Godaan Hasrat Anak Tiri

Godaan Hasrat Anak Tiri

BAB 1 : KEHAMILAN

Secarik kertas berlogo klinik terlepas dan jatuh ke lantai marmer putih. Nita Athalia membungkuk dan membawa kertas itu hingga ke depan dada dan mulai membaca dengan seksama. Lututnya gemetar dan tubuhnya mendadak dingin.

"Selamat untuk kehamilanmu, Nita. Sergey pasti senang dengan kabar kehamilanmu." Lana, sang sahabat, mengulas senyuman. Dia berdiri dari kursi kerjanya dan berjongkok di depan Nita yang wajahnya semakin pucat.

"Malapetaka." Nita menggelengkan kepala, dengan tatapan berubah nanar.

"Apanya yang malapetaka?" Lana bangkit dengan bingung dan Nita meraih tas Hermes berwarna orange lalu melengos pergi.

Bayangan fitur wajah akan siapa lelaki yang telah memperko**sanya, tak dapat diingat. Nita tertegun karena seseorang telah berdiri didepannya. "Suamiku?"

"Melamun? Panggilanku tak dijawab." Sergey menjepit dagu Nita dengan lembut. Wanita itu langsung bangkit dari sofa dan tersenyum sangat manis.

"Syukurlah, akhirnya Mas pulang!"

“Yah, tolong siapkan air mandi.” Sergey melewati Nita, menuju kamar dengan diikuti Nita. Dia enggan dekat-dekat Nita.

Kran air panas dinyalakan, dan mengucur di dalam bathtub. Nita meneteskan cairan aroma terapi, lalu melirik ke arah pintu pada suaminya yang telah beruban. Walau berkepala lima, tetapi jangan tanya pesona maskulinitas seorang Sergey yang mampu mengalahkan para pemuda seusia Nita.

“Mah, putra sulung ku besok akan datang.” Sergey mengendurkan dasi. Jelas tatapan mata emas itu berbinar seolah begitu terkesima.

“Putra?” Nita lalu mengangguk pertanda mengerti. Dia baru ingat Sergey pernah menceritakan rasa sayangnya pada si sulung .

“Rama Abimasa, 2 tahun di atasmu. Kuharap kau tak keberatan, ya? ”

“Ini rumah dia juga dan aku senang bisa menyambutnya.” Nita tersenyum dengan tulus. Tak sengaja jarinya tersengat air panas, sontak dia menyalakan kran air dingin dan membasuh jari yang terasa terbakar.

“Hati-hati, Mah. Sedikit lukamu, kerugian untukku.” Sergey memasuki kamar mandi.

“Maaf, Mas. Aku tidak sengaja.” Dia buru-buru bangkit untuk menuang pasta gigi ke sikat yang telah dibasahi, lalu memberikan pada Sergey yang telah menanggalkan kemeja. Nita terpaku pada punggung berotot yang indah, tetapi tak berlebihan. “Maaf, bisakah Mas lain kali jangan membuka itu di depanku?”

“Kau istriku, apa yang kau takutkan?” Sergey menyeringai, tangannya menarik sikat gigi dari tangan mungil dengan sengaja menyentuh tangan Nita lebih lama. “Aku ingin makan pasta, Sayang.”

Nita mengangguk dengan canggung, berharap bathtub segera terisi. Suara berderak dari celana jeans melorot, membuat Nita lekas mematikan kran air. Dia keluar dengan gelisah dan mendengar tawa nakal suaminya.

Suara sendok dan garpu berdenting di ruang makan, Sergey dan Nita tengelam dalam pikirannya masing-masing. Saat Nita akan menyendokkan pasta, perutnya tiba-tiba terasa tidak nyaman. Nita menutup mulut, semua isi dalam perutnya bagai akan keluar.

Sergey mengernyitkan alis karena Nita tergesa-gesa mendorong kursi dan berlari menuju westafel. Sergey membanting garpu dan sendok karena jadi hilang selera makan. Bila dilihat dari isi piring yang masih utuh, sang istri sama sekali tak menyentuh pastanya.

Sergey tergesa-gesa kembali ke kamar. Dia mencari dokumen penting milik Rama di kamar. Dicari kesana-kemari, tetapi tidak kunjung ditemukan . Suara gaduh muncul dari tas Hermes milik Nita yang tersenggol. Bila Nita sampai tahu, dia telah menjatuhkan tas berwarna orange itu, istrinya pasti akan langsung marah.

Pria itu menarik tas dari di lantai. Sebuah amplop berlogo klinik, tertinggal tertinggal di lantai, lalu diraihnya. Dia menjereng kertas. Apa Nita sakit ?

