Kegundahan Hati

SREEKKK!

Ermi menggeser gorden merah marun yang menutup jendela. Perlahan sinar mentari pagi mulai menembus pintu geser kaca yang bersebelahan dengan tempat Hind tidur untuk menggelitik mata Hind yang masih tertutup tak mau beranjak dari dunia peraduan mimpi.

"Bangun Hind, sudah jam sembilan pagi."

"Sebentar lagi Ermi," Erangnya seolah tak terima dibangunkan kembali ke dunia nyata sambil menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya yang meringkuk dan kembali kealam tak kasat mata. "Aku masih butuh tidur karena selama di pesawat tidak dapat tidur sama sekali..."

"Baiklah, aku tinggal sebentar ya untuk belanja di minimarket terdekat, jika kau bangun lagi nanti dan merasa lapar, kau bisa membuat sesuatu dari bahan-bahan yang ada dikulkas dan di dapurku, ada roti tawar, selai bahkan chicken briyani, kau tinggal memanaskannya di oven."

"Okay...," Jawabnya lemah dan kembali tertidur. Selama perjalanan dari Jakarta menuju Dubai yang memakan waktu kurang lebih 8,5 jam, perasaan Hind tidak tenang. Ini pertama kalinya ia merasakan pergi keluar negeri dengan jam perjalanan jauh tanpa dapat tidur sama sekali. Ada apakah gerangan? Sebegitu tegang dan cemaskah dirinya akan bertemu dengan pujaan hatinya? Apakah karena ia sudah cukup lama tidak berhubungan khusus dengan lawan jenis sehingga ia gugup dan khawatir serta menjadi sedikit ragu dengan langkah yang diambilnya untuk pergi ke Dubai dengan niat menemui M?  Jujur, ia berharap M akan menjemputnya di Bandara. Namun sepertinya tidak mungkin karena Bandara adalah area publik sementara M adalah orang yang terpandang disana dan sudah pasti akan menyita perhatian orang-orang disekelilingnya. Membayangkan hal itu saja rasanya seperti mimpi yang terlalu indah untuk menjadi nyata. Ia sendiri tak habis pikir, bagaimana bisa ia menjadi sedekat ini dengan lelaki yang notabennya salah satu orang penting di kota Dubai ini? Apakah ia pantas? Ini bukan berarti dirinya tidak percaya diri, hanya saja memiliki kedekatan khusus seperti ini seolah mimpi. Atau jangan-jangan memang ini hanyalah mimpi yang tercuplik dari rasa kosong dihati sehingga tanpa sadar memberikan celah tak kasat mata yang menyentuh relung hatinya yang selama ini ia lindungi agar tak tersakiti lagi?

Ia ingin memutar balik langkah kakinya yang telah menginjak Bandara Internasional Dubai untuk kembali ke Indonesia. Hawa dingin tengah malam begitu menusuk remang kulitnya sehingga rasa gugup berpadu takut terbesit dalam jiwa. Namun apa daya, ia sudah terlanjur berjanji pada Ermi untuk menemaninya selama seminggu di Dubai dan tentu saja karena tiket pulangnya yang telah ia beli baru akan bisa membawanya kembali ke tanah air setelah seminggu berada disini. Ia berusaha menguatkan hatinya jika nanti rasa kecewa menggelayut dan menorehkan luka ketika harapannya bertemu dengan M tak jadi nyata karena setiap kali mereka berkomunikasi, ia sadar lelaki tersebut adalah orang yang sangat berdedikasi pada pekerjaannya. Dan ia pun sadar telah banyak mengalami asam garam kekecewaan.

Perlahan ia melewati gate antrian pengecekan visa dan paspor untuk kemudian mengambil koper yang ia titipkan di bagasi pesawat yang tadi membawanya terbang menuju kota bak Singapura rasa Timur Tengah ini. Setelah meyakinkan tak ada yang tertinggal, ia menuju tempat pemesanan taksi yang akan membawanya ke apartemen dimana Ermi dan suaminya tinggal dengan bermodalkan alamat yang dikirimkan Ermi sebelum ia berangkat kesini.

