My Love Is Just For You

My Love Is Just For You

Prolog

"Mba Hind, makanya jadi orang jangan kuper dong," Celoteh Nada, sahabat sekaligus teman sekantor beda profesi di sebuah rumah sakit milik perusahaan BUMN yang bergerak dibidang perminyakan.

"Maksudmu apa? Aku gagal paham...," Hind yang sedang fokus dengan pengecekan laporan pasien yang dibuat oleh Nada hanya dapat merespon dengan senyuman tanpa dosa yang menunjukkan deretan gigi rapinya kearah Nada.

"Hah..., ampun deh..., jadi sejak tadi aku bicara sama sekali tidak kau perhatikan Mbak? Ya Tuhan..., daritadi aku sama saja bicara dengan tembok dong...," Rasanya Nada ingin menangis merasakan ketidaksensitifan dari Hind jika sudah fokus pada pekerjaannya. Ia mengerti bahwa perempuan dihadapannya ini adalah orang yang sangat totalitas terhadap pekerjaannya sehingga menyebabkan usianya  yang telah menyentuh angka akhir dua puluhan ia masih juga belum menikah. Berbeda dengan dirinya yang tidak terlalu mengejar puncak karir sebagai perawat membuatnya bertemu jodoh lebih cepat. "Aku tadi bilang kenapa Mbak Hind tidak coba membuat akun media sosial yang sedang populer saat ini. Itu lho...Hexagram..."

"Gunanya untuk apa?" Hind hanya menaikkan alis kanannya ketika merepon ucapan dari Nada.

"Ya posting apa kek yang Mbak Hind suka, foto selfie Mbak Hind misalnya, Mba Hind kan cantik, siapa tahu ada pangeran tampan dari negeri seberang yang jatuh cinta kemudian mengajak Mbak Hind menikah."

"Hush, kalau mengkhayal itu tolong dikondisikan dengan situasi dan kondisi dong," Hind yang gemas dengan jawaban yang disampaikan Nada mengetuk kepala sahabatnya itu dengan pulpen yang sejak tadi ia pegang. "Kau kira kita hidup di negeri dongeng? Wake up Da, ini dunia nyata bukan dunia khayal! Hati-hati lho sama ucapan..."

"Aku kan hanya bilang misalnya...," Nada mengusap-usap kepalanya yang sedikit sakit. "Atau Mbak Hind bisa memposting hasil jepretan kamera dan lukisan Mbak. Aku tahu lho kalau mbak Hind diam-diam hobi photography dan melukis."

"Pasti Mamaku yang bocorin ya...," Hind menghela napas panjang dan menyandarkan punggungnya ke punggung kursi yang ia duduki. Suasana ruang kantornya yang minimalis dengan hanya tambahan vas bunga berisi bunga mawar buatan berwarna-warna untuk menambah kesan sedikit feminin membuat ruang kerja milik Hind tampak sederhana dan lengang. Sesuai dengan penghuninya, Hind adalah wanita yang sederhana dan sangat rumahan jika tidak sedang menjalani profesinya sebagai Dokter Internis. "Beliau cerita apa lagi?"

"Ya begitu deh," Nada mengangkat bahunya. "Ayolah Mbak, sekali ini saja ikuti saranku untuk bersosialisasi lebih luas lewat media sosial, aku ingin Mbak Hind bisa lebih membuka diri dan mengenal dunia luas..."

Nada ingin sahabatnya ini tidak larut dalam dunia pekerjaannya saja seolah ia sedang membuat dunianya sendiri. Ia mengerti mengapa Hind seperti itu. Tapi cukuplah waktu lima tahun menutup diri. Entah mengapa ia merasa tahun ini adalah tahun Hind untuk menemukan jodohnya. Dan ia akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu sahabat yang sangat disayanginya itu.

Hind melihat kesungguhan dari sepasang mata milik Nada. Ia pun akhirnya memilih untuk mengalah daripada semakin diceramahi panjang kali lebar kali tinggi jadi isi olehnya. Dengan setengah hati ia mengambil smartphone miliknya untuk meng-install aplikasi yang disarankan tadi dan membuat akun barunya disana. Dipasangnya sebuah foto dirinya dari sisi samping sambil tersenyum sebagai profile picture dan postingan pertamanya. Tak lupa ia pun membuat sebuah Bio yang menggambarkan sedikit tentang dirinya.

"Just an ordinary person who love nature, photography and painting as a form of gratitute to The Creator"

"Done!" Jawab Hind.

"Mana-mana, coba aku lihat," Nada segera mengambil smartphone Hind dari tangannya.

"Eh, ini anak...," Protes Hind.

"Aku kan ingin tahu nama akunmu Mbak supaya bisa ku-follow." Nada mengetikkan sesuatu diponsel Hind. Senyum penuh arti mengembang dibibir mungilnya. "Selesai!" Ia pun mengembalikan smartphone tersebut kepada pemiliknya.

"Kau tadi melakukan apa? Kok mencurigakan...," Hind segera mengecek akun Hexagram yang baru didaftarkannya dan melihat terdapat dua akun di kolom following, Nada sudah pasti dan M? Siapa dia?

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!