Day VS Zelia

"Dia pakai nomor yang mana!" Seru Kairo dengan mengacak-acak rambutnya saat mencoba beberapa nomor milik sang adik tapi tak aktif.

Pria itu menatap empat ponsel yang tergeletak diatas meja kerjanya. Matanya melirik ke arah jarum jam di dinding ruang kerjanya. Hampir satu jam dia berusaha menelpon nomor yang merupakan milik adiknya tapi tak ada yang berhasil.

Sehingga hal itu tentu membuat Kairo menyerah. Ya, adiknya memang misterius. Kaisar, pria tampan dengan jarak usia yang tak jauh beda darinya adalah sosok yang begitu penuh misteri memang.

"Tuan," Panggil sekretaris Kairo dengan tergesa-gesa.

"Ada apa?" Seru Kairo dengan malas.

Dia sudah tak memiliki kekuatan apapun. Entah kenapa otaknya melanglang buana. Memikirkan adiknya yang makan bersama dengan Dayana.

Tak ada jawaban apapun. Tak ada perkataan yang dikeluarkan oleh sekretarisnya itu dan membuat Kairo berdecak kesal.

Dia tak suka jika tingkah pegawainya seperti ini. Saat dirinya serius tapi tak mendapatkan jawaban balik.

"Kau mau mengatakan apa?" Bentak Kairo dengan mendongakkan wajahnya.

Wajah pria itu langsung berubah. Dirinya terkejut dan spontan berdiri saat melihat sosok yang berada di sana bukan sekretarisnya. Melainkan sangat adik, Kaisar.

"Halo, Kak. Apa kabar?" Sapa Kaisar dengan ramah.

Pria itu berjalan mendekat. Dia lalu duduk tepat di hadapan Kairo dengan tegak.

"Apa kakak mencariku?" Tanya Kaisar dengan pelan. "Atau kakak sedang mencari wanita yang bersamaku?"

Kairo tak percaya jika adiknya tahu tentangnya. Dia menatap ke arah Kaisar yang terlihat tersenyum miring ke arahnya.

"Jangan menatapku seperti itu, Kak. Aku seperi ingin ditelan olehmu mentah-mentah," Cibir Kaisar yang membuat Kairo mengalihkan tatapannya.

Dia berusaha tetap tenang. Kairo

membereskan ponsel yang diletakkan di atas meja lalu memasukkan ke dalam laci meja kerjanya.

"Darimana kau, Kaisar?" Tanya Kairo dengan suaranya yang tegas.

"Dari cafe depan," Sahut Kaisar dengan santai.

"Lain kali jangan mengajak siapapun untuk pergi meninggalkan pekerjaannya sebelum dia selesai bekerja!"

"Tapi Dayana sudah menyelesaikan semua pekerjaannya!" Bela Kaisar dengan tetap tenang.

Kairo menelan ludahnya dengan paksa. Dia berusaha menahan emosinya. Sejak dulu, bukankah sikap adiknya ini memang sebelas dua belas dengan sang ayah.

Tenang, damai, jahil dan juga kadang terlalu disiplin. Hal itulah yang terkadang membuatnya menjadi sosok yang benar-benar harus memahami sang adik.

"Aku tahu Kakak takut Dayana bermain denganku lalu jatuh cinta padaku bukan?" Tebak Kaisar tepat sasaran.

"Apa yang kau pikirkan!" Sela Kairo dengan marah. "Jangan gila kau, Kaisar! Aku tak menyukainya!"

Ah Kaisar tak menjawab lagi. Dia hanya mengedikkan bahunya lalu hendak beranjak berdiri.

"Mau kemana?" Tanya Kairo pada Kaisar.

Langkah kaki pria itu tentu terhenti sejenak. Dia mengalihkan pandangannya dan menatap ke belakang.

"Aku hendak memberikan waktu untuk pria yang sedang jatuh cinta itu sendiri," Ledek Kaisar yang langsung pergi saat dia tahu jika Rip benar-benar menyukainya.

"Kaisar. Kau!"

"Jangan mengumpatiku!" Kata Kaisar dengan pelan. Kalau kau tak mau Bunda akak tahu semuanya!"

***

Akhirnya hari yang besar telah tiba. Gedung perusahan Knight Company mulai terlihat lalu lalang beberapa tamu undangan yang diundang. Banyak mobil yang berjejer rapi di halaman perusahaan dan membuat Kairo tersenyum.

"Semuanya sudah selesai?" Tanya Dayana dengan mata memandang barisan prasmanan yang sudah mulai rapi dan penuh dengan bermacam-macam makanan disana.

"Sudah, Kak Day!"

Dayana mengangguk. Tangannya yang memegang bolpoin dengan buku itu asyik mencentang apa saja yang sudah ada disana. Semua menu yang diminta lalu stat yang berjaga semuanya sudah siap di tempat.

