Setelah selesai mengukur kekuatan mereka yang ada di sana seakan tak percaya dengan apa yang baru saja mereka saksikan, pandangan mereka semua mengarah ke Leon seakan bertanya-tanya siapa Leon sesungguhnya.
"Duke Arton, aku memiliki permintaan kecil padamu" kata Leon.
"Apa itu Leon, jika bisa maka pasti akan aku bantu" jawab Duke Arton.
"Begini, tentang semua ini aku ingin kalian semua yang telah menyaksikan ini tidak memberitahukannya kepada siapapun" jelas Leon.
"Baik aku mengerti" ucap Duke Arton.
"Kalian semua yang ada di sini, dengarkan perintahku jangan pernah kalian memberitahukan kepada orang lain tentang kekuatan Leon, jika tidak maka aku sendiri yang akan memenggal kepalanya" kata Duke Arton dengan tegas.
"Baik tuan!!" jawab mereka serentak.
Leon menjadi sedikit lebih tenang dengan pernyataan Duke Arton, dia melakukan ini agar tidak menjadi incaran oleh orang lain, dia ingin bebas dan tidak terpaut oleh siapapun.
"Baiklah Leon sebaiknya kalian istirahat saja dulu, Hugo akan mengantarkan kalian ke ruangan kalian masing-masing" ucap Duke Arton.
"Baiklah, terimakasih telah menerima kami di sini" jawab Leon.
"Tidak perlu sungkan Leon, harusnya aku yang berterimakasih karena kalian sudah mau datang ke kediaman keluargaku" ujar Duke Arton.
Setelah itu Hugo mengantar mereka ke kamar mereka masing-masing, mereka berempat mendapatkan kamar di lantai dua yang merupakan kamar para tamu, mansion Duke Arton sendiri terdiri dari tiga lantai di lantai bawah untuk menyambut tamu, juga ruang makan serta ruang kerja, lantai dua adalah kamar khusus tamu dan para pelayan di sana, sedangkan lantai tiga adalah khusus untuk keluarga Duke Arton.
Leon merebahkan dirinya di atas tempat tidur dia merasa lelah dengan apa yang baru saja terjadi, kenapa ada kekuatan legenda dalam dirinya, namun di samping itu Leon juga merasa senang karena memiliki kekuatan untuk melindungi seseorang.
Dia sudah bertekad akan melindungi orang-orang terdekatnya, dan mungkin suatu saat dia akan memiliki keluarga sendiri dan hidup bahagia bersama dan tentunya Leon harus memiliki kekuatan untuk melindungi itu semua.
Leon perlahan-lahan menutup matanya dan kemudian tertidur.
"Tok tok tok" suara ketukan pintu membangunkan Leon.
"Tuan Leon, Duka Arton dan yang lainnya sudah menunggu anda di ruang makan" ucap seorang pelayan.
"Baiklah katakan pada mereka aku akan segera turun" ujar Leon.
"Baik tuan" kata pelayan itu dan kemudian pergi meninggalkan kamar Leon.
Leon kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan mencuci wajahnya, setelah itu Leon turun ke lantai bawah dan lansung menuju ke ruangan makan, saat sampai di saja Leon mendapati sebuah meja besar dan panjang dengan beberapa kursi yang tersusun rapi, di sana sudah ada Duke Arton dan yang lainnya.
"Ah... kau sudah datang Leon, mari silahkan bergabung dengan kami" kata Duke Arton.
"Tuan!" ujar Xin, Guts, dan Asta bersamaan sambil sedikit membungkuk.
Leon hanya mengangguk pelan kemudian dia duduk di salah satu kursi yang berhadapan dengan kursi milik Duke Arton, para pelayan menuangkan teh kedalam cangkir dan memberikannya pada Leon.
"Leon perkenalkan ini adalah Maria istriku, dan yang ini adalah putriku yang telah kau selamatkan namanya Ashley" kata Duke Arton memperkenalkan istri dan anaknya.
Leon mengangguk dan tersenyum hangat pada mereka berdua, namun entah kenapa saat Ashley melihat senyuman Leon wajahnya menjadi memerah, dia terus saja memperhatikan Leon yang saat ini tengah meminum tehnya, entah kenapa tiba-tiba saja jantungnya berdegup kencang.
"Ekheemm..!!, anakku apakah ada sesuatu yang ingin kau sampaikan" ucap Maria.
