Tanggung jawab

Keesokan harinya Lutfi membantu kakeknya menyiapkan bahan-bahan yang akan di bawa ke tempat jualan.

Sedangkan Aisyah dan Afwan masih tidur nyenyak.

"kamu berangkat sekolah jam berapa?",tanya kakeknya.

"seperti biasa kek jam enam lebih",jawab Lutfi.

"kalau begitu kamu,berangkat saja ke sekolah,Afwan dan Aisyah biar kakek yang urus",ucap kakeknya.

"memangnya kakek gak berjualan?",tanya Lutfi.

"berjualan seperti biasa,tapi agak siangan soalnya akhir-akhir ini terasa sepi",jawab kakeknya.

"ya udah kalo gitu aku mau mandi dulu kek",pamit Lutfi.

Tidak lama kemudian Lutfi pun sudah siap untuk pergi ke sekolah,"kek aku berangkat dulu".

"ya hati-hati di jalan,ini bekal kue untuk di makan di sekolah,karena kamu belum sarapan",ucap kakeknya.

"makasih kek",Lutfi pun salim pada kakeknya lalu dia pergi ke sekolah.

Tidak memakan waktu banyak,antara rumah dan sekolah Lutfi cukup dekat,setelah dia memasuki kelas,teman-temannya mengejeknya.

"ayah baru datang",ledek salah seorang teman sekelasnya.

"tumben ayah datang sepagi ini,biasanya juga sering kesiangan karena harus kasih mimi susu dulu bayinya",ledek seseorang sambil mereka tertawa puas.

Lutfi tak menghiraukan ledekan mereka,Lutfi hanya dia dan membuka bukunya lalu membacanya.

Sedangkan seorang teman laki-laki datang menghampirinya,"Fi,adikmu di rumah dengan siapa?",tanya teman Lutfi yang selalu mengerti dengan keadaannya.

"mereka bersama kakakku,tapi seperti biasa di titipkan sama bu Ratna",jawab Lutfi.

"oh,tapi Fi kamu jangan hiraukan perkataan mereka",ucap Sadam teman Lutfi.

Lutfi tersenyum,"tidak apa,aku bisa menahan diri,dan aku juga ngerti kalo mereka belum paham arti kerasnya kehidupan",ucap Lutfi.

"aku bangga padamu",ucap Sadam sambil menepuk pundak Lutfi.

Bel masuk pun berbunyi,semua murid masuk kedalam kelasnya,dan guru pun tiba.

"selamat pagi anak-anak",sapa guru.

"selamat pagi bu",para murid menjawab sapaan gurunya.

"ehm hari ini kita akan mempelajari tentang tanggung jawab,ibu mau bertanya pada kalian,tanggung jawab kita sebagai murid apa?",tanya guru.

Salah satu murid mengacungkan tangannya,"ya ayo jawab",ucap guru,lalu murid itu berkata,"tanggung jawab murid adalah belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru".

"bagus,seratus untuk kamu",ucap guru.

Satu murid mengacungkan lagi tangannya,"bu kalo kita murid bertanggung jawab untuk belajar,lalu kalo anak yang mengerjakan tugas rumah seperti mengasuh berarti itu tanggung jawab baby sister dong kaya Lutfi",ucap anak itu yang menyindir Lutfi lalu dia dan kawan-kawannya tertawa.

Lutfi hanya menundukkan kepalanya,sedangkan bu guru menggelengkan kepalanya.

"sudah sudah,ingat ya anak-anak,apa yang di katakan teman kalian itu tanggung jawab kita di rumah,yaitu membantu orang tua,tidak ada salahnya kan kita membantu ibu kita menyapu,mengepel atau mencuci piring dan sikap Lutfi gak salah kok,justru dia termasuk anak yang berbakti pada kedua orang tuanya",jelas guru.

Semua teman-teman Lutfi terdiam,mereka merasa malu karena bu guru membela Lutfi.

"dan ibu juga berharap,kalian bisa seperti Lutfi,dia begitu bertanggung jawab terhadap adik-adiknya,dan ibu doakan semoga kamu Lutfi sukses di masa depan,tapi bukan hanya untuk Lutfi tapi untuk kalian semua",lanjut bu guru.

Sadam teman Lutfi begitu senang ketika Lutfi mendapatkan pujian dari gurunya,"semangat Fi",ucap Sadam.

...----------------...

Tak terasa hari berganti malam,seperti biasa Lutfi menidurkan kedua adiknya,"selamat malam Aisyah,selamat malam Afwan",ucap Lutfi sambil mencium kedua kening adik-adiknya.

Setelah itu Lutfi keluar dari kamarnya lalu melihat kearah jarum jam,dia sangat mencemaskan kakeknya,karena belum pulang juga.