"Semangat kalian yah! Acara hari ini pasti sukses!" Ucap Dayana sebelum mereka semua menyatukan telapak tangan mereka dan melakukan tos bersama.

Dayana mulai berjalan ke pojokan. Dia duduk dengan tenang disana sambil menatap ke arah buku yang dia bawah.

Dia benar-benar mencatat semua detail. Semua menu yang dia masak sendiri dan dia cek itu benar-benar membuat Dayana puas. Akhirnya dia segera berjalan ke arah salah satu stand untuk membantu mengurus apa yang dibutuhkan.

"Day!"

"Ya?" Sahut Dayana tanpa mengecek siapa yang memanggil dirinya.

Dia terfokus dengan mulai menghubungi bagian depan untuk memberitahu apakah para seniman dan teman tak menunggu lama.

"Day!"

Dayana berdecak kesal. Dia benar-benar tak tahu siapa yang memanggil dirinya dengan tak sabaran.

"Tuan Kairo!" Sapa Day dengan terakhir.

Dayana menundukkan kepalanya sedikit. Untuk pertama kalinya semenjak terakhir ketemu. Kini dirinya kembali dipertemukan oleh Kairo.

Pria yang benar-benar tak bisa diprediksi sikapnya. Sikapnya yang berubah. Sikapnya yang tak konsisten membuat dirinya masih terombang ambing.

"Apa semuanya sudah siap?" Tanya Kairo dengan suaranya yang tegas.

Dayana mengangguk. Lalu dia mengajak Kairo untuk berhenti telat di depan prasmanan yang sudah dia jaga dengan baik.

"Sudah, Tuan!"

"Baiklah. Terima kasih, Dayana!" Kata Kairo yang membuat Day terpanah.

Dia tak menyangka jika pria itu bisa mengatakan hal ini padanya. Hal itu juga yang membuat dirinya terkejut bukan main.

"Sama-sama," Sahut Dayana dengan mata terus memandang sampai kepergian bayi Jeff.

Beberapa orang mulai berdatangan. Suara ruangan tentunya mulai ramai. Banyak orang diluar sana memakai baju kesukaan mereka dan ya mengundang iman.

Dayana tak peduli apapun. Yang terpenting semua urusannya selesai.

Akhirnya saat dia hendak berbalik. Tiba-tiba sebuah tubuh hampir membuatnya jatuh dan tubuhnya segera ditangkap oleh seorang wanita.

Jantung Dayana entah kenapa merasa gugup. Apalagi saat melihat kedua bola mata yang terbuka tengah membalas tatapannya.

"Maaf, Nyonya. Maaf!" Kata Dayana dengan cekatan. "Saya tidak sengaja, Nyonya. Kami… "

"Kamu baik-baik saja kan?" Tanya perempuan itu pada Dayana dengan suaranya yang lembut.

Dayana mengangguk. Dia mengambil tisu dan membantu membersihkan baju perempuan itu. Perempuan yang tak ia kenal. Perempuan yang untuk pertama kalinya dia temui sekarang.

"Saya baik, Nyonya. Saya yang harusnya minta maaf. Saya sudah hampir membuat Anda jatuh. Saya… "

"Tidak apa-apa, Nak. Beneran, tidak apa-apa?"

Perempuan itu tersenyum. Entah kenapa dirinya merasa melihat sosok perempuan itu begitu bahagia dan lemah lembut seperti ibunya sendiri.

"Iya. Saya baik-baik saja."

"Bagaimana jika kita berkenalan dulu?" Tawar perempuan itu dengan memajukan tangannya.

Dayana tentu bahagia. Dirinya dengan pelan menerima jabat tangan itu dengan tersenyum.

"Boleh, Nyonya. Kenalkan namaku, Dayana. Saya adalah karyawan baru disini," Ucap Dayana dengan kuku yang berhasil diselamatkan.

"Nama yang cantik seperti pemiliknya!" Kata perempuan itu yang membuat Dayana tersipu malu.

Dia berusaha untuk menetralkan dirinya agar tak terlihat semakin malu.

"Oh iya. Kenalkan, nama saya, Zelia. Dan ya, jangan terlalu formal. Panggil saja Tante sudah cukup yah!"

~bersambung

Yeyy ketemu nih Mbak Day sama Mbak Ze yahh. hehehhe

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

ketemu camer

2025-03-19

0

Kiki Sulandari

Kiki Sulandari

Kaisar...kau tahu kakakmu jatuh cinta pada Dayana...tapi kau malah menggodanya🤭🤭🤭
Dayana bertemu Zelia....Tidakkah Zelia mrngenali Dayana?

2023-06-06

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

msh kurang paham baca komen pembaca..apa cerita ni seosen ke 2 y

2023-05-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!