Mas? Kamu capek? Kalau capek ceraikan aku, biar kamu segera menikah dengan wanita pilihan ibumu!"

"Aku gak bakal ceraiin kamu!"

"Cerai saja, Rio. Ibu setuju kamu menceraikan Dayana!" Kata Saskia menambahkan.

"Tapi, Bu!" seru Rio dengan wajah yang benar-benar tak rela. "Rio gak mau!"

"Yang pasti, kamu gak bakal cerai sama aku, Day. Dan yah, lusa aku akan menikahi Tessa!"

~Bersambung

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

ah... begitu ternyata si Rio?
kalo begitu ayok aku temani ke PA Day utk ajukan gugatan cerai! masih ada kan uangmu utk beli BBM dan bayar adm di PA kalo gak ada pake uangku dulu gakpapa

2025-03-19

0

Kiki Sulandari

Kiki Sulandari

Rio benar benar tak tahu diri
Keluarga Rio bisa bsngkit lagi dari kebsngkrutan,atas bantuan Dsyana
Ok?Dayana...mungkin lebih baik jika kau bercerai dari Rio,hingga hatimu tak terluka lebih dalam...

2023-06-01

2

Anonymous

Anonymous

itulah yg membuat aku tak mau diratukan karena raja pasti banyak selirnya aku hanya mau menjadi Fatima Ra,dimana surga ngga mungkin bersatu dengan neraka.

2023-05-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!