BAB 5 : PERTOLONGAN

Rama langsung mendorong gadis yang berjongkok di depannya dan melihat ke arah pintu yang terbuka. Dia memasukan 'miliknya' saat Nita menyalakan lampu kamar. Ibu tirinya itu berjalan kearahnya dengan wajah murka.

"Keluar dari kamar! Beraninya kamu melakukan hal buruk di kamar kami?" Tas Hermes kesayangan Nita, dilayangkan pada Rama dan terus memukuli tubuh kekar yang mencoba melindungi diri.

Nita menggertakkan gigi geram pada gadis yang bagian atasnya hanya pakai pakaian inti. "Kau gadis cantik, pergilah! Kenapa masih diam saja? pakai pakaianmu yang benar!"

Tampak gadis itu langsung memakai gaun mini, lalu lari terbirit-birit. Dia melipat tangan di depan dada dan condong ke tubuh Rama. "Kamu pakai pakaianmu, usir semua teman-temanmu. Atau aku perlu menelpon papamu atau polisi? Kau sudah mengganggu ketenanganku, anak nakal!"

"Ini rumahku," gumam Rama sambil menaikan resleting celana secara asal. Dia mendekati sang ibu tiri dan melirik gadis itu dari bawah ke atas. "Atau kau, bisa menggantikan gadis itu? " Rama menyeringai dengan nakal.

Nita mengayunkan telunjuk ke arah pintu. "KELUAR."

"Santai saja, ini baru permulaan, Baby." Rama mengedipkan mata genit dan mengecup pipi kanan Nita, sampai membuat Nita melongo dan menarik banyak tisu untuk menghapus pipi sambil menahan rasa jijiknya.

Rama berhenti digaris pintu dan melihat ke belakang pada ibu tiri yang kini berwajah pucat pasi. Dia yakin wanita itu tak akan tahan dan pasti akan keluar dari rumah ini. Ini baru permulaan!

Rama kembali ke lantai bawah dan meminta temannya bubar. Namun, Shelina yang baru bersama nya di kamar, tengah kebingungan sendiri bersama dua temannya dan dua teman lali-laki yang juga sahabat Rama.

"Ular Sanca itu hilang! Kami sudah mencarinya ke semua sudut, tetapi tetap tidak ketemu," ucap Budi dengan panik.

"Kamu tadi taruh mana?" tanya Agus pada teman-teman perempuannya.

"Aku tidak tahu." Ririn menggigit bibir bawah. "Itu milik temenku dan harus dibalikin. Gimana ini, Ram?"

"Sudahlah kalian pulang dulu! Biar pelayan yang cari besok." Rama mengantar para sahabatnya ke pintu. Hatinya senang bukan main, karena teriakan Nita yang sangat lepas dan penuh amarah.

Sambil menunggu makan siang, Nita membuka majalah NASA memeriksa model-model yang baru debut di perusahaannya. Dia puas pada tim produksi yang memiliki ide-ide yang out of the box, hingga perusahannya kini bertambah maju. Saham ayahnya kini hanya 30 persen dan itu menjadi saham kedua terbesar di NASA.

Nita mengulurkan jemari ke dalam toples kaca dan menarik keripik kentang. Dia menggigit keripik, menikmati kerenyahan dan rasa gurihnya. Ini hari Minggu jadi dia libur untuk diet.

Nita menyandarkan tangan di sandaran sofa, matanya mulai terasa berat. Dia terus terantuk dan mencoba membuka mata , tetapi susah. Tangannya terkulai ke celah antara bantalan kursi dan bagian belakang sofa dan makin ternyenyak. Sampai dia merasakan sesuatu licin, dingin yang merayap ke tangannya dan begitu menggelikan.

Matanya terbuka karena pergerakan dan dia melihat ke kanan. Jarinya sontak tertarik dan refleks Nita lompat menjauh. Dia terjatuh karena ular bewarna kuning terayun dan mengenai perutnya.