"Ya ampun, kau masih belum bangun juga Hind?! Ini sudah hampir tengah hari!" Ermi sudah tidak tahan melihat sepupunya itu masih tertidur bak orang mati setelah ia tinggal untuk berbelanja tadi hingga kembali. Ia pun menarik bedcover yang menutupi seluruh tubuh Hind dan menarik salah satu tangannya. "Ayo bangun dan segera mandi! Aku akan membuatkan secangkir kopi susu untukmu agar nyawamu bisa lekas terkumpul kembali. Jangan kau turuti tubuhmu itu untuk bermanja terlalu lama ditempat tidur!"

"Ayolah Ermi, berbaik hatilah padaku untuk hari ini saja, biarkan aku memuaskan diri dengan tidur di pulau kapukmu sebentar lagi," Jawab Hind lunglai sambil memeluk bantal. "Aku juga sedang tidak sholat..."

"Tidak bisa!" Ermi mendorong tubuh Hind yang masih berusaha mengumpulkan energi untuk kembali ke dunia nyata kearah kamar mandi. "Ayo lekas mandi! Karena aku akan mengajakmu bertemu dengan Kakak Iparku dan anaknya kemudian kita jalan-jalan ke Kite Beach. Aku yakin isi kepalamu yang penuh dengan hal-hal medis akan sedikit tercerahkan dengan suasana disana yang menenangkan dan menyenangkan."

"Iya-iya," Hind memilih untuk mengalah dan mengambil pakaian dari dalam kopernya serta handuk yang sempat ia gunakan sebelum tidur semalam kemudian menuju ke kamar mandi. Ia memutar keran shower dan men-setting-nya menjadi air hangat untuk mengisi bathtub yang tersedia. Sambil menunggu air di dalam bathtub penuh, dirinya menatap kaca toilet yang ada di hadapannya. Wajahnya sontak berubah menjadi sedikit sedih dan kecewa. Direct Message yang ia kirimkan kepada M untuk mengabarkannya bahwa ia sudah sampai di Dubai hanya dibaca oleh lelaki tersebut. Tak biasanya M hanya membaca pesannya tanpa membalas apapun. Baru hari pertama ia disini saja M sudah membuatnya kecewa, apalagi selama seminggu disini nanti? Tidak-tidak, ia meyakinkan dirinya sendiri mungkin lelaki itu sudah cukup lelah dengan aktifitasnya kemarin sehingga hanya dapat membacanya tanpa sempat membalasnya.

Hind menarik napas panjang untuk memberikan kesempatan oksigen masuk memenuhi rongga dadanya yang sempat sesak. Ia menepuk-nepuk kedua pipinya hingga kemerahan untuk memberikan semangat pagi untuk hari ini.

Ayo semangat Hind, jangan biarkan dirimu tak dapat menikmati liburan tahunan yang telah kau dapat susah payah!

***

Mohammed menutup mulutnya takjub atas video dan foto Hind yang berhasil diambil oleh salah satu pengawal yang telah ia utus khusus untuk mengikuti Hind sejak turun dari pesawat hingga sampai ketempat tinggal sementara gadis itu. Senyumnya tak berhenti merekah di bibirnya. Betapa gadis itu nyata sama dengan apa yang telah diposting di akun Hexagram-nya. Tidak, lensa kamera smartphone andalan gadis itu untuk selfie dan memostingnya di akun tersebut tak dapat menandingi kecanggihan alat milik pengawalnya. Gadis itu benar-benar cantik dan memiliki aura yang sangat indah serta membuatnya tak ingin berkedip untuk terus menatapnya. Apakah mungkin ada bidadari yang diturunkan ke Bumi oleh Yang Maha Kuasa sehingga menyedot seluruh pasang mata yang berpapasan dengannya?

"Kau belum tidur M?" Tepukan di bahu Mohammed mengejutkan dirinya yang terlarut dalam lamunan sambil menatap laptop silver berlogo buah apel yang digigit dihadapannya dalam remang cahaya ruang kerja miliknya di rumah.

