Bab 4

Grey Oz 4

TIN TIN

Ozira menyalakan klaksonnya pada dua teman Grey yang duduk di beranda cafe pinggir jalan. Tom dan Toby langsung melihat ke arah Grey yang membuka jendela mobil.

"Hei, cepatlah. Dan ikuti mobil ini dari belakang," teriak Grey.

Tom dan Toby pun mengangguk dan segera beranjak dari kursinya. Kedua pria itu pun berjalan ke arah mobil dan segera menyusul mobil Ozira dengan mengikutinya dari belakang.

Dan kemudian, Ozira kembali melanjukan mobilnya menuju ke penginapannya.

"Sudah berapa lama kau menjadi pendaki?" tanya Ozira sembari fokus menyetir.

"Sejak kecil. Ayahku suka berpetualang dan aku mengikuti jejaknya," jawab Grey.

"Wow, pasti masa kecilmu menyenangkan," sahut Ozira.

"Yup, aku sudah berkeliling dunia. Bahkan sampai ke antartika," ucap Grey.

"Oh God ... Really?" sahut Ozira shock mengetahui betapa menariknya hidup Grey.

Grey tersenyum dan mengangguk.

"Waaah ... Aku iri padamu. Ya, aku bilang bahwa aku sangat iri padamu. Tapi bukankah jika ke sana tak boleh menaiki pesawat? Bagaimana cara mu ke sana?" tanya Ozira.

"Dengan kapal pesiar selama sepuluh hari," sahut Grey.

"Itu pasti tak murah dan sangat mahal. Kau kaya juga rupanya. Seharusnya aku tak memberikanmu makan pagi gratis. Ck," jawab Ozira dan Grey hanya tertawa.

"Bagaimana denganmu? Berapa lama kau mengurus penginapan itu dan apakah itu penginapanmu secara pribadi?" tanya Grey.

"Ya, itu peninggalan kakekku dan jangan kaget nanti jika pekerjanya sudah berusia senja. Tapi mereka sangat kuat dan pastinya akan melayani kalian dengan baik," jawab Ozira.

"Apakah sejak kecil kau tinggal di penginapan itu?" tanya Grey.

"Tidak, aku tinggal di Los Angeles sebelumnya. Aku sempat bekerja sebentar setelah kuliah hingga pengacara kakekku dan menyuruhku melanjutkan wasiat kakek. Aku meninggalkan dunia gemerlapku. And here i am ..." Ozira tersenyum.

"Kau cukup berani mengambil keputusan. Karena kurasa itu tak mudah di saat kau sudah menikmati hidupmu di Los Angeles," sahut Grey.

"Kau benar, tapi kakekku segalanya bagiku dan dari dia juga aku bisa sekolah serta kuliah. Jadi aku hanya meneruskan amanatnya saja," kata Ozira.

"Mengapa kau tak mengawasinya dari jauh saja? Bukankah sudah ada pegawai kakekmu yang menjaga di sana?" tanya Grey.

"Itu akan memakan biaya lebih besar karena aku harus mempekerjakan manajer berusia muda untuk mendampingi para pegawai di penginapan," jawab Ozira.

Grey hanya mengangguk dan tak bertanya lagi.

"Apakah kau besok akan mendaki? Mengapa lama sekali tinggal di kota ini? Biasanya para pendaki hanya dua sampai tiga hari saja di penginapan," ucap Ozira bertanya.

"Ya, ini perjalanan terakhir kami di bulan ini dan kami hanya ingin bersantai saja di akhir bulang ini," jawab Grey.

"Apakah aku boleh mendengar cerita ceritamu ketika kau berkeliling dunia? Jika itu tak mengganggumu," ucap Ozira.

"Ah ya, jangan meminta bayaran atau pun fasilitas penginapan gratis untuk ceritamu itu," tambah Ozira dan membuat pria tampan itu tertawa.

"Kau tak ingin ikut mendaki besok? Cuaca bagus bulan ini dan tak ada kabut di atas. Jadi mungkin aku bisa bercerita sambil mendaki," jawab Grey.

"Nanti akan kupikirkan karena sedikit sulit meminta izin dari Bibi Bianca. Dia melarangku mendaki karena menurutnya itu berbahaya bagi wanita," sahut Ozira.

Grey hanya mengangguk dan setengah jam kemudian mereka pun sampai di penginapan milik Ozira.

"OZ inn? Jadi penginapan ini mengambil inisial namamu?" ucap Grey ketika melihat plang papan yang ada di beranda depan penginapan.

"Ya, kakek yang memberi nama itu," jawab Ozira dan mereka pun masuk ke dalam bersama Tom dan Toby juga.

(visual Grey plek ketiplek ma bapaknya ya si Blue)

((

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***