Rama berlari karena mendengar teriakan yang mengejutkan. Dia bingung karena mendadak Nita yang baru bangkit dari lantai, langsung loncat ke dalam pelukannya. Rama mengikuti arahan yang membuat wanita itu ketakutan sampai wajah itu terbenam kuat di dadanya.

Jantung Rama berdebar. Rema*san jari mungil di lengan begitu kuat. Entahx dia merasa bagai menjadi kesatria sampai sempat tak sadar bahwa orang didepannya adalah orang yang paling dibencinya, sedunia.

"Tolong! itu ulah teman kamu!" Nita bergidik ngeri. Tubuhnya diliputi gelombang dingin ketakutan. Bahkan kakinya sampai naik ke punggung kaki Rama, tetapi pria itu hanya diam saja dan tangan kekar itu masih melingkar di pinggangnya.

"Jangan diam saja! Cepat! Bawa ular itu keluar!" Isak Nita merinding luar biasa dan tak sadar memeluk anak tirinya.

"Tunggu, sebentar, " suara Rama tiba-tiba lembut. "Bagaimana aku bisa menyingkirkan itu jika kamu menghalangiku?"

Nita mendongak dan benar apa yang dikatakan Rama. Dia melepas tubuh kekar itu. Kemudian menjauh dengan ragu dari Rama.

Pria itu berjalan ke arah sofa dan mulai membuka semua bantal. Penjaga keamanan datang terlambat, tetapi mereka berusaha membantu Rama.

Nita tidak mau pergi begitu saja. Dia tak bisa mempercayai Rama, mungkin saja ular itu disimpan Rama untuk dijadikan senjata dalam melawannya. Penjaga itu memasukan ular ke ember besar, lalu membawa pergi.

Rama kembali ke ruang tengah setelah cuci tangan, tetapi ibu tirinya sudah tidak ada. Saat Rama naik ke atas, pintu kamar milik Nita sedikit terbuka. Rama mendorong pelan dan tanpa sadar mendapati kulit polos gadis itu di bagian punggung hingga tampak b.r.a putih. Seolah menyadari Nita berbalik badan saat Rama sudah bersembunyi. Pria itu makin berdebar dengan apa yang baru dilihatnya.

Saat Rama bermain game, Nita datang dengan membawa nampan berisi camilan. Dia melirik dengan alis berkerut karena gadis itu memberinya jus jeruk dan camilan. Tanpa berkata apa-apa, wanita itu langsung pergi dan Rama dibuat bingung sendiri, takut bila makanan itu mengandung racun.

Sorenya, Rama menyegarkan diri ke halaman belakang dan hatinya bagai terlempar ke ruang angkasa saat terpesona melihat Nita yang sedang menyirami bunga-bunga Mawar. Dia baru menyadari, taman rumah kini sangat sangat lebat dengan warna-warni aneka bunga. Jika dilihat bibir gadis itu juga semerah kelopak mawar. Cantik.

Hati Rama berdenyut kencang saat Nita memergokinya, lalu gadis itu menghentikan aktifitas. Menit berikutnya, Nita kembali berjongkok untuk mengambil gunting dan sibuk sendiri memotongi daun yang menguning.

"Hei." Rama menggaruk tengkuk. Dia bingung karena dengan sendirinya sudah berdiri di belakang Nita dengan jarak setengah meter. Gadis itu berbalik badan, matahari menyinari rambut pirang itu yang membuat Nita semakin mempesona bagi Rama.

"Rama?" Nita meremas bajunya dengan gelisah karena jarak mereka terlalu dekat. Kenapa dia di sini ?

