Setelah sekian lama akhirnya Dealova telah sampai di markas Michael Iya begitu bahagia bisa bertemu dengan kakaknya begitu pula dengan Michael yang sudah merindukan adik kecilnya tersebut.
"Abang ganteng!" teriak Dealova ketika sampai di depan markas Geng Serigala.
"Hai Dea, kamu kemana aja!"
Dalam sekejap kedua kakak beradik itu sudah saling berpelukan satu sama lain. Melepaskan kerinduan di antara keduanya.
"Udah makan?"
Dealova tampak menggeleng, lalu dalam sekejap Michael langsung mengutus anak buahnya untuk membeli semua makan yang dinginkan oleh sang adik. Dengan cepat makanan kesukaan Dealova sudah tersaji di depannya.
"Woah, makanan kesukaan, asyik!"
Michael tersenyum sambil mengusap kepala adik perempuannya itu. Entah mengapa ia begitu bahagia ketika mendapati adiknya sudah kembali lagi.
"Jangan lupa setelah makan nanti cerita kamu seharian ini kemana aja!"
Dengan mulut masih penuh makanan, ia pun mengiyakan ucapan kakaknya. Meski ukuran tubuh adiknya ini kecil tetapi selera makannya banyak. Buktinya ada nasi goreng, mie goreng dan martabak telor sudah habis dimakan olehnya. Belum lagi jus alpukat 1 gelas besar.
Sementara itu di dalam rumah Zayd. Terlihat Noe sangat sibuk dengan pekerjaan kantornya. Aletta yang sejak dulu sangat perhatian pada putranya itu segera menghampiri sang putra.
"Assalamu'alaikum ...."
"Wa'alaikumsalam, Umi."
Noe segera menutup map miliknya lalu menyalami kedua tangan ibunya itu. "Tumben Umi ke sini, ada apa?"
"Boleh Umi bicara sama kamu?"
"Tentu saja boleh, mari silakan duduk, Umi."
Zayd menuntun tubuh Aletta dan mengajaknya duduk di sofa. Tidak lupa memberikan bantalan yang nyaman untuk punggungnya. Maklum Noe sangat takut jika penyakit Aletta kambuh.
Meskipun dokter sudah mengatakan jika hal itu tidak akan terjadi tetapi Zayd maupun Noe sama sekali tidak pernah percaya begitu saja. Apalagi ia pernah melihat sendiri bagaimana kondisi Aletta sempat drop beberapa hari yang lalu.
"Noe, apakah kamu ragu dengan acara perjodohan kemarin?"
Sontak saja Noe mengangguk, baginya ini adalah hal yang aneh karena sekarang abad modern sehingga sangat jarang ada acara perjodohan. Biasanya penikahan yang terjadi karena perjodohan banyak mengalami kegagalan. Sehingga ia pun tidak percaya kedua orang tuanya masih memilih hal itu.
"Katakan pada Umi apa yang membuat kamu ragu akan semua keputusan dari Umi dan Abah?"
"Sebelumnya Noe minta maaf, karena banyak sekali pernikahan yang terjadi akibat perjodohan seringkali berakhir perpisahan."
"Hanya karena itu?"
Noe mengangguk, ia begitu takut jika harus berhubungan dengan wanita. Maka dari itu meski banyak yang mengidolakan dia tetapi tidak jarang ia mengabaikannya dan lebih memilih untuk tetap fokus pada karirnya.
Aletta tampak mengusap kepala Noe lalu setelahnya ia mulai memberikan pandangan kepadanya.
"Mungkin apa yang kamu takutkan seringkali terjadi, akan tetapi banyak juga mereka yang berhasil menjalaninya. Kamu tahu sendiri jika Umi dan Abah menikah karena takdir. Akan tetapi persahabatan antara Abah dan temannya itu sudah terikat jauh sebelum kami saling mengenal."
"Yakinlah, apa yang telah ditetapkan untukmu maka akan terjadi. Menikah tidak harus karena cinta, tetapi rasa cinta akan muncul dengan sendirinya ketika kamu sudah menikah."
"Lagi pula apa yang akan kalian kerjakan setelah menikah akan menjadi ladang pahala. Sementara itu ketika kamu ingin menyentuh tangan calon istrimu sudah pasti akan menjadi dosa."
"Iya, Umi ... terima kasih untuk nasehatnya. Semoga Noe bisa ikhlas dengan takdir Allah ini, Aamiin."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Selon
yang satu serigala yang satu halilintar
2023-05-22
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
andaikan Noe mau menerima perjodohan ini semoga saja dia tak kaget dengan tingkah laku Dea
2023-04-21
1
Parsih Nurul
Lanjot lagi dong kak 🥺🥺🥺🥺😌😌😌😌😴😴😭😭😭
2023-04-19
1