Bab 6

Oz inn

"Sudah menyala," ucap Ozira yang baru saja datang dari pojok ruangan untuk menyalakan saluran air dan mesin air panas.

"Periksa dulu ke kamar mandiku. Aku tak mau kembali lagi ke luar jika airnya masih mati," sahut Grey dan bersandar di pintunya.

"Ck, merepotkan saja," ucap Ozira dan segera masuk ke dalam kamar dengan menyenggol lengan Grey dengan sengaja.

"Upps, sengaja," ujar Ozira dan membuat tubuh Grey terhuyung ke kanan.

Lalu Grey mengikuti Ozira dari belakang dan itu membuat mata nakalnya melihat lenggokan bokong Ozira yang hanya ditutupi kemeja saja dan kemeja itu hanya sebatas setengah pahanya.

"Jaga matamu," ucap Ozira yang tahu hal itu meskipun tak melihat ke arah Grey.

"Aku tak pernah melewatkan pemandangan bagus," sahut Grey.

"Lain kali akan kuhajar kau," ucap Ozira dan masuk ke dalam kamar mandi.

Ozira menuju ke arah kran shower dan menyalakannya. Tapi air tak keluar.

"See? Masih tak keluar," ucap Grey.

"Ck, aku sudah mengganti pipanya minggu lalu. Tak mungkin rusak lagi," kata Ozira.

Lalu Ozira sedikit memukul mukul pipa di pinggiran shower itu. Kemudian air tiba tiba mengucur deras dari atas shower. Dan hal itu membuat tubuhnya basah kuyup.

Grey tertawa terbahak melihat hal itu. Ozira mematikan kran airnya dan melihat kesal ke arah Grey.

"Mau sekalian mandi bersamaku?" tanya Grey.

Ozira berdecak dan melangkah pergi dari sana. Ketika melewati Grey, wanita itu menginjak kuat kaki Grey hingga pria itu terpekik kaget.

"Ouuchh!!" pekik Grey.

Dan Ozira tak peduli dan melangkah pergi dari sana.

"Hei, kau harus membersihkan bekas air di lantai," ucap Grey ketika Ozira keluar dari kamar mandi.

Lalu Grey membuka handuknya dan berjalan ke arah shower.

Kini semua penghuni penginapan sudah berkumpul di ruang makan karena mereka akan makan malam bersama. Ada beberapa pendaki yang baru saja datang juga. Di penginapan itu, Ozira menyediakan jasa catering dan para pendaki membayar lebih untuk hal itu.

Grey dan dua temannya sudah menyelesaikan semua pembayaran dan membayarnya lima puluh persen. Kini mereka mengambil jatah makan malam mereka dan Grey tak melihat Ozira di sana.

Hingga sampai makan malam itu berakhir, Grey belum melihat Ozira.

"Hei, kau mencari Ozira?" tanya Tom ketika mereka bertiga ada di beranda depan penginapan.

"Tidak," jawab Grey.

"Cih, terlihat sekali kau memperhatikannya, Grey. Cobalah dengan Ozira. Mungkin bisa membuatmu melupakannya," sahut Toby tertawa kecil.

"Jangan membicarakan wanita itu," ucap Grey yang tak mau mengingat wanita masa lalunya.

"Dia hamil, kau tahu itu? Itu artinya dia hamil sebelum mereka menikah karena adikku melihat perutnya sudah membesar," tanya Tom.

"Ck, diamlah. Bukankah aku sudah mengatakan jangan membicarakannya? Kalau tidak, aku akan memukul mulutmu," sahut Grey.

Lalu Toby melihat ke arah halaman depan di mana Ozira baru datang dari arah hutan dengan mengendarai kudanya.

"Hei, itu gadis yang kau cari, Grey," ucap Toby dan Grey melihat ke arah Ozira.

"Dari mana dia malam malam begini? Berburu?" kata Tom.

Grey hanya diam dan mengamati wanita itu dari jarak jauh sampai akhirnya Ozira mengikatkan kudanya di dekat kandang kuda.

Wanita itu berjalan ke arah beranda depan dan berjalan santai. Rambutnya yang tadi terikat sekarang tampak terurai indah tertiup angin malam.