"Kak Maktoum?!" Mohammed terkejut dan langsung menoleh kearah Maktoum seolah ia sedang tertangkap basah sedang melakukan sebuah kesalahan. "Kukira siapa...,” Ia mengelus dadanya untuk mengembalikan detakan jantungnya yang sempat berdegup kencang karena kaget.

"Kenapa? Kau takut kalau Baba atau Mama mengetahui kelakuan anak bungsunya yang memiliki hobi men-stalking seorang gadis?" Maktoum menoleh kearah laptop milik Mohammed. "Itukah gadis yang selama ini membuatmu jadi over posting selfie dan aktifitas di media sosialmu sehingga mengancam keselamatanmu sendiri?"

"Ayolah Kak, seperti kau tak pernah jatuh cinta saja," Keluh Mohammed tak terima atas ucapan bernada sindiran untuknya.

"Boleh juga seleramu," Maktoum mengamati setiap video dan foto yang berisi tentang Hind satu per satu. "Setidaknya tak begitu sia-sia kau nekad membatalkan pertunanganmu dengan Latifa lima tahun lalu."

"Kak...," Raut wajah Mohammed berubah sedih setiap kali teringat pada mantan tunangannya yang telah seenaknya dibatalkan sepihak olehnya hingga patah hati dan meninggal karena kecelakaan mobil di jalan raya. Tak hanya itu, ia mendapatkan kecaman dan hujatan dari orang tua Latifa serta mengungkit-ungkit bahwa kelakuan seenaknya itu keturuan dari Ibunya yang bukan berasal dari keluarga bangsawan para petinggi Dubai. Mengingatnya saja ia sudah merasa durhaka kepada sang Ibu meskipun berkali-kaki Ibunya mengatakan tidak apa-apa karena ingin anak-anaknya hidup berbahagia dengan jalan dan takdirnya masing-masing tanpa ada paksaan sedikitpun. Ibunya pun selalu mengatakan bahwa ia bersyukur diberikan amanah dan tanggung jawab memiliki tiga anak yang luar biasa seperti Maktoum, Kireina, dan dirinya.

"Dia datang kesini?!" Maktoum sedikit tak percaya akan apa yang dilihatnya.

"Iya, sepertinya ia ingin memberikan surprise padaku sebagai hadiah ulang tahunku sekaligus berlibur selama seminggu ketempat sepupunya yang ternyata tinggal disini. Aku berniat untuk menemuinya mengingat perjuangannya untuk datang kemari."

"Kau yakin bisa menemuinya?"

"Maksud Kak Maktoum?"

Maktoum menghela napas dan menyerahkan jadwal berisi pekerjaan selama seminggu kedepan. "Kau lihat saja sendiri."

"Ini...," Mohammed tertegun melihat tugas-tugas yang menantinya selama seminggu kedepan.

"Aku menganggapmu sudah dewasa dan bisa mendahulukan hal-hal penting demi kemajuan kota dan negara ini," Maktoum berkata tegas. "Dan ingat, kau bukanlah orang biasa yang bisa pergi kemanapun tanpa protokol dan pengawalan ketat. Kau adalah Deputy Ruler Dubai M!"

BLAM!

Maktoum meninggalkan Mohammed sendirian dalam diam. Ia bukanlah kakak yang egois, namun adik lelakinya ini adalah saudara kesayangannya yang tak boleh lengah dalam bertindak apapun terlebih reputasinya sebagai perwakilan generasi muda dikota Dubai sehingga membuatnya harus selalu menjaga nama baiknya dan tidak menimbulkan skandal sehingga mencoreng nama kedua orang tuanya yang telah mendidik mereka dengan sekuat tenaga hingga mereka menjadi dapat berdiri tegak seperti sekarang ini.

"Aku harus bagaimana?,” Kedua tangan Mohammed bergetar sambil menatap tugas-tugas yang menanti di hadapannya. Membayangkan wajah Hind yang akan kecewa jika tidak dapat bertemu dengannya saja sudah membuat hatinya tercubit perih dan sakit, bagaimanapun ia harus memutar otaknya untuk dapat mengatur jadwalnya sedemikian rupa sehingga dapat menemui pujaan hatinya itu.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!