Episodes
1 BAB 1 : KEHAMILAN
2 BAB 2 : TERNYATA ANAK DAN AYAH
3 BAB 3 : PAPA DEVANO WIJAYA
4 BAB 4 : PESTA DADAKAN
5 BAB 5 : PERTOLONGAN
6 BAB 6 : MAKAN BERSAMA
7 BAB 7 : TAK NYAMAN PADA SIKAP AYAH
8 BAB 8 : AKU TUANNYA
9 BAB 9 : DIA IBU TIRI
10 BAB 10 : DOKUMEN
11 BAB 11 : PERPUSTAKAAN
12 BAB 12 : KALUNG
13 BAB 13 : W3BE
14 BAB 14 : SIDANG
15 Bab 15 : KECOCOK BELING
16 BAB 16 : MENGUNTIT
17 BAB 17 : LUKA TERKUBUR DALAM TUBUH MUNGIL
18 BAB : JEJAK SEPATU
19 BAB 19 : RAHASIA YANG DIKETAHUI RAMA
20 BAB 20 : Musa Anugrah terindah
21 PERJALANAN HIDUP
22 KECEMBURUAN SERGEY
23 BAB 24 : INTANIA- IBU RAMA
24 Curhatan Rama
25 BAB 26 :
26 BAB 27 : KALUNG MILIKMU?
27 BAB 28 : JONATHAN PRADIPTA (KUNCI)
28 BAB 29 : SEBUAH PERTANYAAN
29 BAB 30 : POTONGAN INGATAN YANG HILANG
30 BAB 31 : KAFE
31 BAB 32 : KETAHUAN LANA
32 BAB 33 : Dilihat Pak Abie
33 BAB 34 : BALKON
34 BAB 35 : SCANDAL VIDEO
35 BAB 36 : HILANG
36 BAB 37 : AKU TIDAK MAU MENIKAH
37 BAB 38 :
38 BAB 39 PERTEMUAN SERGEY-JEFRI
39 BAB 40 : SURAT RAMA
40 BAB 41 : FITTING BAJU PERNIKAHAN
41 42 : KEMARAHAN RAMA
42 BAB 43 : LENTERA DALAM KEGELAPAN
43 BAB 44 : SERANGAN MASSA
44 BAB 45 : DB
45 BAB 46 : HASIL TES DNA
46 BAB 47 : SIUMAN
47 BAB 48 : Sebelum Pernikahan Nita
48 Bab 49 : TOLONG JANGAN LEPASKAN AKU SAMPAI TUA, SAYANG
49 BAB 50 :
50 BAB 51 : RESAH
51 BAB 52 : KAU MENIPUKU
52 BAB 53 : DPO
53 54 : AKU SUKA KAMU
54 BAB 55 : RENCANA KAKEK AXEL
55 BAB 56 : NIKAH SIRIH
56 BAB 57 TRAUMA
57 BAB 58 : SEDERHANA
58 BAB 59 : MELAWAN KETAKUTAN
59 BAB 60 : MASSA PEMBAWA OBOR
60 BAB 61 : KEBAKARAN
61 BAB 62 : Pengakuan Rama yang tak didengar Sergey
62 AYAH MUSA
63 BAB 64 : SERGEY AIMAN ABIMASA
64 BAB 65 : KEMATIAN SERGEY
65 KONFERENSI PERS
66 BAB 67 : Kedatangan Jefri
67 BAB 68 : EKSEKUSI
68 Syuting
69 BAB 70 : Sergey
70 BAB 71 : POT BUNGA MAWAR
71 BAB 72 : TATO WAJAH NITA
72 BAB 73 : Kerinduan
73 BAB 74 : SERGEY PULANG KE RUMAH SEBAGAI ERGI
74 BAB 75 : Kelahiran kembar di Mobil
75 Nyidam Lana
76 Inisial S
77 Mulai sayang
78 BAB 79 : SERGEY, NATHAN, NITA, PEDRO -1
79 BAB 80 : RAMA MENGUPING DI RESTORAN KOREA
80 BANDARA
81 TAMAT
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1 : KEHAMILAN