Sambil menunggu kakeknya,Lutfi mengambil Alquran miliknya lalu membacanya.

Tidak lama kemudian kakeknya datang Lutfi langsung menyambutnya dengan baik.

"kakek kenapa pulang selarut ini?",tanya Lutfi sambil mengambil barang-barang yang di bawa kakeknya.

"iya tadi tempat jualan,kakek tidak enak badan dan akhirnya kakek mutuskan untuk pergi kedokter terlebih dahulu,di sana banyak sekali pasien dan kakek yang terakhir",jawab Kakek.

"memangnya kakek sakit apa?",tanya lutfi lagi penuh perhatian.

Kakek menjawab,"biasa penyakit orang tua,kalo tidak sakit kepala pasti pegal-pegal di badan".

"kalo gitu biar Lutfi pijitin",

"jangan nak,kakek sudah baikan kok,sebaiknya kamu istirahat saja".

"tapi benarkan kakek sudah baikan?",tanya Lutfi.

"iya kakek sudah baikan,kamu jangan khawatir",jawab kakek.

"kalo gitu aku mau ke kamar,di meja sudah ada air hangat kek",ucap Lutfi.

"makasih nak",Lutfi pun pergi ke kamarnya,sedangkan kakek dia masih berada di ruang depan,kakek memikirkan nasib cucu-cucunya,dia merasa kalo dia sudah tidak muda lagi dan sering sakit-sakitan,dan ini yang membuatnya takut meninggalkan cucu-cucunya.

"ya tuhan berikan kesehatan pada hamba dan berikan umur yang panjang,karena masih ada yang harus hamba perjuangkan",doa ayah Fatma.

Keesokan harinya Kakek sedang mengemasi barang-barang yang akan di bawa ke tempat jualan.

"kakek mau pergi jualan?",tanya Lutfi.

"iya kakek mau berjualan",jawab kakeknya.

"bukannya kakek sedang tidak enak badan,sebaiknya kakek istirahat dulu di rumah",

"kakek sudah membaik,mudah-mudahan hari ini kue kakek laris manis",ucap kakek.

"aamiin...mudah-mudahan kek".

Tok...tok...tok...

Terdengar seseorang mengetuk pintu,Lutfi lalu segera membukanya,"bu Yuni",sapa Lutfi.

"Lutfi,Aisyah dan Afwan sudah bangun?",tanya Yuni yang tak lain tetangga yang sering mengasuh adik-adik Lutfi.

"sudah bu,mereka ada di dalam,tapi saya belum memandikannya",jawab Lutfi.

"tidak apa biar ibu saja yang memandikan mereka",ucap Bu Yuni.

"aduh saya jadi malu karena sering merepotkan ibu",

"tidak apa ibu ikhlas kok",

"makasih banyak bu".

Afwan dan Aisyah pun ikut pergi bersama bu Yuni,karena mereka sudah terbiasa sehari-hari dengan perempuan itu.

