Berita Di Kerajaan

Tiga tahun tak ada kabar sedikit pun yang di dengar oleh Zara. Sepanjang hari wanita itu berdoa meminta petunjuk namun sang kuasa tak kunjung menjawab doanya. Zara berusaha kuat menjalani hari-hari menjadi seorang ibu dan juga ayah untuk anak kembarnya yang kini sudah mulai bergerak lincah. Tak jarang di malam hari Zara menghabiskan waktu menangis sampai terlelap dengan mata sembabnya. Kerinduan pada Malik tak terbendung lagi saat ini. Bahkan jika sang suami meninggal pun, ia berharap bisa memeluk sang suami untuk terakhir kalinya. Namun, hingga pencarian berakhir pria itu tak kunjung di temukan.

“Wah iya benar, pria itu mirip sekali dengan suami Bu Zara. Tapi yah beda sih, gantengan yang ini secara lebih rapi dan terawat. Beda dengan Pak Malik yang kerja keras.”

“Iya benar ibu-ibu. Mirip banget yah? Atau jangan-jangan mereka kembar?”

“Ah bisa jadi malah mereka orang yang sama. Seperti kejadian di film sekarang. Pura-pura menghilang terus cari istri baru deh.”

Mendengar gosip yang ribut-ribu di penjual sayur pagi itu membuat Zara penasaran. Sebab samar ia mendengar nama sang suami di sebut.

“Apa saya salah dengar yah, Bu? Ada yang sebut nama suami saya dan juga nama saya? Maaf sebelumnya.” Zara bertutur kata begitu sopan tak ingin menyinggung perasaan orang sekitarnya yang sudah sangat baik.

Sebab ia sadar, ketiadaan sang suami membuatnya hanya bisa mengandalkan para tetangga yang baik padanya. Tinggal dengan anak-anak tanpa adanya keluarga tak selamanya membuat Zara bisa sehat.

“Itu suami dari ratu saat ini mirip sekali dengan Pak Malik. Maaf yah, Bu Zara. Bukan suudzon, tapi miripnya benar-benar sama.” Jantung Zara seketika berhenti berdetak mendengar ucapan salah satu tetangga.

Suami Ratu? Apa itu artinya suami dari Emeli Boudicca? Pikiran Zara mendadak kacau saat itu juga. Kerajaan yang sudah membuangnya begitu saja, bagaimana mungkin mereka justru membawa sang suami memasuki kerajaan itu dengan menjadikan Malik suaminya? Tidak. Zara tidak akan bisa terima. Malik adalah suaminya.

Sayur yang ingin Zara beli terpaksa ia letakkan kembali dan memasuki rumah. Wanita itu bergegas mengambil kedua anaknya dan menaiki angkot. Ekonomi yang pas-pasan membuatnya sangat sederhana hidup di sini. Beruntung kedua anaknya sudah bisa berjalan dan bergerak aktif. Zara tak lagi kesulitan seperti sebelumnya harus menggendong kedua anak bayinya kiri dan kanan.

Seluruh lelah dan sakit di tubuhnya seakan tak terasa lagi bagi Zara. Ia bekerja terlalu keras menjadi penjual lauk di tempatnya tinggal. Hanya berjualan di depan rumah yang kebetulan pinggir jalan, membuatnya lebih mudah mencari penghasilan.

“Ma, mo-bil.” sang anak menunjuk kendaraan di depan sana dengan antusias.

Hanya bepergian sebentar seperti ini mereka begitu senang. Sebab sang ibu tak bisa membawa mereka bermain ke tempat permainan anak-anak.

Bisa mendapat uang untuk biaya sehari-hari, Zara sudah begitu sangat bersyukur sekali.

Ia pun nekat untuk membawa kedua anaknya ke kerajaan. Demi memastikan jika pria yang menjadi suami saudara tirinya tidaklah benar sang suami.

Sepanjang jalan Zara berpikir terus menerus berusaha menenangkan diri. Kehebohan sang anak pun tak bisa ia hiraukan lagi. Ada perasaan gelisah dan sesak di dada Zara saat ini.

Apa benar penantiannya selama sekian tahun terbuang sia-sia? Ingin sekali rasanya Zara menangis saat ini, namun segera tangannya menepis air mata yang hendak berjatuhan saat itu.

Terpopuler

Comments

Ruby Talabiu

Ruby Talabiu

bisa jadi itu kecelakaan di bikin suara tiri nya

2023-04-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!