"Eh.... Anu, It-itu tuan Leon terimakasih telah menyelamatkan aku" ucap Ashley dia terlihat gugup.
"Sudahlah nona Ashley tidak perlu sungkan, dan tolong jangan panggil aku dengan sebutan tuan" jawab Leon dengan tersenyum hangat.
"Ya ampun kenapa dia sangat tampan" gumam Ashley dalam hatinya.
Setelah itu mereka semua menikmati hidangan makan malam yang telah di sajikan oleh para pelayan, di sela-sela makan Ashley tak henti-hentinya mencuri pandangan ke arah Leon dia sangat kagum dengan Leon dan entah mengapa saat melihat wajah Leon hatinya seperti tengah berbunga-bunga.
Ketika mereka telah selesai makan Leon kemudian berjalan menuju ke belakang mansion Duke Arton dia kembali duduk di bawah pohon dan memandang seluruh kerajaan yang terlihat sangat indah waktu malam hari, lampu dari setiap rumah dan bangunan yang ada di kota kerajaan menambah indahnya gelap malam di kota Awan.
"Tuan Leon apa yang anda lakukan di sini?" tanya Ashley.
"Ah... ya tidak ada apa-apa aku hanya sedang menikmati pemandangan indah ini" ujar Leon dia sedikit terkejut dengan kedatangan Ashley.
"Maaf jika aku mengejutkanmu" kata Ashley.
"Tidak apa-apa, lalu kau sendiri apa yang kau lakukan di sini nona Ashley?" ucap Leon bertanya.
"Aku memang sering ke sini setiap malam untuk menikmati pemandangan indah kota Awan saat malam hari" jawab Ashley.
"Dan tolong jangan panggil aku nona, panggil saja aku Ashley" lanjutnya.
"Baiklah kalau begitu kau juga harus memanggilku Leon" jawab Leon.
"Leon apa kau menyukai kota ini?" tanya Ashley.
"Tentu saja, aku sangat menyukai kota ini" jawab Leon santai.
"Lalu ap-apa kau memiliki seorang kekasih?" Ashley memberanikan diri untuk bertanya.
"Hahaha, tidak Ashley aku sama sekali tidak punya kekasih" jawab Leon santai " Lalu bagaimana denganmu?" tanya Leon.
"Aku juga tidak" jawab Ashley.
"Tapi sepertinya aku menyukaimu" gumam Ashley pelan.
"Hah... apa yang kau bilang barusan?" tanya Leon.
"Eh... tidak, tidak, tidak aku tidak bilang apa-apa" jawab Ashley wajahnya sedikit memerah karena malu, dia tidak menyangka Leon akan mendengar perkataannya tadi, meskipun tidak terlalu jelas.
"Aku sangat yakin kalau dia tadi bilang suka padaku, atau aku saja yang salah dengar ya?,.. padahal aku juga suka dengannya hanya saja aku merasa tidak pantas" gumam Leon dalam hatinya.
Tanpa mereka sadari dari kejauhan Duke Arton dan istrinya Maria tengah menyaksikan mereka berdua.
"Aku rasa anak kita menyukainya" kata Maria.
"Ya kau benar istriku, aku juga merasa demikian, aku yakin putri kita menyukai Leon" jawab Duke Arton.
"Sudahlah sebaiknya kita jangan ke sana atau kita hanya akan mengganggu mereka" ujar Maria.
"Baiklah kalau begitu mari kita masuk ke dalam" jawab Duke Arton sambil merangkul istrinya dan berjalan masuk ke dalam mansion meninggalkan Leon dan Ashley berdua saja.
"Aku tidak menyangka bahwa tuan kita yang selalu saja tegas ternyata sangat lembut terhadap wanita" kata Xin yang juga menyaksikan tuan mereka tengah berdua dengan seorang wanita.
"Ya kau benar soal itu" ujar Guts.
"Aku rasa ini akan menjadi malam yang panjang untuk tuan" sahut Asta.
"Hey apa maksudmu" tanya Guts.
"Sudahlah sebaiknya kita pergi agar tidak mengganggu tuan" ujar Xin yang kemudian menarik mereka berdua meninggalkan tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
KANG CITA CITA
terlalu mudah jatuh cinta:(
rasanya seperti iron men:v
2020-09-17
2
Muhammad Syarief
mirip mirip
2020-07-23
1
Harbinger
buih-buih cinta mulai tumbuh
2020-07-17
4