BAB 2 : TERNYATA ANAK DAN AYAH

Sergey membaca pesan masuk dari nomor Nita, lalu menuju taman belakang. Dia berhenti melangkah untuk menjawab panggilan telepon dari ibunya Rama.

“Halo, Intania. Rama sudah dua jam lalu tiba. Dia baik-baik saja. Iya, jangan ribut lagi, dia bersamaku. Aku akan pegang kendali dari sini, Okey? Dia takkan berani membuat kekacauan.”

Sergey mematikan ponsel. Mantan istrinya itu selalu mengkhawatirkan Rama. Padahal Rama sudah 26 tahun. Sergey bergegas menjemput sang istri melewati jalut khusus keluarga besar Starlight Bar.

Rama mendengar suara ayahnya, jadi pikirannya teralihkan hingga gadis itu memberontak dan ciumannya terlepas. Rama mengelus dagu dan memperhatikan kepergian gadis berambut sepinggang. Tampak Kaki mungil itu setengah berlari dengan bentuk bokong yang sangat indah seperti gitar spanyol.

“Uh bibirnya sangat manis! Aku akan membuatmu bertekuk lutut di bawah kakiku. Kau belum tahu saja siapa aku!”

Rama batal ke ruang VIP, setelah dari kamar mandi karena kepalanya yang begitu pengar. Pemuda itu tak tahan, dia berjalan ke taman lagi dengan jalan terhuyung, dan tubuhnya seperti terbang melayang. Dia melihat langit-langit indah berbintang, ternyata di sini banyak bintang.

Di ujung taman yang agak gelap, security yang tak tahan, membuka dan menurunkan resleting dengan terus melihat ke belakang. Dia mulai mengucurkan air seni dan pandangannya dijatuhkan ke tempat air seni. Matanya membulat dan dia berteriak. “Agghhh!” Sontak dia menghentikan kucuran air seni dan memasukan kejantanannya ke dalam celana.

“Ada apa?” Security berbadan jakung pun menghampiri temennya yang terus melihat ke arah gelap. “Astaga ada orang yg yang kau kencingi! Cepat bantu!”

Malam bergeser ke belahan bumi lain dan pagi datang, saat Rama sulit menggerakkan tubuhnya, yang begitu pegal. Tenggorokan begitu kering dan sakit. Dia membuka mata, teringat wanita yang sebulan lalu yang dijumpainya di toko kue di kota ini.

Belum sempat dia mengenali wajah itu secara detail, tetapi dia harus meninggalkan perempuan itu. Dia bergegas bangkit dan berjalan tanpa alas kaki. “Pelayan bodoh bahkan tak ada sandal di sini!”

Pemuda itu menuruni tangga, lalu bertanya pada pelayan perempuan yang dijumpainya dan tengah membawa lap pel. “Dimana orang-orang?”

Pelayan itu mengangguk hormat. “Tuan besar setiap jam enam pagi sudah berangkat seperti biasa, dan Nyonya Nita sedang ke pasar.”

“Nyonya ... siapa? Pasar?”

“Istri Tuan Besar, Nyonya Nita Athalia. Beliau sedang berburu sayur segar di pasar tradisional.”

Rama melewati pelayan dan terus menggerutu. Dia menuju dapur, mengambil gelas dari laci lemari dan mengisi dengan air dingin. Sementara itu, di depan kulkas dia menggelegak susu langsung dari botol.

“Nyonya Nita Athalia,” ulang Rama mengikuti nada dari mulut pelayan, lalu mengayunkan gelas dan menghabiskan segelas air. Rasanya, dahaganya tak hilang-hilang meski sudah minum air bening dan susu. “Picik sekali, bahkan semua pelayan sudah diganti!.”

“Jala*ng itu dipanggil nyonya! Lalu apa, dia pergi ke pasar? Sungguh memang cocok jadi pembantu!” Rama mengisi gelas kosong dengan air bening, lalu membawanya ke garasi kesayangan.

Kunci motor diraih dari lemari kunci dan menghabiskan segelas air, lalu meletakkan gelas di meja besi. Dia langsung memanaskan motor Ducatti merah kesayangannya yang dinamakan ‘Unicorn’ dan biasa di panggil ‘Yuni’ atau juga ‘kuda betina’.

“Hei, gadis! Kau siap bertanding? Kau merindukanku pasti. Tunggu, aku perlu memfotomu dan teman-temanku harus tahu kau perlu berolahraga malam ini!” katanya mesra pada sang motor. Dia memindahkan motor ke tempat lebih luas. Setelah itu dia bergegas pergi ke dalam rumah untuk mengambil ponsel.