Bu Yuni seorang janda yang di tinggal pergi oleh suaminya karena tak memiliki anak,dan dia merasa senang saat di beri kesempatan untuk mengasuh Aisyah dan Afwan,dan bu Yuni tidak mengharapkan balasan,dia benar-benar ikhlas membantu Lutfi dan kakeknya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Episodes
1 Fitnah
2 Meragukan
3 Fatma Hamil
4 Surat cerai
5 Penyesalan Yuda
6 Pernikahan Yuda dan Diana
7 Mantan Suami
8 Brangkas
9 Kesedihan Yuda
10 Kematian Fatma
11 Peran ibu
12 Tanggung jawab
13 Serangan jantung
14 Kematian kakek
15 Pemaksaan
16 Bea siswa di cabut
17 Ujian
18 Nasib
19 Kasih sayang
20 Sahabat
21 Kegigihan Lutfi
22 Bertemu Diana
23 Kue kesukaan Yuda
24 Kotak isi kue
25 Suapan Lutfi
26 Ingin Di Cintai
27 Temukan Mereka
28 Mengetahui rencana Diana
29 Tes DNA
30 Pertemuan Lutfi dan Yuda
31 Pertemuan Aisyah dan Yuda
32 Sosok Yuni
33 Berdiri di kaki sendiri
34 Kepulangan Afwan
35 Mengingkari janji
36 Pertemuan dengan Sadam
37 Getaran
38 Menyukai adik sahabat
39 Lamaran Sadam
40 Menjadikan Ratu di Istana
41 Terkubur
42 Cinta Tak Bisa Di Paksakan
43 Melepas masa lajang
44 Perhatian Seorang Ayah
45 Kegaduhan di hari pernikahan
46 Ujian di hari pertama pernikahan
47 Keteledoran Sadam
48 Penjelasan Sadam
49 Sadam Sakit
50 Kartu ucapan dan Flashdisk
51 Nyata
52 Lelaki brengsek
53 Apa ini milikku?
54 Di permalukan
55 Pemilik Toko
56 Di jodohkan
57 Bukan jodoh
58 Meluapkan amarah
59 Kanker
60 mantan istri ayah
61 Kenyataan tentang Yuda
62 Di batalkan
63 Sah
64 Separuh jiwa ku
65 Sakit
66 Malam panjang
67 Kejutan dari Aisyah dan Sadam
68 Calon pengantin perempuan
69 Seorang Pangeran
70 Merasa Bersalah
71 Permintaan Maaf Saskia
72 Tanggung Jawab
73 Menyatakan
74 Pesta Ulang Tahun
75 Om ganteng
76 Pertemuan pertama dengan Leo
77 Pukulan Devan
78 Kegilaan Devan
79 Penelepon
80 Permintaan Lutfi
81 Cacian Nyonya Mirna
82 Pertemuan dengan Saskia
83 Leon mengamuk
84 Berteman
85 Interaksi antara Lutfi dan Leon
86 Anugrah Tuhan
87 Syukuran
88 Persalinan Aisyah
89 Perkelahian Devan
90 Kebenaran Devan terhadap Saskia
91 Ibu untuk anak-anakku
92 Mendadak nikah
93 Berkunjung ke pesantren
94 Zhafira
95 Drama sepasang suami istri
96 Menyukai Zhafira
97 Kekacauan di toko
98 Seorang penipu
99 Lamaran Lutfi untuk Zhafira
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Fitnah
2
Meragukan
3
Fatma Hamil
4
Surat cerai
5
Penyesalan Yuda
6
Pernikahan Yuda dan Diana
7
Mantan Suami
8
Brangkas
9
Kesedihan Yuda
10
Kematian Fatma
11
Peran ibu
12
Tanggung jawab
13
Serangan jantung
14
Kematian kakek
15
Pemaksaan
16
Bea siswa di cabut
17
Ujian
18
Nasib
19
Kasih sayang
20
Sahabat
21
Kegigihan Lutfi
22
Bertemu Diana
23
Kue kesukaan Yuda
24
Kotak isi kue
25
Suapan Lutfi
26
Ingin Di Cintai
27
Temukan Mereka
28
Mengetahui rencana Diana
29
Tes DNA
30
Pertemuan Lutfi dan Yuda
31
Pertemuan Aisyah dan Yuda
32
Sosok Yuni
33
Berdiri di kaki sendiri
34
Kepulangan Afwan
35
Mengingkari janji
36
Pertemuan dengan Sadam
37
Getaran
38
Menyukai adik sahabat
39
Lamaran Sadam
40
Menjadikan Ratu di Istana
41
Terkubur
42
Cinta Tak Bisa Di Paksakan
43
Melepas masa lajang
44
Perhatian Seorang Ayah
45
Kegaduhan di hari pernikahan
46
Ujian di hari pertama pernikahan
47
Keteledoran Sadam
48
Penjelasan Sadam
49
Sadam Sakit
50
Kartu ucapan dan Flashdisk
51
Nyata
52
Lelaki brengsek
53
Apa ini milikku?
54
Di permalukan
55
Pemilik Toko
56
Di jodohkan
57
Bukan jodoh
58
Meluapkan amarah
59
Kanker
60
mantan istri ayah
61
Kenyataan tentang Yuda
62
Di batalkan
63
Sah
64
Separuh jiwa ku
65
Sakit
66
Malam panjang
67
Kejutan dari Aisyah dan Sadam
68
Calon pengantin perempuan
69
Seorang Pangeran
70
Merasa Bersalah
71
Permintaan Maaf Saskia
72
Tanggung Jawab
73
Menyatakan
74
Pesta Ulang Tahun
75
Om ganteng
76
Pertemuan pertama dengan Leo
77
Pukulan Devan
78
Kegilaan Devan
79
Penelepon
80
Permintaan Lutfi
81
Cacian Nyonya Mirna
82
Pertemuan dengan Saskia
83
Leon mengamuk
84
Berteman
85
Interaksi antara Lutfi dan Leon
86
Anugrah Tuhan
87
Syukuran
88
Persalinan Aisyah
89
Perkelahian Devan
90
Kebenaran Devan terhadap Saskia
91
Ibu untuk anak-anakku
92
Mendadak nikah
93
Berkunjung ke pesantren
94
Zhafira
95
Drama sepasang suami istri
96
Menyukai Zhafira
97
Kekacauan di toko
98
Seorang penipu
99
Lamaran Lutfi untuk Zhafira

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!