2
BAB 2 : TERNYATA ANAK DAN AYAH
3
BAB 3 : PAPA DEVANO WIJAYA
4
BAB 4 : PESTA DADAKAN
5
BAB 5 : PERTOLONGAN
6
BAB 6 : MAKAN BERSAMA
7
BAB 7 : TAK NYAMAN PADA SIKAP AYAH
8
BAB 8 : AKU TUANNYA
9
BAB 9 : DIA IBU TIRI
10
BAB 10 : DOKUMEN
11
BAB 11 : PERPUSTAKAAN
12
BAB 12 : KALUNG
13
BAB 13 : W3BE
14
BAB 14 : SIDANG
15
Bab 15 : KECOCOK BELING
16
BAB 16 : MENGUNTIT
17
BAB 17 : LUKA TERKUBUR DALAM TUBUH MUNGIL
18
BAB : JEJAK SEPATU
19
BAB 19 : RAHASIA YANG DIKETAHUI RAMA
20
BAB 20 : Musa Anugrah terindah
21
PERJALANAN HIDUP
22
KECEMBURUAN SERGEY
23
BAB 24 : INTANIA- IBU RAMA
24
Curhatan Rama
25
BAB 26 :
26
BAB 27 : KALUNG MILIKMU?
27
BAB 28 : JONATHAN PRADIPTA (KUNCI)
28
BAB 29 : SEBUAH PERTANYAAN
29
BAB 30 : POTONGAN INGATAN YANG HILANG
30
BAB 31 : KAFE
31
BAB 32 : KETAHUAN LANA
32
BAB 33 : Dilihat Pak Abie
33
BAB 34 : BALKON
34
BAB 35 : SCANDAL VIDEO
35
BAB 36 : HILANG
36
BAB 37 : AKU TIDAK MAU MENIKAH
37
BAB 38 :
38
BAB 39 PERTEMUAN SERGEY-JEFRI
39
BAB 40 : SURAT RAMA
40
BAB 41 : FITTING BAJU PERNIKAHAN
41
42 : KEMARAHAN RAMA
42
BAB 43 : LENTERA DALAM KEGELAPAN
43
BAB 44 : SERANGAN MASSA
44
BAB 45 : DB
45
BAB 46 : HASIL TES DNA
46
BAB 47 : SIUMAN
47
BAB 48 : Sebelum Pernikahan Nita
48
Bab 49 : TOLONG JANGAN LEPASKAN AKU SAMPAI TUA, SAYANG
49
BAB 50 :
50
BAB 51 : RESAH
51
BAB 52 : KAU MENIPUKU
52
BAB 53 : DPO
53
54 : AKU SUKA KAMU
54
BAB 55 : RENCANA KAKEK AXEL
55
BAB 56 : NIKAH SIRIH
56
BAB 57 TRAUMA
57
BAB 58 : SEDERHANA
58
BAB 59 : MELAWAN KETAKUTAN
59
BAB 60 : MASSA PEMBAWA OBOR
60
BAB 61 : KEBAKARAN
61
BAB 62 : Pengakuan Rama yang tak didengar Sergey
62
AYAH MUSA
63
BAB 64 : SERGEY AIMAN ABIMASA
64
BAB 65 : KEMATIAN SERGEY
65
KONFERENSI PERS
66
BAB 67 : Kedatangan Jefri
67
BAB 68 : EKSEKUSI
68
Syuting
69
BAB 70 : Sergey
70
BAB 71 : POT BUNGA MAWAR
71
BAB 72 : TATO WAJAH NITA
72
BAB 73 : Kerinduan
73
BAB 74 : SERGEY PULANG KE RUMAH SEBAGAI ERGI
74
BAB 75 : Kelahiran kembar di Mobil
75
Nyidam Lana
76
Inisial S
77
Mulai sayang
78
BAB 79 : SERGEY, NATHAN, NITA, PEDRO -1
79
BAB 80 : RAMA MENGUPING DI RESTORAN KOREA
80
BANDARA
81
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!