Bab 2

“Aku ingin buang air kecil. Bisakah kau meminggirkan mobilnya sebentar?” tanya Jemmy.

Ozira tak menjawab dan langsung meminggirkan mobilnya. Gerakannya yang lincah dan selalu waspada membuatnya peka jika ada sesuatu yang tak beres.

Begitu tangannya terlepas dari kemudi setir dan mesin mobilnya mati, Ozira langsung mengambil pisau yang ada di samping pintu lalu menyabetkannya pada Jemmy yang saat itu ingin menyerangnya menggunakan pisau juga.

SREETT!!

Jemmy berteriak kesakitan karena lengannya tergores pisau milik Ozira. Ozira bahkan memutar pergelangan tangan Jemmy hingga pisau milik pria itu terlepas dari tangannya.

“Kau pikir aku bodoh, Brengseek??!!” ucap Ozira geram dan memukul wajah pria itu dengan sikutnya.

Jemmy melawan dan terjadilah pergumulan sengit di dalam mobil itu. Lalu Ozira menusukkan pisau itu ke paha Jemmy bertubi tubi setelah pria itu berhasil memukul keras wajah cantik Ozira.

Pria itu berteriak kesakitan dan mengumpat keras karena kini pahanya berceceran banyak darah akibat luka tusukan yang cukup banyak itu.

Begitu pria itu tak berdaya, Ozira menendang nendang tubuh Jemmy agar bisa keluar dari mobil.

Lalu Ozira menelepon polisi setempat untuk datang ke tempatnya. Kemudian Ozira mengambil tali yang ada di belakang mobilnya dan mengikat tangan serta kaki Jemmy yang sudah terkapar di atas tanah.

BUG!!

Ozira menendang kembali tubuh Jemmy dan kemudian mengambil dompet di celananya.

Dia memeriksa identitas pria itu yang nama aslinya adalah Randal.

“Sebelum menyerang mangsamu, kau harus mengenali lawanmu, Bodoh! Tak ada copet di kota sebelah karena di sana hanya ditinggali tak kurang dari 100 penduduk saja dan aku mengenal mereka,” ucap Ozira dan melemparkan kembali dompet itu ke wajah pria yang aslinya bernama Randal itu.

Lalu sembari menunggu polisi datang, Ozira memgambil rokok di mobilnya dan menyalakannya.

Dia bersandar di pintu mobil sambil merokok dan satu kakinya menginjak Randal.

Randal masih merintih kesakitan akibat tusukan yang dilakukan oleh Ozira.

“Lain kali jangan meremehkan wanita,” ucap Ozira sambil menghisap rokoknya.

“Ck, karena kau, aku jadi telat ke kota. Menyebalkan,” lanjut Ozira.

Tak lama kemudian ada sebuah mobil yang melintas dan di mobil itu berisi 3 pria dewasa yang sepertinya adalah pendaki.

Mobil itu berhenti tepat di depan Ozira yang masih menginjak Randal.

“Hei, apa yang kau lakukan, Nona? Kau pembunuh berantai?” tanya salah satu pria itu dengan kening berkerut sembari melihat ke araj Randal yang tampak mengenaskan.

“Ya, jadi pergilah sebelum kalian menjadi korbannya,” jawab Ozira yang masih menikmati rokoknya dengan santai.

Lalu salah satu dari pria itu turun dari mobilnya dan Ozira kembali mengeluarkan pisau yang ia taruh di dekat pintu mobilnya.

“Grey, hati- hati. Dia sepertinya wanita yang berbahaya,” ucap salah satu teman pria yang bernama Grey itu.

Lalu pria bernama Grey itu tampak mendekati Ozira sembari melihat ke arah Randal.

“Ya, temanmu benar. Wanita itu berbahaya. Hati -hati lah,” sahut Randal dengan suara ngos - ngosan.

BUG!!

Ozira menginjak kembali kepala Randal karena masih berani bicara omong kosong.

Grey tampak tersenyum melihat Randal dan mengambil tas yang ada di sebelahnya.

“Hei, apa yang kau lakukan??” tanya Randal berteriak.

Grey tampak mencari sesuatu di dalam tas ransel Randal dan menemukan apa yang ia cari.

“Kau mengambil arloji temanku di penginapan sebelumnya. Kau lupa padaku?” sahut Grey dan ikut menendang tubuh Randal hingga pria yang sudah tak berdaya itu kembali merintih kesakitan.

“Hei, jadi itu pria yang kemarin kita cari?” sahut pria dari dalam mobil.

“Ya, dan sepertinya wanita ini sudah membantu kita menangkapnya,” sahut Grey.

“Apakah aku juga menerima imbalan?” tanya Ozira.

Grey tampak tertawa mendengar hal itu.

“Aku Grey. Kau?” tanya Grey.

“Aku Ozira. Bisa kulihat kartu pengenalmu?” ucap Ozira.

Lalu Grey mengeluarkan dompetnya dan memberikan kartu pengenalnya pada Ozira.

“Grey Stone Robert. Oke, aku mempercayaimu,” sahut Ozira dan mengembalikan kartu itu pada Grey.

Tak lama kemudian mobil polisi pun datang. Mereka langsung meringkus Randal yang merupakan residivis perampokan bahkan pembunuhan.

Terpopuler

Comments

Yuliana padahana

Yuliana padahana

kalau novel zarin mah gk kaleng",,,mantul

2024-03-10

0

black🤎🖤heart

black🤎🖤heart

ok2 seru....

2024-02-27

1

_metamorfosa_

_metamorfosa_

Mantulll.
Keren zi, gw suka gaya lo 😂

2024-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!