“Huh! Aku dapat semuanya komplit!” Nita menekan remote dan pintu gerbang otomatis terbuka. Mobilnya melewati halaman depan rumah dan diarahkan ke garasi. Ponselnya berdering dari sang suami.

“Hallo, Mas, aku baru pulang dari pasar ini. Jadi, kamu mau makan apa nanti siang?” Nita berhenti sesaat dan mengecilkan radio mobil. Dia menjepit ponsel dibantara kuping dan bahu, lalu memundurkan mobil, dengan mengarahkan bokoong mobil ke arah kiri, dan terus mundur. “Makan siang di luar? Baiklah-“

Titttttttt ....

Nita yang terkejut pada alarm parkir justru menyentak pedal gas hingga dia terlalu kencang saat memundurkan mobil dan tanpa terduga suara kegaduhan terdengar dari luar mobil.

“Apa itu?” Nita menekan tombol di layar LCD. Tampilan radio pun berubah menjadi tampilan kamera yang mengarah ke belakang. “Astaga, siapa yang naruh motor di situ, sih!”

“Apa lagi, istriku?”

“Motor merah milik siapa ini?” Nita mengamati motor yang di dalam posisi jatuh. Jantungnya berdebar. Dia melihat ke sekeliling garasi, dari sudut muncullah sesosok pria yang langsung memegangi kepala dengan kedua tangan sambil berjongkok dengan wajah merah padam.

“Motor Ducati? Motor merah hanya milik Rama, istri ku!”

Gelombang dingin merayap di sepanjang punggung Nita. Dia menangkap ketegangan dari nada suaminya. “Mas, aku menabrak motor merah!”

“Oh Nita! Kamu membuat masalah! Itu motor, bagai hidup dan matinya si Rama. Tunggu, aku akan menelponnya.”

“Jangan dimatiin, jangan dimatiin!” Nita menutup kedua mulut. Dia ngeri melihat premuda itu berlari ke mobilnya. Nita membeku, setelah mengunci seluruh pintu mobil karena gedoran keras yang terus memukul kaca ribent.

“Keluar kamu, beraninya! Aku tahu kamu di dalam!” Rama melongok ke dalam kaca, lalu dengan kesal menyikut kaca berulangkali. “Kau pasti Ja**lang itu, kan! Keluar kau, beraninya menyakiti Yuniku! Kau mau cari mati, ya?”

Nita menelpon suaminya. Pasti dia akan celaka. Namun, astaga dia pernah liat pemuda itu. “Ayo, dong Mas angkat! Angkat! “

Tak mendapat jawaban sang suami, perempuan itu menelpon security karena kaca mobil mulai retak dan serbuk kaca mulai berjatuhan. Nita pindah ke jok belakang karena jari pria itu berhasil masuk ke lubang kaca sampai jari pria itu berdarah.

“Dia benar gila, bisakah aku selamat? Angkat dong Mas!” Nita kehabisan cara. Dia menelpon security lagi dan mereka tampak berlari menuju kemari. Sayangnya, kepala pria itu telah berhasil masuk pada lubang kaca, lalu menekan tombol kunci, sehingga Rama bisa membuka pintu.

Nita bergeser keluar saat pria itu masuk dari pintu belakang, dan Nita berlari sekencang-kencangnya yang dia bisa. Dia tahu dirinya sedang dikejar dan setelah melewati area parkir saat akan memasuki lift, dia tertegun karena tidak ada suara dibelakang.

Nita berbalik ke garasi dan mengintip, tampak pria itu, mendorong para security. Sopir rumah datang akan memajukan mobil, tetapi justru pemuda itu yang masuk dan memajukan mobil HRV merah, dan langsung memajukan mobil dengan begitu kencang.

Brakkkk!

“Si*al mobilku!” Nita meringis, tetapi tak berani mendekat dan hanya melihat bagian mobil depan itu ringsek. Suara benturan kedua begitu keras, membuat Nita merinding.

Security berlari menghampiri Rama dengan khawatir, tetapi pemuda itu melangkah dengan garang dan menendang security hingga tersungkur. Nita menggigit bibir bawah saat pemuda itu memeluk motor merah yang bodinya penyok.

“Oh, mobil hadiah dari suamiku! Astaga!” Nita terus menelpon suaminya dengan geram. Akhirnya tersambung, dia melapor ke Sergey, walau dia tahu suami nya tidak marah secara langsung, tetapi suara bariton itu jelas terdengar kesal.

“Ya, Tuhan! Mas Sergey lama amat.” Nita bersembunyi di dalam selimut, di kamarnya. Kamar itu memang memiliki keamanan tinggi dan menggunakan kode sandi. Akan tetapi, kegilaan pemuda labil itu mengerikan baginya.