"Hamil?" Sergey merasa kulit-kulit di kepalanya bagai terlepas saat melihat sebuah nama di pojok atas,di sisi kertas. Benar Nita Athalia, usia 24 tahun. “Nita!”

“Iya, Mas, tunggu! Aku habis beresin dapur.”

Suara Nita itu terdengar semakin keras, pertanda keberadaan sang istri sudah di dekat kamar. Nita muncul dari balik pintu dan wajah itu langsung pucat saat melihat ke arah tangannya. Sergey meremas kertas hasil tes darah, langsung melempar bola kertas dan mengenai wajah Nita yang pucat pasi.

“Katakan kamu berselingkuh dariku?” Sergey menggertakkan gigi dan siap meledakkan amarahnya. “Inikah sambutan untuk suamimu, yang baru pulang setelah satu bulan lamanya?”

Di negara bagian lain, tubuh Rama banjir keringat. Sprei sudah tak beraturan, bantal dan guling berceceran di lantai. Rama pun langsung beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan kembali dalam keadaan wangi sabun. Rama melirik wanita yang masih tak berdaya dan penuh cairan kehidupannya.

“Kamu mau kemana. Janjimu malam ini mau menginap?” Veronica masih tengkurap dengan badan polosnya. Dia memperhatikan Rama mengenakan celana yang baru diambil dari lantai.

“Aku bisa ketinggalan pesawat.” Dia memakai kaos, lalu dirangkap kemeja berlengan pendek tanpa dikancingkan. Dia mendaratkan pan**tatnya di pinggir tempat tidur untuk memakai sneaker warna putih.

“Peluk .... “

“Aku sudah terlambat, tiketku bisa hangus.” Rama menyeringai. “Jika aku dicoret dari kartu keluarga, maka kamu juga takkan bisa berbelanja lagi. Sorry Beibh!” Rama memasukan ponsel dan hp ke dalam tas Gucci. Dia tak sempat mengeringkan rambut yang masih meneteskan air.

“Berapa lama kamu di Indonesia, lalu kapan kembali ke Australia?”

“Satu bulan, mungkin,” kata Rama ketika akan menutup pintu. Dia sudah keluar, tetapi berbalik lagi untuk mengecup di udara, dari kejauhan pada kekasihnya dan Veronica tersenyum sangat manis.

Sialan, aku belum pernah terlambat seperti ini saat ke bandara, ini gara-gara godaan dari Veronica. Sore ini Sialan seperti ibu tirinya yang sialan. ****** mana yang mau menikahi pria yang lebih tua 24 tahun.

Kau mau menguras harta papaku? Jangan bermimpi kau takkan bisa melakukannya. Aku bersumpah akan membuat kamu keluar dari rumah papah, dengan sendirinya. Bila tidak ada cara baik-baik. Aku akan menggunakan cara kotor.

Rama langsung ke klub ke tempat usaha milik ayahnya. Dia memeluk ayah di tangga menuju ruang VIP. Tanpa canggung, Rama langsung bergabung dengan teman-teman kolega papa. Sampai dia begitu pengar, lalu keluar dari ruangan.

“Nanti, ya, Beibh! Aku perlu udara segar.” Rama mengusap punggung para wanita yang tak mau melepaskannya. Kalau bukan karena mabuk, pasti dia akan menendang wanita-wanita pekerja malam, yang berani menyentuhnya. Berkat bantuan penjaga bar, dia berhasil terbebas dari sentuhan dan belaian dari tangan nakal mereka.

Rama pun duduk di kursi beton di dekat pintu masuk yang tidak ada orang, di halaman belakang dan menatap keindahan taman belakang. Tidak jauh darinya, seorang wanita yang baru turun dari mobil, tak sadar bila kain sebetis telah menyangkut di pintu mobil. Saat wanita itu terus jalan, si gadis terjatuh dan rok gadis itu pun sobek.

Rama langsung tertawa geli pada tingkah gadis itu yang memegangi kain di belakang paha, sambil terus menggerutu. Rama bersiul menggoda dari kejauhan. “Cantik, sama Abang, yuk!”

Rama bersandar pada dinding, disedotnya asap nikotin yang awal pahit dan berubah manis, asap membakar paru-paru dan kepulan asap dihembuskan ke ke udara lewat mulut daengan cara yang menawan. Mata biru melirik perempuan itu dengan rakus.

Bentuk paha indah wanita itu dari sisi belakang yang tak tersembunyi. Kemeja panjang yang dikenakan wanita itu, yang masih tak bisa menyembunyikan bentuk dada. Rama yang baru kehilangan keperjakaannya kemarin, langsung menelan saliva dengan kasar karena teringat dengan Veronica.

