Sudah waktunya Fatma melahirkan,dia di larikan ke puskesmas terdekat,Ayah Fatma,Lutfi dan Aisyah menunggu di luar.
Tidak lama kemudian bidan pun memanggil mereka,"maaf pak,sepertinya bu Fatma harus dilarikan ke rumah sakit besar,karena ada kendala dengan kelahirannya",ucap bidan.
Ayah Fatma kebingungan,karena dia tak memiliki cukup uang untuk membawa Fatma ke rumah sakit besar.
"Bu Fatma harus segera di tolong",ucap Bidan lagi.
Ayah Fatma terdiam,dan Lutfi mengerti apa yang sedang di pikirkan kakeknya.
"bu,kira-kira berapa ya biaya lahiran di sana?",tanya Lutfi memberanikan diri.
"kami belum tahu de,memangnya ade keberatan jika ibunya di bawa ke rumah sakit?".
"iya bu,kami tidak memiliki banyak uang,apa lagi ibu harus di larikan ke rumah sakit",jawab Lutfi.
Bidan pun mengerti dengan diamnya Ayah Fatma.
"bagaimana kek?",tanya Lutfi.
Ayah Fatma melihat ke arah Lutfi,"kita harus menyelamatkan ibu dan adik mu",jawab Kakeknya.
Dan Fatma pun segera di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dari dokter.
Setelah sampai di rumah sakit,Fatma pun melahirkan seorang anak laki-laki yang amat tampan.
Lutfi dan Aisyah begitu senang,namun tidak dengan kakeknya,bukannya dia tak bahagia dengan kelahiran cucunya,namun dia sedang memikirkan biaya rumah sakit yang amat besar.
Lutfi menyadari kebingungan kakeknya,lalu dia pamit untuk pergi sebentar,"kek,aku akan mencari makanan untuk Aisyah sebentar".
"jangan lama-lama",ucap kakeknya.
Lutfi pun menganggukkan kepalanya lalu dia pergi.
Setelah beberapa menit di perjalanan,Lutfi pun sampai di rumahnya,dengan cepat dia masuk dan menuju kamarnya.
Lutfi terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu hal,tidak lama kemudian Lutfi pun membuka lemarinya dan mengambil sebuah celengan.
Ternyata Lutfi mempunyai simpanan uang yang dia bawa dari rumah ayahnya,Lutfi termasuk anak yang rajin menabung,setiap di beri uang jajan oleh Fatma,Lutfi selalu menyisihkan uangnya.
Niatnya tabungan itu akan di belikan laptop untuk bersekolah,tapi dia urungkan karena nyawa ibunya terlalu berharga.
Tidak berpikir lagi,Lutfi pun membuka celengannya dan langsung menghitungnya.
...----------------...
Di rumah sakit Fatma sedang menggendong putranya,dia di temani ayahnya dan Aisyah.
"ayah,maafkan aku sudah merepotkan mu,karena aku ayah harus mengeluarkan banyak uang",ucap Fatma.
"jangan bicara seperti itu,kamu adalah kewajiban ayah,soal uang ayah yakin pasti ada",ujar ayah Fatma.
"tapi dari mana yah?",tanya Fatma.
"kamu jangan pikirkan itu,yang kamu harus pikirkan kesehatan kamu dan putra mu",jawab ayah Fatma.
Fatma pun terdiam,sebenarnya dia ingin membantu ayahnya tapi apa daya,dia tak mampu.
Wajah Fatma terlihat pucat,dia merasa lemas dan pusing yang hebat,"ayah tolong gendong anakku",ucap Fatma,dan Ayahnya pun menggendong bayi Fatma.
"kamu kenapa Fatma?",tanya ayahnya.
"aku tidak tahu tiba-tiba tubuhku lemas",jawab Fatma.
"kalo begitu ayah panggilkan dokter",Ayah Fatma pun segera memanggil dokter.
Tidak lama kemudian dokter datang dan langsung diperiksa.
Selama pemeriksaan Ayah Fatma dan Aisyah menunggu di luar,tidak lama kemudian dokter pun keluar.
"bagaimana dengan putri saya dok?",tanya Ayah Fatma.
Dokter menjawab,"putri bapak mengalami pendarahan yang hebat pasca melahirkan,dan membuat dia lemas tak berdaya,dan saya sarankan untuk mencari pendonornya".
Ayah Fatma terdiam,dia mengingat mendiang istrinya dulu,kematiannya di sebabkan pendarahan setelah melahirkan adik Fatma,namun keduanya tak tertolong.
"kek aku sudah datang,maaf aku lama",ucap Lutfi sambil terengah-engah.
Ayah Fatma merangkul Lutfi dan Aisyah,"kita doakan ibu kalian agar cepat sembuh",ucap ayah Fatma.
Lutfi mengerutkan keningnya,"ada apa dengan ibu kek?",tanya Lutfi.
"ibu mah membutuhkan donor darah,karena pasca melahirkan dia mengalami pendarahan",jawab ayah Fatma.
Lutfi terdiam,setelah dia mendapatkan uang untuk biaya rumah sakit,dan sekarang dia di hadapkan dengan kondisi ibunya.
...----------------...
Kondisi Fatma semakin memburuk,dokter sudah berusaha sebaik mungkin untuk kesehatan Fatma,namun takdir berkata lain Fatma pergi lebih dulu meninggalkan ayah dan ketiga anaknya.
Lutfi dan kakeknya sangat terpukul,mereka tak menyangka akan kehilangan orang yang di cintainya.
Aisyah pun menangis histeris karena ingin bersama ibunya,"ibu...aku mau sama ibu",isak Aisyah ketika ibunya di masukkan ke liang lahat.
Ayah Fatma memeluk cucunya,"biarkan ibu mu pergi nak,biarkan dia beristirahat dengan tenang",ucap Ayah Fatma.
Lutfi hanya terdiam saat ibunya sudah berada di dalam kubur,"silahkan kumandangkan adzan",ucap seorang ustad.
"aku saja pak ustad",ucap Lutfi lalu dia turun ke dalam tanah di bantu para penggali tanah.
Lutfi pun mengumandangkan adzan,kakeknya pun tak bisa menahan tangis,dia begitu terpukul melihat ketiga cucunya yang masih kecil harus kehilangan seorang ibu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
gmn Yuda klo tau tak ada kesempatan lagi bersama Fatma....
😭😭😭
2024-05-06
0