Setelah tidak terdengar lagi panggilan dari Umi, Dealova menghela nafasnya. Namun, tengkuk Dealova tiba-tiba saja seperti ditiup angin.
"Perasaan kok ada yang aneh, ya?"
Dingin dan rasanya sangat geli. Entahlah nyatanya hal itu tidak bisa digambarkan oleh apapun. Hasilnya tentu saja bulu-bulu halus di tangan Dealova berdiri alias merinding. Tangannya mengusap perlahan, sementara itu Aisyah tertawa sambil menutup mulutnya.
"Salah sendiri kau berpikir macam-macam tentang Umi," ucap Aisyah masih ingin mengerjai Dealova.
Manis, sebenarnya Aisyah anak yang manis dan penurut. Hanya saja ia terlalu baik hati kepada semua orang. Sehingga tidak jarang ia berkorban demi menolong orang lain. Sama seperti yang dilakukan ketika bertemu Dealova.
Namun, entah mengapa sikapnya menjadi usil seperti saat ini. Ditambah lagi dengan bersama Dealova dia seolah memiliki saudara meski bukan sedarah.
"Hm, siapa yang ganggu gue, sih? Kenapa rasanya jadi takut sendiri!" ucap Dealova sambil mengusap tangannya.
Matanya menyisir ke sekelilingnya, tetapi tidak menemukan apapun sehingga ia pun lebih memilih untuk beranjak pergi dari tempat itu.
"Sepertinya aku nggak nyaman di sini, jadi lebih baik aku pergi."
Dealova yang semula ingin berdamai dengan situasi di sekitarnya seketika ingin pulang. Ia pun beranjak dari tempat duduknya lalu pergi mencari pakaian miliknya tadi.
"Kemana perginya pakaian gue?" tangannya mengacak-acak rambutnya.
"Perasaan aku taruh di sana!"
Ya, kamar ini tadi pagi digunakan olehnya untuk berganti baju dengan pakaian yang lebih syar'i. Akan tetapi setelah ditinggal beberapa waktu ia sama sekali tidak bisa menemukan dimana pakaiannya.
"Kamu mau kemana, bukankah kamu berjanji untuk tetap tinggal di sini?" ucap Aisyah cemas.
Melihat Dealova seolah ingin pergi, maka ia pun ikut gelisah.
"Asem, benar-benar nggak ada nih? Kalau begitu harusnya aku tadi yang menyimpannya sendiri."
Di sisi lain, santriwati yang membantu Dealova berganti pakaian tadi segera memasukkan pakaian Dealova ke dalam almari miliknya. Ia takut jika pada akhirnya Aisyah kembali pergi dan ia akan menjadi orang pertama yang disalahkan kalau mengetahui hal itu.
"Semoga saja kamu betah di sini, ya," pinta Aisyah sambil mengusap punggung tangan Dealova.
Sontak saja Dealova berjingkat karena terkejut ketika ada yang meraba dirinya.
"Tuh, kan ada hantu!"
"Fix, gue kabur aja dari sini!"
......................
...Markas Geng Kobra...
"Gimana, sudah ketemu?"
"Belum, Boss!"
"Gimana cara kerja kalian, sih? Kenapa justru membuat keselamatan Dealova semakin terancam! Apa iya aku yang harus mencarinya sendiri?"
Tidak ada satupun anak buah Michael yang berani protes di depan atasan mereka. Mereka benar-benar setia dan bisa menerima apapun kemarahan ataupun pujian yang diberikan oleh bosnya tersebut.
"Maaf Bos, pergerakan kita masih diawasi oleh Geng Halilintar maka dari itu pergerakan kita masih terbatas.
Sebenarnya kalau terus marah bukannya memudahkan masalah tetapi justru membuatnya semakin runyam. Akan tetapi kadang amarah selalu di depan sama seperti yang dialami oleh Michael saat ini. Sehingga tidak memikirkan kemungkinan lain.
"Sudah lah Bos, aku yakin jika Naura saja yang memimpin pasukan kita."
"Kita bukan mau demo masak, kenapa ngajak Naura!"
Sejenak mereka diam, menyadari ada yang salah di sana. Naura adalah sahabat Dealova sehingga mereka berpikir sudah pasti bisa dengan mudah menemukan Dealova daripada mereka.
"Ya sudah, cepat bereskan ini secepatnya sebelum ketahuan oleh atasan mereka."
"Ba-baik, Bos."
Ada banyak hal yang disembunyikan oleh Michael pada Dealova, tetapi sebelum ia mengatakan hal yang sebenarnya Michael justru kehilangannya.
Sementara itu di kamar Naura ia tiba-tiba saja bersin.
"Hatchi! Asem siapa yang ngebicarain gue sih! Nggak tau apa kalau aku sedang makan enak!"
Meskipun Dealova anak kesayangan kepala preman, tetapi ia juga memiliki putri kandung yaitu Naura. Ia bahkan tidak mengetahui jika ayahnya selama ini bekerja sebagai kepala preman. Tahunya ayahnya hanya bersahabat dengan para preman.
......................
...Pondok Pesantren Al Hikmah....
Dealova yang sedari tadi capek mencari baju miliknya, terpaksa harus menunggu temannya selesai membeli barang sesuai permintaan dari Dealova. Kaget, tentu iya apalagi kali ini ia harus mencari makanan enak agar perutnya tidak kembali berdemo.
Rambutnya yang panjang sekali segera dirapikan. Tidak lupa senjata andalannya adalah sebuah liptin agar saat bertemu dengan semua orang semakin terlihat cantik.
"Nggak nyangka wajahku secantik ini, pantas saja banyak anak laki-laki yang mengejarku," doanya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Selon
ada setan' neng 😬
2023-05-22
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
kerjain aja Trus si Dealova biar dia sadar dan bisa menjadi pengganti dirimu Aisyah
2023-04-12
1