Kepala Nita sakit sekali memikirkan hal tadi. Sampai bel kamar berbunyi dan seorang kepala pelayan bernama Pak Abie, datang menjemputnya dengan dua pengawal. Dia bahkan baru kali ini sampai diikuti dua pengawal di dalam rumah.

Sesampai di ruang keluarga, Nita menatap suaminya yang duduk dengan tatapan sangat dingin. Sementara dia menghindari tatapan pemuda tadi, tetapi dia yakin sedang ditatap dengan sangat tajam. Dia duduk di samping Sergey tanpa berani melihat pemuda itu yang terasa sekali aura seramnya.

" .... " Rama menyipitkan mata saat baru menyadari bahwa itu gadis semalam. Rama mengutuki diri sendiri karena terlalu bergairah, bahkan sudah mencium gadis itu dengan kegilaan. “Ayah pasti bercanda?”

Nita melirik tak sengaja pada pemuda yang baru dikenalkan Sergey yang bernama Rama. Tatapan putra Sergey itu seperti singa lapar dan tak terkendali. Bulu kuduknya meremang, dia memegangi perutnya yang terasa tak nyaman.

BENAR itu bajingan kecil semalam! Kenapa aku harus bertemu anak tiri segila dia! Walau aku sudah mencuci ratusan kali mulutku, tetapi liur beraroma alkohol itu selalu terngiang dan membuatku mau muntah.

Terpopuler

Comments

off

off

makasih

2023-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : KEHAMILAN
2 BAB 2 : TERNYATA ANAK DAN AYAH
3 BAB 3 : PAPA DEVANO WIJAYA
4 BAB 4 : PESTA DADAKAN
5 BAB 5 : PERTOLONGAN
6 BAB 6 : MAKAN BERSAMA
7 BAB 7 : TAK NYAMAN PADA SIKAP AYAH
8 BAB 8 : AKU TUANNYA
9 BAB 9 : DIA IBU TIRI
10 BAB 10 : DOKUMEN
11 BAB 11 : PERPUSTAKAAN
12 BAB 12 : KALUNG
13 BAB 13 : W3BE
14 BAB 14 : SIDANG
15 Bab 15 : KECOCOK BELING
16 BAB 16 : MENGUNTIT
17 BAB 17 : LUKA TERKUBUR DALAM TUBUH MUNGIL
18 BAB : JEJAK SEPATU
19 BAB 19 : RAHASIA YANG DIKETAHUI RAMA
20 BAB 20 : Musa Anugrah terindah
21 PERJALANAN HIDUP
22 KECEMBURUAN SERGEY
23 BAB 24 : INTANIA- IBU RAMA
24 Curhatan Rama
25 BAB 26 :
26 BAB 27 : KALUNG MILIKMU?
27 BAB 28 : JONATHAN PRADIPTA (KUNCI)
28 BAB 29 : SEBUAH PERTANYAAN
29 BAB 30 : POTONGAN INGATAN YANG HILANG
30 BAB 31 : KAFE
31 BAB 32 : KETAHUAN LANA
32 BAB 33 : Dilihat Pak Abie
33 BAB 34 : BALKON
34 BAB 35 : SCANDAL VIDEO
35 BAB 36 : HILANG
36 BAB 37 : AKU TIDAK MAU MENIKAH
37 BAB 38 :
38 BAB 39 PERTEMUAN SERGEY-JEFRI
39 BAB 40 : SURAT RAMA
40 BAB 41 : FITTING BAJU PERNIKAHAN
41 42 : KEMARAHAN RAMA
42 BAB 43 : LENTERA DALAM KEGELAPAN
43 BAB 44 : SERANGAN MASSA
44 BAB 45 : DB
45 BAB 46 : HASIL TES DNA
46 BAB 47 : SIUMAN
47 BAB 48 : Sebelum Pernikahan Nita
48 Bab 49 : TOLONG JANGAN LEPASKAN AKU SAMPAI TUA, SAYANG
49 BAB 50 :
50 BAB 51 : RESAH
51 BAB 52 : KAU MENIPUKU
52 BAB 53 : DPO
53 54 : AKU SUKA KAMU
54 BAB 55 : RENCANA KAKEK AXEL
55 BAB 56 : NIKAH SIRIH
56 BAB 57 TRAUMA
57 BAB 58 : SEDERHANA
58 BAB 59 : MELAWAN KETAKUTAN
59 BAB 60 : MASSA PEMBAWA OBOR
60 BAB 61 : KEBAKARAN
61 BAB 62 : Pengakuan Rama yang tak didengar Sergey
62 AYAH MUSA
63 BAB 64 : SERGEY AIMAN ABIMASA
64 BAB 65 : KEMATIAN SERGEY
65 KONFERENSI PERS
66 BAB 67 : Kedatangan Jefri
67 BAB 68 : EKSEKUSI
68 Syuting
69 BAB 70 : Sergey
70 BAB 71 : POT BUNGA MAWAR
71 BAB 72 : TATO WAJAH NITA
72 BAB 73 : Kerinduan
73 BAB 74 : SERGEY PULANG KE RUMAH SEBAGAI ERGI
74 BAB 75 : Kelahiran kembar di Mobil
75 Nyidam Lana
76 Inisial S
77 Mulai sayang
78 BAB 79 : SERGEY, NATHAN, NITA, PEDRO -1
79 BAB 80 : RAMA MENGUPING DI RESTORAN KOREA
80 BANDARA
81 TAMAT
Episodes