“Kamu salah kostum, gadis manis.” Rama membuang rokok dengan asal, lalu mengikuti gadis yang berpakaian sopan.

Perut perempuan itu ditarik ke arah Rama, punggung wanita itu dibenturkan ke dinding dan Rama condong ke wajah ayu yang tersorot lampu redup. Tatapan galak mata emas kian menggoda, bagiannya. Dia mengendus bau bunga sakura di ceruk leher gadis itu lalu Rama tertawa karena perlawanan kuat, membuat jiwanya kian tertantang. “Hahahaha.”

Nita mengatubkan bibir, saking kesal dan takut, tanpa sadar telah menampar pipi yang beraroma alkohol. Pria bertubuh jakung itu bukan tandingannya. Cekalan tangan kekar di kedua tangannya pada dinding, sangatlah menyakitkan. “Lepas, aku akan membuat perhitungan denganmu!”

“Lepas? Hahaha .....”

Terpopuler

Comments

UQies (IG: bulqies_uqies)

UQies (IG: bulqies_uqies)

Aku suka cara kakak menggambarkan keadaan di dalam novel, ceritanya juga menarik. 😍

2023-06-05

0

Lina Pau

Lina Pau

maaf nicil bacanya.

votenya meluncur 🥰🙏

2023-04-18

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : KEHAMILAN
2 BAB 2 : TERNYATA ANAK DAN AYAH
3 BAB 3 : PAPA DEVANO WIJAYA
4 BAB 4 : PESTA DADAKAN
5 BAB 5 : PERTOLONGAN
6 BAB 6 : MAKAN BERSAMA
7 BAB 7 : TAK NYAMAN PADA SIKAP AYAH
8 BAB 8 : AKU TUANNYA
9 BAB 9 : DIA IBU TIRI
10 BAB 10 : DOKUMEN
11 BAB 11 : PERPUSTAKAAN
12 BAB 12 : KALUNG
13 BAB 13 : W3BE
14 BAB 14 : SIDANG
15 Bab 15 : KECOCOK BELING
16 BAB 16 : MENGUNTIT
17 BAB 17 : LUKA TERKUBUR DALAM TUBUH MUNGIL
18 BAB : JEJAK SEPATU
19 BAB 19 : RAHASIA YANG DIKETAHUI RAMA
20 BAB 20 : Musa Anugrah terindah
21 PERJALANAN HIDUP
22 KECEMBURUAN SERGEY
23 BAB 24 : INTANIA- IBU RAMA
24 Curhatan Rama
25 BAB 26 :
26 BAB 27 : KALUNG MILIKMU?
27 BAB 28 : JONATHAN PRADIPTA (KUNCI)
28 BAB 29 : SEBUAH PERTANYAAN
29 BAB 30 : POTONGAN INGATAN YANG HILANG
30 BAB 31 : KAFE
31 BAB 32 : KETAHUAN LANA
32 BAB 33 : Dilihat Pak Abie
33 BAB 34 : BALKON
34 BAB 35 : SCANDAL VIDEO
35 BAB 36 : HILANG
36 BAB 37 : AKU TIDAK MAU MENIKAH
37 BAB 38 :
38 BAB 39 PERTEMUAN SERGEY-JEFRI
39 BAB 40 : SURAT RAMA
40 BAB 41 : FITTING BAJU PERNIKAHAN
41 42 : KEMARAHAN RAMA
42 BAB 43 : LENTERA DALAM KEGELAPAN
43 BAB 44 : SERANGAN MASSA
44 BAB 45 : DB
45 BAB 46 : HASIL TES DNA
46 BAB 47 : SIUMAN
47 BAB 48 : Sebelum Pernikahan Nita
48 Bab 49 : TOLONG JANGAN LEPASKAN AKU SAMPAI TUA, SAYANG
49 BAB 50 :
50 BAB 51 : RESAH
51 BAB 52 : KAU MENIPUKU
52 BAB 53 : DPO
53 54 : AKU SUKA KAMU
54 BAB 55 : RENCANA KAKEK AXEL
55 BAB 56 : NIKAH SIRIH
56 BAB 57 TRAUMA
57 BAB 58 : SEDERHANA
58 BAB 59 : MELAWAN KETAKUTAN
59 BAB 60 : MASSA PEMBAWA OBOR
60 BAB 61 : KEBAKARAN
61 BAB 62 : Pengakuan Rama yang tak didengar Sergey
62 AYAH MUSA
