Bab 12

Ozinn

"Ada apa ini?" tanya Grey dengan nafas cepat karena baru saja berlari.

"Pria ini akan menyerang Nona," sahut Jos -- pegawai penginapan yang masih meringkus tangan Alfred sampai polisi datang.

Grey melihat pisau di atas lantai dan mengambilnya lalu melihat ke arah Ozira yang masih memegang tangan Bianca yang bergetar.

"Kau tak apa - apa?" tanya Grey.

"Ya, aku udah memanggil polisi," sahut Ozira.

Lalu Grey melihat ke arah halaman di mana ada empat orang masih berdiri di sana.

"Siapa mereka?" tanya Grey.

"Mereka kerabat adik kakekku. Dan pria itu adalah menantu adik kakekku. Dia lintah pengangguran yang tak mau bekerja dan ingin mengambil keuntungan dari penginapan ini," sahut Ozira dan membuat Alfred mengumpat serta mencaci maki Ozira.

"Ikat dia di tiang itu dan kalian jaga di sana," perintah Ozira.

Lalu Ozira menuju ke arah Alena -- istri Alfred.

"Bibi ingin pergi ke kantor polisi dan tidur di atas lantai dingin penjara bersama Paman? Jika tidak, lebih baik pulanglah dan gunakan isolasi untuk menutup mulut culas bibi," ucap Ozira tenang tapi mengancam.

Alena tampak geram dan marah tapi tak bisa berbuat apa pun lagi karena ia tak mau masuk penjara karena hal ini.

*

*

Setengah jam kemudian, polisi pun datang dan meringkus Alfred. Alfred akan kena pasal penyerangan dan Ozira masih memberikan batas toleransinya meskipun Bianca tak setuju dengan hal itu.

Alfred hanya akan dipenjara sebentar saja dan kasusnya tak dibawa sampai ke pengadilan karena ini hanya urusan sepele dan Alfred bukanlah sebuah ancaman bagi Ozira.

"Zizi, seharusnya kau membawa perkara ini ke pengadilan. Dia akan menyakitimu suatu hari nanti," ucap Bianca ketika polisi sudah membawa Alfred pergi.

"Tidak perlu, Bi. Dia sudah tua bangka dan tak bisa berbuat apa pun padakku begitu juga dengan para kerabatnya," sahut Ozira enteng.

"Dia hampir saja menyerangmu dengan pisau, Zi. Jadi menurutku itu bukanlah hal sepele," ucap Grey mengingatkan.

"Aku mengenal karakternya dan dia hanya pemabuk tak berguna. Sudahlah, ayo masuk," sahut Ozira.

Lalu mereka pun masuk dan para pegawai kembali mengerjakan tugasnya masing masing.

"Kau yakin tak masalah, Zizi?" tanya Grey sekali lagi sembari berjalan ke dalam.

"Ya. Oh ya, bagaimana pendakianmu?" tanya Ozira pada Grey.

"Berjalan lancar dan menyenangkan karena cuaca cukup bersahabat," sahut Grey.

Lalu mereka berdua naik ke atas di mana kamar mereka berada.

"Apakah urusannya sudah selesai?" tanya Grey.

"Ya, pengacaranya sangat profesional dan bekerja cepat. Terima kasih, Grey," jawab Ozira.

"Syukurlah kalau begitu. Itu artinya aku tak salah mencari pengacara untukmu," sahut Grey.

"Ya, aku tak menyangka akan secepat ini urusannya," jawab Ozira.

'Tentu saja cepat karena aku memberinya ongkos lebih,' batin Grey.

"Oke, istirahatlah. Aku akan memanggilmu jika makan malam sudah siap," lanjut Ozira ketika mereka sampai di depan pintu Grey.

"Bisakah membantuku?" tanya Grey.

"Tentu saja. Kau malaikat penolongku, jadi aku akan sebisa mungkin membantumu," ucap Ozira.

"Punggungku terkena dahan kayu yang keras dan tergores panjang. Tolong obati lukanya karena baru sekarang terasa sakit," sahut Grey.

"Ya Tuhan ... Benarkah? Kalau begitu, aku akan mengambil kotak obat dulu. Mengapa kau tak mengatakannya sejak tadi? Bagaimana jika terkena infeksi?" sahut Ozira dan berlari ke kamarnya untuk mengambil kotak obat pribadinya.

Terpopuler

Comments

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

Mulaaaaiii masuk modus keturunan robert 🤣🤣🤣🤣🤣

2024-04-28

0

Ernadina 86

Ernadina 86

jangan menyepepekan orang tamak

2024-03-05

0

rosita sari

rosita sari

semangat berkarya kak

2024-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!