Updated 81 Episodes

1
BAB 1 : KEHAMILAN
2
BAB 2 : TERNYATA ANAK DAN AYAH
3
BAB 3 : PAPA DEVANO WIJAYA
4
BAB 4 : PESTA DADAKAN
5
BAB 5 : PERTOLONGAN
6
BAB 6 : MAKAN BERSAMA
7
BAB 7 : TAK NYAMAN PADA SIKAP AYAH
8
BAB 8 : AKU TUANNYA
9
BAB 9 : DIA IBU TIRI
10
BAB 10 : DOKUMEN
11
BAB 11 : PERPUSTAKAAN
12
BAB 12 : KALUNG
13
BAB 13 : W3BE
14
BAB 14 : SIDANG
15
Bab 15 : KECOCOK BELING
16
BAB 16 : MENGUNTIT
17
BAB 17 : LUKA TERKUBUR DALAM TUBUH MUNGIL
18
BAB : JEJAK SEPATU
19
BAB 19 : RAHASIA YANG DIKETAHUI RAMA
20
BAB 20 : Musa Anugrah terindah
21
PERJALANAN HIDUP
22
KECEMBURUAN SERGEY
23
BAB 24 : INTANIA- IBU RAMA
24
Curhatan Rama
25
BAB 26 :
26
BAB 27 : KALUNG MILIKMU?
27
BAB 28 : JONATHAN PRADIPTA (KUNCI)
28
BAB 29 : SEBUAH PERTANYAAN
29
BAB 30 : POTONGAN INGATAN YANG HILANG
30
BAB 31 : KAFE
31
BAB 32 : KETAHUAN LANA
32
BAB 33 : Dilihat Pak Abie
33
BAB 34 : BALKON
34
BAB 35 : SCANDAL VIDEO
35
BAB 36 : HILANG
36
BAB 37 : AKU TIDAK MAU MENIKAH
37
BAB 38 :
38
BAB 39 PERTEMUAN SERGEY-JEFRI
39
BAB 40 : SURAT RAMA
40
BAB 41 : FITTING BAJU PERNIKAHAN
41
42 : KEMARAHAN RAMA
42
BAB 43 : LENTERA DALAM KEGELAPAN
43
BAB 44 : SERANGAN MASSA
44
BAB 45 : DB
45
BAB 46 : HASIL TES DNA
46
BAB 47 : SIUMAN
47
BAB 48 : Sebelum Pernikahan Nita
48
Bab 49 : TOLONG JANGAN LEPASKAN AKU SAMPAI TUA, SAYANG
49
BAB 50 :
50
BAB 51 : RESAH
51
BAB 52 : KAU MENIPUKU
52
BAB 53 : DPO
53
54 : AKU SUKA KAMU
54
BAB 55 : RENCANA KAKEK AXEL
55
BAB 56 : NIKAH SIRIH
56
BAB 57 TRAUMA
57
BAB 58 : SEDERHANA
58
BAB 59 : MELAWAN KETAKUTAN
59
BAB 60 : MASSA PEMBAWA OBOR
60
BAB 61 : KEBAKARAN
61
BAB 62 : Pengakuan Rama yang tak didengar Sergey
62
AYAH MUSA
63
BAB 64 : SERGEY AIMAN ABIMASA
64
BAB 65 : KEMATIAN SERGEY
65
KONFERENSI PERS
66
BAB 67 : Kedatangan Jefri
67
BAB 68 : EKSEKUSI
68
Syuting
69
BAB 70 : Sergey
70
BAB 71 : POT BUNGA MAWAR
71
BAB 72 : TATO WAJAH NITA
72
BAB 73 : Kerinduan
73
BAB 74 : SERGEY PULANG KE RUMAH SEBAGAI ERGI
74
BAB 75 : Kelahiran kembar di Mobil
75
Nyidam Lana
76
Inisial S
77
Mulai sayang
78
BAB 79 : SERGEY, NATHAN, NITA, PEDRO -1
79
BAB 80 : RAMA MENGUPING DI RESTORAN KOREA
80
BANDARA
81
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!