63 BAB 64 : SERGEY AIMAN ABIMASA
64 BAB 65 : KEMATIAN SERGEY
65 KONFERENSI PERS
66 BAB 67 : Kedatangan Jefri
67 BAB 68 : EKSEKUSI
68 Syuting
69 BAB 70 : Sergey
70 BAB 71 : POT BUNGA MAWAR
71 BAB 72 : TATO WAJAH NITA
72 BAB 73 : Kerinduan
73 BAB 74 : SERGEY PULANG KE RUMAH SEBAGAI ERGI
74 BAB 75 : Kelahiran kembar di Mobil
75 Nyidam Lana
76 Inisial S
77 Mulai sayang
78 BAB 79 : SERGEY, NATHAN, NITA, PEDRO -1
79 BAB 80 : RAMA MENGUPING DI RESTORAN KOREA
80 BANDARA
81 TAMAT
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1 : KEHAMILAN
2
BAB 2 : TERNYATA ANAK DAN AYAH
3
BAB 3 : PAPA DEVANO WIJAYA
4
BAB 4 : PESTA DADAKAN
5
BAB 5 : PERTOLONGAN
6
BAB 6 : MAKAN BERSAMA
7
BAB 7 : TAK NYAMAN PADA SIKAP AYAH
8
BAB 8 : AKU TUANNYA
9
BAB 9 : DIA IBU TIRI
10
BAB 10 : DOKUMEN
11
BAB 11 : PERPUSTAKAAN
12
BAB 12 : KALUNG
13
BAB 13 : W3BE
14
BAB 14 : SIDANG
15
Bab 15 : KECOCOK BELING
16
BAB 16 : MENGUNTIT
17
BAB 17 : LUKA TERKUBUR DALAM TUBUH MUNGIL
18
BAB : JEJAK SEPATU
19
BAB 19 : RAHASIA YANG DIKETAHUI RAMA
20
BAB 20 : Musa Anugrah terindah
21
PERJALANAN HIDUP
22
KECEMBURUAN SERGEY
23
BAB 24 : INTANIA- IBU RAMA
24
Curhatan Rama
25
BAB 26 :
26
BAB 27 : KALUNG MILIKMU?
27
BAB 28 : JONATHAN PRADIPTA (KUNCI)
28
BAB 29 : SEBUAH PERTANYAAN
29
BAB 30 : POTONGAN INGATAN YANG HILANG
30
BAB 31 : KAFE
31
BAB 32 : KETAHUAN LANA
32
BAB 33 : Dilihat Pak Abie
33
BAB 34 : BALKON
34
BAB 35 : SCANDAL VIDEO
35
BAB 36 : HILANG
36
BAB 37 : AKU TIDAK MAU MENIKAH
37
BAB 38 :
38
BAB 39 PERTEMUAN SERGEY-JEFRI
39
BAB 40 : SURAT RAMA
40
BAB 41 : FITTING BAJU PERNIKAHAN
41
42 : KEMARAHAN RAMA
42
BAB 43 : LENTERA DALAM KEGELAPAN
43
BAB 44 : SERANGAN MASSA
44
BAB 45 : DB
45
BAB 46 : HASIL TES DNA
46
BAB 47 : SIUMAN
47
BAB 48 : Sebelum Pernikahan Nita
48
Bab 49 : TOLONG JANGAN LEPASKAN AKU SAMPAI TUA, SAYANG
49
BAB 50 :
50
BAB 51 : RESAH
51
BAB 52 : KAU MENIPUKU
52
BAB 53 : DPO
53
54 : AKU SUKA KAMU
54
BAB 55 : RENCANA KAKEK AXEL
55
BAB 56 : NIKAH SIRIH
56
BAB 57 TRAUMA
57
BAB 58 : SEDERHANA
58
BAB 59 : MELAWAN KETAKUTAN
59
BAB 60 : MASSA PEMBAWA OBOR
60
BAB 61 : KEBAKARAN
61
BAB 62 : Pengakuan Rama yang tak didengar Sergey
62
AYAH MUSA
63
BAB 64 : SERGEY AIMAN ABIMASA
64
BAB 65 : KEMATIAN SERGEY
65
KONFERENSI PERS
66
BAB 67 : Kedatangan Jefri
67
BAB 68 : EKSEKUSI
68
Syuting
69
BAB 70 : Sergey
70
BAB 71 : POT BUNGA MAWAR
71
BAB 72 : TATO WAJAH NITA
72
BAB 73 : Kerinduan
73
BAB 74 : SERGEY PULANG KE RUMAH SEBAGAI ERGI
74
BAB 75 : Kelahiran kembar di Mobil
75
Nyidam Lana
76
Inisial S
77
Mulai sayang
78
BAB 79 : SERGEY, NATHAN, NITA, PEDRO -1
79
BAB 80 : RAMA MENGUPING DI RESTORAN KOREA
80
BANDARA
81
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!